Histologi Mata
Histologi Mata
1. Sklera
2. Kornea
2) Membran bowman
- Dibawah epitel kornea
- Merupakan lapisan homogeny
- Tebalnya antara 7-12 mikrometer
- Terdiri dari serat-sarat kolagen yang bersilangan secara acak, pemadatan substansi
interselular, tetapi tanpa sel
- Membantu stabilitas dan kekuatan kornea
3) Stroma
- Terdiri atas banyak lapisan berkas kolagen parallel yang saling menyilang secara tegak
lurus
- Serabut kolagen didalam setiap lamel saling berjajar parallel dan melintasi seluruh lebar
kornea
- Diantara lapisan-lapisan itu terjepit juluran-julurannsitoplasma fibroblast (gepeng
seperti sayap kupu-kupu
- Sel dan serat dari stroma terendam dalam substansi glikoprotein amorf yang
metakromatik (kondroitin dan sulfat)
- Stroma avaskular
- Biasanya terdapat sel limfoid membrane (migrating) di dalam kornea.
4) Membran descement
- Struktur homogeny
- Tebal 5-10 mikrometer
- Terdiri atas filament kolagen halis tersusun berupa jalinan 3 dimensi
5) Endotel
- Yaitu epitel selapis gepeng
- Endotel dan epitel kornea berfungsi memepertahankan kejernihan kornea
- Ke 2 lapisan ini mentransport ion natrium ke permukaan apikalnya
- Ion klorida dan air ikut secara pasif, sehingga stroma kornea dipertahankan
dalambkeadaan yang relative kering.
- Bersama susunana serabut kolagen yang sangat halus dari stroma yang disusun teratur,
yang menyebabkan jernihnya kornea.
Limbus yaitu batas kornea dan sclera yang merupakan daerah peralihan dari berkas-
berkas kolagen bening dari kornea menjadi serat-serat buram putih dari sclera.
- Limbus ini sangat vascular
- Pembuluh darahnya memegang peranan penting dalam radang kornea
- Didaerah limbus yaitu jalinan trabekula membentuk saluran (canal) schlemm yang
mengangkut cairan dari kamera okuli anterior
- Canal schlemm berhubungan keluar dengan system vena.
2. Korpus siliaris
Sebuah perluasan koroid ke anterior setinggi lensa
Merupakan cin-cin tebal yang utuh pada permukaan dalam bagian anterior sclera
Membentuk segitiga pada potongan melintang
Salah satu permukaannya berkontak dengan korpus vitreus,
Struktur ->jar ikat longgar : - Banyak serat elastin
- Pembuluh darah
- Melanosit
Muskulus siliaris -> 2 berkas otot polos yang berinsesi pada sclera di anterior dan pada
berbagai daerah dari korpus siliaris di posterior. Salah satu berkas ini mempunyai fungsi
meregangkan koroid dan berkas lain bila berkontraksi mengendurkan ketegangan pada
lensa. Gerakan otot ini penting untuk akomodasi visual.
Permukaan korpus siliaris yang menghadap ke korpus vitreus, bilik posterior dan lensa
ditutupi oleh perluasan retina ke anterior. Di daerah ini retina hanya terdiri dari 2 lapis
sel, yaitu :
- Lapisan yang langsung berbatasan dengan korpus siliaris, terdiri atas epitel selaois
silindris yang mengandung melanin.
- Lapisan yang menutupi lapisan pertama berasal dari lapisan sensoris retina (terdiri atas
epitel silindris tanpa pigmen.
3. Prosesus siliaris
Juluran mirip tabung dari korpus siliaris
Pusatnya ialah jaringan ikat longgar dengan banyak kapiler bertingkap (fenestrated) di
tutupi oleh 2 lapis epitel yang sama dengan korpus siliaris
Dari prosesus siliaris muncul serat-serat zonula
Sel-sel tanpa pigmen dari lapisan memiliki lipatan-lipatan basal. Sel-sel ini membentuk
humor akueus.
4. Iris
Yaitu perluasan koroid yang sebagian menutupi lensa, menyisakan lubang bulat di pusat
yang disebut pupil.
Permukaan anterior
- Tidak teratur dan kasar
- Dibawahnya terdapat jaringan ikat dengan banyak pembuluh darah, beberapa serat,
fibroblast dan melanosit.
- Lapisan berikutnya yaitu jaringan ikat longgar dengan sangat vaskular
Permukaan posterior
- Rata
- Dilapisi oleh 2 lapis epitel yang sama dengan korpus siliaris dan prosesusnya.
Banyaknya pigmen mencegah masuknya cahaya ke dalam mata kecuali ke dalam pupil
Lensa
Lensa kristalina berbentuk bikonveks
Secara structural terdapat 3 komponen, yaitu :
1. Kapsul Lensa
- Tebalnya sekitar 10µm di sebelah anterior dan posteriornya 5-6 µm
- Kapsul ini homogeny, merupakan membrane tidak berbentuk, bersifat elastis, kaya akan
KH
- Mengandung glikoprotein dan kolagen tipe IV
- Pada kapsul lensa melekat serat zonula yang berjalan ke badan siliar sebagai igamen
suspensorium atau penyokong
2. Epitel Subkapsular
- Terletak di bawah kapsular
- Hanya ada pada permukaan anterior
- Terdiri atas selapis sel epitel kuboid
- Bagian dasar sel ini terletak di luar berhubungan dengan kapsula
- Apeksnya terletak di dalam dan membentuk kompleks junctional dengan serat lensa
- Ke arah equator sel ini bertambah tinggi dan beralih menjadi serat lensa
- Lensa tumbuh sepanjang kehidupan dengan penambahan serat lensa
3. Substansi lensa
- Terdiri dari serat lensa yang berbentuk prisma heksagonal
- Panjangnya 8-10mm, Lebar 8-10 µm, tebal 2 µm
- Sebagian besar serat tersusun secara konsentris dan sejajar permukaan lensa
- Pada korteks serat yang lebih muda menganndung beberapa inti dan organel
- Di bagian tengah serat yang lebih tua telah kehilangan inti dan tampak homogen
Lensa mata sama sekali tanpa pembuluh darah, karena tanpa pembuluh darah maka lensa
mendapat nutrisi dari humor akueus dan badan vitreus
Lensa bersifat tembus cahaya
Membrane plasma serat lensa sangat tidak permeabel
Korpus Vitreus
Menempati ruangan mata di belakang lensa
Merupakan gel transparan, terdiri atas kolagen, glikosaminoglikan dimana unsure
utamanya adalah asam hialuronat
Sel Kerucut
- Merupakan neuron panjang
- Tiap retina memiliki ± 6 juta sel kerucut
- Strukturnya serupa dengan sel batang, hanya terdapat perbedaan dalam hal
bentuk dan struktur segmen luarnya. Dimana pada sel kerucut membrane
luarnya tidak bergantung dari membrane plasma luar, tapi timbul sebagai
invaginasi darinya. Protein yang baru dibentuk tidak ditimbun tapi tersebar
merata pada segmen luar.
- Terdapat 3 jenis sel kerucut fungsional yang tidak bisa dibedakan cirri
morfologinya. Tiap jenis mengandung fotopigmen kerucut yang disebut
iodopsin.
- Membantu penglihatan di tempat terang
Lapisan Tengah
Terdiri atas sel-sel bipolar
Menghubungkan sel batang dan kerucut dengan sel ganglion
Sel bipolar difus memiliki sinaps dengan 2 atau lebih fotoreseptor
Sel bipolar monosinap mempunyai satu sinaps
Lapisan Dalam
Terdiri atas sel-sel ganglia
Selain berhubungan dengan sel bipolar, menjulurkan aksonnya ke daerah
khusus pada retina, tempat mereka berkumpul membentuk nervus optikus
Daerah tersebut bebas dari reseptor dan karenanya di sebut bintik tua / papilla
nervus optikus / kepala nervus optikus / diskus optikus.
Pada kutub posterior sumbu optic terletak fovea, sebuah lekukan dangkal dengan retina
yang bagian pusatnya sangat tipis. Hal ini disebabkan oleh sel ganglion dan sel bipolar
berkumpul di tepi lekukan ini, sedang bagian pusatnya ditempati oleh sel kerucut. Cahaya
langsung jatuh pada kerucut di bagian pusat fovea yang membantu ketajaman penglihatan
Selain ketiga jenis sel utama terdapat jenis sel lain, yaitu :
1. Sel Horizontal, menghubungkan fotoreseptor-fotoreseptor berbeda
2. Sel Amakrin, menghubungkan sel-sel ganglia
3. Sel Penyokong
Struktur Tambahan
1. Konjungtiva
- Membrane mukosa tipis dan transparan yang menutupi bagian anterior matasampai
kornea dan permukaan dalam kelopak mata.
- Berupa epitel berlapis selindris dengan banyak sel goblet dan lamina proprianya terdiri
atas jaringan ikat longgar
2. Kelopak Mata
- Lipatan jaringan yamg dapat digerakan yang berfungsi melindungi mata
- Kulit kelopak ini longgar dan elastis
- Terdapat 3 jenis kelenjar
a. Meibom
Kelenjar sebasea panjang dalam lempeng tarsal. Tidak berhubungan dengan folikel
rambut. Menghasilkan substansi sebaseus membentuk lapisan berminyak pada
permukaan film air mata, membantu mencegah penguapan cepat dari lapisan air mata.
b. Zeis
Kelenjar sebaceous yang lebih kecil yang memodifikasi dan berhubungan dengan
folikel bulu mata.
c. Moll
Kelenjar keringat, berupa tubulus mirip sinus yang tidak bercabang.
3. Alat Lakrimal
- Kelenjar Lakrimal
Merupakan kelenjar air mata. Terdiri atas lobus-lobus. Berupa kelenjar tubuloalveolar
yang lumennya besar, terdiri atas sel-sel berbentuk kolom jenis serosa.
- Kanalikuli
Dilapisi epitel berlapis gepeng tebal
- Sakus Lakrimalis, dilapisi epitel bertingkat silindris bersilia
- Duktus hasalakrimalis