Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

Nomor : 028/PKWT/HC/GSN/XII/2019

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (Selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini dibuat di Jakarta, pada hari ini
Jumat Tanggal Dua Tujuh Bulan Desember Tahun Dua ribu sembilan belas (27-12-2019), oleh dan
antara:

1. NATALIA EKOWATI, bertindak dalam jabatan selaku Direktur Utama dari dan oleh karenanya
bertindak untuk dan atas nama PT. GLOBAL SINERGITAMA NUSANTARA suatu Perseroan
yang berkedudukan di EightyEight@Kasablanka Office Tower Lantai 38 Unit A-d, Jl. Casablanca
Kav. 88 Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan DKI Jakarta.
Selanjutnya disebut sebagai “Pihak Pertama”.

2. SUMITRA, pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) No. 3202061707840006. beralamat di KP.
Pajagan RT. 002, RW. 001, Kelurahan Cikiray, Kecamatan Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat,
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta mewakili kepentingannya sendiri.
Selanjutnya disebut sebagai “Pihak Kedua”.

Untuk selanjutnya, Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”.
Para Pihak dengan penuh kesadaran dan itikad baik, dalam kondisi sehat jasmani dan rohani serta dalam
kondisi tanpa paksaan dari pihak manapun telah sepakat mengadakan, mengikatkan diri dan
menandatangani Perjanjian ini, dengan menggunakan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :

Pasal 1
Jangka Waktu Perjanjian Kerja dan Penempatan

1.1 Perjanjian ini berlaku terhitung mulai tanggal 27 Desember 2019 sampai dengan 26 Juni 2020.
1.2 Kesepakatan kerja untuk waktu tertentu tidak dapat ditarik kembali atau diubah kecuali
persetujuan kedua belah pihak.
1.3 Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal yang telah ditetapkan dalam poin 1.1 dan hubungan
kerja Pihak Kedua yang bersangkutan dapat diperpanjang atas dasar persetujuan kedua belah
pihak.
1.4 Pihak Kedua harus bersedia ditempatkan di mana saja yang dipandang perlu oleh Pihak Pertama
untuk melaksanakan tugas. Pihak Pertama untuk pertama kali menempatkan Pihak Kedua pada
jabatan, departemen dan lingkup pekerjaan sebagai berikut :

Jabatan : Foreman
Departemen : Operation
Tempat Penerimaan Awal/POH : Jakarta
Penempatan : General Site
Atasan Langsung : Operation Supervisor

Pasal 2
Lokasi dan Lingkup Kerja

2.1 Apabila diperlukan untuk memenuhi kebutuhan Pihak Pertama, Pihak Pertama berhak untuk
memindahkan atau menempatkan Pihak Kedua pada unit kerja lainnya di dalam Pihak Pertama
(selanjutnya disebut sebagai “Mutasi Internal”) yang dimiliki oleh Pihak Kedua; atau
menempatkan Pihak Kedua pada Pihak Pertama lainnya yang tergabung dalam PT. Global
Sinergitama Nusantara (selanjutnya disebut sebagai “Mutasi Eksternal”) sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki oleh Pihak Kedua;
2.2 Dalam hal mutasi internal dan mutasi eksternal sebagaimana tercantum dalam pasal 3 butir 1
diatas, maka Pihak Kedua wajib menyatakan kesediaannya untuk memenuhi setiap keputusan
yang diambil oleh Pihak Pertama. Apabila Pihak Kedua menolak untuk menjalankan Mutasi
Internal ataupun Mutasi Eksternal yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama, maka Pihak Kedua
dianggap mengundurkan diri dari Pihak Pertama.

