KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT YARSI
Nomor : 0001/APK.1/IX/2017
Tentang
PANDUAN SKRINING PASIEN
Menetapkan :
PERTAMA : Keputusan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut
YARSI tentang panduan skrining pasien Rumah Sakit
Gigi dan Mulut YARSI.
KEDUA : Panduan skrining pasien dimaksudkan sebagaimana
tercantum dalam panduan di keputusan ini.
KETIGA : Pelaksanaan panduan skrining pasien dimaksudkan
untuk meningkatkan kualitas dan keamanan
pelayanan pasien sebagaimana dimaksud dalam
Diktum kesatu.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal 20 September 2017
Direktur,
Direktur
DAFTAR ISI
A. Definisi.
1. Instalasi gawat darurat adalah unit pelayanan dirumah sakit yang
memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman
kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai
multidisiplin.
2. Triase adalah pengelompkan korban yang berdasarkan atas berat
ringannya trauma/pemnyakit serta kecepatan penanganan/
pemindahannya.
3. Prioritas adalah penetuan mana yang harus didahulukan mengenai
penanganan dan pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa
yang timbul.
4. Survey primer adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap
kondisi ang mengancam jiwa.
5. Survey Sekunder adalah melengkapi survey primer dengan mencari
perubahan-perubahan anatomi yang akan berkembang menjadi
semakin parah dan memperberat perubahan fungsi vital yang ada
berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak segera diatasi.
6. Pasien gawat darurat adalah pasien yang tiba-tiba dalam keadaan
gawt atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau
anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapatkan
pertolongan secepatnya.
7. Pasien gawat tidak darurat adalah pasien berada dalam keadaan
gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat misalnya kanker
stadium lanjut.
8. Pasien darurat tidak gawat adalah pasien akibat musibah yang
datang tiba-tiba tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota
badannya, misalnya luka sayat dangkal.
B. Ruang Lingkup.
Skrining dilakukan pada area :
1. Diluar rumah sakit
2. Pendaftaran
3. Poliklinik
4. IGD
Skrining dilakukan melalui:
1. Kriteria triase
2. Evaluasi visual atau pengamatan
3. Pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik,
psikologik
4. Pemeriksaan Laboratorium atau diagnostic imajing
sebelumnya
C. Prinsip
1. Skrining dilaksanakan pada kontak pertama di dalam atau di luar
rumah sakit
2. Keputusan pasien dilalukan rawat inap di RSGM YARSI bila
rumah sakit mampu menyediakan pelayanan yang dibutuhkan
pasien.
D. Tata Laksana
1. Triase
Triase adalah seleksi pasien sesuai tingkat kegawat daruratan
sehingga pasien terseleksi dalam mendapatkan pertolongan sesuai
dengan tingkat kegawat daruratannya. Triase dilakukan baik di luar
rumah rumah sakit (pra hostpital) maupun di dalam rumah sakit.
Triase di RSGM YARSI menggunakan sistem labeling warna,
pasien ditentukan apakah gawat darurat, gawat tidak darurat, atau
darurat tidak gawat atau tidak gawat tidak darurat.
Pasien yang telah di seleksi diberi label warna pada listnya, sesuai
dengan tingkat kegawatannya.
Adapun pemberian labeling warna sesuai dengan tingkat
kegawatannya, sebagai berikut :
a. Pasien gawat darurat diberi label warna merah
b. Pasien gawat tidak darurat atau darurat tidak gawat diberi label
warna kuning
c. Pasien tidak gawat dan tidak darurat diberi warna hijau
d. Pasien yang telah dinyatakan meninggal diberi label warna
hitam
Keputusan Triase.
a. Triase diluar rumah sakit. Dari hasil triase yang dilakukan di luar
rumah sakit (pra hospital), didapatkan keputusan sebagai berikut :
1) Pasien dengan kategori triase merah merupakan prioritas
pertama segera ditransfer ke RSGM YARSI (jika ICU ada yang
kosong, jika tidak ada yang kosong dapat langsung ditransfer ke
rumah sakit lain yang tesedia kamar ICU dengan terlebih dulu
menghubungi rumah sakit rujukan)
2) Pasien dengan kategori triase kuning merupakan prioritas kedua
untuk ditransfer ke RSGM YARSI
3) Pasien dengan kategori triase hijau merupakan prioritas ketiga
dan ditransfer ke puskesmas atau klinik terdekat menggunakan
alat transportasi umum atau ambulan puskesmas.
4) Pasien dengan kategori triase hitam merupakan prioritas
keempat dan ditransfer ke rumah sakit yang memiliki fasilitas
kamar jenazah.
0 2 4 6 8 10
0 - 1 = sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama sekali
2 - 3 = sedikit nyeri
4 - 5 = cukup nyeri
6 - 7 = lumayan nyeri
8 - 9 = sangat nyeri
10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan)
6) Batuk :
a) Tidakada
b) Batuk > 2 minggu
a. Darah rutin
b. Gula darah sewaktu
c. Foto thorax (jika usia > 45 th
1 Pasien dewasa
atau jika ada indikasi)
d. EKG (jika usia > 45 th atau jika
ada indikasi)
a. Darah rutin
2 Pasien anak
b. Foto thorax bila ada indikasi
a. ECG
b. X foto thorak
c. Pemeriksaan lab
3 Pasien Kritis
d. Darah lengkap
e. Kimia Darah
f. AGD
Pada kasus kasus yang sudah pasti rumah sakit tidak bisa memberikan
pelayanan maka pemeriksaan penunjang diagnostik dapat tidak
dilakukan.
E. Dokumentasi
Semua hasil skrining dicatat dalam Rekam Medis IGD dan poliklinik.