Anda di halaman 1dari 19

Makalah GTC Keramik II

(Zirconia)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

1. M.YUSUF HIDAYAT (173145124008)


2. SIWI BAHARUDDIN (173145124025)
3. NURMADILLA (173145124043)
4. SUHARTINI (173145124015)
5. INDAH PRATAMA PUTRI (173145124006)
6. GITA KUMALA M. (173145124004)
7. INDAH DIAN M. (173145124017)
8. MARHAMAH LETSOIN (163145124028)
9. NIA WAHYU NINGSIH (173145124020)

PROGRAM STUDI D – III TEKNIK GIGI


UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala Puji bagi Allah atas nikmat yang diberikan kepada penulis, anugerah
kebahagiaan, lindungan dari kemurkaan, kasih sayang yang terjaga, pengharapan
yang terbaik, hijab yg tak berjarak dan cinta yg tak bertepi. Allah yang memberi
cinta yg sempurna, pujaan hati yg tertingi, tempat pengharapan yg terbaik dan
Ridho yg selalu ingin diraih. Shalawat dan Salam semoga selalu terlimpahkan
untuk Rosululllah, Allahumma Solli Ala Muhammad semoga shalawat itu akan
tetap berdengung hingga akhir masa nanti.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa


bantuan dan dukungan dari Drg.Rahmy Wardiningsih M.Kes. sebagai dosen
pengampu mata kuliah Gigi Tiruan Cekat Kerami II. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya.

Tiada imbalan yang dapat penulis berikan selain mendoakan semoga


bantuan dari segala pihak diberi pahala oleh Allah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif
demi perbaikan penulisan selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Makassar,16 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. DEFINISI ZIRCONIA..................................................................................3
B. SEJARAH ZIRCONIA.................................................................................3
C. INDIKASI Dan KONTRAINDIKASI ZIRCONIA......................................6
D. KARATERISTIK Dari ZIRCONIA.............................................................6
E. KLASIFIKASI Dari ZIRCONIA..................................................................8
F. SIFAT – SIFAT Dari ZIRCONIA................................................................8
G. KEUNTUNGAN Dan KERUGIAN ZIRCONIA........................................8
H. PROSEDUR LABORATORIUM ZIRCONIA dengan Tehnik CAD/CAM 9
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
A. KESIMPULAN...............................................................................................14
B. SARAN...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dengan bertambahnya waktu maka kemajuan teknologi juga


semakin bertambah. Bukan hanya teknologi saja yang semakin maju
melainkan ilmu pengetahuan yang semakin meningkat dan semakin
meluas. Berkembangnya Ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini
diiringi dengan penemuan-penemuan baru yang berhubungan dengan
kedokteran gigi.
Tujuan utama perawatan kedokteran gigi yaiu untuk
mempertahankan atau meningkatkan mutu kehidupan pasien kedokteran
gigi. tujuan ini dapat dicapai dengan mencegah penyakit, menghilangkan
rasa sakit, memperbaiki efisiensi pengunyahan, meningkatkan pengucapan
dan memperbaiki estetika.
Dental Material adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
bahan-bahan yang digunakan di Teknik gigi, baik sifat-sifatnya maupun
cara memanipulasi bahan tersebut.Salah satu bentuk kemajuan dalam
bidang Teknik gigi adalah penggunaan zirconia sebagai dental material.

Salah satu bentuk kemajuan dalam bidang kedokteran gigi adalah


penggunaan zirconia sebagai dental material. Zirconia berasal dari unsur
zirconium (Zr) yang memiliki nomor atom 40 dan berat atom 91,22.
Zirconia merupakan keramik bioinert. Ada beberapa tipe dari zirconia,
yaitu ; tetragonal zirconia polycrystals (TZP), fully stabilized zirconia
(FSZ), partially stabilized zirconia (PSZ), zirconia toughened alumina
(ZTA), dan transformation toughened zirconia (TTZ). Tetapi yang dipakai
sebagai dental material dari tipe TZP dan PSZ. Sebagai dental material
zirconia memiliki sifat fisik, mekanis, kimia, dan biologis yang sangat
baik. Untuk mendapatkan kestabilan pada zirconia maka zirconia
ditambahkan senyawa stabilator seperti yttria dan ceria. Dalam bidang

1
kedokteran gigi, zirconia digunakan sebagai material implan, pasak, dan
bracket. Keramik zirconia secara biologis sebanding dengan titanium yang
merupakan material implan yang paling sering digunakan. Implan zirconia
memiliki proses penyembuhan tulang yang lebih baik dari implan
titanium.