Pasal 3
Waktu Kerja

3.1 Waktu kerja bagi Pihak Kedua akan diatur berdasarkan ruang lingkup dan lokasi kerjanya;
3.2 Pihak Kedua wajib mencurahkan seluruh kemampuan dan keahliannya pada saat bekerja dan
berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan kemampuannya demi kepentingan Pihak Pertama.
Pihak Kedua tidak diperkenankan bekerja untuk kepentingan pihak ketiga manapun dengan cara
dan bentuk apapun juga selama jam kerja berlangsung, kecuali mendapat persetujuan dahulu dari
Pihak Pertama.
3.3 Sistem kerja roster dengan periode kerja adalah 7 (tujuh) minggu on site, dan 2 (dua) minggu off
site

Pasal 4
Pengupahan

4.1 Selama berlangsungnya hubungan kerja berdasarkan Perjanjian ini, Pihak Kedua akan
memperoleh upah per bulannya sesuai dengan yang tercantum dalam lampiran perjanjian kerja
ini;
4.2 Pajak-pajak yang dibebankan oleh pemerintah/instansi yang berwenang atas pemberian upah
sebagaimana dimaksud pada butir (4.1) akan ditanggung oleh Pihak Pertama.
4.3 Pihak Kedua akan diikutsertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan (Jaminan Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun) dan BPJS Kesehatan
sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. Iuran BPJS Jaminan Hari Tua sebesar 2%,
Jaminan Pensiun sebesar 1%, dan Kesehatan sebesar 1% menjadi tanggungan Pihak Kedua.
4.4 Upah akan dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua selambat-lambatnya pada tanggal
terakhir pada bulan berjalan. Jika tanggal tersebut jatuh pada hari libur atau hari yang diliburkan,
maka pembayaran upah akan dilakukan pada hari kerja sebelumnya;
4.5 Apabila Pihak Kedua tidak masuk bekerja tanpa keterangan atau alasan yang jelas yang dapat
diterima oleh Pihak Pertama, maka Pihak Kedua dikualifikasikan sebagai mangkir. Ketidakhadiran
Pihak Kedua oleh karena mangkir mengakibatkan upah Pihak Kedua akan dipotong sesuai jumlah
ketidakhadirannya pada bulan berjalan sesuai ketentuan Pasal 93 Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Pasal 5
Pengangkatan Menjadi Karyawan Tetap

5.1 Pengangkatan sebagai Karyawan Tetap diberikan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua, apabila
Pihak Kedua telah memenuhi persyaratan untuk diangkat sebagai Karyawan Tetap sebagai berikut:
a. Pihak Kedua menunjukkan kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja/ attitude)
yang dipersyaratkan Pihak Pertama dan mampu menyelesaikan setiap pekerjaan dan tugas-
tugas yang diberikan oleh Pihak Pertama dengan baik;
b. Pihak Kedua tidak melakukan tindak pidana atau perbuatan-perbuatan melawan hukum
lainnya menurut peraturan yang berlaku, termasuk aturan-aturan di bidang hukum
ketenagakerjaan ataupun melakukan pelanggaran berat terhadap tata tertib dan/atau disiplin
kerja yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama;
5.2 Informasi pengangkatan sebagai Karyawan Tetap akan disampaikan oleh Pihak Pertama kepada
Pihak Kedua selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum masa kontrak berakhir.
Pasal 6
Cuti Tahunan

6.1 Pihak Pertama akan memberikan hak cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja kepada Pihak
Kedua yang telah bekerja secara terus menerus selama 12 (dua belas) bulan.
6.2 Permohonan pengambilan cuti tahunan wajib diajukan secara tertulis, oleh Pihak Kedua paling
lambat 5 ( lima ) hari kerja sebelumnya. Sementara untuk tata cara pengambilan cuti periodik,
lebih lanjut akan diatur dalam prosedur permohonan cuti periodik;
6.3 Hak cuti periodik sebagaimana diatur pada pasal 6.2 tidak termasuk cuti tahunan Pihak Kedua.

