Jppaudsddd161968 PDF
Jppaudsddd161968 PDF
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Ruly Sylvia
Abstract:This research aims to recognize the relation between self esteem and learning
motivation with the outcome of learning citizenship for elementary school in an
administrative village of west Pamulang, South Tangerang. The method of study used is
relational quantitative method. The technique of data analysis which is used to process data
is descriptive analysis technique and inferential analysis with 100 samples. The results of
the study are that: (1) there is a significant positive relation between self esteem and the
outcome of citizenship. (2) There is a significant positive relation between student learning
motivation and the outcome of learning citizenship. It i means that the meaning of learning
motivation has direct relation to the outcome of student learning citizenship, stronger the
student has learning motivation higher the outcome learning citizenship. (3) There is a
significant positive relation between self esteem and student motivation together with the
outcome of learning citizenship. It means that self esteem and learning motivation gives
contribution to the outcome of learning citizenship contributions of. Self esteem
contribution and learning motivation can to increase the outcome of learning citizenship.
Key word: self esteem, learning motivation, and the outcome of learning citizenship.
Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self esteem dan motivasi
belajar dengan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas III di Sekolah Dasar
Pamulang Barat, Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kuantatif korelasional.Teknik analisis data yang digunakan untuk
mengolah data adalah teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan 100 sampel.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa: (1) Ada hubungan positif yang signifikan antara self
esteem dengan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Ini memberikan makna semakin
baik self esteem seorang siswa maka semakin tinggi hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraannya. (2) Ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar
siswa dengan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Ini memberikan makna motivasi
belajar memiliki hubungan langsung terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan
siswa, semakin kuat motivasi belajar yang dimiliki siswa maka semakin tinggi hasil belajar
Pendidikan Kewarganegaraan. (3) Ada hubungan positif yang signifikan antara self esteem
dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan. Ini memberikan makna bahwa self esteem dan motivasi belajar
memberikan kontribusi terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Kontribusi
self esteem dan motivasi belajar merupakan sumbangan yang cukup berarti untuk
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
Kata kunci: self esteem, motivasi belajar, dan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
311
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016
312
Hubungan Self Esteem Dan Motivasi
Belajar Terhadap Pendidikan
Kewarganegaraan
Ruly Sylvia
313
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016
314
Hubungan Self Esteem Dan Motivasi
Belajar Terhadap Pendidikan
Kewarganegaraan
Ruly Sylvia
315
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016
median = 84; dan standar deviasi = orang (21,0%) berada pada kelompok
dan tertinggi 93. Sebaran skor variabel masuk berjumlah 100 orang dengan
distribusi tampak pada Tabel 1 berikut skor variabel self esteem = 82,29;
316
Hubungan Self Esteem Dan Motivasi
Belajar Terhadap Pendidikan
Kewarganegaraan
Ruly Sylvia
orang (22%) berada pada kelompok orang (37%) berada pada kelompok
62 orang (62%) berada di atas rata- orang (39%) berada di atas rata-rata
yang masuk berjumlah 100 orang terdapat hubungan positif dan signifikan
dengan skor total 8805. Berdasarkan antara self esteem dengan hasil belajar
317
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016
318
Hubungan Self Esteem Dan Motivasi
Belajar Terhadap Pendidikan
Kewarganegaraan
Ruly Sylvia
319
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016
320
Hubungan Self Esteem Dan Motivasi
Belajar Terhadap Pendidikan
Kewarganegaraan
Ruly Sylvia
321
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016
yang mendorong anak untuk melakukan Dalam belajar tentu ada tujuan yang
belajar guna meningkatkan mutu belajar ingin dicapai, di antaranya, yaitu: 1)
dengan baik. Untuk mendapatkan pengetahuan, hal ini
Motivasi belajar adalah ditandai dengan kemampuan berpikir.
pertimbangan beberapa faktor yang Pemilikan pengetahuan dan kemampuan
mempengaruhi untuk menentukan hasil berpikir sebagai yang tidak dapat
akhir belajar dari persiapan belajar. dipisahkan, 2) Penanaman konsep dan
(Paris, et. Al., 1983).Motivasi belajar keterampilan, penanaman konsep atau
adalah perantara rangsangan dan merumuskan konsep, juga memerlukan
tindakan. Dengan kata lain motivasi suatu keterampilan.Keterampilan
belajar adalah pikiran seseorang untuk memang dapat dididik, yaitu dengan
pembelajar bertanggung jawab dan banyak melatih kemampuan, dan 3)
pembelajar mengejar pengetahuan yang Pembentukan sikap, dalam
lain agar menjadi jelas. menumbuhkan sikap mental, perilaku,
Setiap perilaku belajar selalu dan pribadi harus lebih bijak dan hati-
ditandai dengan ciri-ciri perubahan yang hati dalam pendekatannya.Hamalik
spesifik, antara lain yaitu: 1) Belajar mengutarakan tujuan belajar adalah
menyebabkan perubahan pada aspek- sejumlah hasil belajar yang
aspek kepribadian yang berfungsi terus- menunjukkan bahwa siswa telah
menerus, yang berpengaruh pada proses melakukan perbuatan belajar, yang
selanjutnya; 2) Belajar hanya terjadi umumnya menliputi pengetahuan,
melalui pengalaman yang bersifat keterampilan, dan sikap-sikap yang baru,
individual; 3) Belajar merupakan yang diharapkan dapat dicapai oleh
kegiatan yang bertujuan, yaitu arah yang siswa.