Zirconia sebagai oksida murni tidak ditemukan di alam, akan tetapi


zirconia biasa ditemukan dalam baddeleyite and zircon (ZrSiO4) yang
merupakan sumber utama dari material. Dari kedua sumber zirconia
tersebut, zircon yang didapat memiliki kemurnian yang rendah, dan harus
melaliu proses-proses tertentu untk menghasilkan zirconia. Dalam
memproses zirconia dilakukan pemisahan dan penghilangan material-
material yang tidak diinginkan serta impurities yang ada, yaitu zircon –
silica. Zirconium oxide (Zirconia) murni memiliki titik leleh yang tinggi
(2,700° C) dan konduktivitas thermal yang rendah.

B. RUMUSAN MASALAH

1. definisi dari Zirconia.


2. Sejarah Dari Zirconia
3. Indikasi dan Kontraindikasi Zirconia
4. Karakteristik dari Zirconia
5. Klasifikasi Zirconia
6. Sifat-sifat dari Zirconia
7. Keuntungan dari Zirconia dan kerugian dari Zirconia
8. Prosedur Penggunaan Zirconia

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memaparkan


tentang definisi, prevalensi, sifat-sifat, keuntungan, kerugian dari zirconia

2
dan untuk mengetahui lebih luas tentang penggunaan Zirconia dalam
bidang kedokteran gigi.

BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI ZIRCONIA

Zirkonia adalah bahan keramik kedokteran gigi berkekuatan tinggi


yang digunakan sebagai bahan inti dari gigi tiruan cekat sebagian
konvensional. Zirkonia sangat unggul dalam segi estetika dan memiliki
beberapa kelebihan lainnya, termasuk biokompatibilitas seperti logam dan
memiliki tingkat adhesi rendah bakteri, kekuatan lentur tinggi dan sifat optik
yang dapat diterima, seperti adaptasi dengan permukaan dasar. Sementasi
tradisional dapat digunakan jika abutment memberikan retensi yang cukup,
dan sementasi dianjurkan untuk memastikan retensi dan adaptasi marginal
yang lebih baik. Meskipun zirconia memiliki kekuatan fraktur tinggi,
kemungkinan fraktur masih dapat terjadi setelah penyemenan dari restorasi
tersebut. Jika restorasi yang retak memenuhi persyaratan untuk tidak
dilakukan penggantian, maka yang dilakukan hanya perbaikan. Jika
memungkinkan, perbaikan intraoral adalah pilihan pertama. Laporan ini
menjelaskan metode klinis intraoral untuk memperbaiki keretakan keramik
zirkonia pada gigi tiruan cekat sebagian.

B. SEJARAH ZIRCONIA

Ditemukan pada tahun 1892, yang monoklinik kekuningan mineral


baddeleyite adalah bentuk alami dari oksida zirkonium. Memiliki kepentingan
ekonomi sedikit karena kelangkaannya. Titik lebur yang sangat tinggi zirkonia
(2750 ° C) membuat pengendalian pertumbuhan kristal tunggal sulit, karena

3
tidak ada wadah yang bisa menahan bahan dalam keadaan cair nya. Namun,
stabilisasi oksida zirkonium kubik telah direalisasikan sejak dini, dengan
produk sintetis stabil zirkonia diperkenalkan pada tahun 1930. Meskipun
kubik, itu dalam bentuk polikristalin keramik : ini digunakan sebagai bahan
tahan api bahan ini sangat tahan terhadap kimia dan panas (hingga 2540 ° C)
serangan.

Tujuh tahun kemudian, Jerman ahli mineral MV Stackelberg dan K.