Pasal 7
Tunjangan Hari Raya (THR)

Pihak Pertama akan memberikan Tunjangan Hari Raya (selanjutnya akan disebut “THR”) keagamaan
kepada Pihak Kedua sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Per-
04/Men/1994 dengan teknis pelaksanaan pembayaran sebagai berikut :
7.1 Pihak Kedua yang beragama Islam THR akan diberikan 2 (dua) minggu sebelum Idul Fitri.
7.2 Pihak Kedua yang beragama Kristen/Katolik, Budha dan Hindu THR akan diberikan 2 (dua) minggu
sebelum Hari Natal.
7.3 Pihak Kedua yang berhak mendapat THR adalah Pihak Kedua yang mempunyai masa kerja minimal
3 (tiga) bulan secara terus menerus pada saat hari Idul Fitri atau Hari Natal.
7.4 Apabila masa kerja Pihak Kedua kurang dari 3 (tiga) bulan, maka Pihak Kedua tidak berhak
mendapat THR dan apabila Pihak Kedua telah melewati masa kerja lebih dari 3 (tiga) bulan tetapi
kurang dari 1 (satu) tahun, maka THR akan dihitung secara proporsional.
7.5 Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) kepada Pihak Kedua akan diberikan paling lambat 14
(empat belas) hari sebelum hari raya keagamaan yang dianut oleh Pihak Kedua

Pasal 8
JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN & KESEHATAN

8.1 Pihak Pertama akan mendaftarkan dan mengikutkan Pihak Kedua menjadi peserta BADAN
PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KETENAGAKERJAAN dengan menerima hak dan
kewajiban selaku peserta jaminan social ketenagakerjaan sebagaimana yang diatur dalam Undang
Undang NO. 24 Tahun 2011 dengan ketentuan adalah sebagai berikut :
Besarnya iuran program BPJS ialah sebagai berikut:

No Jenis Jaminan Pengusaha Pekerja


1 Jaminan kecelakaan kerja 1,74% x upah -
2 Jaminan kematian 0,30% x upah -
3 Jaminan pensiun 2% x upah 1% x upah
4 Jaminan hari tua 3,70% x upah 2% x upah

8.2 Jaminan Kesehatan PIHAK KEDUA diadakan oleh PIHAK PERTAMA dengan mengikutkan
kepersertaan pada BPJS KESEHATAN dengan ketentuan besarnya premi adalah sebagai berikut
:
No Jenis Jaminan Pengusaha Pekerja Persyaratan untuk anggota
keluarga
1 Jaminan Kesehatan 4% x upah 1% x upah - Satu Isteri yang sah
- Maksimal 3 orang anak
kandung dengan
melampirkan Akte Lahir
dan kartu keluarga.
- Anak kandung belum
bekerja dan menikah.
Pasal 9
Kewajiban, Tata Tertib dan Disiplin Kerja

