Kelompok FIX PDF
Kelompok FIX PDF
Laporan Data
Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan
DOSEN :
Dr. Ir. Dermawati, M.T.A.
DISUSUN OLEH :
FANI ARDIANSYAH (052.001600.025)
GHOZI RABBANI (052.001600.087)
KHANSA NUR GHAASYIYAH (052.001600.096)
UNIVERSITAS TRISAKTI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan karunia
berupa kesempatan kami untuk belajar.
Selesainya laporan penelitian ini bukan berarti berakhirnya tugas kami sebagai pembelajar, Justru laporan ini
merupakan awal langkah untuk secara konsisten mempelajari apa yang telah kita kaji dan tulis di sini.
Penelitian ini disusun dalam rangka sebagai Tugas Akhir Semester pada mata kuliah Permukiman
Perumahan Perkotaan. Penelitian ini berisikan tentang identifikasi Kawasan kumuh dan strategi penangan pada
permukiman kumuh di Kawasan menteng dalam.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, Amin. BEST FOR You
O R G A N I C S C O M P A N Y
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Menteng Dalam , 1917 BEST FOR You Kawasan Menteng Dalam tahun 1975
O R G A N I C S C O M P A N Y
TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan buku cantik ini untuk mengetahui kekurangan dan
potensi di suatu wilayah, khusunya daerah kumuh Menteng Dalam , Jakarta
Selatan. Tujuan lainnya juga memberikan pengetahuan terhadap pembaca jika
wilayah kumuh bukanlah sebuah penyakit di suatu kota. Maka dari itu di dalam
buku cantik ini kami menyertakan hasil analisa dan solusi desain yang kami
rencanakan untuk wilayah Manggarai menjadi kota yang lebih baik
SUMBER DATA
Sumber-sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan
pengumpulan data dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder.
• Pengumpulan data primer berdasarkan hasil survey langsung ke lokasi. Data
yang di dapat berasal dari hasil wawancara ke masyarakat Menteng Dalam,
ketua RT dan kunjungan ke kelurahan Menteng Dalam.
• Data sekunder didapatkan dari jurnal, e-book dan browsing internet dari sumber
yang terpercaya BEST FOR You
O R G A N I C S C O M P A N Y
PENGUMPULAN DATA
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa metode sebagai
berikut :
Metode Wawancara
Untuk melengkapi data yang diperlukan penulis melakukan wawancara langsung
kepada Masyarakat Manggarai, Ketua RT dan Staff Kelurahan Menteng Dalam. Wawancara
yang dilakukan untuk mencari data mengenai luas wilayah, jumlah RT dan RW, banyaknya
KK dan berbagai perasalahn lainnya
Metode Obervasi
Selain metode wawancara, metode observasi juga dilakukan untuk melengkapi
data yang dibutuhkan. Observasi dilakukan langsung mengunjungi permukiman.
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal
atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik
lingkungan, misalnya penyediaan air minum, pembuangan sampah, tersedianya listrik, telepon,
jalan, yang memungkinkan lingkungan pemukiman berfungsi sebagaimana mestinya. (UU No. 1
Tahun 2011 tentang perumahan dan permukiman)
• Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan
maupun perdesaan yang berfungsi sebagagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan
tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. (UU no.4 tahun 1992, tentang
Perumahan dan Permukiman).
• Pengertian dasar Permukiman dalam UU No.1 tahun 2011 adalah bagian dari lingkungan hunian yang
terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta
mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain dikawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
Pada mulanya kampung kali Code adalah pemukiman kumuh di pinggiran Kali Code beranggotakan 30-
40 keluarga. Kebanyakan pemukimnya adalah pekerja kasar dan informal di lingkungan sekitar kawasan.
Pada tahun 1983 pemerintah bermaksud menggusur pemukiman ini, namun atas permohonan ketua RT
Willi Prasetya dan Romo Mangun, rencana tersebut ditangguhkan. Sebagai gantinya diselenggarakan
suatu proyek revitalisasi dengan melibatkan 2 koran lokal untuk mendukung pendanaan.
