Fisiologi
Fisiologi
SKRIPSI
VINCENT
1712001
2
3
meningkatkan beban kerja fisik dan terjadinya kecelakaan kerja sehingga dapat
menimbulkan penyakit akibat kerja (keluhan muskuloskeletal dan kelelahan).
Salah satu upaya perlindungan terhadap operator dari bahaya dan risiko dalam
bekerja adalah dengan perbaikan kondisi kerja melalui intervensi ergonomi yang
berpatokan pada prinsip fitting the task to the man. Agar tercipta kondisi kerja dan
lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan efisien, serta tercapainya produktivitas
yang setinggi-tingginya diperlukan pemanfaatan fungsional tubuh manusia secara
optimal dan maksimal (Kroemer & Grandjean, 1993).
No
Peneliti Instansi Tahun Perbedaan
.
Universitas Belum menggunakan
1 Sarwo Widodo Muhammadiyah 2008 perhitugan terhadap tingkat
Surakarta konsumsi kalori.
Pengukuran beban hanya
Universitas dilakukan dengan
2 Ernitua Purba 2014
Sumatera Utara perhitungan menggunakan
denyut nadi.
Universitas
Belum menggunakan
Pembangunan
3 Lalan Ruslani 2015 pengukuran dengan konsumsi
Nasional
energi
Veteran Jakarta
BAB II
LANDASAN TEORI
5
6
2) Jika rerata P1 yang tercatat ≤ 110, dan P1 – P3 ≥ 10, maka beban kerja
tidak berlebihan (not excessive)
3) Jika P1 – P3 < 10 dan Jika P3 > 90, perlu redesaian pekerjaan
Laju pemulihan denyut nadi dipengaruhi oleh nilai absolue denyut
nadi pada ketergantungan pekerjaan (the interruption of work), tingkat
kebugaran (individual fitness) dan pemaparan lingkungan panas. Jika
pemulihan nadi tidak segera tercapai maka diperlukan redesain pekerjaan
untuk mengurangi tekanan fisik. Redesain tersebut dapat berupa variabel
tunggal maupun variabel; keseluruhan dari variabel bebas task (tugas),
organisasi kerja dan lingkungan kerja yang menyebabkan beban kerja
tambahan.
VO2max = 15 x (DNmax/DNI)
Ox Uptk = VO2max x BB
Dimana:
DNmax = Denyut Nadi Maksimal (Denyut/Menit)
DNI = Denyut Nadi Istirahat (Denyut/Menit)
VO2max = Volume Maksimal O2 (ml/kg/Menit)
Ox Uptk = Konsumsi Oksigen (L/Menit)
BB = Berat Badan (kg)
yang mana tergantung pada ukuran berat badan dan jenis kelamin. Total
metabolisme tubuh secara langsung dapat diukur melalui konsumsi
oksigen dengan persamaan sebagai berikut: (Konz, 1996 : 50)
Tot Met = 60 Energy x Ox Uptk ................................................. (2.5)
Dimana:
Tot Met = Total Metabolism (total metabolisme)
Energy = Konsumsi energi (Kkal/menit)
Ox Uptk = Oxygen Uptake (konsumsi oksigen) (Liter/menit)
Waktu istirahat dibutuhkan tidak hanya bagi kerja fisik, tetapi juga oleh
jabatan yang menimbulkan tegangan mental dan saraf. Istirahat juga
dibutuhkan untuk mempertahankan ketangkasan digital, ketajaman indera
serta ketekunan konsentrasi mental.
2.2.1 Periode Istirahat
Dalam buku Sastrowinoto (1985), menyebutkan bahwa dengan studi
kerja kita mengetahui bahwa orang yang bekerja diselipi oleh istirahat
dengan berbagai jalan. Ada 4 tipe istirahat yang dapat dibedakan :
a.Spontan
Istirahat spontan jelas merupakan istirahat yang diselipkan oleh
pekerja sendiri untuk mengaso. Meski tidak akan memakan waktu lama
meskipun sering dilakukan, terutama pada pekerjaan yang berat.
b. Tersembunyi
Ialah melakukan pekerjaan yang tidak perlu bagi tugas yang sedang
Ia tangani. Banyak juga tempat-tempat yang memungkinkan waktu
mengaso jenis itu, misalnya membersihkan komponen mesin,
membenahi bangku kerja, duduk yang enak dan lain-lain.
c. Kondisi pekerja
Istirahat kondisi kerja terdiri atas segala tipe waktu tunggu,
tergantung pada pengaturan pekerja atau gerakan dari mesin. Seringkali
waktu tunggu semacam itu terjadi ketika operasi mesin telah selesai,
perkakas harus didinginkan, menanti datangnya komponen, atau operasi
perawatan mesin.
d. Telah ditentukan
Istirahat telah ditentukan dibuat berdasarkan studi kerja. Kalau
ditentukan banyaknya waktu istirahat pendek yang diselipkan selama
bekerja, maka ternyata bahwa mengaso tersembunyi dan mengaso
spontan akan berkurang jumlahnya.
Rt = 0 untuk K<S......................................(2.8)
K / S1xT( K . S ) / . BM
Rt = 2 untukS<K<2S.................................(2.9)
T ( K .S)
×1,11
R = K . BM untukK>2S...................................(2.10)
Dimana :
Rt = waktu istirahat
K = energi yang dikeluarkan selama bekerja
S = standar energi yang dikeluarkan (pria = 5 kkal/menit, wanita= 4
kkal/menit)
BM = metabolisme basal (pria = 1,7 kkal/menit, wanita = 1,4 kkal/menit)
T = lamanya bekerja (menit).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Mulai
Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah
Tujuan Masalah
Pengumpulan Data
Data umur, berat badan, dan tinggi badan
Data-data Metabolisme pekerja
Data waktu kerja dan istirahat
Selesai
Mulai
15
16
3.2 A
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
17
18
126 , 3−68 , 5
×100
= 186 , 75−68, 5
= 48,88%
2. Perhitungan Cardiovasculair strain(%CVL)
100×( DNK−DNI )
% CVL = DN Max −DNI
100×(126 ,3−68,5)
= 186 ,75−68 ,5
= 48,88%
Selain menggunakan perhitungan diatas cardiovasculair strain
dapat diestimasi menggunakan denyut nadi pemulihan (heart rate
recovery) atau dikenal dengan metode “Brouba”. Denyut nadi
pemulihan ini diukur tepat setelah pekerja berhenti bekerja yaitu
pada akhir 30 detik menit pertama, kedua dan ketiga. Untuk menilai
hasil nadi pemulihan dapat digunakan ketentuan sebagai berikut:
(a) Jika P1 – P3 ≥ 10, atau rerata P1, P2 dan P3 < 90 maka nadi
pemulihan normal
(b) Jika rerata P1 ≤ 110 dan P1 – P3 ≥ 10, maka beban kerja tidak
berlebihan (not excessive)
(c) Jika P1 – P3 ≤ 10, atau rerata P3 > 90 maka nadi pemulihan tidak
normal dan perlu redesain pekerjaan.
19
= 7,52 Kkal/min
2. Total Metabolisme
Tot Met = 60 Energy x Ox Uptk
= 60 (7,52) x 2,759
= 1.244,86 Kkal/h
No Keterangan Hasil
.
1 Denyut Nadi Kerja 126,3
2 Konsumsi Oksigen 2,759
3 Energi 7,52
4 Total Metabolisme 1244,86
= 3,213 jam
23
Dafpus
Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri Dasar-Daar Pengetahuan Ergonomi dan
Aplikasi di Tempat Kerja. Surakarta : Harapan Press.
Grandjean, E. 1993. Fitting the Task to the Man 4th edition. Taylor & Francis Inc.
London.
Rodahl (1989), dalam Manuaba (2000). Hubungan Beban Kerja dan Kapasitas
Kerja. Jakarta. Rineka Cipta.