i
2.2.5 Riwayat Alergi ................................................................................. 21
2.2.6 Riwayat Pengobatan ........................................................................ 21
2.2.7 Riwayat Sosial & Kebiasaan ........................................................... 21
2.3 Pemeriksaan Fisik ................................................................................... 21
2.3.1. Status General .............................................................................. 21
2.3.2. Status Dermatologis ..................................................................... 22
2.3.3. Pemeriksaan Penunjang ............................................................... 22
2.4 Resume.................................................................................................... 22
2.5 Diagnosis ................................................................................................ 23
2.6 Diagnosis Banding .................................................................................. 23
2.7 Planning .................................................................................................. 23
2.7.1 Diagnosa : - .............................................................................. 23
2.7.2 Terapi : .................................................................................... 23
2.7.3 Edukasi : ................................................................................... 23
2.8 Prognosis ................................................................................................. 24
FOTO KASUS....................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 27
ii
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Pendahuluan
Skabies adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh tungau Sarkoptes skabiei var
kulit, seperti orang tua dengan anak kecil, aktivitas seksual, dan juga kepadatan
infeksi, dan fakta bahwa 300 juta orang dapat terkena dampak di seluruh dunia setiap
Pengetahuan dasar tentang penyakit ini dicetuskan oleh Von Hebra, bapak
selama perang dunia II. Skabies dari Bahasa latin scabere, yang artinya to scratch,
dulu dikenal sebagai gatal 7 tahun, yaitu penyakit kulit menular yang menyerang
related disease. Penyebabnya adalah Sarkoptes skabiei, yaitu kutu parasit yang
1
1.2 Definisi Skabies
Skabies merupakan infeksi parasit yang disebabkan oleh tungau sarkoptes skabiei,
penularan utamanya melalui kontak langsung kulit ke kulit, yang ditandai rasa gatal
1.3 Sinonim
1.4 Epidemiologi
1.5 Etiologi
Penyebab penularan skabies diperoleh melalui kontak fisik dengan individu lain
merupakan cara penyebaran yang sering terjadi. Bisa terjadi pada semua usia,
biasanya pada anak-anak dan dewasa muda, Namun pada lingkungan yang
higienitasnya tinggi sangat kecil kemungkinan untuk terkena penyakit ini. Tungau
akan membuahi betina dilapisan tersebut. Awalnya, manusia yang terinfeksi tidak
mengetahui adanya tungau tersebut di kulitnya, tetapi setelah periode 4-6 minggu,
hipersensitivitas terhadap tungau atau telurnya mulai berkembang, dan mulai terasa
gatal.(5)
2
Semua tahap perkembangan dari skabies hanya menggali ke lapisan epidermis
28-16). Masa hidup skabies betina 4 hingga 6 minggu. dengan bertelur 40 hingga 50
telur. Bertelur 3 butir per hari di terowongan, telur menetas dalam 4 hari. Kemudian
tungau akan meninggalkan terowongan pada malam hari, dan akan bertelur di siang
hari. Larva yang menetas akan bermigrasi ke permukaan kulit dan menjadi dewasa.
Skabies betina yang hamil akan kembali ke stratum korneum, dan menjadi infertil,
1.6 Patogenesis
Siklus hidupnya setelah kopulasi (perkawinan) yang terjadi diatas kulit, tungau
jantan akan mati, kadang-kadang masih dapat hidup beberapa hari dalam terowongan
yang digali oleh tungau betina. Tungau betina yang telah dibuai menggali
terowongan dalam stratum korneum dengan kedalaman 2-3 milimeter sehari sambil
meletakkan 2 hingga 50 telur. Bentuk betina yang telah dibuahi ini dapat bertahan
hidup selama satu bulan. Telur akan menetas biasanya dalam waktu 3 sampai 10 hari
dan menjadi larva yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva ini dapat tinggal dalam
3
terowongan, tetapi dapat juga keluar. Setelah 2-3 hari larva akan menjadi nimfa yang
mempunyai 2 bentuk, jantan dan betina, dengan 4 pasang kaki. Seluruh siklus hidup
mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara 8-12 hari.