Permukiman kumuh di pinggir rel kereta yang Permukiman kumuh di bantaran sungai
membuat kumuh sepanjang rel kereta dan bisa dapat menimbulkan banjir bagi kawasan
menimbulkan bahaya bagi masyarakat tersebut. Seharusnya bantaran sungai
dipermukiman tersebut. Seharusnya pinggir rel merupakan zona hijau dan bisa
kereta digunakan untuk jalur penghijauan. menimbulkan banjir.
BEST FOR You
O R G A N I C S C O M P A N Y
PERMUKIMAN KUMUH
• Kepadatan penduduk yang sangat tinggi >750 kk/ha, baik karena pertumbuhan penduduk
akibat kelahiran mapun karena adanya urbanisasi.
• Tidak ada kejelasan legalitas hak milik.
• Lingkungan tidak terawat, tatanan tidak teratur.
• Letaknya dipusat kota maupun dipinggir kota khusunya di bantaran sungai maupun pinggir rel
kereta api.
• Dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap, atau berproduksi subsisten
yang hidup di bawah garis kemiskinan.
• Rumah-rumah yang ada di daerah ini merupakan rumah darurat yang terbuat dari bahan-bahan
bekas dan tidak layak.
• Kondisi kesehatan dan sanitasi yang rendah, biasanya ditandai oleh lingkungan fisik yang jorok dan
mudahnya tersebar penyakit menular.
• Langkanya pelayanan kota seperti air bersih, fasilitas MCK, listrik, dsb.
• Pertumbuhannya yang tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan tidak
terurus; jalan yang sempit, halaman tidak ada, dsb.
• Secara sosial terisolasi dari pemukiman lapisan masyarakat lainnya.
• Ditempati secara ilegal atau status hukum tanah yang tidak jelas (bermasalah).
Pada buku ini, penulis menjadikan elemen perancangan kota menurut Hamid Shirvani sebagai landasan untuk
menganalisa kawasan kampung Pasar Manggis, Jakarta Selatan.
Open space selalu berhubungan dengan lansekap. Lansekap terdiri dari elemen keras dan elemen lunak.
Open space biasanya berupa lapangan, jalan, sempadan, sungai, taman, makam, dan sebagainya.
Elemen pejalan kaki harus dibantu dengan interaksinya pada elemen-elemen dasar desain tata kota
dan harus berkaitan dengan lingkungan kota.
Sistem pejalan kaki yang baik adalah:
- Mengurangi ketergantungan dari kendaraan bermotor dalam areal kota.
- Meningkatkan kualitas lingkungan dengan memprioritaskan skala manusia.
- Lebih mengekspresikan aktifitas PKL dan mampu menyajikan kualitas udara.
PRESERVATION (PRESERVASI)
Preservasi dalam perancangan kota adalah perlindungan terhadap lingkungan tempat tinggal
(permukiman) dan urban places (alun-alun, plasa, area perbelanjaan) yang ada dan mempunyai ciri
khas, seperti halnya perlindungan terhadap bangunan bersejarah.
Manfaat dari adanya preservasi antara lain :
Pada buku cantik ini, penulis menjadikan elemen perancangan kota sebagai landasan untuk
menganalisa kawasan kumuh Manggarai, Jakarta Selatan
SWOT mencakup:
1. kekuatan-kekuatan (strenghts);
2. kelemahan-kelemahan (weaknesses);
3. peluang-peluang (opportunites); dan
4. ancaman-ancaman (threats).
BEST FOR You
O R G A N I C S C O M P A N Y
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Menurut sejarah, dahulu daerah itu berupa rawa-rawa dan semak belukar yang menyerupai hutan tebat. Kata “lebat”
oleh orang-orang Melayu yang menjadi penduduknya di masa itu. disebutnya dengan “tebat.” Sedangkan orang-orang Betawi yang
merupakan penduduk mayoritas, menyebut “tebet” alias rimbun atau lebat. Nah, semenjak itulah hingga sekarang, kawasan itu
disebut Tebet.
Tebet kerap dijuluki sebagai “markas” anak muda di kawasan Jakarta Selatan. Bagaimana tidak, tempat
tongkrongan hits anak muda banyak ditemukan di kawasan ini, mulai dari kafe, restoran, sampai dengan angkringan sebagai
tempat yang nyaman untuk nongkrong bersama sahabat, pacar, atau kerabat.
Saat ini Tebet sudah menjelma menjadi kawasan pemukiman padat penduduk yang dihiasi oleh berbagai gedung
pencakar langit dan banyaknya tempat tongkrongan anak muda Jakarta Selatan. Padahal, dulu kawasan ini asalnya berupa rawa-
rawa yang dipenuhi semak belukar menyerupai hutan lebat.
Buat kamu yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, nggak usah jauh-jauh ke Bandung untuk berbelanja pakaian di
distro-distro karena Tebet punya banyak outlet distro yang patut untuk dikunjungi. Beragam kebutuhan fashion untuk tampil gaul
dan kekinian, seperti apparel, sepatu, tas, mapun aksesori semuanya pasti tersedia. Sebut saja beberapa distro yang terrkenal
seperti Bloop, Noin, Endorse, Nanonine dan Square.Inc yang tak pernah sepi pengunjung.
Sama seperti Kemang, Tebet juga dijuluki sebagai tempat tongkrongan hits anak muda Jakarta Selatan lho! Pas banget kan, kalau
pulang sekolah atau pulang kerja biasanya seringkali kebingungan mencari tempat makan sekaligus tempat ngobrol dengan
sahabat atau rekan kerja, nah, datang saja ke kawasan ini! Kamu akan dimanjakan dengan beragam tempat makan mulai dari kafe,
bar, restoran, sampai dengan tempat makan di pinggir jalan yang cocok untuk dijadikan sebagai tempat nongkrong. Bahkan,
banyak juga lho kafe yang buka 24 jam dengan menyediakan fasilitas wi-fi, magnet buat anak kuliah yang lagi skripsian.
BEST FOR You
O R G A N I C S C O M P A N Y
KAWASAN TEBET
Luas Wilayah dan Batas Kecamatan Kecamatan Tebet dengan luas wilayah sebesar 9.035m2 terbagi dalam 7 kelurahan,
80 RW dan 936 RT, Berdasarkan letak geografisnya Kecamatan Tebet terletak antara -6.2316 Lintang Selatan 106.8459
Bujur Timur serta berada 26.2 meter di atas permukaan laut. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Tebet :
Peraturan daerah Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2014 tentang RDTR dan PZ,
Kegiatan yang diizinkan pada sub zona R.5 dan H.7
21700
21600
17%
21500 28%
JUMLAH PENDUDUK
21400
21300 31%
21200 21721 24%
21100
21000
20900 21089
20800 7-17 18-30 30-60 60+
20700
Laki-Laki Perempuan
Kepadatan Penduduk 2015 - 2018
43000
Laki-Laki Perempuan
42800
42600
42810
42400 42688
42568
Source : 42442
42200 FOR You
BEST
2015
O R G A N I C S C O M P A N Y 2016 2017 2018
LAND USE
DATA FISIK PERMASALAHAN :
R3 : SUB ZONA RUMAH KECIL
• TATA GUNA LAHAN YANG TIDAK SESUAI DENGAN
R2 : SUB ZONA RUMAH SANGAT KECIL PERDA DKI JAKARTA NO.1 TAHUN 2012 YANG
R5 : SUB ZONA RUMAH BESAR MENYATAKAN BAHWA KAWASAN PERMUKIMAN YANG
H3 : SUB ZONA PEMAKAMAN BERADA DI BANTARAN SUNGAI ,WADUK DAN SITU SERTA
MENGANGGU SISTEM TATA AIR HARUS DITATA DAN/ATAU
DIRELOKASI.