9.1 Pihak Kedua wajib untuk mentaati semua tata tertib, disiplin kerja dan menjalankan setiap
instruksi, perintah ataupun peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Pihak Pertama dan / atau
atasan baik lisan maupun tertulis dari waktu ke waktu;
9.2 Pihak Kedua wajib untuk menghormati, bersikap ramah dan sopan santun dalam hubungan kerja
dengan atasan maupun sesama Pihak Kedua di lingkungan Pihak Pertama;
9.3 Pihak Kedua tidak diperkenankan meninggalkan lokasi kerja pada waktu kerja, kecuali jika ada
keperluan penting yang mendesak dan telah mendapatkan izin tertulis sebelumnya dari Pihak
Pertama melalui Kepala Bagian terkait dengan prosedur permohonan izin yang berlaku di
lingkungan Pihak Pertama;
9.4 Pihak Kedua wajib untuk senantiasa menjaga nama baik dan rahasia Pihak Pertama. Pihak Kedua
tidak dibenarkan dengan cara dan alasan apapun untuk membocorkan, menyerahkan ataupun
menggunakan sebagian atau seluruh dari Rahasia Pihak Pertama untuk kepentingan pihak
manapun selain Pihak Pertama baik selama berlangsungnya hubungan kerja ataupun setelah
berakhirnya hubungan kerja;
9.5 Pihak Kedua wajib mengembalikan semua dokumen maupun peralatan kerja yang dipinjamkan
oleh Pihak Pertama dalam keadaan baik saat berakhirnya hubungan kerja;
9.6 Pihak Kedua wajib menjaga dan memelihara setiap dan seluruh barang milik Pihak Pertama dari
resiko kehilangan dan kerusakan serta menghindari dan mencegah hal-hal atau perbuatan yang
dapat merugikan Pihak Pertama dan dirinya sendiri;
9.7 Pihak Kedua tidak dibenarkan untuk melakukan perbuatan yang melanggar norma-norma
kesopanan, kesusilaan dan perbuatan yang tercela, seperti membuat keributan, pertengkaran /
perkelahian dan lain-lain yang berakibat mengganggu ketertiban, kelancaran dan ketenangan
kerja selama Pihak Kedua terikat hubungan kerja dengan Pihak Pertama;
9.8 Pihak Kedua wajib untuk senantiasa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan hati-hati,
jujur dan menolak setiap pemberian hadiah/suap, janji atau perlakuan dari pihak manapun yang
secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan pekerjaan dan tanggung jawab Pihak
Kedua;
9.9 Bagi Pihak Kedua yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 akan
dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Pihak Pertama;
9.10 Hal-hal lain mengenai tata tertib dan disiplin kerja akan diatur tersendiri dalam Peraturan Pihak
Pertama atau dalam keputusan Direksi.

Pasal 10
Pengakhiran Hubungan Kerja

10.1 Jika Pihak Kedua mengundurkan diri atas permintaan sendiri, maka Pihak Kedua diwajibkan untuk
memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak Pertama sekurang-kurangnya 30 (tiga
puluh) hari sebelum tanggal pengunduran diri. Selanjutnya, dalam masa pemberitahuan tersebut
Pihak Kedua diwajibkan untuk tetap hadir serta menjalankan pekerjaan sebagaimana mestinya
sampai dengan tanggal resmi Pihak Kedua keluar dari Perusahaan;
10.2 Hubungan kerja antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan diakhiri, apabila :
a. Perbuatan atau tindakan Pihak Kedua yang menyebabkan kerugian atau kerusakan yang
berat terhadap aset milik Pihak Pertama ataupun milik Pihak Kedua lainnya;
b. Pihak Kedua melakukan tindakan melanggar hukum seperti : perkelahian, penganiayaan,
pengancaman, pencurian, berjudi, membawa senjata tajam, narkoba dan minum-minuman
keras di lingkungan kerja Pihak Pertama;
c. Alasan kesehatan yang menyebabkan Pihak Kedua dianggap tidak mampu bekerja lagi;
d. Pihak Kedua meninggal dunia;
e. Berakhirnya atau berkurangnya kegiatan Pihak Pertama dan/atau diberhentikannya kegiatan
Pihak Pertama bukan karena keinginan Pihak Pertama sendiri;
f. Pihak Kedua tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari berturut-turut atau terus-menerus tanpa
disertai keterangan tertulis dengan bukti yang sah. Dalam hal ini Pihak Kedua dinyatakan
telah mengundurkan diri;
g.Pihak Kedua yang melakukan kesalahan lagi dan telah mendapatkan sanksi surat peringatan
tertulis ketiga/terakhir;
h. Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, maka Pihak Pertama akan melaksanakan
pemutusan hubungan kerja tersebut dengan memperhatikan peraturan Pihak Pertama dan
Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku.
10.3 Dalam hal pengakhiran hubungan kerja, upah akan diperhitungkan hingga tanggal efektif
pengakhiran hubungan kerja.

