KELOMPOK :7
ANGGOTA : 1. ELI WAHYUNI 22164959A
2. MELISA NATALIA 22164969A
3. ANISA NUR ROHMAH 22164958A
4. ASSYIFA ADELIA FRIHANI 22164973A
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2017
1
I. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
UPLC-MS/MS Waters, USA instrument meliputi Ultra Performance Liquid
Chromatography (UPLC), kolom tipe Acquity UPLC BEH C18 (1,7 μm, 2,1 mm x
50 mm), UPLC– Quaternary Solvent Manager (QSM), UPLC-Flow Through Needle
(FTN), dan XEVOtandem Quadrupole Detector (TQD). Kertas DBS tipe FTA
DMPK-C (Whatman), disposable membrane filter unit ukuran 0,20 μm (Toyo Roshi
Kaisha, Ltd, Japan), degasser (Branson,USA), neraca (AND), mikropipet (Scorex)
dan alat-alat gelas.
b. Bahan
Darah manusia sehat (whole blood) (Palang Merah Indonesia (PMI) Yogyakarta)
Isoniazid (INH, Beijing Second Pharma, India)
Rifampisin (RIF, Lupin Ltd., India)
Pirazinamid (PZA, Lupin Ltd., India)
Etambutol (EMB, Lupin Ltd., India)
Hypergrade acetronitrile : pro LC-MS (Merck), hypergrade metanol pro LC-MS
(Merck), formic acid pro analysis (Merck), deionization water pro LC-MS
(Merck).
II. METODE
Persiapan fase gerak.
Masing-masing fase gerak disaring dengan penyaring vakum
kemudian gas dihilangkan dengan degasser selama 15 menit.
.Pembuatan larutan optimasi (simultan).
Timbang INH, RIF, PZA dan EMB masing-masing lebih kurang
10 mg dan larutkan keempat analit dengan metanol hingga didapat
2
konsentrasi akhir campuran 1 mg/mL. Simpan pada suhu minus 60ºC
hingga saat digunakan.
Transisi dan Model Ionisasi pada Optimasi Metode Analisis Pirazinamid dan Etambutol
secara Simultan dalam Dried Blood Spot (DBS) Menggunakan LC-MS/MS
Analit Transisi (m/z) Ion Mode
3
Pirazinamid 123,9 80,9 ES +
Etambutol 9205,01 115,91 ES +
Komposisi fase gerak dengan teknik elusi isokratik dan hasil pemisahan
Komposisi fase gerak Hasil
Asam format 0,1% : asetonitril - asam format resolusi dan tailing factor belum memenuhi
0,1 % (50:50) syarat
Hasil pemisahan dengan elusi isokratik kemudian dikembangkan menjadi elusi gradient
untuk menyempurnakan pemisahan. Terdapat 3 komposisi gradien yang diujicobakan
4
0-1 50:50
Gradien I 1-3 60:40 Tidak memisah
3-5 80:20
0-0,5 60:40
Gradien II 0,5-1 50:50 Memisah
2-5 20:80
0-1 40:60
Gradien III 1-3 50:50 Tidak memisah
3-5 30:70
Profil kromatogram hasil Optimasi Metode Analisis Pirazinamid dan Etambutol dalam
Sediaan Fixed Dose Combination (FDC) pada Dried Blood Spot (DBS) menggunakan Liquid
Chromatography-tandem Mass Spectrometry (LC-MS/MS); Puncak A dan D pengotor,
Puncak B = etambutol; Puncak C=pirazinamid.
IV. KESIMPULAN
Penelitian ini berhasil mendapatkan kondisi instrumen dan fase gerak yang
optimal.
6
7