Anda di halaman 1dari 17

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN

MATERNITAS TERKAIT MASALAH


ABORTUS

Disusun oleh

Fara Dewi Utami Pungki Lestari

08190100072

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

PRODI S1 KEPERAWATAN EKSTENSI

2019-2020
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga kami bisa

menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini berjudul “Trend dan Issue Keperawatan Maternitas

Terkait Masalah Abortus” yang dibuat sebagai tugas mata kuliah

Keperawatan Maternitas II prodi S1 Keperawatan Extensi STIKIM

Lenteng Agung.

Dalam pembuatan makalah ini, kami banyak mendapatkan referensi

dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Ibu Ns. Sri Mintasih, Sp.Kep.Mat selaku dosen mata kuliah

Keperawatan Maternitas II.

2. Seluruh pihak yang telah membantu menyusun makalah ini.

Makalah ini adalah hasil karya saya. Oleh sebab itu, saya

bertanggung jawab atas ini makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat.

Bogor, 18 Februari 2020

penulis
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Tujuan makalah ....................................................................................................... 2
Tujuan umum .............................................................................................................. 2
Tujuan Khusus ............................................................................................................ 3
C. Manfaat Makalah .................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
A. Tren ......................................................................................................................... 4
a. Definisi ................................................................................................................ 4
b. Issu ...................................................................................................................... 8
c. Definisi Trend dan Issu Keperawatan ................................................................. 8
B. Tren dan Issu Keperawatan Maternitas Abortus ..................................................... 9
BAB III KESIMPULAN................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan

analisa, tren juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun

informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular di

kalangan masyarakat. Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat

diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang

menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan

nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis.

Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan

banyak orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan

fakta ataupun tidak, trend dan issu keperawatan tentunya menyangkut

tentang aspek legal dan etis keperawatan.

Pada zaman saat ini banyak sekali masalah yang terjadi pada

kesehatan wanita, masalah-masalah tersebut muncul mulai dari pasangan

usia subur, ibu hamil, ataupun ibu pasca melahirkan. Masalah tersebut

timbul karena kurangnya pengetahuan dari seseorang tersebut tentang

masalah yang di hadapinya. Terjadinya masalah tersebut harus diketahui

dan dipelajari agar tidak menambah angka kenaikan terjadinya masalah-

masalah tersebut. Abortus selama kehamilan terjadi 15-20% dengan 80%

diantaranya terjadi pada trimester pertama (<13 minggu) dan sangat

sedikit terjadi pada semester kedua (Husin,13). WHO mengestimasikan

terdapat 21.600.000 kejadian abortus yang tidak aman di seluruh dunia

1
2

pada tahun 2008. Angka kematian akibat abortus tidak aman di dunia yaitu

30 per 100.000 kelahiran hidup. Di Negara berkembang, kejadian unsafe

abortion sekitar 21.200.000 dengan rate 16 per 1000 wanita usia 15- 44

tahun. Angka kejadian abortus tidak aman di Asia Tenggara yaitu

3.130.000 dengan rate 22 per 1000 wanita usia 15-44 tahun. Tingginya

angka abortus tidak aman ini menyumbang 47.000 kematian ibu di negara

berkembang dan 2.300 kematian ibu di Asia Tenggara. Berdasarkan profil

kesehatan Indonesia pada tahun 2016 bahwa jumlah ibu hamil dijawa

tengah sebanyak 596.000 dan jumlah ibu bersalin/ nifas sebanyak

569.5999. WHO memperkirakan di Indonesia terdapat sebesar 126

kematian ibu setiap 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah total kematian

ibu sebesar 6400 pada tahun 2015. Angka ini sudah terjadi penurunan dari

angka kematian ibu menurut SDKI 2012 yaitu sebesar 359 per 100.000

kelahiran hidup (SDKI, 2013).

Sebagai tenaga medis kita wajib tahu apa saja masalah yang sedang

trend pada saat ini dalam dunia kesehatan khususnya keperawatan

maternitas. Untuk itu makalah ini dibuat agar menjadi tambahan

pengetahuan kepada saya dan para pembaca makalah saya.

B. Tujuan makalah

Tujuan umum

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui Tren dan Issu.


3

Tujuan Khusus

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk Pembuatan makalah

ini bertujuan agar kami dan pembaca mengetahui dan memahami

tentang Trend Issu Keperawatan Maternitas mengenai Abortus

C. Manfaat Makalah

Manfaat dari makalah ini adalah untuk memberi pengertian kepada

masyarakat luas khususnya ibu hamil mengenai pencegahan abortus saat

hamil.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tren

a. Definisi

Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan

analisa, tren juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun

informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular di

kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh

banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta.

Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era

globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana

banyak tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa

itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat

dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi

masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai macam

dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan

baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan,

disamping meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang

berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat

bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan

hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang

berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif.

Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan

kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi,

4
5

peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap

hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh

kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki

pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional.

Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya

keperawatan dapat memenuhi standart global internasional dalam

memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan

professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek

social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan

Iptek.

Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di

Indonesia masih belum menggembirakan, banyak factor yang dapat

menyebabkan masih rendahnya peran perawat professional, diantaranya :

1.Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan.

Tahun 1985 pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI,

sedangkan di negara barat pada tahun 1869.

2.Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.

3. Keterlambatan system pelayanan keperawatan ( standart, bentuk praktik

keperawatan, lisensi ). Menyadari peran profesi keperawatan yang masih

rendah dalam dunia kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu

pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan “ sehat untuk

semua pada tahun 2020 “, maka solusi yang harus ditempuh adalah :

a) Pengembangan pendidikan keperawatan. Sistem pendidikan tinggi

keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan professional,


6

pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan

keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan

keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang

keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM

pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan.

b) Memantapkan system pelayanan perawatan professional

Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi,

lisensi dan sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan

model praktik keperawatan professional dalam memberikan asuhan

keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin kepuasan

konsumen/klien.

c) Penyempurnaan organisasi keperawatanOrganisasi profesi keperawatan

memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta kemampuan

mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan

organisasi dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang

dapat dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan

merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu organisasi profesi yang

mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan

kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta

meningkat.Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan

yang bermutu baik secara mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan

tenaga kesehatan lain sangat penting dalam terwujudnya pelayanan

keperawatan professional. Nilai professional yang melandasi praktik

keperawatan dapat di kelompokkan dalam :


7

1.Nilai intelektual: Nilai intelektual dalam praktik keperawatan terdiri dari

a. Body of Knowledge

b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)

c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.

2. Nilai komitmen moral Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep

altruistic, dan memperhatikan kode etik keperawatan. Menurut

Beauchamp & Walters (1989) pelayanan professional terhadap masyarakat

memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik.

Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :

a. Beneficience : Selalu mengupayakan keputusan dibuat berdasarkan

keinginan melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone,

1994)

b. Fair : Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social

budaya, keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien

sebagai individu yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang

dimiliki.

c. Fidelity : Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin

membantu), selalu berusaha menepati janji, memberikan harapan yang

memadahi, komitmen moral serta memperhatikan kebutuhan spiritual

klien.

3. Otonomi, kendali dan tanggung gugat. Otonomi merupakan kebebasan

dan kewenangan untuk melakukan tindakan secara mandiri. Hak otonomi

merujuk kepada pengendalian kehidupan diri sendiri yang berarti bahwa

perawat memiliki kendali terhadap fungsi mereka. Otonomi melibatkan


8

kemandirian, kesedian mengambil resiko dan tanggung jawab serta

tanggung gugat terhadap tindakannya sendiribegitupula sebagai pengatur

dan penentu diri sendiri. Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau

pengarahan terhadap sesuatu atau seseorang. Bagi profesi keperawatan,

harus ada kewenangan untuk mengendalikan praktik, menetapkan peran,

fungsi dan tanggung jawab anggota profesi. Tanggung gugat berarti

perawat bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang dilakukannya

terhadap klien.

b. Issu

Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan

terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut

ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana

alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Issu adalah sesuatu

yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau

buktinya

c. Definisi Trend dan Issu Keperawatan

Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang d.bicarakan

banyak orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan

fakta ataupun tidak, trend dan issu keperawatan tentunya menyangkut

tentang aspek legal dan etis keperawatan. Saat ini trend dan issu

keperawatan yang sedang banynak dibicarakan orang adalah Aborsi,

Eutanasia dan Transplantasi organ manusia, tentunya semua issu tersebut

menyangkut keterkaitan dengan aspek legal dan etis dalam keperawatan.


9

B. Tren dan Issu Keperawatan Maternitas Abortus

a. Definisi Aborsi

Abortus adalah berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20

minggu yang mengakibatkan kematian janin. Apabila janin lahir

selamat (hidup) sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu, maka

istilahnya adalah kelahiran prematur. Menggugurkan kandungan atau

dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus” adalah

pengakhiran kehamilan sebelum usia 20 minggu kehamilan atau berat

bayi kurang dari 500 g(ketika janin belum dapat hidup di luar

kandungan). Angka kejadian aborsi meningkat denganbertambahnya

usia dan terdapatnya riwayat aborsi sebelumnya.

Proses abortus dapat berlangsung secara :

1. Spontan / alamiah (terjadi secara alami, tanpa tindakan apapun)

2. Buatan / sengaja (aborsi yang dilakukan secara sengaja),

3. Terapeutik / medis (aborsi yang dilakukan atas indikasi medik

karena terdapatnya suatupermasalahan atau komplikasi).

b. Penyebab Aborsi

Penyebab abortus spontan bervariasi meliputi infeksi, faktor

hormonal, kelainan bentuk rahim,faktor imunologi (kekebalan tubuh),

dan penyakit dari ibu. Penyebab abortus pada umumnya terbagi atas

faktor janin dan faktor ibu :


10

1. Faktor Janin

Pada umumnya abortus spontan yang terjadi karena faktor janin

disebabkan karena terdapatnyakelainan pada perkembangan janin

[seperti kelainan kromosom (genetik)], gangguan pada ari-ari

maupun kecelakaan pada janin. Frekuensi terjadinya kelainan

kromosom (genetik) pada triwulanpertama berkisar sebesar 60%.

