BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Membaca merupakan fungsi tertinggi otak manusia. Dari semua makhluk yang
ada didunia ini hanya manusia yang dapat membaca. Membaca merupakan salah salah satu
fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapt dikatakan bahwa semua proses beljar
didasarkan pada kemampuan membaca.
Tampubolon (1990:7) menyatakan bahwa kemampuan membaca adalah kecepatan dalam
membaca disertai dengan pemahaman. Oleh karena itu, kemampuan membaca dapat
ditingkatkan dengan cara penguasaan teknik-teknik membaca efisien dan efektif. Selain
kecepatan membaca, pemahaman juga harus diukur. Mengukur pemahan isi bacaan (PI) secara
keseluruhan dilakukan dengan cara menghitung persentase skor jawaban yang benar atas skor
jawaban ideal dari pertanyaan-pertanyaan tes pemahaman bacaan.
Masyarakat beranggapan bahwa dengan membaca lambat pemahaman seseorang terhadap
isi bacaan akan semkin baik dan sebalinya, dengan membaca cepat pemahamn akan terhambat.
Tanggapan itu tentu saja tidak benar karena kegiatan memahami bacaan pada hakikatnya sama
saja dengan kegiatan memahami tuturan (pembicaraan).
Hubungan antara kecepatan dan kemampuan membaca adalah jika seseorang yang
kemampuan motoris sanggup menggerakan mata membaca bahan bacaan 1.500 kata dalam
tempo 5 menit, artinya ia memiliki kecepatan membaca: 300 kata per menit (KPM).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman Mengukur Kemampuan Membaca?
2. Apa Hakikat dan Fungsi KEM?
3. Apa Pengertian KEM?
4. Bagaimana Cara Mengukur KEM?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui bagaimana cara mengukur kemampuan membaca?, Apa Hakikat dan
Fungsi KEM?, Apa Pengertian KEM?, Bagaimana Cara Mengukur KEM?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengukur Kemampuan Membaca
Tampubolon (1990:7) menyatakan bahwa kemampuan membaca adalah kecepatan dalam
membaca disertai dengan pemahaman isi. Oleh karena itu, kemampuan membaca dapat juga
ditingkatkan dengan cara penguasaan teknik-teknik membaca efisien dan efektif. Selain dari
kecepatan membaca, pemahaman juga harus diukur. Mengukur pemahan isi bacaan (PI) secara
keseluruhan dilakukan dengan cara menghitung persentase skor jawaban yang benar atas skor
jawaban ideal dari pertanyaan-pertanyaan tes pemahaman bacaan tersebut. Prrosenya dapat
digambarkan sebagai berikut:
Untuk mengukur KEM seseorang, kedua aspek tersebut harus diintegrasikan. Menurut
D.P. Tampubolon (1990), hal itu dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
KM = kemampuan membaca
KB = jumlah kata yang terdapat dalam bacaan
SM = jumlah skor membaca
KPM = jumlah kata per menit
PI = persentase pemahaman isi
Berbeda dengan Tampubolon, Harjasujana (1988) mengajukan rumus kemampuan
membaca sebagai berikut:
Keterangan:
p = jumlah kata yang terdapat dalam bacaan
q = jumlah waktu dalam hitungan detik
r = jumlah jawaban yang benar (Samsu Somadoyo, 2011:55).
Kemampuan membaca ialah kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan. Cara
mengukur kemapuan membaca ialah: Jumlah kata yang dapat di baca permenit dikalikan
dengan persentase pemahaman isi bacaan. Misalnya, jika yang dapat Anda baca per menit
adalah 200 kata, dan jawaban yang benar atas pertanyaan-pertanyaan isi bacaan itu adalah 60%,
maka kemampuan baca Anda adalah 200 x 60% = 120 kpm (kata per menit). Jika diterima
bahwa lulusan SLTA diharapkan memiliki kecepatan membaca minimum 250 kata per menit
dengan pemahaman minimum 70%, maka kemampuan membca minimum lulusan SLTA ialah
250 x 70% = 175 kpm (Tampubolon, 1987:11).
Jika waktu baca Anda memakai ukur dalam sekon, maka cara menghitung kemampuan
membaca Anda adalah sebagai berikut:
(Tampubolon, 1987:12).
“Nuttal (1982:37) menyatakan bahwa ketika seseorang membaca, kemudian tidak memahami
bahan bacaannya, maka kegiatan membaca yang dilakukan tersebut akan tidak berarti apa-apa.
Untuk itu, aspek yang penting dalam kemampuan membaca seseorang adalah aspek
pemahaman” (Samsu Somadoyo, 2011:54).
Hubungan antara kecepatan dan kemampuan membaca adalah jika seseorang yang
kemampuan motoris sanggup menggerakan mata membaca bahan bacaan 1.500 kata dalam
tempo 5 menit, artinya ia memiliki kecepatan membaca: 300 kata per menit (KPM).
2. Dalam rentang waktu-membaca itu, berapa kata yang berhasil And abaca (kegiatan motoris
mata)
3. Bagi jumlah kata yang And abaca dengan waktu (menit), (R. Masri Sareb Putra, 2008:120).
KEM juga dipengaruhi oleh beberapa faktor kebiasaan membaca. Para ahli
mengidentifikasi sejumlah hal kebiasaan buruk yang sangat berpengaruh terhadap kecepatan
baca. Kebiasaan-kebisaan dimaksud adalah:
Ada pun faktor lain yang mempengaruhi KEM adalah penguasaan tekhnik-tekhnik
membaca yang tepat dan sesuai dengan tujuan, bahan, dan jenis bacaannya. Tekhnik-tekhnik
membaca yang secara umum dikenal orang antara lain:
Pertanyaanya:
1. Apa yang dimaksud dengan e-book?
2. Sebutkan perbedaan antara e-book dan buku biasa!
3. Apa yang dimaksud dengan PDA?
4. Mengapa e-book belum dapat digunakan oleh banyak orang?
5. Bagaimana cara mendapatkan e-book?
Dibawah ini tabel hasil tes praktik mengukur kemampuan pemhaman membaca kelas A
Jurusan Bahasa Indonesia.
No Nama Jumlah kata Lama waktu Persentase
pada bacaan membaca dalam pemahaman isi Jumlah
sekon : 60