SPLN D3.002-1 2007 - Spesifikasi Transformator Distribusi PDF
SPLN D3.002-1 2007 - Spesifikasi Transformator Distribusi PDF
002-1 : 2007
Lampiran Surat Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO) No. 094.K/DIR/2006
PT PLN (PERSERO)
PT PLN (PERSERO)
JALAN TRUNOJOYO BLOK M-I/135 KEBAYORAN BARU
JAKARTA SELATAN 12160
SPLN D3.002-1 : 2007
Disusun oleh :
Kelompok Kerja
Transformator Distribusi
dengan Surat Keputusan General Manager
PT PLN (Persero) Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
No. 042.K/LITBANG/2006
Diterbitkan oleh :
PT PLN (PERSERO)
Jalan Trunojoyo Blok M-I /135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
i
SPLN D3.002-1 : 2007
ii
SPLN D3.002-1 : 2007
Prakata
SPLN D3.002-1 : 2007 merupakan revisi dari SPLN 50 : 1997 ; Spesifikasi Transformator
Distribusi.
1. Rugi-rugi transformator (rugi besi dan rugi belitan), mengingat semakin mahalnya
biaya pokok penyediaan energi listrik.
2. Sistem preservasi minyak, ditetapkan pada hermetically-sealed fully filled untuk dapat
menekan biaya pemeliharaan.
3. Pengaturan pada aspek konstruksi inti besi dan belitan, berdasarkan data kerusakan
transformator pada pengoperasian dan pengujian.
Dengan ditetapkannya SPLN D3.002-1 : 2007, maka SPLN 50 : 1997 dinyatakan tidak
berlaku lagi.
iii
SPLN D3.002-1 : 2007
Daftar Isi
iv
SPLN D3.002-1 : 2007
v
SPLN D3.002-1 : 2007
Daftar Gambar
Daftar Tabel
vi
SPLN D3.002 - 1 : 2007
1 Ruang Lingkup
2 Tujuan
3 Acuan Normatif
Kecuali disebutkan secara khusus, ketentuan pada standar ini mengikuti revisi terakhir
dari standar-standar berikut :
a. SNI 04-6954.1, Transformator tenaga – Bagian 1: Umum
b. IEC 60076-1 : 2000, Power transformers – Part 1: General
c. SNI 04-6954.2, Transformator tenaga – Bagian 2: Kenaikan suhu
d. IEC 60076-2 : 1997, Power transformers – Part 2: Temperature rise
e. IEC 60076-3 : 2000, Power transformers – Part 3: Insulation levels, dielectric tests
and external clearances in air
f. IEC 60076-4 : 2002, Power transformers – Part 4: Guide to lightning impulse and
switching impulse testing of power transformers and reactor
g. IEC 60076-5 : 2006, Power transformers – Part 5: Ability to withstand short-circuit
h. IEC 60076-7 : 2005, Power transformers – Part 7: Loading guide for oil-immersed
power transformers
i. IEC 60076-8 : 1997, Power transformers – Part 8: Application guide
j. IEC 60076-10 : 2001, Power transformers – Part 10: Determination of sound levels
k. IEC 60076-13 : 2006, Power transformers – Part 13: Self-protected liquid-filled
transformers
1
SPLN D3.002-1 : 2007
l. IEC 60296, Fluid for electrotechnical applications – Unused mineral insulating oils
for transformers and switchgear
m. IEC 60137, Insulated bushings for alternating voltages above 1000 V
n. SPLN 67-2C : 1986, Kondisi spesifik di Indonesia, Bagian dua: Pengendalian dan
pengawasan mutu.
2
SPLN D3.002 - 1 : 2007
3
SPLN D3.002-1 : 2007
4
SPLN D3.002 - 1 : 2007
5
SPLN D3.002-1 : 2007
5 Kondisi Pelayanan
6 Karakteristik
CATATAN
*) Transformator fase tunggal dikonstruksi dengan dua belitan sekunder.
6
SPLN D3.002 - 1 : 2007
6.5 Frekuensi
Frekuensi pengenal adalah 50 Hz.
6.6 Rugi-rugi
Rugi tanpa beban (rugi besi) tercantum pada kolom 2, tabel 2 dan tabel 3.
Rugi berbeban (rugi belitan) tercantum pada kolom 3, tabel 2 dan tabel 3.
