Askep Ca Mamae
Askep Ca Mamae
KELOMPOK 6
NOVA ASRIYANTI
SRI RIZKY
AFNIRAHMI
DESWATI
AMRIZAL
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara (Ca mammae) adalah Kanker yang terjadi karena
tersusun atas kelenjar susu, jaringan lemak, kantung penghasil susu, dan
kelenjar getah bening. Sel abnormal bisa tumbuh di empat bagian tersebut,
(Nurcahyo, 2014).
Kanker payudara merupakan tumor ganas yang menyerang jaringan sel-sel
bahwa penyakit kanker dengan persentase kasus tertinggi, kurang lebih 43%
kasus dan persentase kematian yaitu 12,9%. Menurut WHO sekitar 8-9%
meningkat lebih dari 250,000 kasus baru, di Eropa dilakukan penelitian kanker
payudara oleh American Cancer Society (ACS) hampir 178.000 wanita yang
telah di diagnosis kanker payudara dan jumlah tersebut ditambah 2 juta wanita
kanker di Indonesia mencapai 1.79 per 1000 penduduk, naik dari tahun 2013
sebanyak 1.4 per 1000 penduduk. Riset ini juga menemukan, prevalensi
yang terdapat di provinsi Sumatera Barat. Data Rekam Medik RSUP DR. M.
Djamil Padang pada tahun 2015 di Irna Bedah lebih kurang 160 kasus kanker
payudara, mengalami penurunan pada tahun 2016 yaitu 139 kasus dan pada
tahun 2017 kanker payudara mengalami peningkatan kembali yaitu 174 kasus.
Lebih dari 25% wanita yang didiagnosa kanker (satu diantara empat) adalah
kanker payudara. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang
menyebabkan kanker ini terjadi, tetapi ada beberapa faktor risiko yang
tunor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips. Gejala
carsinoma kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu,
pating gatal, mengeras, asimetris, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan
turun, dapat sebagai petunjuk adanya metastase (Amin & Kusuma, 2015).
Cancer mammae memerlukan beberapa terapi dalam pelaksanaannya,
pula pada fisik dan psikologis pasien. Pasien akan kehilangan payudaranya,
kulit akan menghitam, rambut rontok, dan tubuh menjadi kurus. Pasien akan
malu dan sedih dengan keadaannya. Pada kondisi seperti itu, pasien
memerlukan asuhan keperawatan yang holistik untuk memenuhi kebutuhan
penting bagi kepuasan pasien dan juga dapat mempengaruhi kualitas kesehata
depresi. Dampak depresi pada penderita kanker tidak hanya pada penderitanya
saja, tetapi juga bisa berakibat pada keluarganya, yang pada akhirnya akan
dan masyarakat. Kebutuhan kultural yang meliputi kebiasaan dan budaya yang
dianut oleh pasien. Dan kebutuhan spiritual meliputi kebutuhan pasien
Mamae.
b. Menegakkan dan menyusun prioritas diagnosa keperawatan pada
dengan Ca Mamae.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
payudara yang tidak terkontrol kaena perubahan abnormal dari gen yang
2017).
Ca Mammae adalah karsinoma yang berasal dari epitel duktus atau lobulus
dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Kanker bisa
yang terus tumbuh berupa ganda. Akhirnya, sel-sel ini menjadi bentuk
adalah suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhan sel yang tidak terkendali
ganas.
2. Anatomi Fisiologi
a. Anatomi
Secara fisiologis anatomi payudara terdiri dari alveolusi, duktus
Pengaliran limfa dari payudara kurang lebih 75% ke axilla. Sebagian lagi
ke kelenjar parasternal terutama dari bagian yang sentral dan medial dan
merupakan tempat produksi air susu sebagai respon dari signal hormonal
b. Fisiologi
Payudara mengalami tiga perubahan yang dipengaruhi hormon.
Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
rata(Sitiatava, 2016).
Selama beberapa hari menjelang menstruasi payudara menjadi
Pada kehamilan payudara me njadi besar karena epitel duktus lobul dan
dan faktor hormonal dapat berperan pada kanker payudara (Black & Hawks,
2014). Menurut Mulyani & Nuryani (2013) terdapat beberapa faktor yang
Replacement.
Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko
Oleh sebab itu jika kita bisa menghindari adanya penggunaan hormon
kanker baru pada payudara lainnya atau pada bagian lain dari payudara
yang sama. Tingkat resikonya bisa tiga sampai empat kali lipat,
f. Riwayat keluarga
Risiko dapat berlipat ganda jika ada lebih dari satu anggota keluarga inti
yang terkena kanker payudara dan semakin mudah ada anggota keluarga
menurun.
g. Periode menstruasi
Perempuan yang mulai mempunyai periode awal (sebelum usia 12
bertambahnya usia.
i. Ras
Kanker payudara lebih umum terjadi pada perempuan berkulit putih.
hati bekerja lebih keras sehingga sulit meproses estrogen agar keluar
kanker payudara.
4. Klasifikasi dan Stadium Ca Mammae
Berikut adalah klasifikasi dari ca mmae :
a. Kanker Payudara Invasive
Sel kanker merusak saluran dan dinding kelenjar susu serta menyerang
limfa atau orga lain dalam tubuh. Pada tahap ini, kanker telah menyebar
terkunci dalam saluran susu dan tidak menyerang lemak dan jaringan
ke kulit areola dan puting. Kanker ini gterjadi hanya sekitar 1% dari
mengeluarkan cairan.
Berbeda dari klasifikasi jenis kanker payudara berdasarkan sifat
tumor
d. T1 : tumor < 2 cm
e. T1a : tumor < 0,5 cm
f. T1b : tumor 0,5-1 cm
g. T1c : tumor 1-2 cm
h. T2 : tumor 2-5 cm
i. T3 : tumor di atas 5 cm
j. T4 : tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke
melekat
d. N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang
Untuk memeriksa ada atau tidak metastase ke bagian tubuh yang lain,
mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran, dan
mengangkat bagian payudara yang sudah parah. Usaha ini hanya untuk
&Bare,2013 ).
5. Manifestasi Klinis
Tanda kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada
tunor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips. Gejala
carsinoma kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu,
pating gatal, mengeras, asimetris, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat
badan turun, dapat sebagai petunjuk adanya metastase (Amin & Kusuma,
2015).
Gejala klinis kanker payudara secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu :
1) Benjolan pada payudara. Umunya, berupa benjolan yang tidak nyeri pada
payudara. Benjolan itu mula-mula kecil makin lama makin besar lalu
melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau
mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Semakin lama borok
antara lain :
a) Pendarahan pada puting susu
b) Adanya ruam-ruam pada kulit sekitar payudara, areola atau puting
payudara)
b) Adanya model parasternal
c) Terdapat nodul supraklavikula
d) Adanya edema lengan
e) Adanya metastase jauh
f) Terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit,
edema kulit, kulit terfikasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening
panjang.
3) Fraktur patologi
4) Fibrosis payudara
5) Kematian
7. Patofisiologi
Proses terjadinya kanker payudara dan masing-masing etiologi antara
dari jaringan epithelial, dan paling sering terjadi pada sistem duktal. Mula-
ini akan berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker
sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kira-kira
berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu, kira- kira seperempat dari kanker
teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri. Gejala kedua yang paling sering
terjadi adalah cairan yang keluar dari muara duktus satu payudara, dan
infeksi payudara akut. Kulit menjadi merah, panas, edematoda, dan nyeri.
Karsinoma ini menginfasi kulit dan jaringan limfe. Tempat yang paling
sering untuk metastase jauh adalah paru, pleura, dan tulang (Price, 2012).
Karsinoma payudara bermetastase dengan penyebaran langsung
kejaringan sekitarnya, dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah. Bedah
integritas dan terhadap jiwa seseorang. Rasa nyeri sering menyertai upaya
tersebut pengalaman operatif di bagi dalam tiga tahap yaitu preoperatif, intra
operatif dan pos operatif. Operasi ini merupakan stressor kepada tubuh dan
memicu respon neuron endokrine respon terdiri dari system saraf simpati
yang bertugas melindungi tubuh dari ancaman cidera. Bila stress terhadap
kompensasi dari tubuh terlalu banyak beban dan syock akan terjadi. Anestesi
baru. Intake protein yang di perlukan guna mengisi kebutuhan protein untuk
keperluan penyembuhan dan mengisi kebutuhan untuk fungsi yang optimal
(Mansjoer, 2016).
Kanker payudara tersebut menimbulkan metastase dapat ke organ yang
deket maupun yang jauh antara lain limfogen yang menjalar ke kelenjar limfe
aksilasis dan terjadi benjolan, dari sel epidermis penting menjadi invasi
timbul krusta pada organ pulmo mengakibatkan ekspansi paru tidak optimal
(Mansjoer, 2016).
8. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Sitiatava Rizema Putra (2017) pemeriksaan penunjang yang
adalah :
1) Scan (misal : MRI, CT, gallium, bone, foto thoraks). Dilakukan untuk
marker)
9. Penatalaksanaan
Pengobatan kanker payudara bertujuan untuk mendapatkan kesembuhan
yang tinggi dengan kualitas hidup yang baik. Secara spesifik disebutkan
kemoterapi.
1) Operasi (Pembedahan)
Operasi merupakan modalitas utama untuk penatalaksaaan kanker
dan grading tumor, status kgb aksila, faktor prediktif dan faktor prognosis
atas tumor, otot pektoralis, mayor dan minor serta diseksi aksila level I-
III. Operasi ini dilakukan bila ada infiltrasi tumor ke fasia atau otot
diatas tumor dan fasia pektoral serta diseksi aksila level I-II. Operasi ini
nipple areola komplek dan kulit serta diseksi aksila level I-II. Operasi
terkena kanker dengan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh
sel kanker yang masih tersisa di payudara setalh operasi. Adapum efek
pengobatan ini yaitu tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna
bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel
kanker. Efek kemoterapi yaitu pasien mengalami mual dan muntah, serta
kemoterapi ini sangat kuat efeknya (anti kanker), terapi ini bisa diberikan
lewat mulut atau berupa suntikan pada pembuluh darah. Pengobatan ini harus
estrogen dan juga ada pengaruh dari faktor resiko lain yang
Bickley, 2015).
b. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan utama (saat masuk rumah sakit dan saat ini)
Biasanya pasien akan mengeluhkan adanya benjolan payudara,
pada warna kulit payudara atau suhu, raba puting, gatal, rasa
e. Pola Eliminasi
1) BAB
Di rumah : biasanya klien BAB1x/hari feses berwarna kuning
khas
Di rumah sakit : biasanya klien mengalami perubahan eliminasi
Sari, 2011)
f. Pola Aktivitas /Latihan
Di rumah : biasanyapasien melakukan aktivitas sehari-hari sendiri
klinik kesehatan.
Biasanya konsep diri:
a) Gambaran diri : biasanya pasien malu dengan bentuk
payudaranya
b) Ideal diri : biasanya pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan
beraktivitas kembali.
c) Harga diri : biasanya pasien bersabar dan menerima dengan
Gambaran
Tanda Vital Suhu : biasanya terjadi peningkatan suhu tubuh
Nadi : biasanya mengalami peningkatan nadi
hipertensi
O2
Tinggi badanT Biasanya dalam batas normal
Berat badan Biasanya terjadi penurunan berat badan karena mual
dan muntah
LILA Biasanya normal
Kepala : Biasanya mesochepal
bantu pernafasan
jumlahcairannya.
P : biasanya timpani
Ekstremitas Biasanya kekuatan lemah , tidak ada udem atau
Neurologi
Biasanya kesadaran composmentis
Status mental/GCS Biasanya dalam batas normal
Reflek patologis
Payudara Biasanya adanya benjolan payudara, perubahan pada
dan genetalia.
Rectal Biasanya tidak ada masalah
o. Pemeriksaan Penunjang
1) Biopsi payudara (jarum atau eksisi)
Biopsy ini memberikan diagnosa definitife terhadap massa dan
untuk mendeteksi kanker yang tak teraba atau tumor yang terjadi
muntah
(Nanda, 2015-2017)
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah membahas secara keseluruhan proses keperawatan pada klien
Salemba Patria
Jakarta : EGC
Salemba Medika
1-Yogyakarta:Laksana
Smeltzer & Bare. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &