Disusun Oleh :
Kelompok 3
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan
Laporan Evaluasi Program Pemberian Tablet Tambah Darah di Puskesmas Kecamatan
Mampang Periode 2019. Laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Evaluasi dan Pengembangan Program Pangan dan Gizi.
Dengan selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada kami.
Di luar itu, kami sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan laporan ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat
maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun
menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga laporan ini dapat menambah khazanah
ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2. Tujuan..........................................................................................................................4
1.3. Manfaat........................................................................................................................5
1.4. Waktu dan tempat........................................................................................................5
1.5. Sasaran Evaluasi..........................................................................................................6
BAB II TINJUAN PUSTAKA.................................................................................................7
BAB III METODE EVALUASI...........................................................................................16
A. Waktu Dan Tempat.......................................................................................................16
B. Sasaran Evaluasi............................................................................................................16
C. Metode Evaluasi............................................................................................................16
D. Deskripsi Tugas Tim Evaluasi......................................................................................17
E. Cara Pengumpulan Data................................................................................................19
F. Indikator Keberhasilan..................................................................................................21
G. Dinamik Model.............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................24
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau kapasitas sel
darahmerah membawa oksigen tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. Ibu hamil
dengan anemia memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan anemia
defisiensi besi yang bisa bertahan sepanjang usia awal anak dan menghambat pertumbuhan
sel-selotak anak serta sel-sel tubuh lainnya, yang mengakibatkan keterlambatan
pertumbuhandan perkembangan
Alasan yang paling umum dikemukakan oleh ibu hamil untuk tidak mengonsumsi
penuh dosis TTD yang dianjurkan adalah efek samping. Untuk meningkatkan konsumsi penuh
TTD diperlukan penyuluhan kesehatan dengan didukung materi Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) yang tepat untuk tenaga kesehatan. Hal tersebut mempunyai peran penting
dalam memberikan informasi yang tepat tentang konsumsi TTD dan risiko terkait anemia pada
ibu hamil. Hal ini selanjutnya dapat berdampak pada
peningkatan pengetahuan dan meningkatkan perilaku konsumsi TTD.
Berdasarkan data tersebut, cakupan ini belum mencapai standar nasional sebesar 90%,
maka perlu dilakukan upaya untuk mencapai target yang ditetapkan tersebut. Oleh karena itu,
dilakukan suatu evaluasi program Tablet Tambah Darah pada Ibu hamil di Puskesmas
Mampang Jakarta Selatan sehingga diharapkan kinerja pelayanan kesehatan yang dilakukan
Puskesmas tersebut akan semakin membaik.
1.2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengevalusi keberhasilan program pemberian Tablet Tambah Darah pada Tahun 2018
Puskesmas Mampang
b. Tujuan Khusus
4
1. Mengidentifikasi jumlah kelompok sasaran (ibu hamil), jumlah SDM, jumlah
posyandu, dana operasional, waktu pemberian, ketersediaan tablet tambah darah dan
jumlah sisa tablet tambah darah di Wilayah Puskesmas Mampang, Jakarta Selatan
2. Mengidentifikasi proses kegiatan pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil di
Wilayah Puskesmas Mampang, Jakarta Selatan pada Tahun 2018
3. Menilai cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah sesuai sasaran di
Wilayah Puskesmas Mampang, Jakarta Selatan Tahun 2018
4. Meningkatkan prevalensi cakupan tablet tambah darah pada ibu hamil mencapai 90%
berdasarkan standar nasional di Wilayah Puskesmas Mampang, Jakarta Selatan
1.3. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
1. Menerapkan ilmu pengetahuan tentang evaluasi program pangan dan gizi yang telah
diperoleh selama kuliah
2. Melatih dan mempersiapkan diri dalam mengelola dan mengevaluasi suatu program,
khususnya program-program kesehatan di Puskesmas
3. Menyusun perencanaan suatu program yang berhubungan dengan gizi dan kesehatan
untuk dilaksanakan di lapangan
b. Bagi Puskesmas
1. Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang ada di dalam program wilayah kerja
Puskesmas Mampang, Jakarta Selatan
2. Mendapat saran untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya
di Puskesmas Mampang, Jakarta Selatan
c. Bagi Masyarakat
Dengan adanya evaluasi program kesehatan, diharapkan masyarakat mendapat pelayanan
kesehatan yang lebih baik
5
BAB II TINJUAN PUSTAKA
Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi di ukur dari ketepatan jumlah tablet yang
dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet zat besi, frekuensi konsumsi perhari.
Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam
mencegah menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi
merupakan cara efektif karena kandungan besinyayang dilengkaspi asam folat yang dapat
mencegah anemia.
Menurut WHO (1996) manfaat dan kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi
yaitu :
6
a. Bisa mencegah anemia defesiensi besi (Fe)
Karena pada wanita hamil cenderung mengalami defesiensi baik zat besi maupun
folat. Oleh karena itu penting sekali bagi ibu hamil untuk meminum tablet zat
besi setiap hari.
7
Kurangnya pengetahuan sering dijumpai sebagai faktor yang penting dalam
masalah defisiensi zat besi (Fe). Hal ini dapat terjadi karena masyarakat kurang mampu
dalam menerapkan informasi tentang zat besi (Fe) dalam kehidupan sehari-hari (Khumaidi,
1994). Semakin tinggi pengetahuan ibu hamil tentang zat besi (fe) makan akan semakin
patuh dalam mengonsumsi zat besi. Ibu hamil dengan pengetahuan tentang zat besi yang
rendah akan berperilaku kurang patuh dalam mengonsumsi tablet besi serta dalam
pemilihan makanan sumber zat besi (Fe) juga rendah. Sebaliknya ibu hamil yang ibu hamil
yang memiliki pengetahuan zat besi yang baik, maka cenderung lebih banyak
menggunakan pertimbangan rasional dan semakin patuh dalam mengonsumsi tablet besi
(Sediaoetama, 1999).
Pada ibu hamil menderita anemia faktor ini sangat berpengaruh dimana ibu hamil
yang mempunyai tingkat pendidikan dan pengetahuan kurang, akan
menyebabkan ibu hamil selalu menderita anemia dan tidak merasakan bahwa
anemia kehamilan butuh perhatian khusus. Salah satu yang dapat memberikan
8
pengetahuan pada ibu hamil tentang anemia adalah bidan sebagai tenaga
kesehatan yang bersentuhan langsung dengan ibu hamil.
5. Paritas
Kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah
merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Makin sering seorang
wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan zat
9
besi (Fe) dan menjadi makin anemis. Jika persediaan cadangan zat besi (Fe)
minimal, maka setiap kehamilan akan menguras persediaan zat besi (Fe) dan
akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya (Manuaba, 2002).
Kehamilan yang berulang dalam waktu yang singkat menyebabkan cadangan
besi ibu belum pulih dan terkuras untuk keperluan janin yang dikandung
berikutnya (Depkes, 2001).
Banyak hal yang membuat ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi zat besi (Fe)
yang terdapat dalam tablet tambah darah yang diprogramkan pemerintah. Salah
satunya adalah gangguan saluran pencernaan dapat berupa mual Sehingga hal ini
perlu mendapatkan perhatian khusus terutama dari pemberian pelayanan
kesehatan misalnya bidan dan dokter (Depkes, 2001).
1. Metabolisme Energi
Di dalam tiap sel, besi bekerja sama dengan rantai protein pengangkut
elektron yang berperan dalam langkah-langkah akhir metabolisme energi. Protein
inimemindahkan hidrogen dan elektron yang berasal dari zat gizi penghasil energi
10
ke oksigen sehingga membentuk air. Dalam proses tersebut dihasilkan molekul
protein yang mengandung besi dari sel darah merah dan mioglobin di dalam otot.
2. System Kekebalan
Besi memegang peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh, respon
kekebalan oleh limfosit-T terganggu karena berkurangnya pembentukan sel-sel
tersebut, yang kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya sintesis DNA,
disamping itu sel darah putih yang menghancurkan bakteri tidak dapat bekerja
secara aktif dalam keadaan tubuh kekurangan besi.
3. Pelarut Obat-obat
Obat-obatan yang tidak larut oleh enzim yang mengandung besi dapat
dilarutkan sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh.
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu 300mg diperlukan untuk janin dan
plasenta serta 500mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal.
Kurang lebih 200mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit (Manuaba, 2001).
Ibu hamil dengan anemia zat besi tidak mampu memenuhi kebutuhan zat besi pada
janinnya secara optimal sehingga janin sangat resiko terjadinya gangguan kematangan atau
kematuran organ tubuh janin dan risiko terjadinya prematur. Perdarahan saat melahirkan pada
11
keadaan anemia sangat berisiko mengalami perdarahan hipovelemik dan kematian akan lebih
besar (Tarwoto dan Wasnidar, 2007).
Pada saat hamil trimester I kebutuhan zat besi sedikit karena tidak terjadinya
menstruasi dan pertumbuhan janin lambat. Menginjak kehamilan trimester II sampai trimester
III terjadi pertambahan sel darah merah sampai 35% yang ekuivalen dengan 450mg besi.
Pertambahan ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan oksigen oleh janin yang harus
diangkut oleh sel darah merah.
1. Pada trimester I : zat besi yang dibutuhkan adalah lebih kurang 1mg/ hari, kebutuhan
basal 0,8mg/hari ditambah dengan kebutuhan janin dari sel darah merah 30-40mg.
2. Pada trimester II : zat besi yang dibutuhkan adalah lebih kurang 5mg/hari kebutuhan
basal 0,8mg/hari ditambah kebutuhan sel darah merah 300mg dan janin 110mg.
3. Pada trimester III : zat besi yang dibutuhkan adalah lebih kurang 5mg/hari,
kebutuhan basal 0,8mg/hari ditambah dengan kebutuhan sel darah merah 150mg dan
janin 230mg.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka kebutuhan zat besi yang pada trimester II dan III
akan jauh lebih besar dan jumlah zat besi yang didapat dan makanan walaupun makan
mengandung zat besi yang tinggi biovaibilitasnya, kecuali jika wanita itu pada sebelum hamil
telah mempunyai simpanan zat besi yang tinggi yaitu 500mg didalam tubuhnya. Apabila
wanita hamil tidak mempunyai reserve (simpanan) zat besi yang cukup banyak dan tidak
mendapat suplemen preparat besi, sedangkan janin bertambah terus dengan normal kecuali
pada keadaan yang sangat berat misalnya kadar Hb sangat rendah maka zat besi yang kurang
akan berpengaruh pula pada janin.
Kekurangan besi pada umumnya menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing,
kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kekebalan tubuh dan
gangguan penyembuhan luka. Disamping itu kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.
(Almatsier, 2003).
1. Pemberian tablet zat besi lebih bisa ditoleransi jika dilakukan pada saat sebelum tidur
malam.
2. Pemberian zat besi harus dibagi serta dilakukan dengan interval sedikitnya 6-8 jam, dan
kemudian interval ini ditingkatkan hingga 12 atau 24 jam jika timbul efek samping.
3. Muntah dan kram perut merupakan efek samping dan sekaligus tanda dini toksitasi zat
besi, keduanya ini menunjukan perlu mengubah (menurunkan) dosis zat besi dengan
segera.
4. Minum tablet zat besi pada saat makan atau segera sesudah makan selain dapat
mengurangi gejala mual yang menyertainya tetapi juga akan menurunkan jumlah zat
besi yang diabsorpsi.