Pasal 11
Penyelesaian Perselisihan

11.1 Setiap perselisihan atau perbedaan pendapat diantara Para Pihak sehubungan dengan
pelaksanaan Perjanjian kerja ini, akan diselesaikan melalui cara musyawarah untuk mufakat.
Apabila cara musyawarah tersebut tidak mencapai kata sepakat mengenai cara penyelesaian
perselisihan, maka Para Pihak akan menyelesaikan perselisihan melalui mekanisme penyelesaian
hubungan industrial sebagaimana diatur dalam Undang-undang No.2 Tahun 2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial;
11.2 Untuk hal-hal yang belum diatur atau belum tercakup dalam Perjanjian Kerja ini, maka Para Pihak
akan berpedoman pada Peraturan Pihak Pertama dan atau Undang-Undang Ketenagakerjaan yang
berlaku;
11.3 Perjanjian Kerja ini, merupakan satu-satunya dokumen yang memuat semua janji dan perikatan
diantara Para Pihak, dan karenanya semua janji dan perikatan lainnya baik yang dibuat secara
lisan maupun tertulis oleh dan diantara Para Pihak sebelum tanggal penandatanganan Perjanjian
Kerja ini menjadi tidak berlaku;

Pasal 12
Kerahasiaan dan Hak Kekayaan Intelektual

Pihak Kedua akan berusaha sebaik-baiknya untuk mencegah publikasi atau keluarnya segala jenis
informasi yang berhubungan dengan organisasi, kegiatan usaha, rekening, keuangan, transaksi atau
hubungan di dalam Pihak Pertama yang diketahui oleh Pihak Kedua.

Pihak Kedua akan menjaga informasi dengan kerahasiaan.

Pihak Kedua menyetujui bahwa segala hak milik intelektual (termasuk penemuan-penemuan dan ide-
ide yang didaftarkan hak paten atau tidak, rahasia dagang dan hak cipta) merupakan hak sepenuhnya
dari Pihak Pertama.

Pasal 13
Lain-lain

Terhadap Pihak Kedua berlaku sepenuhnya Peraturan Perusahaan, Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu (Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No Kep.100/MEN/VI/2004)
dan Peraturan Perundangan lainnya.

Pihak Pertama tidak terikat pada janji-janji lisan yang diberikan oleh siapapun juga, pada waktu sebelum
atau sesudah mulai berlakunya masa kontrak, yang tidak ditetapkan dalam kesepakatan ini.
Demikian Perjanjian kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) pada tanggal sebagaimana disebut di awal
Perjanjian Kerja ini, dimana masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama setelah ditanda tangani oleh Para Pihak, Pihak Kedua dan Pihak Pertama.

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

Natalia Ekowati Sumitra


Human Capital Director
LAMPIRAN PERJANJIAN KERJA

NAMA : Sumitra

TEMPAT/TANGGAL LAHIR : Palembang, 17 Juli 1984

ALAMAT : KP. Pajagan RT. 002, RW. 001, Kelurahan Cikiray, Kecamatan
Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat

AGAMA : Islam

STATUS PERKAWINAN : K/2

JABATAN : Foreman

DEPARTEMEN : Operation

ROSTER / CUTI PERIODIK : 7 minggu on site, 2 minggu off site

MASA KONTRAK : 6 bulan (Tanggal : 27 Desember 2019 sampai dengan 26 Juni


2020)

GAJI : Gaji Pokok Rp 7.000.000,-/bulan


Tunjangan Komunikasi Rp. 100.000,-/bulan
Tunjangan Site Rp. 50.000,-/hari
Insentif Ketercapaian 100% Target Produksi Rp. 1.000.000,-

TANGGUNGAN KELUARGA :
(Diisi bagi Pihak Kedua yang telah menikah)
NAMA HUB KELUARGA USIA PEKERJAAN
Siti Suherni Istri 30 th Ibu Rumah Tangga
Muhamad Zaky Fauzil Adzim Anak 7 th Pelajar
Annida Salsabila Rahmah Anak 4 th -