menimbulkan respon imunitas seluler dan humolar serta mampu meningkatkan igE
baik serum maupun dikulit. Masa inkubasi berlangsung lama 4-6 minggu. Skabies
sangat menular, transmisi melalui kontak langsung dari kulit ke kulit, dan tidak
langsung melalui berbagai benda yang terkontaminasi (seprei, sarung bantal, handuk
dsb). Tungau skabies dapat hidup diluar tubuh manusia selama 24-36 jam. dapat
Kelainan kulit dapat tidak hanya disebabkan oleh tungau skabies, tetapi juga oleh
penderita sendiri akibat garukan. Gatal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi
terhadap sekreta dan eksreta tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan
setelah investasi. Pada saat itu, kelainan kulit akan menyerupai dermatitits dengan
ditemukannya papul, vesikel, urtika, dan lain-lain. Dengan garukan dapat timbul
1.7 Patofisiologi
seluruh siklus hidupnya selama 30 hari pada epidermis. Betina yang sudah
60-90 telur dan feses (scybala). Telur menetas menjadi larva lalu matur menjadi
nimfa dan dewasa. Ruam dan gatal dari skabies merupakan hasil dari reaksi
4
hipersensitivitas terhadap tungau dan detritusnya. Periode inkubasi dari infestasi
hingga menjadi gatal dapat bervariasi dari hari hingga bulan. Pada awal mula
dapat mulai mengalami gatal dalam 1-3 hari. Pada beberapa individual yang
menunjukkan gejala atau keluhan, tapi tetap dapat mentransmisikan infeksi tungau
pasien, gatal yang berlebihan dirasakan pada malam hari, dan pada anak kecil merasa
terganggu saat tidurnya, gejala yang sama biasanya dirasakan seluruh anggota
keluarga. Pada pemeriksaan biasanya terdapat dermatitis papular yang tidak jelas.
Efloresensi yang sering ditemukan adalah papula, vesikel, pustula, dan nodul.
biasanya terdapat pada tubuh , lengan, tangan, dan pada alat kelamin orang dewasa
(Gambar 13-2 dan 13-3). Pada bayi dan anak-anak biasanya terdapat dikepala, leher,
dan kaki (Gambar 13-4 dan 13-5). Bentukan terowongan yang pendek, berkelok-
tangan, jaringan jari, dan sela jari (Gambar 13-1 dan 13-3).(1)
5
6
Pasien yang menderita skabies mengeluh gatal, yang biasanya lebih buruk di
malam hari. Ada dua jenis lesi kulit yang khas pada skabies, yaitu bentukan
terowongan dan ruam, Bentukan terowongan ditemukan terutama di tangan dan kaki,
dan sela-sela jari tangan dan kaki, pergelangan tangan dan juga punggung kaki. Pada
bayi dan lanjut usia, bentukan terowongan sering ditemukan dikepala serta leher.
Lokasi tersebut jarang ditemukan pada individu yang lebih muda dan sehat. Setiap
kelok, dengan titik gelap di ujungnya, dan sering disertai oleh eritema ringan yang
terdapat pada genitalia pria, biasanya terdapat papula inflamasi pada penis dan
7
Varian Skabies :
setelah infestasi skabies yang berhasil diobati, dan tidak terindikasi infeksi
aktif.
8
Skabies bullosa terdapat bentukan bula pada telapak tangan dan telapak
kaki bayi, skabies bulosa merpakan erupsi bulosa yang meluas, biasanya
terdapat pada orang lanjut usia. Sulit dibedakan dengan pemfigoid bulosa.
cacat, atau lemah. Pasien-pasien ini tidak menunjukkan gatal dan garukan
menular.(1)
bentukan terowongan yang khas pada jaringan jari, pergelangan tangan, dan penis.