Sedangkan menurut Depkes (1999), ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam mengkonsumsi tablet tambah darah yaitu :
1. Minum tablet tambah darah dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu atau kopi
karena dapatmenurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya
berkurang .
13
2. Kadang-kadang terjadi gejala ringan yang tidak membahayakan seperti perut terasa
enak, mual-mual, susah buang air besar dan tinja berwarna hitam.
3. Untuk mengurangi gejala sampingan minumlah tablet tambah darah setelah makan
malam, menjelang tidur. Akan lebih baik jika setelah minum tablet tambah darah
disertai makan buah-buahan seperti pisang, pepaya, jeruk, dll
4. Simpanlah tablet tambah darah ditempat yang kering terhindar dari sinar matahari
langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak dan setelah dibukaharus ditutup kembali
dengan rapat, tablet tambah darah yang sudah berubah warna sebaiknya tidak diminum
(warna asli : merah darah).
5. Tablet tambah darah tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau kelebihan darah
14
BAB III METODE EVALUASI
3.1 Waktu Dan Tempat
Waktu Evaluasi
Waktu pelaksanaan kegiatan evaluasi program pemberian TTD untuk ibu hamil di
Puskesmas Kecamatan Mampang ialah pada tanggal 28 Mei 2019.
Tempat
Tempat evaluasi Program TTD untuk ibu hamil adalah di Puskesmas Kecamatan
Mampang.
2. Lokasi
a. Puskesmas Kecamatan Mampang
b. Masyarakat
15
2. Wawancara
a. Jumlah pelatihan yang diikuti oleh petugas kesehatan yang terlibat.
b. Jumlah media konseling anemia untuk ibu hamil (KIE).
c. Pengetahuan ibu hamil tentang anemia dan pemberian TTD.
d. Pengetahuan petugas kesehatan tentang pemberian TTD dan pemantauan mutu.
3. Observasi
a. Kapasitas manajemen penyimpanan TTD
2 tersedia
1. Mengambil data jumlah TTD yang didistribusikan
16
3. Mengambil data pelaksanaan kegiatan edukasi pada
ibu hamil
1. Mengambil data jumlah ibu hamil yang mendapat
Output Pambugdyo
TTD
Mengambil data angka prevalensi anemia di wilayah
Outcome kerja Puskesmas Kecamatan Mampang Pambugdyo
1. Pencatatan hasil evaluasi program TTD ibu hamil di
Puskesmas Kecamatan Mampang Semua anggota
17
3.5 Cara Pengumpulan Data
18
Jumlah kartu Data tidak tersedia
kepatuhan Kuantitatif Sekun Pencatatan Laporan Petugas puskesmas 1 tahun
konsumsi TTD der
19
Jumlah TTD
Kuantitatif Sekunder Pencatatan Laporan Petugas puskesmas Bulanan Data tersedia
yang
didistribusika
n
Jumlah TTD Petugas puskesmas
Kuantitatif Sekunder Pencatatan Laporan Bulanan Data tidak tersedia
yang
dikonsumsi
Frekuensi ibu Melihat daftar hadir Petugas puskesmas
Kuantitatif Sekunder Bulanan Data tersedia
hamil pergi ke dan buku KIA
puskesmas
Jumlah Data tersedia
pelatihan
Kuantitatif Sekunder Wawancara Petugas puskesmas Tahunan
yang diikuti
oleh petugas
kesehatan
yang terlibat
Jumlah media Data tersedia
konseling anemia Kuantitatif Sekunder Wawancara Petugas puskesmas Tahunan
untuk ibu hamil
(KIE)
Pengetahuan ibu Data tidak tersedia
hamil tentang Kualitatif Primer Wawancara Ibu hamil Bulanan
anemia dan
pemberian TTD
Pengetahuan Data tidak tersedia
petugas
Kualitatif Primer Wawancara Petugas kesehatan Bulanan
kesehatan
tentang
pemberian TTD
dan pemantauan
mutu
Kapasitas Observasi ke
Kualitatif Primer Petugas puskesmas Bulanan Data tersedia
manajemen gudang
20
penyimpanan penyimpanan
TTD TTD
3.6 Indikator Keberhasilan
22
kepatuhan terhadap
dinas kesehatan tingkat
kota
4. Dilaksanakannya
pemantauan dengan
pencatatan dan
pelaporan serta
kunjungan lapangan
OUTPUT : 1. Jumlah ibu hamil yang
1. Cakupan distribusi mendapat 90 TTD di
2. Kepatuhan konsumsi wilayah puskesmas
TTD 2. Persentase kepatuhan
konsumsi TTD pada ibu
hamil
23
24
3.7 Dinamik Model
Gambar 1. Dinamik Model Program Pemberian Tablet Tambah Darah untuk Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Mampang
25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah ketersediaan TTD untuk ibu hamil periode April 2018 – April 2019 adalah
1.901.211 TTD. Jumlah ini didapatkan dari akumulasi dari bulan April 2018 hingga
April 2019. TTD yang tersedia di Puskesmas Kecamatan Pancoran ini fluktuatif
setiap bulannya karena tergantung pada pengeluaran TTD setiap bulan dan stok awal
bulan merupakan sisa stok dari bulan sebelumnya.
e. Buku Pedoman
Setelah melakukan wawancara kepada ahli gizi Puskesmas Mampang didapatkan
hasil bahwa buku pedoman TTD tersedia di puskesmas dalam bentuk fisik (dalam
bentuk buku). Jumlah buku pedoman TTD yang tersedia di puskesmas sebanyak 12
buku pada tahun 2018. Sedangkan untuk tahun 2019 buku pedoman TTD belum
diberikan.
27
f. Kartu Kepatuhan
Pada Puskesmas Kecamatan Pancoran, tidak menyediakan kartu kepatuhan untuk
mengetahui apakah ibu mengonsumsi TTD secara teratur sesuai dengan anjuran yang
telah diberikan. Hal ini membuat petugas tidak mengetahui tingkat kepatuhan ibu
hamil mengonsumsi TTD secara rutin atau tidak.
Hal ini berbanding jauh dengan pada buku pedoman yang di mana tenaga
kesehatan memberikan konseling kepada ibu hamil untuk memastikan TTD yang
didistribusikan diminum setiap hari oleh Ibu Hamil sejak awal kehamilan. Hal ini di
tandai dengan setiap ibu hamil harus membawa sisa kemasan TTD saat kunjungan
berikutnya dan ibu hamil dapat melakukan pencatatan TTD yang dikonsumsi pada
Kartu Kepatuhan yang di berikan oleh petugas, sehingga petugas kesehatan dapat
melakukan monitor kepatuhan ibu hamil konsumsi TTD. Namun untuk mengetahui
ibu hamil mengonsumsi TTD atau tidak pihak petugas puskesmas melihat dari
perkembangan kesehatan ibu hamil melalui tanda klinis.
g. Media Konseling
Media konseling yang tersedia di Puskesmas Kecamatan Mampang adalah leaflet
tentang Gizi untuk Ibu Hamil . Leaflet yang digunakan dibuat oleh Tim Promosi
Kesehatan Dinas Kesehatan. Media tersebut membantu petugas puskesmas pancoran
dalam penyampaian tujuan konseling yang dilakukan.
2. Komponen proses
28
kunjungan yang akan dijalani oleh ibu hamil.
b. TTD yang didistribusikan
BULAN TTD YANG DIDISTRIBUSIKAN
April 2018
Mei 2018 15.878
Juni 2018
Juli 2018 165.919
Agustus 2018
September 2018 16.008
Oktober 2018 4.403
November 2018 12.375
Desember 2018
Januari 2019 33.828
Februari 2019 4.978
Maret 2019 14.198
April 2019
29
TTD dapat diperoleh di Posyandu saat pelayanan Posyandu dilakukan.
b. Waktu
Waktu pemberian Tablet Tambah Darah untuk ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pancoran saat ibu
hamil melakukan kunjungan selama masa kehamilan di poli KIA. Dosis TTD yang diberikan
berdasarkan hasil tes laboratorium kadar Hemoglobin (Hb). Jika dibandingkan dengan kenyataan di
lapangan, maka waktu pemberian TTD sudah sesuai dengan SOP Pemberian Tablet Tambah Darah
untuk Ibu Hamil.
c. Pemberian edukasi
Pemberian edukasi diberikan saat Antenatal Care (ANC). Kegiatan Antenatal
Care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan
fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan
pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. Selain itu,
pemberian edukasi juga dapat dilakukan saat kelas ibu hamil.
Berdasarkan Permenkes No. 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Kehamilan, standar pelayanan antenatal care, yaitu:
1. Timbang berat badan & Ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Nilai status gizi (ukur dengan LILA)
4. Ukur tinggi fundus uteri
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Pemberian imunisasi tetanus toxoid
7. Pemberian tablet besi minimal 90tablet selama masa kehamilan
8. Periksa laboratorium (rutin dan khusus). Rutin: golongan darah, kadar Hb, dan
pemeriksaan spesifik daerah endemis/epidemic (malaria, HIV, dll). Khusus:
pemeriksaan lab lain jika ada indikasi selama kehamilan.
9. Temu wicara (konseling)
2. Komponen output
a. Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD
Data jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD selama masa kehamilannya tidak
tersedia di Puskesmas Mampang. Karena puskesmas tidak mendata jumlah TTD
yang dikonsumsi oleh ibu hamil, melainkan hanya diberikan pertanyaan “apakah
30
TTD dikonsumsi atau tidak?”. Sehingga kami tidak bisa menarik kesimpulan
persentase konsumsi TTD selama kehamilan.
b. Kepatuhan konsumsi TTD pada ibu hamil
Data kepatuhan konsumsi TTD juga tidak tersedia di Puskesmas Mampang. Hal
ini sama dengan data jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD. Karena
puskesmas tidak menyediakan kartu kepatuhan konsumsi TTD, sehingga tidak ada
catatan bagaimana kepatuhan ibu dalam konsumsi TTD. Hal ini membuat kami
tidak bisa menarik kesimpulan persentasi kepatuhan konsumsi TTD ibu hamil.
3. Komponen outcome
a. Jumlah TTD yang dikonsumsi
Laporan terkait jumlah TTD yang dikonsumsi oleh ibu hamil tidak tersedia. Hal
ini dikarenakan data yang tersedia di LB3 Gizi Puskesmas Mampang hanya
jumlah ibu hamil yang mengonsumsi 90 TTD selama kehamilan. Selain itu, di
dalam buku KIA ibu hamil tidak terdapat formulir konsumsi jumlah TTD yang
dikonsumsi selama kehamilan. Maka dari itu, tidak bisa ditarik kesimpulan terkait
kepatuhan ibu hamil mengonsumsi TTD selama kehamilan.
b. Kadar Hb pada ibu hamil
Laporan terkait jumlah kadar Hb pada ibu hamil tidak tersedia. Hal ini
dikarenakan data yang tersedia di LB3 Gizi Puskesmas Mampang tidak dilakukan
pengukuran kadar Hb. Maka dari itu, tidak bisa ditarik kesimpulan terkait berapa
kadar Hb ibu selama kehamilan.
4. Komponen impact
a. Prevalensi ibu hamil yang menderita anemia
Dikarenakan tidak ada laporan mengenai pemeriksaan kadar Hb pada ibu hamil,
maka dari itu, tidak bisa ditarik kesimpulan terkait prevalensi ibu hamil yang
menderita.
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
32
DAFTAR PUSTAKA
Riskesdas. Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2013.
Fanny L, Mustamin, Theresia DKB, Kartini S. Pengaruh pemberian tablet Fe terhadap kadar
hemoglobin ibu hamil di Puskesmas Tamamaung tahun 2011. Media Gizi Pangan.
2012;13(1):7-11.
Yusnaini. Pengaruh konsumsi jambu biji (Psidium guajava. L) terhadap perubahan kadar
hemoglobin pada ibu hamil anemia yang mendapat suplementasi tablet Fe (skripsi).
Semarang: Universitas Diponegoro; 2014
Dewi RC. Pengaruh suplementasi tablet tambah darah (TTD), seng dan vitamin A terhadap
kadar hemoglobin ibu hamil. MKM. 2008;3(1):12-9.
Depkes RI. Profil kesehatan Indonesia 2009. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2010 .
33
LAMPIRAN I
Form 1 : POA
POA EVALUASI
PROYEK : PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH IBU HAMIL
Deskripsi Tujuan umum dan Target dan Rincian kegiatan Sasaran kegiatan Sumber dana
intervensi khusus sasaran
langsung Personil/instansi Tempat Waktu Jenis Asal
terkait kegiatan (lama
Langsung Penduk kegiatan)
ung
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penyusunan a. Tujuan Umum: Terbuatnya 1. Persiapan Tenaga Kader Puskesma 20-25 Mei 1. Biaya BOK
kegiatan Menyusun susunan Menentukan kesehatan s 2019 (Bantuan
penyelenggaraa kegiatan kegiatan dalam waktu puskesmas Operasional
n evaluasi penyelenggaraa kunjungan terkait Kesehatan)
penyelenggaraan
program n evaluasi ke
pemberian evaluasi pemberian TTD
posyandu di puskesmas Puskesmas
Tablet Tambah ibu hamil di
Darah pada Ibu puskesmas puskesmas Mampang 2. SDM
hamil di Mampang Mampang Menunjuk (ahli
puskesmas petugas yang gizi,
Mampang b. Tujuan khusus: akan bidan,
Untuk menyusun diwawancara analis)
kegiatan Menentukan
penyelenggaraan topik yang
evaluasi program akan
pemberitan TTD dievaluasi
ibu hamil dalam Mempersiap
kurun waktu 1 kan kuisoner
minggu resiko
pada ibu hamil 2. Pelaksanaan
selama masa 1) Merancang
34
kehamilan dan metode
saat melahirkan evaluasi
program
TTD Ibu
hamil
2) Menyusun
instrument
dan
rencana
pelaksanaa
n
3) Melakukan
wawancara
program
TTD ibu
hamil
kepada
petugas
kesehatan
1) Membuat
kesimpulan
dan
pelaporan
PJ :
35
Lampiran 2
- Dokter
- Ahli gizi
- Bidan
- Tenaga farmasi
- Tenaga pendukung (kader)
3. Berapakah jumlah buku pedoman pemberian dan
pemantauan mutu TTD?
4. Berapakah jumlah buku pedoman penatalaksanaan
pemberian TTD?
5. Berapakah jumlah kartu kepatuhan mengonsumsi TTD?
6. Berapakah jumlah TTD yang telah didistribusikan?
7. Berapakah jumlah TTD yang telah dikonsumsi?
8. Berapakah jumlah frekuensi ibu hamil yang mendatangi
puskesmas?
9. Berapakah jumlah pelatihan yang diikuti oleh petugas
kesehatan yang ikut terlibat?
10. Berapakah jumlah media konseling tentang anemia untuk
ibu hamil?
11. Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang anemia dan
pemberian TTD?
12. Bagaimana pengetahuan petugas kesehatan tentang
pemberian TTD dan pemantauan mutu?
13. Bagaimana kapasitas manajemen penyimpanan TTD?
36