Pengertian Surat Pembaca
Pengertian Surat Pembaca
Surat pembaca ialah salah satu jenis surat yang diklasifikasikan termasuk jenis surat
pribadi disebabkan surat ini digunakan untuk kepentingan pribadi. Ciri-ciri dari surat
pembaca adalah sebagai berikut :
Surat pembaca biasanya dikirim oleh pembaca agar surat itu ditampilkan di media-
media berikut ini.
koran
majalah
tabloid
buletin
dan sebagainya
Isi dari surat pembaca pun beraneka ragam, diantaranya adalah sebagai berikut :
keluhan
ucapan terima kasih
saran
permohonan maaf
pengumuman
himbauan
kritik
pendapat
dan lain-lain
Mengapa surat pembaca termasuk kepada surat pribadi? Surat pembaca digolongkan
ke dalam surat pribadi karena memiliki tanda yaitu bahasa yang digunakan alami,
sintaksis sehari-hari, dan memang tulisan pribadi dari seseorang.
Surat pembaca, pada umumnya berjumlah sekitar tiga hingga lima paragraf. Isi dari
surat pembaca sebaiknya dibuat sejelas mungkin, tidak bertele-tele agar tidak
membingungkan pembaca kelak. Adapun dalam menulis surat pembaca, penulis harus
menghindari penerapan singkatan yang tidak lazim, penggunaan istilah/kata asing yang
tidak umum, dan sebagainya.
Hal yang harus diperhatikan dalam membuat surat pembaca sebagai
berikut:
- Gunakan bahasa yang sopan. Yha walaupun hati kesal ketika menulis surat ini, tapi
sebisa mungkin gunakan kata-kata yang sopan dan tidak kasar.
- Sebelum mengirimkan surat pembaca yang berisi keluhan, sebaiknya usahakan
terlebih dahulu menyelesaikan permasalahan Anda dengan menghubungi langsung
pihak yang bersangkutan. Apabila sudah berkali-kali menghubungi pihak tersebut
melalui berbagai media tetap juga tidak mendapat jawaban barulah berfikir untuk
menuliskan surat pembaca.
- Siapkan bukti yang akurat dan sesuai dengan keluhan anda. Menyampaikan
keluhan tanpa bukti yang jelas malah dapat merugikan diri sendiri. Karena bisa
berhubungan dengan pencemaran nama baik.
- Sampaikan dengan jelas identitas Anda, tujuan surat pembaca, layanan yang Anda
keluhkan dan identitas anda pada layanan tersebut.
Kelas: IX-4/ 27
SK 12. Menuliskan Surat Pembaca yang dituliskan kepada Kepala Sekolah tentang
Lingkungan Sekolah
Assalamualaikum, wr wb.
Musim Pancaroba memang sangat mengganggu untuk beberapa hal. Hal ini saya
rasakan ketika sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas, khususnya
kelas 9.4. Suasana di kelas tampak tidak nyaman karna banyaknya sampah berserakan
dan debu yang bertebangan di lantai. Terdapat retakan-retakan lantai di depan meja
paling depan, akibat masuknya air hujan kedalam kelas. Lantai tampak berwarna hitam
akibat debu yang tercampur kotoran yang disebabkan oleh air hujan, cap sepatu di
setiap sudut lantai, dan kurangnya kesadaran dari individu siswa masing-masing.
Kondisi ini memicu hewan pengisap darah untuk bersarang di setiap sudut kursi dan
meja. Saya merasakan dampaknya sendiri. Hal ini memang terlihat sangat kecil, tetapi
menimbulkan dampak yang sangat besar bila terkena serangannya.