9
menemukan tiga temuan yaitu tungau skabies, telur tungau skabies, dan tinja skabies
menegaskan diagnosis (gambar 13-6, dan 13-7). Melakukan pengerokan kulit untuk
mengambil spesimen skabies tidak selalu mudah, karena bisa melukai pasien,
terutama jika pasien tersebut adalah anak yang selalu menggeliat karenanya, teknik
identifikasi lain yang disarankan yaitu dermoscopy sudah terbukti menjadi alat yang
sensitif untuk identifikasi tungau. Metode lain adalah menerapkan perekat dengan
objek untuk identifikasi mikroskopis. Pemeriksaan ini terbukti murah, mudah dan
10
1.10 Diagnosa
Diagnosa klinis dapat ditegakkan dari anamnesa pasien yang mengeluh gatal yang
berlebihan, biasanya pada anak kecil dia merasa terganggu tidurnya dan pada orang
dewasa akan mengeluh gatal berlebihan saat malam hari, dan biasanya seluruh
Diagnosa dari pemeriksaan fisik skabies adanya papula pruritus yang intens,
vesikel atau bentukan terowongan di sela jari, pergelangan tangan, payudara, ketiak,
perut, atau alat kelamin. Pada anak-anak, lesi dapat berada di lokasi mana pun
tungau atau telur secara mikroskopis. Untuk melakukan ini, bentukan terowongan
harus ditemukan lebih dulu, dan tindakan ini biasanya membutuhkan keahlian. Harus
dalam keadaan cahaya yang baik, biasanya dapat ditemukan ditangan dan kaki, Kaca
yang dicurigai sudah ditemukan, bentukan terowongan tersebut harus dikerok dengan
lembut menggunakan ujung pisau bedah. Kemudian kerokan diletakkan pada gelas
11
objek mikroskop dengan diberikan beberapa tetes kalium hidroksida 10%,
selanjutnya ditutup dengan kaca penutup dan diperiksa di bawah mikroskop. Adanya
tungau, telur atau bahkan cangkang telur akan mengkonfirmasi diagnosis (Gambar
memiliki dematitis
12
atopik sedang hingga
berat.
ditemukannya kutu
ditubuh ataupun
dikemaluan
adanya bentukan
terowongan
punggung bagian
bawah(1)
13
1.12 Penatalaksanaan
keluarga yang sering berkontak fisik (termasuk penderita yang hiposensitisasi) harus
dilakukan pengobatan juga. Pemberian agen topikal harus dioleskan mulai dari leher
sampai ujung kaki kemudian didiamkan terlebih dahulu sebelum dibersihkan. Gatal
tidak segera sembuh setelah perawatan tetapi akan membaik secara bertahap selama
2-3 minggu.(5)
intervensi untuk mengobati skabies. Krim harus diaplikasikan pada waktu sebelum
tidur dan dioleskan secara menyeluruh mulai dari leher sampai ujung kaki, termasuk
di bawah kuku dan kuku, pada anak di bawah dua tahun, krim permetrin juga harus
dioleskan ke kepala dan leher dan dianjurkan memakai sarung tangan atau kaus kaki
tidak disetujui oleh Federal Food and Drug Administration (FDA) untuk perawatan
kepatuhan pengobatan. Dua dosis dari ivermectin setara dengan satu aplikasi krim
kombinasi 5% permetrin setiap 2 hingga 3 hari selama 2 minggu dan ivermectin oral
14
Nama obat Pelaksanaan Kategori Usia Kerugian Ulasan
dan Kehamilan
Permetrin krim Oleskan mulai dari Diperbolehkan Rasa seperti terbakar Pengobatan
membran mukosa)
8-14 jam
Lindan losion Oleskan secara tipis Bayi, anak-anak, peringatan untuk risiko Dianggap
atau krim 1% dari leher ke ujung orang lanjut usia kejang dan kematian sebagai terapi
15
Kehamilan
kategori C
jam kemudian
Ivermektin tablet Dosis tunggal 200 Tidak disetujui Toksisitas dilaporkan Dua dosis
Kehamilan C permetrin
Karena terowongan yang disebabkan tungau bisa terdapat dikepala dan leher,
16
Pengobatan pada ibu hamil
Pada sakabisida terdapat efek toksik pada janin jika digunakan saat kehamilan,
meskipun dengan penggunaan yang tepat tidak menjamin terhindar dari efek bahaya
permethrin.(1)
1.13 Komplikasi
Komplikasi dari skabies umumnya ringan, termasuk infeksi bakteri sekunder yang
Infeksi sekunder bisa terjadi karena disebabkan oleh Stapylokokkuus aureus atau
indikasi.(3)
1.14 Preventif
Upaya preventif dengan memberi edukasi kepada pasien tentang penyakit skabies,
perjalanan penyakit, penularan, cara eradikasi tungau skabies, tidak hanya pada
teknik aplikasi obat antiparasit tetapi juga harus menjaga higienitas lingkungan,
karena tungau dapat hidup hingga 3 hari pada benda mati. Rasa gatal terkadang tetap
1.15 Prognosis
Pasien dengan infeksi skabies memiliki prognosis yang sangat baik dengan
17
pengobatan. Pasien yang diobati dengan benar harus mulai menunjukkan
minggu.(3)
18
BAB II
TINJAUAN KASUS
Nama : An. I
Usia : 9 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Siswa
No.RM : 869232
19
2.2 Anamnesis
Pasien datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSU Haji, Surabaya pada
tanggal 14 juni 2019 dengan keluhan gatal dikaki kanan dan kiri serta
tangan kanan, merasa gatal berlebihan pada malam hari sehingga pasien
terganggu saat tidur. Awalnya hanya terdapat papul dan vesikel, karena
sangat gatal kemudia pasien menggaruknya hingga lesi tersebut pecah dan
minggu yang lalu pasien menderita dengan keluhan gatal diseluruh badan
dan kulit kepala sampai berbekas hitam disertai gigi berlubang. Dengan
20
2.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita keluhan yang sama
sama
interizin 2x1 ,
1-0-0 (5 hari)
atopiclair krim
L Biosaset 1x
keluhan saat ini pasien bermain dengan teman temanya setiap hari.
21
Kepala dan Leher : Dalam Batas Normal
- planning
2.4 Resume
Pasien An. I, usia 9 tahun datang ke Poli Penyakit Kulit dan Kelamin, RSU Haji,
Surabaya tanggal 14 Juni 2019 dengan keluhan gatal pada kaki kanan dan kiri serta
tangan kiri, merasakan gatal terlebih saat malam hari. Awalnya berupa lesi papul
dan vesikel kemudian digaruk sehingga lesi tersebut pecah dan menjadi krusta,
Lokasi pada kaki kanan dan kiri, serta Tangan kiri dengan gambaran bentukan
22
2.5 Diagnosis
Suspect Skabies
Dermatitis
Pediculus corporis
2.7 Planning
2.7.1 Diagnosa :-
2.7.2 Terapi :
a. Medikamentosa :
b. Non medikamentosa :
Menjaga kebersihan
2.7.3 Edukasi :
23
Tidak menggunakan pakaian atau handuk secara bergantian
skabimite mulai dari leher sampai ujung kaki dan didiamkan 8-14
jam.
2.8 Prognosis
Dubia ad bonam dengan penggunaan skabimite krim yang dilakukan satu minggu
sekali dengan dioleskan diseluruh tubuh mulai dari leher sampai kaki dan
24
FOTO KASUS
25
26
DAFTAR PUSTAKA
2. Siti Aisah B dan Ronny P. Handoko. 2018. Skabies dalam Ilmu Penyakit Kulit
137-140.
6. Amy S. Paller and Anthony J. Mancini. 2017. Scabies on Infestations, Bites, and
27