SUB ZONA PEMAKAMAN
Data Fisik
Data Fisik
Ruang terbuka pada gambar diatas merupakan Kawasan pemakaman Menteng Pulo
BESTbermain
Kawasan FOR YouRPTRA
O R G A N I C S C O M P A N Y
PEDESTRIAN
Air Bersih
• Wilayah di Kawasan menteng dalam rw 13 terdapat saluran air bersih tapi hanya sebagian rumah
dikarenakan sebagian Kawasan adalah permukiman kumuh yang terletak di samping sungai.
• Untuk daerah permukiman kumuh mereka mendapatkan air bersih dari satu sumur rumah warga yang
dibagi ke 3 sampe 5 rumah.
• Dan untuk rumah yang tergolong menengah keatas mereka memiliki pasokan air bersih dari PDAM dan
sumur.
• Pada Kecamatan Tebet Kelurahan Menteng Dalem rw 13 terdapat satu Tempat Pembuangan
Sementara (TPS) yang terletak di Jalan Menteng Pulo Raya
• TPS ini terletak dekat dengan perumahan warga dan deket dengan Tempat Pemakaman Umum
• Hampir seluruh sampah yang dihasilkan oleh Kelurahan Menteng Dalam dikumpulkan di TPS ini
Aliran Listrik
Pada kecamatan tebet kelurahan menteng dalam terdapat dua jenis jaringan listrik, yaitu :
Aliran Listrik
Pada kecamatan tebet kelurahan menteng dalam terdapat dua jenis jaringan listrik, yaitu :
SUTR yang berada di kelurahan menteng dalam memiliki tengan 220 V dan sisanya adalah kabel
sambungan yang menghubung ke SUTR
Saluran Skunder Kelurahan Menteng Dalam Saluran Skunder Kelurahan Menteng Dalam
Saluran Utama Kelurahan Menteng Dalam Saluran Tersier Kelurahan Menteng Dalam Saluran Tersier Kelurahan Menteng Dalam
BEST FOR You
O R G A N I C S C O M P A N Y
SIGNAGE
Tidak adanya signage yang jelas untuk penanda diarea ini. Signage diarea ini berupa RPTRA
yang biasa jadi titik kumpul warga setempat.
Sungai yang terdapat dipinggiran rumah kumuh warga sudah mulai terawat, sedikit sampah
yang terlihat di sungai walaupun disamping sungai merupakan tempat pembuangan sampah
sementara.
Rumah
Warga Rumah
Warga
JL. Rasamala VI
JL. Rasamala IX
JL. Rasamala V
JL. Rasamala IV
JL. Rasamala VI
JL. Rasamala IX
JL. Rasamala V
JL. Rasamala IV
JL. Rasamala VI
Low Vehicle
JL. Flamboyan Raya
JL. Rasamala IX
Low Vehicle
JL. Rasamala V
Traffic
JL. Rasamala IV
Low Vehicle
Traffic
Bentuk bangunan perumahan direvitalisasi menjadi rumah deret dengan dikawasan diberi terbuka hijau dan
ketinggian bangunan disesuaikan agar mejadi satu kesatuan
Community Space
Lanskap untuk rekreasi, kehidupan sosial, dan budidaya makanan skala kecil.
Seperti tempat bermain anak-anak, lapangan, perpustakaan, plaza skala kecil atau
sedang, dll.
Ecological Lanscapes
Taman yang menyediakan habitat dan sebagai manfaat lingkungan lainnya. River Park
Blue + Green Landscapes
Pada tapak kelurahan Menteng Dalam banjir
Ruang terbuka Hijau yang dapat menyerap air dan menghasilkan udara bersih.