7
SPLN D3.002-1 : 2007
8
SPLN D3.002 - 1 : 2007
7 Konstruksi
7.1 Umum
7.1.1 Transformator harus dirancang dan dibuat dari komponen dan bahan baku yang
sama sekali baru dan sesuai dengan persyaratan desain untuk transformator pada
kondisi pelayanan sebagaimana ditetapkan pada ayat 5. Komponen dan bahan
baku serta penyelesaiannya harus disesuaikan dengan geografi dan iklim
Indonesia, khususnya mempunyai sifat tahan karat.
7.1.2 Desain konstruksi transformator adalah:
Pasangan luar : daya pengenal ≤ 400 kVA
Pasangan dalam : daya pengenal ≥ 315 kVA
7.1.3 Pabrikan harus mendokumentasi gambar teknik beserta ukuran-ukurannya,
meliputi :
Bentuk dan susunan belitan termasuk jenis dan ukuran konduktor belitan.
Torsi (Nm) dari baut klem vertikal dan horizontal inti besi.
Dimensi tangki
Dimensi dan jumlah sirip pendingin
7.2.1 Inti besi dibentuk dari laminasi baja silikon (cold-rollled grain oriented) atau baja
amorphous (amorphous steel).
7.2.3 Baut klem vertikal dan horizontal inti besi harus dikencangkan dengan dua buah
mur. Bagian ujung ulir dari baut klem-klem tersebut harus dimatikan (dipahat atau
dilas) setelah mur terpasang dan kekencangan yang dispesifikasi tercapai.
7.2.4 Pabrikan harus mendokumentasi nilai torsi kekencangan dari setiap baut klem inti
besi dan mencantumkannya dalam gambar konstruksi.
9
SPLN D3.002-1 : 2007
7.3 Belitan
7.3.1 Bahan konduktor belitan adalah tembaga (Cu) atau aluminium (Al).
7.3.2 Konduktor belitan sekunder dapat berbentuk segi empat (rectangular) atau
lembaran (sheet/foil). Bahan isolasi dari konduktor belitan harus sesuai dengan
suhu kerja transformator dan tahan minyak.
7.3.4 Lead wire untuk belitan yang mempunyai konduktor berbentuk lembaran harus
menggunakan jenis bahan yang sama dengan belitan tersebut. Penyambungan
antara lead wire dengan lembaran belitan ini harus dengan pengelasan.
7.3.5 Untuk belitan yang menggunakan konduktor aluminium, busbar netral pada belitan
hubungan bintang dan penghubung antara busbar tersebut dengan konektor
busing sekunder (7.4.2) dapat menggunakan busbar tembaga.
7.3.7 Pemegang/penahan lead wire belitan harus mempunyai kekuatan mekanis yang
terukur. Kayu alam yang dikeringkan dapat digunakan hanya jika bagian luarnya
diperkuat dengan logam non magnetik.
7.4.1.1 Penyambungan belitan primer dengan pengubah sadapan harus dengan cara :
Pengelasan, lead wire pengubah sadapan dilas dengan lead wire belitan
sadapan.
Pengepresan, lead wire belitan sadapan dipress langsung ke terminal
pengubah sadapan dengan alat press yang direkomendasi oleh pabrikan
pengubah sadapan.
7.4.2.1 Hubungan antara lead wire belitan sekunder dengan busing harus menggunakan
konektor siku atau konektor fleksibel. Penggunaan sepatu kabel (cable lug)
sebagai konektor tidak diperbolehkan.
10
SPLN D3.002 - 1 : 2007
7.4.2.2 Konektor dari bahan aluminium hanya dapat digunakan pada belitan aluminium
dan berukuran minimal satu tingkat lebih besar dari ukuran konduktor belitan.
CATATAN :
¹) Mur-baut yang digunakan untuk penyambungan harus bersifat non-magnetik.
7.5.1 Minyak sebagai media pendingin dan isolasi transformator adalah jenis mineral
dan tidak beracun.
7.5.2 Minyak harus memenuhi persyaratan IEC 60296 dengan tegangan tembus ≥ 50
kV/2,5 mm.
7.5.3 Pabrikan harus menyediakan sertifikat hasil uji dari laboratorium independen untuk
merek minyak yang digunakan.
7.5.4 Pengisian minyak diproses secara vakum untuk menjamin penetrasi maksimum
dari minyak isolasi ke dalam sistem isolasi belitan.
7.6.1 Tangki dan radiator dibuat dari pelat baja dengan permukaan yang halus. Tangki
untuk transformator fase tunggal dapat berbentuk silindris atau persegi empat.