ingin dicapai melalui proses belajar; 4) Hasil belajar adalah kemampuan-
Belajar menghasilkan perubahan yang kemampuan yang dimiliki peserta didik
menyeluruh, melibatkan tingkah laku setelah ia menerimapengalaman belajar.
secara integral; 5) Belajar adalah proses Sesuatu hal yang sudah pasti bahawa
interaksi; 6) Belajar berlangsung dari dari proses belajar mengajar akan
yang paling sederhana sampai pada yang diperoleh suatu hasil, seberapa pun
kompleks. kecilnya hasil itu. Hal tersebut umumnya
disebut hasil pengajaran atau hasil
322
Hubungan Self Esteem Dan Motivasi
Belajar Terhadap Pendidikan
Kewarganegaraan
Ruly Sylvia
323
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016
hubungan positif dengan hasil belajar dari Benjamin S. Bloom, yaikni ranah
Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan kognitif, afektif, dan
demikian, variabel self esteem dan psikomotoris.Ranah kognitif berkenaan
variabel motivasi belajar merupakan dengan hasil belajar intelektual yang
dua faktor yang harus diperhatikan terdiri dari enam aspek, yakni
untuk meningkatkan hasil belajar pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
Pendidikan aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Kewarganegaraan.Berdasarkan hasil Ranah afektif berkenaan dengan sikap
pengujian statistik menunjukan bahwa yang terdiri dari lima aspek, yakni
self esteemmotivasi belajar memberikan penerimaan, jawaban atau reaksi,
konstribusi yang cukup signifikan penilaian, organisasi, dan internalisasi.
terhadap hasil belajar Pendidikan Ranah psikomotoris berkenaan dengan
Kewarganegaraan.dimana semakin hasil belajar keterampilan dan
positifself esteem semakin tinggi pula kemampuan bertindak.Ada enam aspek
hasil belajar yang diperoleh siswa. ranah ini, yakni gerakan refleks,
Sebaliknya semakin rendah self esteem keterampilan gerakan dasar,
maka semakin rendah pula hasil kemampuan perseptual, keharmonisan
belajaryang diperoleh siswa. Dan atau ketepatan, gerakan keterampilan
motivasi belajar yang kuat memberikan kompleks, dan gerakan ekspresif dan
dorongan belajar untuk mencapai hasil interpretatif.
belajar maksimal.Sebaliknya motivasi Dalam dunia pendidikan, seorang
belajar siswa lemah sudah tentu guru perlu mengetahui kemajuan hasil
dorongan belajar untuk mencapai hasil belajar yang dicapai siswanya dari waktu
belajar rendah.Dengan demikian dapat ke waktu sehingga harus
dijelaskan bahwa hasil belajar siswa mengembangkan alat evaluasi untuk
salah satu faktor yang dapat ditentukan keperluan itu. Melalui evaluasi seorang
melalui self esteem dan motivasi belajar. guru dapat memahami dan mengetahui
Dalam sistem pendidikan nasional bagaimana penyerapan siswa terhadap
rumusan tujuan pendidikan nasional bahan ajar atau materi pelajaran,
rumusan tujuan pendidikan baik tujuan sehingga ia dapat menentukan tindakan
kurikuler maupun tujuan instruksional, atau langkah selanjutnya yang
menggunakan klasifikasi hasil belajar diperlukan. Langkah-langkah atau
324
Hubungan Self Esteem Dan Motivasi
Belajar Terhadap Pendidikan
Kewarganegaraan
Ruly Sylvia
tindakan yang mungkin dapat dilakukan baik secara individu maupun kelompok
guru dalam mewujudkan gagasan atau dan perilaku yang disebutkan dalam
ide dan perilaku pembelajaran yang pembelajaran khusus dapat dicapai
kreatif berkaitan dengan pengembangan peserta didik, baik secara individu
alat evaluasi tersebut, yaitu 1) Mengkaji maupun kelompok. Acuan patokan
dan mengidentifikasi jenis atau bentuk tingkat keberhasilan maupun kegagalan,
tes sebagai alat evaluasi hasil belajar misalnya: istimewa: apabila seluruh
siswa atau peserta didikserta kaidah- materi pelajaran dapat dikuasai siswa;
kaidah penulisan soalnya; 2) baik sekali: 85% sampai dengan 94%
Menentukan waktu evaluasi siswa atau materi pelajaran dapat dikuasi peserta
peserta didik berupa tes atau ulangan didik; baik: 75% sampai dengan 84%
harian, mingguan, bulanan, cawu, materi pelajaran dikuasai siswa; dan
semester; 3) Menentukan jenis atau kurang: apabila materi pelajaran kurang
bentuk tes yang akan digunakan untuk dari 75% dikuasai.