Adanya sungai atau danau yang bersih, taman penyerapan air, serta taman yang
merupakan salah satu masalah utama yang dapat
dapat memfilter udara dari zat karbondioksida. diselesaikan dengan diadakannya Open Space
dimana fungsi BLUE + GREEN
Working + Productivity Landscapes INFRASTRUCTURE bisa dimanfaatkan untuk
Ruang Open Space yang menghasilkan ilmu pengetahuan baru seperti mengintegrasi antara fungsi rekreasi, pencegahan
perpustakaan, menumbuhkan semangat masyarakat seperti pembuatan aula, dll. banjir, serta mereduksi udara seperti CO2. Sehingga
pada musim kering maupun musim hujan tidak
Transitional Landscapes terjadi kekeringan maupun kebanjiran.
Open space yang memungkinkan membentuk kehidupan social yang baik, pintar,
serta kreatif.
BEST FOR You
O R G A N I C S C O M P A N Y
OPEN SPACE
Solusi
Massa Jenis
Pengembangan Open Space secara horizontal
dan pengembangan perumahan Kawasan
secara vertical dapat menciptakan area yang
lebih fungsional dan sustainable.
Identitas
Open space dapat menjadi identitas suatu
Kawasan yang mencerminkan karakteristik
lingkungan social pada Kawasan tertentu.
Situasi Sirkulasi untuk Pejalan Kaki dan Sepanjang jalur pejalan kaki
Kendaraan Bermotor terdapat tempat duduk serta
vegetasi sebagai tempat peneduh
Sarana yang disediakan untuk pejalan kaki seperti dan sebagai pagar pembatas.
penanda (signage), tempat duuk setiap 10 m pada
trotoar / jalur pedestrian, pagar pengaman antara
sirkulasi kendaraan umum, tempat sampah terletak
setiap 20 m, dan halte.
Permasalahan Umum:
• Tidak tertatanya bangunan eksisting.
• Beberapa bangunan tidak terurus dengan baik.
• Tidak ada tempat parkir khusus.
• Tidak adanya tempat pengumpulan sampah olahan.
• sempitnya jalur untuk kendaraan.
MASALAH
SOLUSI
1. Air Bersih
Kondisi TPS di Kelurahan Menteng Dalam sangat memprihatinkan. Karena tempatnya yang sangat kecil dan sangat
dekat dengan tempat pemakaman umum, sehingga banyak sampah yang tidak tertampung dan akhirnya terbuang ke kali.
Akibatnya kali menjadi tercemar dan mampet.
Kebersihan di sekitar TPS sangat buruk, bau menyengat tercium dari kali dan banyak potensi menjadi penyakit bagi
warga karna TPS sangat dekat dengan permukiman warga.
Air limbah atau Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water ), yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk.
Pada umumnya air limbah initerdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi,dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.
Berdasarkan data diatas, masalah sanitasi lingkungan di kelurahan Menteng Dalam sama seperti data tersebut , antara lain :
4. Sistem Drainase
Keadaan yang sangat memprihatinkan terjadi pada semua saluran yang berada dalam kondisi kurang terawat
sehingga air tidak dapat mengalir secara maksimal dengan ada nya sampah dari limbah masyarakat membuat
saluran drainase sangat tidak layak dan memiliki potensi menjadi wabah penyakit dimasyarat.
Ditambah dengan topografi kelurahan Menteng Dalam yang datar,sehingga aliran air secara gravitasi berjalan tidak
maksimal.
Selain itu, manajemen sampah yang tidak bagus dapat menyebabkan tersumbatnya sistem drainase,yang
bisa menyebabkan meluapnya air akibat berkurangnya debit air yang dapat ditampung dan disalurkan oleh drainase.
Pertambahan jumlah penduduk juga menjadi masalah sendiri bagi daya tampung drainase dan
meningkatnya jumlah penduduk berarti bertambahnya infrastruktur, yang diiringi oleh bertambahnya jumlah limbah
yang dikeluarkan ke lingkungan.
Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain sebagai berikut :
1. Pengeceran (dilution )
Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudianbaru dibuang ke badan-badan air.
Tetapi, dengan makin bertambahnya penduduk,yang berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air
limbah yangharus dibuang terlalu banyak, dan diperluka air pengenceran terlalu banyak pula,maka cara ini tidak dapat
dipertahankan lagi.
Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya : bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih
tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan dan banjir.
3. Irigasi Air limbah dialirkan ke parit-parit terbuka yang digali, dan air akan merembes masuk kedalam tanah melalui
dasar dan dindindg parit tersebut.
Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus
berfungsi untuk pemupukan.
BEST FOR You
O R G A N I C S C O M P A N Y
BAB IV
KONSEP PENATAAN KAWASAN
1. Konsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanah adalah kebijakan pertanahan mengenai penataan kembali penguasaan dan
pengunaan tanah serta usaha pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan untuk meningkatkan kualitas
pembangunan dan pemiliharaan sumber daya alam dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
Untuk lingkungan permukiman yang terlalu padat akan sulit dilakukan perbaikan kampung karena
sulitnya mendapatkan tanah untuk membuat prasarana lingkungan, disamping tingkat kepadatan telah tidak
memungkinkan untuk diciptakannya lingkungan permukiman yang sehat. Karena itu, lingkungan permukiman
seperti ini perlu ditata berdasarkan konsep peremajaan permukiman kumuh. Agar dapat menampung kembali
seluruh penduduk semula dan menyediakan lahan untuk berbagai prasarana dan fasilitas lingkungan, bangunan
baru harus dibuat bertingkat sehingga akan terjadi lingkungan rumah susun sederhana. Penghuni lama diberi ganti
rugi yang cukup untuk pembayaran DP Kredit Kepemilikan Rumah Susun.
BEST FOR You
O R G A N I C S C O M P A N Y
KONSEP PENATAAN KAWASAN
Konsolidasi Tanah
KONSEP
PERANCANGAN
KONSOLIDASI
LAHAN KUMUH
Pengkavlingan Ulang
A F Pedestrian
Jalur Dagang
B G
Jalur Kendaraan
• Solusi rumah yang berhimpit dan kurang Bermotor
lahan parkir kendaraan yang parkir di jalur C H
sirkulasi tidak mengganggu pejalan kaki dan
pengendara lain dengan cara menaikkan D I
rumah ke atas.
• Lahan dibawah akan lebih kosong dan dapat
E J
dijadikan parkir kendaraan, pedestrian, dan
jalur sirkulasi kendaraan.
BEST FOR You
O R G A N I C S C O M P A N Y
Khansa Nur Ghaasyiyah
• Atap terbuat dari popok bayi dan pembalut Ide ini berawal dari Perusahaan Bir
Heineken di tahun 1960 yang
menemukan kondisi menyedihkan
di Pulai Karibia. Pada pulau tersebut
masih banyak sekali penduduk yang
tidak memiliki rumah.
Alfred Henry Heineken, selaku
pemilik perusahaan tersebut
berinisiatif untuk mengumpulkan
botol-botol bekas, kemudian
direkatkan menyerupai dinding
Popok bayi dan pembalut bekas ternyata bisa ‘disulap’ menjadi
bangunan rumah.
atap rumah yang memiliki daya tahan kuat BEST FOR You
O R G A N I C S C O M P A N Y
Khansa Nur Ghaasyiyah
8. Knowledge Sharing
• Pentingnya mempengaruhi generasi penerus melalui knowledge sharing antar warga dan melalui
aktivitas yang berhubungan dengan alam dan hewan.
• Agar tumbuh rasa prihatin, tanggung jawab, toleransi, dan kasih saying akan sesame makhluk hidup dan
lingkungannya.