7.6.2 Bagian luar tangki dan radiator harus dicat dengan cat tahan cuaca berwarna
cerah/tidak menyerap panas dengan ketebalan minimum 70 µm. Penghilangan
karat, lemak, minyak, maupun percikan las pada proses pengecatan, diutamakan
dengan sistem shot blasting. Cara lain adalah dengan proses kimiawi.
7.6.3 Tebal pelat penutup tangki transformator fase tiga minimum 4 mm.
7.6.4 Penutupan antara tangki dengan penutup (tank cover) dapat dilakukan dengan
pengelasan atau mur-baut.
7.6.5 Untuk penutupan secara las, sisi dalam dari bibir tangki (tank flange, bagian tangki
yang berfungsi sebagai landasan bagi penutup) harus dipasangkan bahan pelapis
yang sesuai untuk menghindari masuknya partikel/percikan ke dalam tangki saat
pengelasan.
11
SPLN D3.002-1 : 2007
7.6.7 Tangki, radiator dan sistem seal harus mampu menahan tekanan 50 kPA (0,5 bar)
selama 24 jam, tanpa mengalami kebocoran.
7.6.8 Lebar total transformator (tangki + radiator) untuk transformator dengan daya
pengenal 315 s/d 1000 kVA tidak melebihi 1200 mm.
8 Alat Lengkapan
Transformator dilengkapi dengan alat-alat pelengkap yang sama sekali baru dan sesuai
untuk penggunaan seperti ditetapkan pada ayat 5.
Daftar jenis lengkapan transformator tercantum pada tabel 5.
8.1.2 Tegangan maksimum busing adalah 24 kV dengan arus pengenal yang sesuai
dengan arus pengenal transformator.
8.1.3 Busing porselin adalah untuk tingkat polusi sedang sesuai IEC 60137 dengan
jarak rambat nominal 480 mm.
8.1.4 Busing jenis porselin harus memenuhi EN 50180. Pabrikan harus menyediakan
sertifikat uji dari laboratorium independen untuk setiap merek busing yang
digunakan.
8.1.5 Pemasangan busing porselin pada penutup tangki harus menggunakan fixing ring
yang sesuai dengan tipe busing.
12
SPLN D3.002 - 1 : 2007
8.1.6 Penempatan busing primer mengikuti ketentuan ayat 9.2 dengan jarak udara
minimum 210 mm.
8.1.7 Untuk transformator kelompok vektor YNyn0, busing netral menggunakan kelas
isolasi tegangan yang sama dengan busing fase.
Fase tiga
Jenis lengkapan Fase tunggal 160 kVA ≤ Sr ≤
≤ 100 kVA > 1000 kVA
1000 kVA
Busing primer 5 5 5 5
Busing sekunder 5 5 5 5
Pipa pengisi minyak 5 5 5 5
Indikator tinggi minyak 6 5 5 5
Pengaman tekanan lebih 5 5 5 5
Pengubah sadapan 5 5 5 5
Kantong termometer 6 6 5 *) 5
Terminal pembumian 5 5 5 5
Lubang penguras minyak 5 5 5 5
Kuping pengangkat 5 5 5 5
Penggantung 5 5 6 6
Roda 6 6 5 *) 5
CATATAN :
*) hanya untuk transformator pasangan dalam, lihat sub-ayat 8.8 dan 8.13.
13
SPLN D3.002-1 : 2007
8.3.1 Busing sekunder untuk transformator dengan daya pengenal > 400 kVA harus
dilengkapi dengan konektor busing (bushing connector flag) dengan ukuran yang
sesuai dengan ukuran busing.
8.3.2 Busing sekunder transformator dengan daya pengenal ≤ 400 kVA dan busing
primer untuk semua daya pengenal, harus dilengkapi dengan konektor bantu yang
terbuat dari busbar tembaga dilapis timah.
14
SPLN D3.002 - 1 : 2007
8.6.2 Tekanan pengenal dan diameter pengaman tekanan lebih harus disesuaikan
dengan tekanan operasi di dalam tangki, sehingga tidak bekerja saat
transformator dibebani beban pengenal dan beban lebih yang diizinkan, tetapi
dapat bekerja mengamankan tekanan pada saat terjadi gangguan didalam
transformator.
