Metode Penetapan Nilai Pabean
Metode Penetapan Nilai Pabean
31/07/2019 admin Impor
Nilai pabean adalah nilai yang dijadikan dasar untuk menghitung besarnya bea masuk yang harus dibayar.
Nilai pabean ini dapat ditentukan menggunakan 6 (enam) metode. Tarif bea masuk yang berupa persentase,
ketika dikalikan dengan nilai pabean, akan menentukan besarnya bea masuk yang terutang.
Pada dasarnya nilai pabean adalah nilai transaksi dari barang yang bersangkutan. Nilai transaksi ini harus
dalam incoterm Cost Insurance and Freight (CIF). Dalam hal nilai pabean tidak dapat ditentukan berdasarkan
nilai transaksi barang yang bersangkutan, maka nilai pabean akan ditentukan berdasarkan 5 (lima) metode
penetapan nilai pabean lainnya.
Nilai pabean ini setelah ditambahkan dengan besarnya nilai bea masuk akan menjadi nilai impor. Nilai impor
ini akan menentukan besarnya pajak dalam rangka impor yang harus dibayar. Besarnya PPN, PPnBM, dan PPh
yang harus dibayar adalah faktor kali nilai impor dengan tarif PPN, PPnBM dan PPh. Bea masuk dan pajak
dalam rangka impor ini merupakan pungutan impor yang harus dibayar. Selengkapnya terkait dengan pungutan
impor silakan baca: Pungutan Impor.
Kesalahan dalam memberitahukan nilai pabean akan menyebabkan importasi dikenakan sanksi administasi
kepabeanan. Berbeda dengan itu, kesalahan dalam mengklasifikasikan barang ke dalam HS Code, meskipun
sama-sama menyebabkan adanya kekurangan pembayaran bea masuk, tidak dikenakan sanksi administrasi.
Selengkapnya terkait sanksi administrasi kepabeanan: Sanksi administrasi Kepabeanan.
Berikut adalah peraturan terkait dengan penetapan nilai pabean: