Anda di halaman 1dari 21

STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI DESA

Ahmad Soleh
Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Padjajaran
Email: yunie.soleh@gmail.com

ABSTRAK
Indonesia sedang membangun dalam berbagai bidang, khusunya ditumpukan kepada
tingkat wilayah Desa yang merupakan wilayah yang menyentuh langsung kepada
kehidupan masyarakat. Pembangunan ini direncanakan secara berkelanjutan untuk
menciptakan kesejahtraan bagi rakyat Indonesia. Kawasan perdesaan harus dipandang
sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan kawasan perkotaan. Pemahaman yang
menyeluruh dan tidak dikotomis ini menjadi penting dan mendasar dalam penyusunan
peraturan atau aturan main yang berkaitan dengan perdesaan maupun perkotaan, agar
terjadi sinergi dan keseimbangan perlakuan wilayah, khususnya oleh pelaku
pembangunan. Dengan diberlakukannya Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang
Desa maka menjadi peluang bagi setiap desa untuk bisa mengembangkan setiap potensi
yang dimilikinya secara mandiri sesuai kebutuhan masing-masing dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kata Kunci: Indonesia, Membangun, Desa,Keseimbangan dan Kesejahtraan

PENDAHULUAN dilakukan semakin membaik, yang


Selama 70 tahun sudah negara diikuti dengan penurunan tingkat
Indonesia membangun dalam berbagai kemiskinanan dan pengangguran namun
bidang namun tanpa disadari telah pembangunan tersebut perlahan
menciptakan residu masalah mengalami penurunan seiring dengan
pembangunan di pedesaan. meningkatnya kesenjangan (Gini Ratio)
Pembangunan yang selama ini lebih yang terjadi. Berdasarkan hasil
menekankan pada pertumbuhan perhitungan yang dilakukan komite
ekonomi justru menciptakan ekonomi nasional (KEN) diperoleh
kesenjangan antar wilayah yang angka bahwa tingkat Gini Ratio tahun
semakin besar. Investasi dan 2011 sebesar 0,41, artinya 1 persen
sumberdaya terserap dan terkosentrasi penduduk yang ada di Indonesia
diperkotaan dan pusat-pusat menguasai hingga 41 persen total
pertumbuhan, sementara wilayah kekayaan yang ada di Indonesia.
Hiterland mengalami pengurasan Kondisi ini terjadi sebagai akibat dari
sumberdaya yang berlebihan. Sebagai tidak maksimalnya efektivitas
ilustrasi ketimpangan yang terjadi antar pelaksanaan program penanggulangan
desa-kota, wilayah indonesia timur dan kemiskinan dan sulitnya menjangkau
barat, dan wilayah jawa dan luar jawa. penduduk miskin karena keadaan
Memang pembangunan geografis.
dibidang ekonomi yang selama ini

32
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 32-52

Kondisi Umum Pedesaan peningkatan kesejahteraan dari


Pembangunan desa dan masyarakatnya.
kawasan pedesaan merupakan faktor Berdasarkan data Ditjen PUM
penting bagi pembangunan daerah, Kementrian Dalam Negeri, pada tahun
pengentasan kemiskinan dan 2014 terdapat 514 kabupaten/kota
pengurangan kesenjangan antar dengan jumlah desa sebanyak 74.045
wilayah. Perkembangan desa di desa. Berdasarkan analisis KDPDTT
Indonesia meningkat pesat dengan rata- dari jumlah tersebut terdapat 52,79
rata perumbuhan 2,29 persen atau 1.409 persen desa tertinggal dan 23,32 persen
desa pertahun. Tetapi peningkatan desa sangat tertinggal terlihat pada tabel
tersebut tidak diikuti dengan berikut:

33
Strategi Pengembangan ……

Dalam melaksanakan pembangunan kawasan pedesaan yang


pembangunan desa, pemerintah disebut “ membangun desa”.
melakukan pembangunan melalui dua Kedua pola pembangunan
arah (ganda) yaitu : Pertama, dengan tersebut mempunyai tujuan yang sama
perencanaan partisipatif dalam kerangka namun pola dan cara yang dilakukan
pembangunan dari, oleh dan untuk desa mempunyai perbedaan antar keduanya.
yang disebut “desa membangun”; UU Desa membedakan dengan tegas
Kedua, perencanaan teknokratik yang antara konsep pembangunan perdesaan
melibatkan kekuatan supra desa seperti (membangun desa) dan pembangunan
kecamatan, kabupaten/kota, provinsi desa (desa membangun). Seperti yang
dan pemerintah pusat dalam kerangka terlihat pada tabel dibawah ini:

Item/Isu Membangun Desa Desa Membangun


(Pembangunan Pedesaan) (Pembangunan desa)
Pintu masuk Perdesaan Desa
Pendekatan Functional Locus
Level Rural Development Village Developmen
Isu dan Rural-urban Linkage, Kemandirian, kearifan lokal,
konsep terkait market, pertumbuhan, modal sosial, demokrasi dan
lapangan pekerjaan, partisipasi, kewenangan, alokasi
infrastruktur, kawasan, dana, gerakan lokal, pemberdayaan
sektoral dan lain lain dll.
Level, skala Kawasan ruang ekonomi Dalam jangkauan skala dan
dan cakupan yang lintas desa yurisdiksi desa
Skema Pemda melakukan Regulasi menetapkan kewenangan
kelembagaan perencanaan dan skala desa, melembagakan
pelaksanaan didukung pperencanaan desa, alokasi dana
alokasi dana khusus. Pusat dan kontrol lokal
melakukan fasilitasi,
supervisi dan akselerasi
Pemegang Pemerintah daerah Desa (pemerintah desa dan
kewenangan masyarakat)

Dalam pengembangan wilayah, penyusunan peraturan atau aturan main


kawasan perdesaan harus dipandang yang berkaitan dengan perdesaan
sebagai bagian yang tak terpisahkan maupun perkotaan, agar terjadi sinergi
dengan kawasan perkotaan. Pemahaman dan keseimbangan perlakuan wilayah,
yang menyeluruh dan tidak dikotomis khususnya oleh pelaku pembangunan.
ini menjadi penting dan mendasar dalam
34
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 32-52

Selama ini masyarakat PENGERTIAN DESA DAN


perdesaan dicirikan dengan kondisinya POTENSI DESA
yang serba kurang apabila dibandingkan a. Pengertian Desa
dengan masyarakat perkotaan. Dari segi Sebelum kita membahas pengembangan
ekonomi, jelas terbukti bahwa potensi desa perlu dipahami dahulu
masyarakat kota lebih mempunyai taraf tentang pengertian desa menurut
kehidupan jauh diatas masyarakat beberapa sumber.
perdesaan. Dari segi pendidikan, jumlah 1. Menurut R. Bintarto; Desa adalah
serta kualitas pendidikan masyarakat perwujudan geografis yang
desa jauh dibawah masyarakat ditimbulkan oleh unsur-unsur
perkotaan. fisiografis, sosial, ekonomis politik,
Dalam upaya mencapai kultural setempat dalam hubungan
keberhasilan tujuan pembangunan dan pengaruh timbal balik dengan
wilayah pedesaan saat ini, secara umum daerah lain.
kita dihadapkan pada banyak tantangan 2. Menurut Undang-undang nomor 22
yang sangat berbeda sifatnya tahun 1999; Desa adalah kesatuan
dibandingkan pada masa-masa yang masyarakat hukum yang memiliki
lalu. Tantangan pertama berkaitan kewenangan untuk mengatur dan
dengan kondisi eksternal seperti mengurus kepentingan masyarakat
perkembangan internasional yang setempat berdasarkanasal usul dan
berhubungan dengan liberalisasi arus adat istiadat setempat yang diakui
investasi dan perdagangan global. dalam sistem pemerintahan Nasional
Sedangkan yang kedua bersifat internal, dan berada di daerah Kabupaten.
yaitu yang berkaitan dengan perubahan 3. Menurut Undang-undang nomor 6
kondisi makro maupun mikro dalam tahun 2014; Desa adalah desa dan
negeri, masalah migrasi spasial dan desa adat atau yang disebut dengan
sektoral, ketahanan pangan,masalah nama lain, selanjutnya disebut Desa,
ketersediaan lahan pertanian, masalah adalah kesatuan masyarakat hukum
investasi dan permodalan, masalah yang memiliki batas wilayah yang
iptek, SDM, lingkungan dan masih berwenang untuk mengatur dan
banyak lagi. mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat,
35
Strategi Pengembangan ……

hak asal usul, dan/atau hak i. Lahan, lahan tidak hanya


tradisional yang diakui dan dihormati sebagai tempat tumbuh tanaman,
dalam sistem pemerintahan Negara tetapi juga sebagai sumber
Kesatuan Republik Indonesia. bahan tambang dan mineral.
Lahan memiliki jenis tanah yang
b. Pengertian Potensi Desa menjadi media bagi tumbuhnya
Potensi dalam tulisan ini adalah tanaman tertentu. Misalnya,
daya, kekuatan, kesanggupan dan jenis tanah aluvial cocok bagi
kemampuan yang mempunyai tanaman padi, jagung, dan
kemungkinan untuk dapat kacang, jenis tanah berkapur
dikembangkan. Jadi Potensi desa adalah cocok bagi tanaman jati dan
daya, kekuatan, kesanggupan dan tebu. Pada lahan juga
kemampuan yang dimiliki oleh suatu dimungkinkan terjadi eksploitasi
desa yang mempunyai kemungkinan bahan tambang seperti batu
untuk dapat dikembangkan dalam bara, batu kapur, pasir kuarsa,
rangka meningkatkan kesejahteraan batu marmer, dan sebagainya.
masyarakat. ii. Tanah mencakup berbagai
Secara garis besar potensi desa macam kandungan kekayaan
dapat dibedakan menjadi dua; Pertama yang terdapat di dalamnya.
adalah potensi fisik yang berupa tanah, misalnya kesuburan tanah,
air, iklim, lingkungan geografis, bahan tambang, dan mineral.
binatang ternak, dan sumber daya iii. Air, pada umumnya desa
manusia. Kedua adalah potensi non-fisik memiliki potensi air yang bersih
berupa masyarakat dengan corak dan dan melimpah. Dari dalam
interaksinya, lembaga-lembaga sosial, tanah, air diperoleh melalui
lembaga pendidikan, dan organisasi penimbaan, pemompaan, atau
sosial desa, serta aparatur dan pamong mata air. berfungsi sebagai
desa. Secara lebih rinci potensi desa pendukung kehidupan manusia.
dapat dijelaskan sebagai berikut: Air sangat dibutuhkan oleh
1. Potensi Fisik, Potensi fisik adalah setiap mahkluk hidup untuk
potensi yang berkaitan dengan bertahan hidup dan juga
sumber daya alam yang ada di desa aktivitas sehari-hari.
berupa :
36
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 32-52

iv. Iklim sangat erat kaitannya alam yang ada. Tingkat


dengan temperatur dan curah pendidikan, ketrampilan dan
hujan yang sangat semangat hidup masyarakat
mempengaruhi setiap daerah. menjadi faktor yang sangat
Pada ketinggian tertentu, suatu menentukan dalam
desa menjadi maju karena pembangunan desa.
kecocokan iklimnya bagi 2. Potensi Nonfisik, Potensi non fisik
pengembangan tanaman dan adalah segala potensi yang
pemanfaatan tertentu. Seperti berkaitan dengan masyarakat desa
perkebunan buah, tempat dan tata perilakunya. Potensi non
rekreasi, dan tempat fisik lainnya adalah lembaga desa,
peristirahatan sehingga corak aparatur desa, adat istiadat dan
iklim sangat mempengaruhi budaya. Suatu masyarakat desa
kehidupan masyarakat desa. yang hidup dalam waktu yang lama
v. Lingkungan geografis, seperti akan membentuk tata kehidupan
letak desa secara geografis, luas tersendiri. Tata kehidupan akan
wilayah, jenis tanah, tingkat dipengaruhi oleh kondisi alam
kesuburan, sumber daya alam, wilayah desa itu sendiri. Adapun
dan penggunaan lahan sangat potensi desa non fisik tersebut
mempengaruhi pengembangan antara lain:
suatu desa. i. Masyarakat desa cirinya
vi. Ternak berfungsi sebagai memiliki semangat
sumber tenaga dan sumber gizi kegotongroyongan yang tinggi
bagi masyarakat pedesaan. pada dalam ikatan kekeluargaan yang
desa agraris ternak juga dapat erat (gemeinschaft) merupakan
menjadi investasi dan sumber landasan yang kokoh bagi
pupuk. kelangsungan program
vii. Manusia merupakan sumber pembangunan dan merupakan
tenaga dalam proses pengolahan kekuatan dalam membangun
lahan petani, sehingga manusia pedesaan.
sebagai potensi yang sangat ii. Lembaga dan Organisasi Sosial,
berharga bagi suatu wilayah lembaga atau organisasi sosial
untuk mengelolah sumber daya merupakan suatu badan
37
Strategi Pengembangan ……

perkumpulan yang membantu Potensi fisik dan nonfisik desa


masyarakat desa dalam tersebut merupakan faktor penunjang
kehidupan sehari-hari, seperti : peranan desa sebagai hinterland, yaitu
a) Lembaga desa, seperti Badan daerah penghasil bahan-bahan pokok
Perwakilan Desa (BPD), bagi masyarakat kota. Sedangkan
Lembaga Pemberdayaan Berdasarkan potensinya wilayah
Masyarakat Desa (LPMD), pedesaan digolongkan menjadi tiga:
Tim Penggerak PKK, Rukun 1. wilayah desa berpotensi tinggi,
Warga (RW), Rukun terdapat didaerah berpotensi subur,
Tetangga (RT), Karang topografi rata, dan dilengkapi dengan
Taruna dan lain-lain irigasi teknis
b) Lembaga pendidikan, seperti 2. wilayah desa berpotensi sedang,
sekolah, perpustakaan desa, terdapat didaerah dengan lahan
kelompencapir, penyuluhan, pertanian agak subur, topografi tidak
simulasi,dan lain-lain. rata, serta irigasi sebagian teknis dan
c) Lembaga Kesehatan, seperti semiteknis
puskesmas, posyandu, dan 3. wilayah desa berpotensi rendah,
BKIA. terdapat didaerah pertanian tidak
d) Lembaga Ekonomi, seperti subur, topografi kasar (perbukitan)
Koperasi Unit Desa (KUD), dan sumber air bergantung pada
BadanUsaha Milik Desa curah hujan.
(BUMDes), Pasar Desa, dan
lumbung desa. c. Tujuan Pengembangan Potensi
iii. Aparatur dan pamong desa Desa
merupakan sarana pendukung Secara umum tujuan
kelancaran dan ketertiban pengembangan potensi desa adalah
pemerintahan desa. peranannya untuk mendorong terwujudnya
sangat penting bagi perubahan kemandirian masyarakat
dan tingkat perkembangan desa. Desa/Kelurahan melalui Pengembangan
Contohnya : kepala desa, kepala Potensi Unggulan dan Penguatan
dusun, kepala adat, dan lain- Kelembagaan serta Pemberdayaan
lain. Masyarakat.

38
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 32-52

Sedangkan secara khusus tujuan PERMASALAHAN DI DESA


pengembangan potensi desa adalah: a. Permasalahan Dalam
1. Meningkatkan peran aktif Pembangunan Desa
masyarakat dalam pengambilan Secara umum permasalahan-
keputusan pembangunan secara permasalahan dalam pembangunan desa
terbuka, demokratis dan bertanggung adalah sebagai berikut:
jawab; 1. Tingkat kesejahteraan dan kualitas
2. Mengembangkan kemampuan usaha hidup masyarakat dipedesaan yang
dan peluang berusaha demi masih rendah
peningkatan pendapatan dan 2. Ketersediaan sarana dan prasarana
kesejahteraan Rumah Tangga fisik maupun non fisik di desa dan
Miskin. kawasan pedesaan yang belum
3. Membentuk dan mengoptimalkan memadai
fungsi dan peran Unit Pengelola 3. Ketidakberdayaan masyarakat
Keuangan dan Usaha (UPKu) pedesaan akibat faktor ekonomi
sebagai Lembaga Pemberdayaan maupun non ekonomi
Ekonomi Masyarakat. 4. Pelaksanaan tata kelola pemerintahan
4. Membentuk, memfasilitasi dan desa yang memerlukan penyesuaian
memberikan pembinaan Pokmas dengan amanat UU Nomor 14 Tahun
UEP terutama pada aspek 2014 Tentang Desa
kelembagaan dan pengembangan 5. Kualitas lingkungan hidup
usaha. masyarakat desa memburuk dan
5. Mengembangkan potensi ekonomi sumber pangan yang terancam
unggulan Desa/Kelurahan yang berkurang
disesuaikan dengan karateristik 6. Pengembangan potensi ekonomi lokal
tipologi Desa/Kelurahan. desa yang belum optimal akibat
6. Mendorong terwujudnya keterpaduan kurangnya akses dan modal dalam
peran dan kemitraan antar Dinas/ proses produksi, pengolahan maupun
Instansi Provinsi dan pemasarah hasil produksi masyarakat
Kabupaten/Kota maupun desa
stakeholders lainnya sebagai pelaku 7. Masih lemahnya antar pelaku
dan fasilitator program pembangunan untuk mempercepat
pembangunan daerah tertinggal
39
Strategi Pengembangan ……

8. Rendahnya produktivitas masyarakat 10.Lemahnya kepastian kepemilikan


dipedesaan dan penguasaan tanah
9. Kurangnya aksesibilitas daerah 11.Memburuknya kondisi lingkungan
tertinggal terhadap pusat hidup dan sumber daya alam, serta
pertumbuhan wilayah belum terbatasnya aksesibilitas sumber daya
terpenuhinya Standar Pelayanan alam
Minimum (SPM). 12.Lemahnya partisipasi
Tentunya setiap desa memiliki
b. Permasalahan Kehidupan di Desa permasalahan-permasalah yang dihadapi
Umumnya permasalahan- dalam kehidupan berbeda-beda.
permasalahan yang dihadapi dalam Sebagian besar desa di Indonesia
kehidupan di desa adalah sebagai mengalami permasalahan diatas namun
berikut: disebagian desa ada juga yang hanya
1. Terbatasnya kecukupan dan mutu sebagian yang mengalami permasalahan
pangan diatas. Dalam upaya mencapai tujuan
2. Terbatasnya aksesibilitas dan pemerintah dalam menciptakan desa
rendahnya kualitas layanan mandiri maka beberapa hal yang sangat
pendidikan perlu di kembangkan dan dilakukannya
3. Terbatasnya aksesibilitas dan adalah mengutamakan pembangunan
rendahnya kualitas layanan kesehatan dalam hal meningkatkan sarana dan
4. Terbatasnya kesempatan kerja dan prasarana, perbaikan hukum dan aturan
berusaha mengenai kepemilikan dan penguasaan
5. Terbatasnya aksesibilitas layanan tanah di pedesaan, meningkatkan
perumahan dan sanitasi partisipasi masyarakat dalam
6. Terbatasnya aksesibilitas layanan air pembangunan dan memperbaiki
bersih pencemaran lingkungan hidup dan
7. Besarnya beban tanggungan sumber daya alam, serta aksesibilitas
keluarga; dan ketidaksetaraan dan sumber daya alam.
ketidakadilan gender Jika keempat point terakhir
8. Lemahnya jaminan rasa aman dalam permasalahan dikehidupan desa
9. Terbatasnya sarana dan prasana tersebut dapat diperbaiki dan
wilayah ditingkatkan maka dalam waktu dekat

40
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 32-52

desa mandiri yang diharapkan akan untuk dibangun sebagai pusat


lebih cepat terlaksana. pengolahan potensi perdesaan terkait.
5. Lokasi dan system transportasi
STRATEGI PEMBANGUNAN diwilayah terkait dan pusat pelayanan
POTENSI DESA harus memungkinkan para petani
a. Landasan Pembangunan Pedesaan untuk menglaju (commuting).
Ada bebearapa hal yang bisa 6. Wilayah dikembangkan berdasarkan
dilakukan sebagai landasan dalam konsep perwilayahan komoditas yang
mengembangkan potensi perdesaan menghasilkan satu komoditas atau
sebagai salah satu instrument yang akan bahan mentah utama dan beberapa
menjadi indikator pembangunan komoditas penunjang sesuai
ekonomi masyarakat pedesaan sebagai kebutuhan. Selanjutnya wilayah
berikut: didorong untuk membentuk satuan
1. Sebuah modul kota dasar (basic usaha yang optimal dan selanjutnya
urban module) yang terdiri dari diorganisasikan dalam wadah
distrik-distrik otonom, yang koperasi, perusahaan kecil dan
dibangun pada kawasan desa menengah.
berkepadatan tinggi atau kawasan
peri urban, dengan populasi sebesar b. Langkah Langkah Pembangunan
10.000-15.000 jiwa yang tersebar Potensi Desa
2 Ada beberapa langkah yang
diarea seluas 10-15 km .
2. Setiap wilayah memiliki pusat perlu dilakukan agar pelaksanaan

pelayanan yang dapat diakses dengan pengembangan potensi desa bisa

mudah dari segala penjuru diwilayah berjalan lancar, efektif dan efisien sesuai

tersebut, baik dengan kaki maupun dengan potensi yang ada dan kebutuhan
masyarakat. Langkah-langkahnya adalah
sepeda, selama 20 menit atau kurang.
sebagai berikut:
3. Setiap pusat pelayanan memiliki
1. Melakukan pendataan dan kajian
komplemen pelayanan dan fasilitas
publik terstandarisasi. awal terhadap data potensi yang
tersedia untuk menentukan obyek-
4. Dipilih satu wilayah pusat (area desa-
kota yang telah mengalami obyek yang bisa dikembangkan.
2. Melakukan survei lapangan untuk
transformasi spasial paling besar)
mengumpulkan data-data yang akan
41
Strategi Pengembangan ……

dijadikan bahan dalam memetakan lebih efektif dan efisien karena


potensi dan masalah serta fasilitasi- masyarakat akan lebih
fasilitasi yang akan bertanggungjawab terhadap
diimplementasikan. keberlangsungan pembangunan, mereka
3. Melakukan pengkajian melalui merasa ikut memiliki setiap hasil
tabulasi dan analisis terhadap data pembangunan desa. Untuk mendukung
yang terkumpul dengan pelaksanaan pengembangan potensi desa
menggunakan metoda analisis yang diatas dapat dilakukan melalui beberapa
telah ditetapkan. cara diantaranya:
4. Menentukan skala prioritas potensi 1. Sosialisasi pengembangan potensi
yang akan dikembangkan melalui musyawarah desa yang
berdasarkan kebutuhan, biaya dan dihadiri perangkat desa, Badan
manfaat dari hasil pengembangan. Permusyawaratan Desa, Lembaga
5. Merumuskan design atau rencana Pemberdayaan Masyarakat Desa,
strategis yang berorientasi pada Pimpinan Rukun Warga (RW),
pemberdayaan masyarakat untuk Pimpinan Rukun Tetangga (RT),
“mengembangkan desa mandiri 1. lembaga-lembaga desa dan tokoh
berbasis kawasan pedesaan” masyarakat. Dalam sosialisasi ini
berdasarkan kondisi riil di lapangan. perlu disampaikan maksud
6. Mengimplementasikan design atau pengembangan potensi desa,
rencana strategis yang telah langkah-langkah yang perlu
dihasilkan. ditempuh, dan tugas serta peran
Dalam melakukan masing-masing.
pengembangan potensi desa perlu 2. Pendataan potensi desa dan
melibatkan partisipsi masyarakat secara kebutuhan masyarakat oleh masing-
proporsional. Hal ini diperlukan agar masing RT, selanjutnya dihimpun
setiap program pengembangan dalam rapat RW untuk dikirim ke
mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah desa.
masyarakat, mulai dari pendataan, 3. Pemerintah desa menghimpun dan
pengkajian, pengerjaan proyek, mendata potensi desa dan kebutuhan
pemanfaatan hingga pemeliharaan. masyarakat dari setiap RT/RW serta
Dengan mengembangkan partisipasi masukan dari lembaga.
masyarakat maka pembangunan akan
42
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 32-52

4. Musyawarah desa untuk baik. Artinya keterkaitan/sinergisitas


merumuskan potensi desa yang akan kebijakan pembangunan dari pemerintah
dikembangkan berdasarkan pusat (top down planing) dan
kebutuhan, biaya dan manfaat dari pemerintah desa (bottom up Planing)
hasil pengembangan. Dalam sangat diperlukan. Dalam hal ini
musyawarah ini juga dibentuk Tim- kebijakan pembangunan di pedesaan
tim pengembang sesuai kebutuhan juga harus tidak bertolak belakang
dan keahliannya. dengan strategi pembangunan yang
5. Masing-masing tim pengembang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
melakukan survey lapangan serta Adapun dasar strategi pembangunan
pengkajian untuk merumuskan skala nasional adalah sebagai berikut:
prioritas pengembangan agar benar- 1. Membangun tanpa meningkatkan
benar bisa dilaksanakan secara ketimpangan wilayah
efektif dan efisien. 2. Memanfaatkan sumberdaya alam
6. Hasil survey dan pengkajian untuk sebesar-besarnya kemakmuran
disampaikan dalam musyawarah rakyat
desa, untuk disepakati sebagai 3. Membangun dari pinggiran dan dari
program pembangunan desa dan desa
dimasukkan dalam dokumen 4. Ekonomi harus berorientasi dan
Rencana Pembangunan Jangka berbasiskan pada sektor dan jenis
Menengah dan Program Tahunan. usaha yang memasukkan nilai
Implementasi pengembangan potensi tambah sebesar-besarnya dangan
desa dilaksanakan oleh tim yang SDM berkualitas, inovasi, kreatifitas
dibentuk dalam musyawarah desa dan penerapan teknologi yang tepat
dengan melibatkan masyarakat. 5. Pembangunan nasional sebagian
besar adalah hasil agregasi dari
c. Dasar Pembangunan Potensi Desa pembangunan daerah yang
Dalam upaya membangun desa berkualitas
maka hal yang perlu dilakukan adalah Dalam upaya mencapai sinergi
melakukan pembangunan dengan pembagunan yang diinginkan maka ada
mempertimbangkan link and macth. beberapa aturan dan ketentuan yang
Karena link and macth merupakan kunci harus terpenuhi dan dipenuhi. Sesuai
utama tercapainya pembangunan yang dengan tujuan pembangunan kabinet
43
Strategi Pengembangan ……

kerja pada pemerintahan saat ini maka pembangunan, dan kondisi sosial
ketentuan dan aturan yang harus ekonomi yang terjadi. Yang terilustrasi
dipenuhi menyangkut norma, dimensi pada gambar dibawah ini:

Dengan berdasarkan pinggiran. Tujuan utama dalam


pembangunan yang sudah ditetapkan pembangunan ini adalah memperkuat
oleh pemerintah pusat maka hal yang daerah atau desa untuk mempercepat
perlu dilakukan dalam mencapai pertumbuhan dan pemerataan. Adapun
sinergisitas pembangunan adalah dengan dasar pembangunan dari pinggiran ini
pembangunan dari daerah/desa dari didasarkan pada program dari Bapenas,
bawah (Button up Planing) atau yang seperti pada gambar di bawah.
dikenal dengan membangun dari

44
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 32-52

Selain sinergisitas kebijakan 5. Memanfaatkan sumberdaya alam


pembangunan dari pusat dan daerah untuk sebesar besarnya kemakmuran
pinggiran juga harus berbasis pada rakyat
delapan strategi pembangunan nasional 6. Memberikan pelayanan kepada
dalam mewujudkan Nawa Cita yaitu: masyarakat dibidang keamanan,
1. Penguatan tata kelola desa yang baik, administrasi, kependudukan,
melalui: pertanahan akta-akta daministrasi
2. Mempercepat pemenuhan standar dan sebagainya
pelayanan umum untuk pelayanan 7. Peningkatan konektifitas melalui
dasar di pedesaan, daerah tertinggal penyediaan infrastruktur transportasi
dan kawasan transmigrasi dan perhubungan dipedesaan, daerah
3. Penguatan pendanaan pembangunan tertinggal dan kawasan transmigrasi
yang bersumber dari APBN, APBD, 8. Peningkatan dan penguatan
dunia usaha dan masyarakat koordinasi lembaga pusat dan daerah
4. Mendorong investasi yang dan antar daerah.
meningkatkan produktivitas rakyat

45
Strategi Pengembangan ……

d. Arah dan Strategi Kebijakan i. Fasilitasi pengelolaan BUM Desa


Pembangunan Potensi Desa serta meningkatkan ketersediaan
Untuk mencapai tujuan yang sarana prasarana produksi
diinginkan maka diperlukan beberapa khususnya benih, pupuk, pasca
strategi dan target yang tepat untuk panen, pengolahan produk
dilaksanakan. Dalam upaya tersebut pertanian dan perikanan skala
maka arah dan kebijakan strategi rumah tangga desa.
pembangunan desa dan kawasan ii. Fasilitasi, pembinaan, maupun
perdesaan adalah: pendampingan dalam
1. Pemenuhan Standar Pelayanan pengembangan usaha, bantuan
Minimal (SPM) desa termasuk permodalan, kesempatan
pemukiman sesuai dengan kondisi berusaha, pemasaran dan
geografis desa, melalui strategi: kewirausahaan
i. Meningkatkan ketersediaan sarana iii. Meningkatkan kapasitas
dan prasarana perumahan dan masyarakat desa dalam
fasilitas pemukiman pemanfaatan dan pengembangan
ii. Meningkatkan ketersediaan ilmu pengetahuan dan teknologi
tenaga pengajar serta sarana dan tepat guna
prasarana pendidikan 3. Pembangunan sumberdaya manusia,
iii. Meningkatkan ketersediaan peningkatan keberdayaan dan
tenaga medis serta sarana dan pembentukan modal sosial budaya
prasarana kesehatan, sarana masyarakat desa termasuk di
perhubungan antar pemukiman pemukiman transmigrasi melalui
kepusat pelayanan pendidikan, strategi:
pusat kesehatan dan ekonomi i. Mengembangkan pendidikan
iv. Meningkatkan ketersediaan berbasis keterampilan
prasarana pengairan, listrik dan ii. Memberi pengakuan,
telekomunikasi penghormatan, perlindungan dan
2. Penanggulangan kemiskinan dan pemajuan hak-hak masyarakat.
pengembangan usaha ekonomi iii. Mengembangkan kapasitas dan
masyarakat desa termasuk di pendampingan kelermbagaan adat
pemukiman tranmigrasi melalui: secara berkelanjutan

46
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 32-52

iv. Meningkatkan kapasitas dan iv. Mempersiapkan Pemerintah


pertisipasi masyarakat melalui Provinsi dan Kabupaten/kota
fasilitasi, pelatihan dan dalam mengoperasionalisasi
pendampingan dalam pengakuan hak-hak masyarakat
perencanaan, pelaksanaan dan adat untuk dapat ditetapkan
monitoring pembangunan desa menjadi desa adat.
v. Menguatkan kapasitas masyarakat 5. Pemenuhan Standar Pelayanan
desa dan masyarakat adat dalam Minimum Pembangunan
mengelola dan memanfaatkan Sumberdaya Manusia, Keberdayaan
sumberdaya alam lahan dan dan Modal Sosial Budaya
pengairan serta lingkungan hidup Masyarakat Desa Penguatan
desa pesisir secara berkelanjutan. Pemerintah Desa dan masyarakat
vi. Meningkatkan partisipasi dan Desa melalui strategi:
kapasitas tenaga kerja i. Melengkapi dan
(TKI/TKW) di desa mensosialisasikan peraturan
4. Pengawalan implementasi UU desa pelaksanaan UU No.6 Tahun
secara sistematis, konsisten dan 2014 tentang Desa.
berkelanjutan melalui koordinasi, ii. Meningkatkan kapasitas
fasilitasi, supervisi dan pemerintah desa, BPD, kader
pendampingan dengan strategi: pemberdayaan dan minitoring
i. Konsolidasi satuan kerja lintas pembangunan desa, pengelolaan
kementrian/lembaga keuangan desa serta pelayanan
ii. Memastikan berbagai perangkat publik melalui fasiliasi, pelatihan
peraturan pelaksanaan UU Desa dan pendampingan
sejalan dengan substansi, jiwa dan iii. Menyiapkan data dan informasi
semangat UU Desa, termasuk desa yang digunakan sebagai
penyusunan PP Sistim Keuangan acuan bersama perencanaan dan
Desa pembagnunan desa
iii. Memastikan distribusi dana desa 6. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
dan alokasi dana desa berjalan Lingkungan Hidup berkelanjutan
secara efektif, berjenjang dan serta penataan ruang kawasan
bertahap pedesaan termasuk dikawasan
transmograsi melalui strategi:
47
Strategi Pengembangan ……

i. Menjamin pelaksanaan distribusi didaerah pesisir dan daerah aliran


lahan kepada desa dan distribusi sungai.
hak atas tanah bagi petani, buruh 7. Pengembangan ekonomi kawasan
lahan dna nelayan perdesaan termasuk kawasan
ii. Menata ruang kawasan pedesaan transmigrasi untuk mendorong
untuk melindungi lahan pertanian keterkaitan desa-kota dengan
dan menekan alih fungsi lahan strategi:
produksi pangan. i. Mewujudkan dan
iii. Menyiapkan kebijakan tentang mengembangkan sentra produksi,
akses dan hak desa untuk sentra industri pengolahan hasil
mengelola sumberdaya alam pertanian dan perikanan serta
berskala lokal maupun destinasi pariwisata
pengelolaan hutan negara oleh ii. Meningkatkan akses transportasi
desa berorientasi keseimbangan desa dengan pusat pertumbuhan
lingkungan hidup berwawasarn ekonomi lokal
mitigasi bencana untuk iii. Mengembangkan kerjasama antar
meningkatkan produksi pangan desa, antar derah, antar
dan mewujudkan ketahanan pemerintah-swasta termasuk
pangan. kerjasama pengelolaan BUMDesa
iv. Menyiapkan dan menjalankan iv. Membangun agribisis kerakyatan
kebijakan regulasi baru tentang melalui pembangunan bank
share holding antara pemerintah, khusus untuk pertanian, UMKM
investor dan desa dalam dan Koperasi
pengelolaan sumberdaya alam v. Membangun sarana pusat bisnis
v. Menjalankan program investasi dipedesaan
pembangunan pedesaan dengan vi. Mengembangkan komunitas
pola shareholding melibatkan teknologi informasi dan
desa dan warga sebagai pemegang komunikasi bagi petani untuk
saham berinteraksi dengan pelaku
vi. Merehabilitasi kawasan pedesaan ekonomi lainnya dalam kegiatan
yang tercemar dan terkena produksi panen, distribusi dan
dampak bencana khususnya lain-lain.

48
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 32-52

e. Model Pendekatan Pembangunan structural dilakukan dengan langkah-


Potensi Desa langkah strategi sebagai berikut:
Untuk merealisasikan dan i. Pengembangan jaringan
mempercepat pembangunan pedesaan pendukung
maka dapat dilakukan dengan dua ii. Pengembangan system
pendekatan diantaranya: pengawasan berbasis masyarakat
1. Pendekatan struktural. Sasaran utama Pengembangan kapasitas
pendekatan struktural adalah kelembagaan.
tertatanya struktur dan system iii. Peningkatan aksebilitas
hubungan antara semua komponen masyarakat terhadap informasi.
dan system kehidupan, baik iv. Pengembangan aksesibilitas
diwilayah desa dan laut maupun masyarakat terhadap proses
komponen pendukung yang terkait, pengambilan keputusan.
termasuk komponen sosial, ekonomi v. Pengembangan aksesibilitas
dan fisik. Dengan penataan aspek masyarakat terhadap sumber
struktural, diharapkan masyarakat daya ekonomi.
mendapatkan kesempatan lebih luas vi. Pengembangan Aksesibilitas
untuk dapat memanfaatkan sumber Masyarakat pada Sumber Daya
daya alam secara berkelanjutan. Alam.
Selain itu penataan struktur dan 2. Pendekatan Subyektif. Pendekatan
system hubungan sosial dan ekonomi subyektif (non struktural) adalah
tersebut diharapkan dapat pendekatan yang menempatkan
menciptakan peluang bagi manusia sebagai subyek yang
masyarakat untuk ikut serta mempunyai keleluasaan untuk
melindungi sumber daya alam dari berinisiatif dan berbuat menurut
ancaman yang datang baik dari kehendaknya. Pendekatan tersebut
dalam maupun dari luar. Langkah ini berasumsi bahwa masyarakat lokal
diharapkan dapat mengurangi bahkan dengan pengetahuan, keterampilan
menghilangkan masalah-masalah dan kesadarannya dapat
sosial dan ekonomi yang utama yang meningkatkan peranannya dalam
selama ini secara terus menerus perlindungan sumberdaya alam
menempatkan masyarakat (lokal) disekitarnya. Karena itu, salah satu
pada posisi yang sulit. Pendekatan upaya untuk meningkatkan peran
49
Strategi Pengembangan ……

masyarakat lokal dalam pengelolaan 1. Peningkatan kesejahteraan


sumber daya alam dan wilayah masyarakat melalui perluasan
pedesaan dan laut adalah dengan kesempatan kerja dan kesempatan
meningkatkan pengetahuan, berusaha.
keterampilan dan kesadaran 2. Pengembangan program dan kegiatan
masyarakat untuk berbuat sesuatu yang mengarah kepada peningkatan,
demi melindungi sumber daya alam. pemanfaatan secara optimal dan
Pengetahuan dan keterampilan lestari sumber daya di wilayah
tersebut tidak harus berkaitan Pedesaan.
langsung dengan upaya-upaya 3. Peningkatan kemampuan dan peran
penanggulangan masalah kerusakan serta masyarakat petani dalam
sumber daya alam tetapi juga hal-hal pelestarian lingkungan.
yang berkaitan dengan usaha 4. Peningkatan pendidikan, latihan, riset
ekonomi, terutama dalam rangka dan pengembangan diwilayah Desa
membekali masyarakat dengan usaha
ekonomi alternatif sehingga tidak SIMPULAN
merusak lingkungan. Pendekatan ini Memandang desa sebagai basis
dapat dilakukan antara lain dengan: potensial kegiatan ekonomi haruslah
i. Penggalian dan pengembangan menjadi paradigma baru dalam program
nilai tradisional masyarakat. pembangunan ekonomi Indonesia secara
ii. Peningkatan motivasi keseluruhan. Perubahan kondisi internal
masyarakat untuk berperan dan ekternal yang terjadi menuntut
serta. kebijakan yang tepat dan tepat dari para
iii. Pengembangan kualitas diri. pembuat kebijakan dalam upaya
iv. Pengembangan pengembangkan potensi wilayah
kapasitasmasyarakat pedesaan. Sudah saatnya menjadikan
v. Pengembangan keterampilan desa sebagai pusat-pusat pembangunan
masyarakat. dan menjadikan daerah ini sebagai
vi. Peningkatan pengetahuan dan motor utama penggerak roda
wawasan lingkungan. perekonomian. Didasarkan pada
Dan untuk merealisasikan hal tersebut berbagai permasalahan yang dihadapi
maka dapat dilakukan dengan cara: pada masing-masing desa maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai
50
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 32-52

berikut: Pertama; Dengan (Surabaya: Bapermas Jawa


Timur, 2010).
diberlakukannya Undang-undang nomor
6 tahun 2014 tentang Desa maka Nazara,Suahasil. Managing
Opportunity, Bahan Pertemuan
menjadi peluang bagi setiap desa untuk
Terbatas tentang
bisa mengembangkan setiap potensi Penanggulangan Kemiskinan
di Kantor Wantimpres,
yang dimilikinya secara mandiri sesuai
(Jakarta, FEUI & TNP2K,
kebutuhan masing-masing dalam rangka 2012)
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Kedua; Pengembangan potensi desa Rintisam Model Desa
Berdikari,(2014).
bertujuan untuk mendorong terwujudnya
kemandirian masyarakat melalui Yunus, H Sabari.Struktur Tata Ruang
Kota.(Yogyakart:PustakaPelaj
Pengembangan Potensi Unggulan dan
ar,2000).
Penguatan Kelembagaan serta
Abdurrokhman. Pengembangan Potensi
Pemberdayaan Masyarakat. Ketiga;
Desa, (Widyaiswara diklat
Pembangunan desa harus Kabupaten Banyumas,2015).
mempertimbangkan dan berdasarkan
Windia, Wayan., Dkk. Model
pada potensi masing-masing desa [Pengembangan Agrowisata di
Bali. Fakultas pertanian,
(potensi fisik dan potensi non fisik)
Universitas Udayana,
dengan mengedepankan keunggulan Denpasar (diakses 5 Oktober
2014)
masing masing desa. Keempat; Dalam
mengembangkan potensi desa agar lebih Bintarto,R. Wikipedia Bahasa
Indonesia, Ensiklopedia
efektif dan efisien untuk mencapai
Bebas. (2014), dari
tujuan yang diinginkan maka perlu http://id.wikipedia.org/wiki/De
sa.(diakses 5 Oktober 2014).
langkah-langkah, dasar, dan strategi
kebijakan yang cerdas.; dan Kelima; Undang-Undang No.22 Tahun 1999
Dalam upaya pengembangan potensi
Undang-Undang No.6 Tahun 2014
desa perlu memberdayakan partisipasi
Depdikbud.Kamus Besar Bahasa
masyarakat agar mereka merasa ikut
Indonesia.(Jakarta:Depdikbud,
memiliki dan bertangnggung jawab. 1989).

Rakornas Kementerian KOMINFO&


DAFTARPUSTAKA Kementrian PPN/Bapenas
Pemerintah Propinsi Jawa Timur. ,(Jakarta, 8 Juni 2015)
Program Pemberdayaan
Potensi Desa/ Kelurahan.
51
Strategi Pengembangan ……

Taringan.R. Perencanaan Pembangunan


Wilayah,(Jakarta PT bumi Maksudin. Strategi pengembangan
Aksara,2006). Potensi Dan Program Desa
Binaan/Mitra, (2001)
Taringan.R. Ekonomi Regional, Teori
Dan Aplikasi, (Jakarta,2004).S. Arsyad, Lincolin. Pengantar
Bumi Aksara Perencanaan Dan
Pembangunan Ekonomi
Warpani.Analisa kota dan Daerah, Daerah,(Yogyakarta:BPFE,19
(Bandung ITB,1984). 99).

52

Anda mungkin juga menyukai