15
SPLN D3.002-1 : 2007
A B
16
SPLN D3.002 - 1 : 2007
17
SPLN D3.002-1 : 2007
8.13 Roda
8.13.1 Roda digunakan untuk transformator pasangan luar.
8.13.2 Diameter roda disesuaikan dengan ukuran transformator.
9 Penandaan
18
SPLN D3.002 - 1 : 2007
19
SPLN D3.002-1 : 2007
9.3.4 Untuk transformator yang tidak dilengkapi sirip pendingin, penandaan dapat
dituliskan langsung pada bagian tengah badan tangki.
9.3.5 Untuk transformator yang dilengkapi sirip pendingin :
dituliskan pada pelat logam ditempatkan di bagian tengah tangki ; atau
dituliskan langsung pada bagian bawah tangki.
9.3.6 Lokasi penandaan untuk transformator ≤ 100 kVA adalah pada sisi yang tidak
dipasangi penggantung (hanger), sedangkan untuk transformator lainnya pada
bidang tangki yang berdekatan dengan sisi primer.
20
SPLN D3.002 - 1 : 2007
CATATAN 1
Merek busing, minyak mineral dan pengubah sadapan dapat berbeda dengan merek pada
transformator yang diuji jenis, sepanjang pabrikan dapat memberikan sertifikat dari laboratorium
independen yang membuktikan bahwa peralatan baru tersebut mempunyai mutu yang setara.
CATATAN 2
Penerapan toleransi pada kriteria identik di atas harus tetap memperhatikan batas nilai maksimum
dan minimum yang ditetapkan standar ini.
CATATAN 3
Transformator dengan julat sadapan tipe 1 dapat dinyatakan identik dengan transformator berjulat
sadapan tipe 2.
Bila sampel pada pengujian serah-terima tidak sesuai dengan kondisi di atas maka
sampel tersebut harus diuji jenis.
21
SPLN D3.002-1 : 2007
22
SPLN D3.002 - 1 : 2007
CATATAN
1) R = pengujian rutin ; J = pengujian jenis ; S = pengujian serah-terima ;
L = pengujian lapangan
2) Tidak dilakukan pada sisi primer untuk transformator dengan tegangan pengenal 20 kV/√3
3) Untuk transformator dengan tegangan pengenal 20 kV/√3, pengujian dilakukan pada tegangan
uji 3,46 tegangan nominal
4) Setelah pengujian kenaikan suhu, transformator harus mampu dienerjais tanpa beban pada
105% tegangan pengenal selama 2 jam.
5) Dapat dilakukan dengan waktu uji lebih singkat.
23
SPLN D3.002 - 1 : 2007
LAMPIRAN A
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemesanan
Ketentuan yang diuraikan pada standar ini merupakan persyaratan desain bagi
transformator yang akan digunakan pada kondisi pelayanan normal seperti tercantum
pada ayat 5. Pada kondisi pelayanan tersebut, beberapa informasi yang masih perlu
dinyatakan pada saat pemesanan antara lain :
Daya pengenal
Tegangan primer 20 kV 20 kV
20/√3 kV
Untuk setiap kondisi yang berbeda dengan kondisi pelayanan seperti yang tercantum
pada ayat 5 atau kebutuhan lengkapan atau konstruksi yang berbeda, selain informasi di
atas, PLN harus merinci dan menyatakan pada saat pemesanan, kondisi-kondisi seperti :
- Mata uji pengujian serah-terima bila berbeda dengan Tabel 6 kolom 6 atau mata uji
pengujian khusus yang diperlukan.
- Jarak rambat busing yang lebih panjang bila transformator akan digunakan pada
lokasi dengan tingkat polusi berat atau sangat berat.
- Kebutuhan termometer.
- Kebutuhan proteksi, misalnya Buchholz, dll.
- Ketentuan lebih lanjut sesuai IEC 60076-2 untuk transformator yang akan
dioperasikan pada suhu udara ambien melebihi ketentuan pada ayat 5.
- Ketentuan lebih lanjut sesuai IEC 60076-2 dan IEC 60076-3 untuk transformator yang
akan dioperasikan pada ketinggian melebihi 1000 meter dari permukaan laut.
25
SPLN D3.002-1 : 2007
LAMPIRAN B
Efisiensi dan pengaturan tegangan
Efisiensi dan pengaturan tegangan berdasarkan rugi-rugi dan tegangan impedans yang
ditetapkan standar ini tercantum pada tabel B1 dan B2.
26
SPLN D3.002 - 1 : 2007
LAMPIRAN C
Pedoman penggunaan pelebur
27