Sebelumnya, saya sangat berterima kasih kepada bapak Kepala Sekolah yang telah
membuat SMPN 179 menjadi bersih dan asri. Banyaknya pohon-pohon menambah
pasokan oksigen dan mempercantik sekolah, fungsi pepohonan itu juga sebagai
penampung air ketika hujan deras mengguyur, tetapi itu tidak cukup untuk menahan air
hujan yang mengalir karna rendahnya dataran sekolah dibanding jalanan depan
sekolah. Yang pertama, sekiranya bapak Kepala Sekolah berkenan membetulkan
segera retakan-retakan yang berada di kelas 9.4, karna pecahan lantai dapat melukai
siapapun orang yang sedang melewati lantai tersebut. Yang kedua, sekiranya bapak
Kepala Sekolah juga berkenan mengadakan program “Fogging” atau semprotan
demam berdarah, untuk mengurangi ancaman siswa terserang penyakit yang
disebabkan oleh nyamuk seperti malaria, demam berdarah dan lain-lain. Yang terakhir,
untuk bapak Kepala Sekolah saya mengingatkan untuk selalu memberikan amanat
kepada seluruh siswa untuk menjaga lingkungan dan memberikan kesadaran akan
bahayanya membuang sampah tidak pada tempatnya.
Wassalamualaikum, wr wb.
Hal-Hal Pokok Yang Harus Ada Dalam Surat Pembaca
Hari jum’at adalah jadwal olahraga untuk kelas kami, kelas IX-A. Kekecewaan kami
timbul karena pelajaran olahraga setiap jum’at selalu tidak bervariasi. Jika tidak voli,
pasti basket. Memang kami belum menguasai sepenuhnya kedua olahraga tersebut.
Tapi kami mulai merasa jenuh dengan keduanya. Kami ingin mempelajari olahraga lain
seperti bulu tangkis, tennis atau pingpong. Kami mengerti jika sarana untuk pelajaran
olahraga yang kami harapkan tidak ada dan jauh akan tersedia karena keterbatasan
tempat dan dana sekolah. Tapi kami, terutama saya, sangat kecewa dengan sarana
kedua olahraga yang biasa dilakukan pun kurang memadai.
Seperti halnya olahraga basket, papan ring lapuk dan ringnya pun tak ada. Untuk sepak
bola, meskipun bolanya tersedia banyak di peti bola, tapi gawangnya tak ada. Sehingga
keadaan menuntut kami menggunakan gawang imajinasi yang tak kasat mata saat
olahraga sepak bola. Dan voli, bolanya banyak tersedia. Jaring voli untuk pembatas
kedua regu ada. Dan mungkin sarana untuk pelajaran ini sempurna dan terpenuhi
semua.
Banyak sekali fasilitas yang kurang memadai di toilet sekolah kita ini diantaranya
seperti kekurangan lampu, kemudian Gayung yang jumlahnya tidak mencukupi dari
jumlah toilet yang ada. Juga bak yang sangat kotor dan bagian bawahnya dipenuhi
dengan lumpur dan bahkan sabun pun tidak tersedia. Saya sendiri pun terkadang
memurungkan niat saya untuk ke toilet hanya karna air yang kotor.
Maka dari itu kami harapkan pihak sekolah dapat mengerti akan hal –hal tersebut. Serta
menjaga kebersihan bak kamar mandi agar terhindar dari jentik-jentik nyamuk yang
akan mengganggu kesehatan siswa.
Kamar Kecil Bau
Beberapa hari saya dan teman teman selalu merasakan aroma tidak sedap yang
bersumber dari kamar kecil yang terletak dibelakang ruang kelas kami. Bau tidak sedap
ini membuat merasa tidak nyaman tinggal dikelas, apalagi harus berpikir atau belajar
dikelas.
Saya dan beberapa teman telah menyampaikan kondisi yang memprihatinkan ini
kepada Wali Kelas, tetapi sampai saat ini belum ada tindakan untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
Lantas kepada siapa kami harus mengadu? Apakah ada hal lain yang menyebabkan
permasalahan tersebut tidak segera diatasi. Untuk itu, melalui tulisan ini saya mewakili
kelas IX memohon kepada yang bertugas dalam hal tersebut untuk segera mengecek
dan menindak lanjuti keluhan kami.