Chudoba menemukan alami zirkonia kubik dalam bentuk butiran mikroskopis
termasuk dalam metamict zirkon. Ini dianggap sebagai hasil sampingan dari
proses metamictization, tetapi dua ilmuwan tidak berpikir mineral yang cukup
penting untuk memberikan nama resmi. Penemuan itu dikonfirmasi melalui
difraksi sinar-X , membuktikan adanya mitra alami untuk produk sintetis.

Seperti sebagian besar tumbuh pengganti berlian, gagasan memproduksi


kristal kubik zirkonia-tunggal muncul di benak para ilmuwan mencari dan
serbaguna materi baru untuk digunakan dalam laser dan aplikasi optik lainnya.
Produksinya akhirnya melampaui sintetis sebelumnya, seperti sintetik
strontium titanat , sintetis rutil , YAG ( itrium aluminium garnet ) dan GGG (
gadolinium gallium garnet).

Beberapa penelitian awal dalam pertumbuhan kristal tunggal dikendalikan


kubik zirkonia terjadi di Perancis tahun 1960-an, banyak pekerjaan yang
dilakukan oleh Y. Roulin dan R. Collongues. Teknik ini melibatkan zirkonia
cair yang terkandung dalam kulit tipis-padat zirkonia masih, dengan
pertumbuhan kristal dari lelehan: Proses bernama wadah dingin, sebuah
referensi terhadap sistem air pendingin yang digunakan. Meskipun
menjanjikan, upaya ini hanya menghasilkan kristal kecil.

Kemudian, Soviet ilmuwan di bawah VV Osiko di Institut Fisika Lebedev


di Moskow menyempurnakan teknik, yang kemudian bernama percobaan
tengkorak (sebuah sindiran baik kepada bentuk-didinginkan wadah air atau
bentuk kristal kadang-kadang tumbuh). Mereka menamai Fianit permata

4
setelah nama lembaga FIAN (Fisik Institut Akademi Ilmu), tapi nama itu tidak
digunakan di luar Uni Soviet. Terobosan mereka diterbitkan pada tahun 1973,
dan produksi komersial dimulai pada 1976. Pada tahun 1980 produksi global
tahunan telah mencapai 50 juta karat (10 ton).

Ada beberapa tipe dari zirconia, yaitu : Tetragonal Zirconia Polycrystals


(TZP) Fully Stabilized Zirconia (FSZ) Partially Stabilized Zirconia (PSZ)
Zirconia Toughened Alumina (ZTA) Transformation Toughened Zirconia
(TTZ).Pada Pembuatan ini kami membahas tentang TZP(tetragonal zirconia

polycrystals) dan TZP-HIP telah disarankan untuk digunakan sejak tahun


1980an. Berdasarkan pengalaman berhasil pada implant bagian pangkal paha
yang dibuat dari TZP sekitar tahun 1990, maka mulailah digunakan pertama
kali dalam kedokteran gigi sebagai bahan pasak, mahkota, dan jembatan yang
diproses dengan CAD/CAM.

TZP digunakan lebih luas lagi sejak 1991 untuk pasak akar gigi,
tahun 1993 untuk CAD-CAM penghasil mahkota dan jembatan dalam bentuk
sintered/HIP, tahun 1996 dalam bentuk pre-sintered untuk CAD/CAM, dan
sekitar tahun 2000 untuk abutment, serta tahun 2001 untuk implan. 27

Data ini menyangkut pada isostatic, kepadatan uniaksial, sintered,


dan material HIPed. Produk Injection-Molded TZP untuk pasak atau implant
telah diproduksi sejak akhir 1980an, namun belum begitu diterima dengan
baik.27

Penggunaan bahan ini sebagai material utama untuk jembatan di


region anterior dan posterior, peningkatan kekuatan dibandingkan dengan
bahan lainnya menunjukkan progress yang luar biasa, membuat
dimungkinkannya pembuatan jembatan dengan bahan all-ceramics di region
posterior.

Perkembangannya dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan


bahwa TZP-blanks cocok untuk CAD/CAM dalam tiga keadaan baik itu

5
unsintered, partly sintered, dan sintered/HIPed. Dan dikarenakan kemudahan
pengerjaan, serta pengolahan yang lebih cepat membuat penggunaan pre-
sintered blanks lebih dominan digunakan saat ini.

Namun, material TZP yang diproses melalui HIP tidak cocok


dengan pre-sintered blanks. Pengembangan baru berdasar pada TZP
mengikutsertakan alat pemotong seperti drills.

Pentingnya ZrO2-TZP dalam kedokteran gigi saat ini digambarkan


dengan penggunaan ZrO2 untuk aplikasi dental. Pada tahun 2006, lebih dari
100 ton ZrO2 diproses secara mendunia. Lebih dari separuh jumlah ini
diproduksi oleh METOXIT AG pada CAD/CAM-blanks yang belum selesai
dan menghasilkan produk dental. Untuk 2008, diharapkan peningkatan
kuantitas hingga 250 ton.

C. INDIKASI Dan KONTRAINDIKASI ZIRCONIA

INDIKASI
Zirconia diindikasikan untuk mahkota tunggal maupun jembatan pada gigi
anterior dan posterior,dengan suatu kekuatan lentur yang melebihi 900 mega-
pascals,zirconia hampir dapat digunakan disetiap solusi full ceramic
prosthethic,yaitu mencakup implan dan paska akar.
KONTRA INDIKASI
Zirconia tidak dapat digunakan pada area gigi posterior dengan occlusal
clearance kurang dari 2mm.pada kasus dengan penderita Bruxism.

D. KARATERISTIK Dari ZIRCONIA

Zirconium adalah sebutan untuk logam berwarna putih abu-abu,


berbentuk Kristal(amorf), lunak, dapat ditempa dan diulur bila murni juga tahan
terhadap udara bahkan api. Logam yang ditemukan oleh M.H. Kalaproth pada
tahun 1788 dalam bentuk mineral zircon ini tidak ditemukan di alam dalam
bentuk bebas tetapi sebagi oksida atau silikat dalam kerak bumi dan bebatuan

6
dalam kadar kecil. Logam ini memiliki lambing Zr dengan nomor atom relative
91,224.

Unsur zirconium termasuk didalam golongan IV B pada sistem periodik.


Unsur dalam golongan ini disebut juga unusr transisi yaitu unsure blok d yang
konfigurasi elektronnya diakhiri oleh sub kulit d. Selain zirconium, unsure
titanium, hafnium, serta rutherfordium juga tergolong dalam golongan IV B.
Untuk sifat- sifat unsure pada golongan ini dapat dilihat dalam system periodic
unsure dimana memiliki konfigurasi electron terluar adalah (n-1)d2 ns2. Bilangan
oksidasi yang sering dijumpai adalah +2,+3 dan +4, namun khusus untuk unsure
Zr bilangan oksidasi nya yaitu +1. Bilangan oksidasi +4 dikatakan lebih stabil dari
yang lainnya. Hal ini dikarenakan bilsngsn oksidasi yang lebih rendah mengalami
isproporsionasi.

Zirconium melimpah keberadaanya di alam seperti zircon (hyacianth) dan


zirkonia (baddeleyit). Baddeleyit merupakan oksida zirconium yang tahan
terhadap suhu yang sangat tinggi sehingga dapat digunakan untuk pelapis tanur
tinggi. Zirkonium terjadi secara alami, terdapat 4 isotop yang stabil dan dari 1
radio isotop yang mempunyai waktu hidup yang sangat panjang. Radio isotop
kedua yang paling stabil adalah 93Zr yang mempunyai waktu hidup yang paruh
1,53 juta tahun.

Pada keadaan di bawah normal zirconium tidak dapat bereaksi dengan air.
Namun dengan udara zirconium dapat bereaksi sehingga dapat menghasilkan
ZrO2. Adapun reaksi zirkonium dengan udara yaitu sebagai berikut:

Zr(s) + O2 (g)  ZrO2 (g)

Zirconia oksida merupakan senyawa bentukan dari zirconium yang berada


dengan udara. Dewasa ini penggunaan zirconium oksida dalam rangka
pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan penekan tingkat pengeluaran emisi gas dari
kendaraan bermotor. Adapun syarat dari penggunaan zirconium oksida yaitu
sebagai berikut:

7
 Digunakan pada suhu sampai 2400oC
 Kepadatan tinggi
 Konduktifitas termalnya rendah
 Kimia inertness
 Perlawanan terhadap logam cair
 Ionic konduksi listrik
 Ketahanan aus
 Ketangguhan perpatahan tinggi
 Kekerasan tinggi

E. KLASIFIKASI Dari ZIRCONIA

Ada beberapa tipe dari zirconia, yaitu :

1. Tetragonal Zirconia Polycrystals (TZP)


2. Fully Stabilized Zirconia (FSZ)
3. Partially Stabilized Zirconia (PSZ)
4. Zirconia Toughened Alumina (ZTA)
5. Transformation Toughened Zirconia (TTZ)
Tipe-tipe zirconia yang sering digunakan sebagai dental material yaitu:
1. Tetragonal Zirconia Polycrystals (TZP)
2. Partially Stabilized Zirconia (PSZ)
Dalam bidang kedokteran gigi, zirconia digunakan sebagai material
implan, pasak, dan bracket. Keramik zirconia secara biologis sebanding dengan
titanium yang merupakan material implan yang paling sering digunakan. Implan
zirconia memiliki proses penyembuhan tulang yang lebih baik dari implan
titanium.

F. SIFAT – SIFAT Dari ZIRCONIA

Adapun sifat-sifat dari Zirconia ini, yaitu:

 Daya tahan kimia yang kuat

8
 Tahan abrasi
 Tahan korosi
 Tidak menghantarkan listrik
 Konduktifitas termal rendah

G. KEUNTUNGAN Dan KERUGIAN ZIRCONIA

Keuntungan dari zirconia yaitu :

 Zirconia memiliki sifat mekanis yang baik


 Zirconia memiliki estetis yang baik
 Zirconia memiliki sifat biokompabilitas yang baik
 Zirconia memiliki sifat yang baik yaitu daya tahan kimia yang
kuat, tahan abrasi, tahan korosi, tidak menghantarkan listrik.

Kerugian dari zirconia yaitu :


 Mudah Pecah
 Jika ingin dilakukan pemotongan pada pembuatan keramik
zirconia maka harus menggunakan alat bur pemotong disk dan
dilakukan tanpa tekanan.

H. PROSEDUR LABORATORIUM ZIRCONIA dengan Tehnik CAD/CAM

CAD CAM adalah singkatan dari Computer Aided Designing dan


Computer Assisted Manufacturing. Pada tahun 1989, Mormann &
Brandestinni memperkenalkan teknologi CAD CAM dikedokteran gigi di
German dan hingga saat ini telah digunakan secara luas. CAD CAM
digunakan untuk mendesain dan membuat berbagai restorasi seperti veneers,
inlays, onlays, crowns, fixed dental prostheses, implant abutments, cast
removable partial dentures dan bahkan fullmouth rehabilitation.
CAD / CAM dentistry adalah bidang kedokteran gigi dan prostodontik
menggunakan CAD / CAM ( desain berbantuan komputer dan manufaktur
berbantuan komputer ) untuk meningkatkan desain dan pembuatan restorasi

9
gigi ,terutama protesa gigi , termasuk mahkota , mahkota meletakkan, veneer ,
inlay dan onlay, jembatan prostesis gigi tetap, restorasi yang didukung implan
gigi , gigi palsu ( dapat dilepas atau diperbaiki ), dan peralatan ortodontik .
Teknologi CAD / CAM memungkinkan pengiriman prostesis yang pas,
estetika, dan tahan lama bagi pasien. CAD / CAM melengkapi teknologi
sebelumnya yang digunakan untuk tujuan ini dengan kombinasi peningkatan
kecepatan desain dan kreasi; meningkatkan kenyamanan atau kesederhanaan
proses desain, kreasi, dan penyisipan; dan memungkinkan restorasi dan
peralatan yang tidak mungkin tidak layak dilakukan. Tujuan lain termasuk
mengurangi biaya unit dan membuat restorasi dan peralatan yang terjangkau
yang jika tidak akan mahal. Namun, hingga saat ini, CAD / CAM di samping
kursi sering kali melibatkan waktu ekstra dari dokter gigi, dan biayanya
seringkali setidaknya dua kali lebih tinggi daripada perawatan restoratif
konvensional menggunakan layanan lab. CAD / CAM adalah salah satu
teknologi laboratorium gigi yang sangat kompeten.
Seperti bidang CAD / CAM lainnya, kedokteran gigi CAD / CAM
menggunakan proses subtraktif (seperti penggilingan CNC ) dan proses aditif
(seperti pencetakan 3D ) untuk menghasilkan contoh fisik dari model 3D .
Dalam beberapa kasus, "CAD / CAM" dalam teknologi gigi digunakan
untuk menggambarkan protheses yang dibuat oleh teknologi penggilingan
tetapi ini tidak sepenuhnya benar karena istilah "CAD / CAM" tidak
berhubungan dengan metode produksi.

Proses

Semua sistem CAD / CAM berisi

1. Pemindai optik yang menangkap kondisi intraoral atau ekstraoral


2. Perangkat lunak yang dapat mengubah gambar yang diambil menjadi
model digital untuk menghasilkan dan merancang prostesis

10
[5]
3. Teknologi yang mengubah data menjadi produk Seperti di bidang lain,
manufaktur aditif ( pencetakan 3D ) pertama kali memasukkan kedokteran
gigi CAD / CAM dalam bentuk percobaan laboratorium, tetapi
penggunaannya telah diperluas; dan penggunaan di kursi, meskipun belum
meluas, semakin maju

Biasanya restorasi gigi CAD / CAM digiling dari blok padat keramik
atau resin komposit yang sangat cocok dengan warna dasar gigi yang
direstorasi. Paduan logam, termasuk zirkonia, juga dapat digiling.

PROSEDUR

Diawali dengan penerimaan model kerja dari dokter gigi. Apabila


laboratorium menerima dalam bentuk model, teknisi gigi harus
melakukan. Scanning terlebih dahulu.

Selanjutnya menentukan bahan yang akan digunakan sesuai


dengan pesanan dokter gigi. Setelah itu, menentukan restorasi gigi yang
akan dibuat seperti mahkota ataupun copping. kemudian menentukan batas
preparasi, daerah undercut dan arah pasang yang sesuai, kemudian
mendesain restorasi gigi yang akan dibuat. Setelah desain restorasi gigi
selesai, blok keramik diletakkan pada alat milling. Proses milling dimulai
dan selesai sesuai waktu yang telah ditentukan. Kemudian keluarkan yang
sudah dikerjakan dalam alat cad cam lalu berikan warna setelah itu
tempatkan pada wadah khusus untuk kemudian dilakukan pembakaran
selama 8 jam dengan suhu pembakaran ± 1000oC. Setelah pembakaran
selesai dilanjutkan dengan pemasangan coping pada model kerja.

11
12
13
14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dental CAD/CAM adalah sarana untuk pengambilan data model suatu gigi
yang telah dipreparasi dengan menggunakan kamera intraoral yang dihubungkan ke
komputer untuk mendapatkan optical impression.Data ini kemudian digunakan untuk
menghasilkan desain copping.terdapat dua cara yang biasa dilakukan oleh dokter gigi
yang pertama adalah secara direct,dokter gigi melakukan preparasi gigi hingga
pembuatan mahkota di klinik.hal ini tentunya ditunjang dengan fasilitas piranti
CAD/CAM serrta bahan CAD/CAM yang memadahi.
Yang kedua adalah secara indirect,dokter gigi mempreparasi gigi yang akan
direstorasi,dan membuat cetakan die dari gigi yang telah di preparasi.kemudian
cetakan penderita dikirim ke laboratorium untuk mengembalikan data dan
perencanaan pendesainan copping lalu selanjutnya dibuatkan ceramicnya.hal ini
dikarenakan terbatasnya fasilitas klinik dan kemampuan dari seorang dokter gigi.

B. SARAN

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan,semoga ke depannya


mahasiswa bisa mendapat lebih banyak referensi untuk mendapatkan pelajaran
tentang zirconia dan mahasiswa bisa mempraktikkan lagi di laboratorium.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/834
2. https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:CURqthjQjsQJ:https://www.shinysmiledentalclinic.com/porcelain-fused-to-
metal-vs-zirconia/+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id
3. http://repository.unair.ac.id/19678/

16

Anda mungkin juga menyukai