mengevaluasi hasil belajar siswa atau Gagne juga mengemukakan hasil
peserta didik; 4) Menetapkan jenis atau belajar dibagi menjadi lima macam
bentuk tes yang telah dipilih dengan kemampuan, yaitu tiga macam
bahan ajar atau materi pelajaran kapabilitas (capabilities) manusia
berdasarkan pokok atau sub pokok sebagai hasil belajar kognitif, satu
bahasan; 5) Mengidentifikasi macam hasil belajar keterampilan gerak
permasalahan dan hambatan yang (motor skills), dan satu macam hasil
diprediksi muncul berkenaan dengan belajar sikap (attitudes). Ketiga
jenis atau bentuk tes yang akan kapabilitas atau kemampuan dalam
digunakan; 6) Menentukan alternatif kawasan kognitif, yaitu: 1)
pemecahan permasalahan, hambatan, Keterampilan intelektual, yaitu hasil
dan kebutuhan yang dihadapi; dan 7) belajar yang meliputi cara (knowing
Menyusun rencana kerja evaluasi. how) atau pengetahuan yang bersifat
Sebagai tolak ukur keberhasilan prosedural (procedural knowledge),
proses belajar, indikator-indikatornya keterampilan intelektual ini dibagi
adalah penguasaan materi pelajaran yang menjadi empat, yaitu: a) Konsep
dibelajarkan mencapai prestasi tinggi (concepts), yaitu bagian dari sesuatu
325
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016
yang oleh Gagne disebut rule, b) acapkali disebut kawasan sikap atau
Diskriminasi (discriminations), yaitu tingkah laku.
kemampuan membedakan antara satu
konsep dengan konsep lain, c) Rules SIMPULAN
tingkat yang lebih tinggi (higher order Berdasarkan paparan temuan di atas,
rules), yaitu kemampuan menerapkan maka disimpulkan bahwa hipotesis
konsep-konsep yang lebih kompleks pertama diterima yaitu terdapat
pada situasi yang bervariasi yang hubungan positifantara self esteem (X1)
biasanya diperoleh dari belajar tentang dengan hasil belajar Pendidikan
pemecahan masalah, d) Prosedur Kewarganegaraan (Y) pada siswa kelas
(procedure), yaitu rangkaian dari III di SD Kristen di Pamulang Barat.
beberapa rules dalam bentuk urutan Hipotesiskedua diterima yaitu terdapat
kegiatan; 2) Informasi verbal (verbal hubungan positif antara motivasi belajar
information), yaitu kemampuan (X2) dengan hasil belajar Pendidikan
menjelaskan secara verbal tentang Kewarganegaraan (Y) pada siswa kelas
sesuatu yang dipelajari baik berbentuk III di Kelurahan Pamulang Barat,
fakta, prinsip, maupun penggunaan Tangerang Selatan. Hipotesisketiga
rules; 3) Strategi kognitif (cognitive diterima yaitu terdapat hubungan
strategies), yaitu keterampilan yang positifsecara bersamaan antara self
terorganisasi secara internal, esteem (X1) dan motivasi belajar (X2)
menyangkut bagaimana cara mengingat, dengan hasil belajar Pendidikan
dan cara belajar berpikir tanpa terikat kewargenagaraan (Y) pada siswa kelas
pada apa materi yang dipelajari atau III di SD Kristen di Kelurahan Pamulang
dipikirkan; 4) Keterampilan gerak Barat, Tangerang Selatan Sesuai dengan
(psikomotor) merupakan kawasan temuan penelitian, peneliti
psikomotorik, yaitu keterampilan yang merekomendasikan beberapa hal bagi
berkenaan dengan otot, keterampilan peneliti, guru, siswa dan lembaga
motorik, atau gerak yang membutuhkan pendidikan:
koordinasi otot (neuromuscular 1. Perlu adanya peningkatan self
coordination); dan 5) Sikap (attitudes) esteem dan motivasi belajar agar
merupakan kawasan afektif yang hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan siswa lebih
326
Hubungan Self Esteem Dan Motivasi
Belajar Terhadap Pendidikan
Kewarganegaraan
Ruly Sylvia
327
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016
328