Balikpapan, 27 Desember 2019

Pihak Kedua

Sumitra
SURAT PERNYATAAN MENJAGA KERAHASIAAN PENGHASILAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : Sumitra
Tempat & Tanggal Lahir : Palembang, 17 Juli 1984
Alamat : KP. Pajagan RT. 002, RW. 001, Kelurahan Cikiray,
KecamatanCikidang, Sukabumi, Jawa Barat

No Telp / HP : 0813 4770 4352


Jabatan : Foreman
Dengan ini menyatakan bahwa saya:
1. Akan menjaga sebaik-baiknya kerahasian penghasilan/upah yang saya terima dari Pihak Pertama
dengan tidak membocorkan, menginformasikan kepada sesama rekan kerja atau orang lain yang
tidak berkepentingan.
2. Tidak akan mendiskusikan penghasilan/upah saya kepada siapa pun termasuk rekan kerja
maupun pihak eksternal baik secara langsung maupun tidak langsung kecuali dengan atasan
langsung atau untuk keperluan penyidikan dari pihak berwajib/polisi.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dengan penuh rasa tanggung jawab, dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Apabila saya melanggar pernyataan saya di atas, maka saya bersedia diberikan sanksi pemutusan
hubungan kerja.
Surat pernyataan ini saya tandatangani pada hari Jumat, tanggal 27 Desember 2019 di Balikpapan.

Yang membuat pernyataan,

Sumitra
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN INFORMASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : Sumitra
Tempat & Tanggal Lahir : Palembang, 17 Juli 1984
Alamat : KP. Pajagan RT. 002, RW. 001, Kelurahan Cikiray,
KecamatanCikidang, Sukabumi, Jawa Barat

No Telp / HP : 0813 4770 4352


Jabatan : Foreman

Dengan ini menyatakan dengan sungguh-sungguh sebagai berikut :


1. Bahwa fotocopy IJASAH, DAN TRANSKRIP NILAI yang saya lampirkan pada surat lamaran saya
sesuai dengan aslinya yang ada pada saya;
2. Bahwa fotocopy SURAT REFERENSI KERJA yang saya lampirkan pada surat lamaran saya sesuai
dengan aslinya yang ada pada saya;
3. Bahwa apabila Pihak Pertama minta diperlihatkan ASLINYA, baik IJASAH, TRANSKRIP NILAI maupun
SURAT REFERENSI KERJA, saya dapat memperlihatkannya pada saat dibutuhkan oleh Pihak
Pertama;
4. Bahwa saya juga TIDAK KEBERATAN SAMA SEKALI, apabila pihak Pihak Pertama melakukan
pengecekan mengenai dokumen-dokumen yang tersebut dalam butir (1) dan (2) pada instansi/Pihak
Pertama yang mengeluarkan dokumen-dokumen tersebut diatas;
5. Bahwa saya juga TIDAK KEBERATAN SAMA SEKALI, apabila pihak Pihak Pertama menghubungi
Pihak Pertama-Pihak Pertama dimana saya pernah bekerja sesuai dengan Surat Referensi Kerja
yang saya berikan untuk memperoleh informasi-informasi tentang diri saya selama saya bekerja di
Pihak Pertama tersebut;
6. Bahwa apabila setelah dilakukan pengecekan atau dihubungi oleh Pihak Pertama ternyata dokumen-
dokumen yang tersebut dalam butir (1) dan (2) TIDAK BENAR / PALSU serta informasi-informasi
lainnya TIDAK BENAR / TIDAK SESUAI dengan yang telah saya sampaikan / berikan pada saat
wawancara, maka dengan ini saya menyatakan bahwa saya BERSEDIA / TIDAK KEBERATAN SAMA
SEKALI UNTUK DIADAKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA SEKETIKA DAN SAYA TIDAK MENUNTUT
PESANGON ATAU GANTI RUGI APAPUN.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dengan penuh rasa tanggung jawab, dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Yang membuat pernyataan,


Sumitra

Anda mungkin juga menyukai