Anda di halaman 1dari 5

BASIC SCIENCE- MIKROBIOLOGI

A. ETIOLOGI

Species Causes

M. Tuberculosis Tuberculosis in humans and other primates, in dogs and other animals
that were in contact with sick person

M. Africanum Tuberculosis among inhabitants of tropical Africa

M. bovis Tuberculosis in calves, domestic and wild animals, humans and other
primates

M. intracellulare Severe forms of tuberculosis-like in humans, localized lesions in pigs

M. Avium Have been found in AIDS patients and other immunocompromised


complex people

M. kansasii Tuberculosis-like diseases in humans, which is marked by weak


activity

B. Taksonomi
Nama ilmiah: Mycobacterium tuberculosis
Kelas: Actinobacteria
Filum: Actinobacteria
Domain: Bakteri
Klasifikasi lebih tinggi: Mikobakteria
Ordo: Actinomycetales
Disebut juga Basil dari Koch

C. Struktur
Lipid (60%)
asam mikolat, complex-waxes, trehalosa
dimikolat (cord factor), dan mycobacterial
sufolipids yang berperan dalam virulensi,
• Protein -> Menimbulkan reaksi tuberkulin
• Polisakarida
Dapat merangsang timbulnya
hipersensitivitas cepat dan dapat
mengganggu beberapa reaksi antigen-
antibodi in vitro

D. Sifat
 Morfologi: Basil halus-panjang tahan asam
 ukuran 1-4 mikron x 0,2 – 0,8 mikron
 Dapat bertahan hidup pada kondisi udara
kering maupun dingin
 Tidak tahan panas, mati jika terkena sinar
matahari langsung selama 2 jam.
 Dalam dahak dapat bertahan 20-30 jam, dalam
percikan bahan dapat bertahan hidup 8-10
hari.
 Biakan basil ini dalam suhu kamar dapat
hidup 6 -8 bulan dan dapat disimpan dalam lemari dengan suhu 20°C selama 2 tahun.
 Dalam jaringan tubuh bisa dormant (tidur) selama bertahun-tahun.

E. Kultur
 Pertumbuhan secara aerob obligat
 Tumbuh lambat
 koloni tampak setelah 2 minggu kadang
setelah 6-8 minggu
 Suhu optimum 37°C, tidak tumbuh pada
suhu 25°C atau >40°C
 Medium padat yang biasa dipergunakan
adalah Lowenstein-Jensen
 PH optimum 6,4-7,0.
 pertumbuhan tampak setelah 2-3 minggu
 Koloni cembung, kering, kuning gading
 Media:
a. Cair: Medium as. oleat-albumin (Dubos).
b. Padat:
 Medium Agar semisintetik -> Middlebrook 7H10 dan 7H11
 Medium telur inspissated -> Lowenstein-Jensen
 Medium darah -> Tarshis medium
 Medium Kentang -> Pawlowsky’s medium

F. Identifikasi Mikroskopik Biasa


a. Ziehl-Nielssen
 Hot staining method
 FAM
 Bentuk basil halus merah dengan latar belakang biru
 Cara:
a. kuman difiksasi pada gelas alas
b. tuangkan fuksin karbol
c. panaskan sampai keluar uap 5 menit
d. cuci dengan air
e. asam alkohol 3% 5 menit
f. biru metilen 0,5% 1-2 menit
g. Keringkan

b. Tan Thiam Hok (Kinyoun-Gabbet)


- Cold staining method
- Merah muda, panjang, basil tipis dengan
penampilan seperti manik-manik
- Cara: Fiksasi -> Teteskan larutan Kinyoun dan
diamkan 3 menit -> bilas air -> teteskan larutan
Gabbet diamkan 1 menit -> bilas air ->
keringkan

G. Identifikasi Mikroskopik Fluoresens


a. Auramin rhodamin
- Auramin fenol, as. alkohol, KMnO4
- Will fluoresce yellow against dark background
under fluorescent microscope
-

H. Grading Scale
a. Grading scale for AFB found by Ziehl-Neelsen smear microscopy

b. Skala Bronkhorst (BR):


- BR I: ditemukan 3-40 batang selama 15 menit pemeriksaan
- BR II: ditemukan sampai 20 batang per 10 lapang pandang
- BR III: ditemukan 21-60 batang per 10 lapang pandang
- BR IV: ditemukan 61-120 batang per 10 lapang pandang
- BR V: ditemukan >120 batang per 10 lapang pandang

I. Pemeriksaan Dahak Mikroskopis


- Untuk menegakkan diagnosis, menilai keberhasilan pengobatan dan menentukan
potensi penularan.
- dilakukan dengan mengumpulkan 3 spesimen dahak (Sewaktu-Pagi-Sewaktu) yang
dikumpulkan dalam dua hari
o S (sewaktu): dahak dikumpulkan pada saat suspek TB datang berkunjung pertama
kali. Pada saat pulang, suspek membawa sebuah pot dahak untuk mengumpulkan
dahak pagi pada hari kedua.
o P (Pagi): dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua, segera setelah bangun
tidur. Pot dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di UPK.
o S (sewaktu): dahak dikumpulkan di UPK pada hari kedua, saat menyerahkan dahak
pagi.
- Interpretasi:
 3x positif atau 2x positif + 1x negatif -> BTA positif (+)
 2x negatif + 1x positif -> Cek ulang BTA 3x
 Jika hasilnya: 2x (-) 1x (+) -> BTA positif
 jika 3x (-) -> BTA negatif
- Jika hanya 1 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif diperlukan pemeriksaan
foto toraks dada diperlukan untuk mendukung diagnosis TB paru BTA positif.

J. Pemeriksaan Tuberkulin

 5 Tuberculin Unit (0,1 ml) PPD (Purified Protein Derivative) diinjeksikan intrakutan
pada 1/3 lengan bawah.
 Dosis paling rendah: 1 TU pada orang-orang yang dicurigai mengalami
hipersensitivitas ekstrim.
(+) (-)

• Infeksi primer: setelah 48-72 jam • Belum pernah kontak dengan bakteri
berupa kemerahan dan indurasi • Orang sakit TB dengan keadaan
• Kadang nekrosis: ≥10 mm (bertahan tertentu: TB lanjut, infeksi campak,
beberapa hari) penyakit Hodgskin, sarkoidosis, anergi
• Baru positif setelah infeksi 4-6 minggu oleh obat-obat imunosupresif
• Setelah BCG selama 3-7 tahun • (+)  (-): setelah pengobatan dengan
• Ditransfer oleh sel monosit dari INH
seorang positif ke negatif

REFERENSI
Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran UI Edisi Revisi
Jawetz, Melnick, & Adelberg Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23
PPT “Infeksi Mikroorganisme pada Sistem Respirasi” − Ibu Meiskha

Anda mungkin juga menyukai