Faktor Ibu

Beberapa hal yang berkaitan dengan faktor ibu yang dapat

menyebabkan abortus spontan adalahfaktor genetik orangtua yang

berperan sebagai carrier (pembawa) di dalam kelainan

genetik;infeksi pada kehamilan seperti herpes simpleks virus,

cytomegalovirus, sifilis, gonorrhea;kelainan hormonal seperti

hipertiroid, kencing manis yang tidak terkontrol; kelainan

jantung;kelainan bawaan dari rahim, seperti rahimbikornu(rahim

yang bertanduk), rahim yang bersepta(memiliki selaput pembatas di

dalamnya) maupun parut rahim akibat riwayat kuret atau

operasirahim sebelumnya.Miomapada rahim juga berkaitan dengan

angka kejadian aborsi spontan. Selain itu, ada beberapa diantara

orang tua yang tidak menginginkan kehadiran janin tersebut dengan

alasan yang bervariasi.

2. Faktor Risiko Aborsi

Faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya abortus

adalah:

a) Usia ibu yang lanjut


11

b) Riwayat kehamilan sebelumnya yang kurang baik

c) Riwayat infertilitas (tidak memiliki anak)

d) Adanya kelainan atau penyakit yang menyertai kehamilan

e) Infeksi (cacar, toxoplasma, dll)

f) Paparan dengan berbagai macam zat kimia (rokok, obat-

obatab, alkohol, radiasi)

g) Trauma pada perut atau panggul pada 3 bulan pertama

kehamilan Kelainankromosom(genetik)

h) Pergaulan seks bebas

c. Tanda dan Gejala Aborsi secara Alamiah

1. Nyeri perut bagian bawah

2. Keram pada rahim

3. Nyeri pada punggung

4. Perdarahan dari kemaluan

5. Pembukaan leher rahim

6. Pengeluaran janin dari dalam rahim


BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Terdapat bermacam-macam Trend Issue Keperawatan Maternitas

terkait masalah kesehatan wanita, salah satunya Abortus. Abortus adalah

berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang

mengakibatkan kematian janin. Apabila janin lahir selamat (hidup)

sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu, maka istilahnya adalah

kelahiran prematur. Menggugurkan kandungan atau dalam dunia

kedokteran dikenal dengan istilah “abortus” adalah pengakhiran kehamilan

sebelum usia 20 minggu kehamilan atau berat bayi kurang dari 500

g(ketika janin belum dapat hidup di luar kandungan). Angka kejadian

Abortus pertahunnya mengingkat, Berdasarkan profil kesehatan Indonesia

pada tahun 2016 bahwa jumlah ibu hamil dijawa tengah sebanyak 596.000

dan jumlah ibu bersalin/ nifas sebanyak 569.5999. WHO memperkirakan

di Indonesia terdapat sebesar 126 kematian ibu setiap 100.000 kelahiran

hidup dengan jumlah total kematian ibu sebesar 6400 pada tahun 2015.

Angka ini sudah terjadi penurunan dari angka kematian ibu menurut SDKI

2012 yaitu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2013).

Sebagai tenaga kesehatan kita bisa melakukan pencegahan masalah

Abortus dengan melakukan edukasi. Masalah Abortus harus diketahui dan

dipahami agar dapat menurunkan angka terjadinya masalah Abortus.

Abortus dapat dicegah dengan memerikasakan kehamian dan menghindari

faktor faktor pencetus. Kurangnya pengetahuan masyarakat khusunya ibu

12
13

hamil menyebabkan angka kejadian meningkat setiap tahunnya. Oleh

karena itu perlu ada penyuluhan agar masyarakat lebih memahami

pencegahan abortus selain karena riwayat kehamilan sebelmnya .


14

DAFTAR PUSTAKA

http://www.depkes.go.id/article/view/18042300001/hari-kartini-2018-menkes-
harapkan-peran-perempuan-selesaikan-masalah-kesehatan.html Diakses pada 17
Februari 2020 pukul 17.00

https://www.alodokter.com/anemia Diakses pada 17 Februari 2020pukul 17.05

https://www.honestdocs.id/anemia-pengertian-penyebab-dan-gejala-anemia
Diakses pada 17 Februari 2020 pukul 17.49

http://www.depkes.go.id/article/view/18112300003/message-for-young-women-
indonesia-beautiful-is-healthy-not-skinny.html Diakses pada17 Februari
2020pukul 19.13

Prawirohardjo,sarwono. (2007). ilmu kebidanan edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina


Pustaka.

Loowdermilk,dkk. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai