Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Relasi Manusia dan Tuhan dalam pemikiran Ibn Taymiyyah dan Relevansi pemikiran Ibn
Taymiyyah terhadap kehidupan masa kini

Mata kuliah : Filsafat Islam Pertengahan

Dosen pengampu : Bapak Ibnu Farhan, M. Hum

Disusun oleh

1. Mislakhunnisa(1804016012)
2. Muamar (18040160)

JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ibn Taymiyyah adalah seorang tokoh Salaf yang sangat ekstrim, mengapa
demikian karena Ibn Taymiyyah tidak memberikan ruang gerak terlalu luas kepada akal.
1
Ibn Taymiyyah sepenuhnya bertumpu pada naql (teks agama). Sebaliknya beliau tidak
memberikan ruang bebas kepada akal, walaupun ia diberikan kecerdasan yang luar biasa.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Biografi Ibn Taymiyyah?
2. Apa saja karya-karya dari Ibn Taymiyyah?
3. Bagaimana Relasi Tuhan dan Manusia menurut Ibn Taymiyyah?
4. Bagaimana Relevansi pemikirannya untuk kehidupan masa kini?

Dr. Ibrahim Madkour, Aliran dan Teori Filsafat Islam (Jakarta:BUMI AKSARA 1995), hlm.421
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Ibn Taymiyyah


Nama lengkap Ibn Taymiyyah adalah Taqiyuddin Ahmad bin Abi Al-Halim bin
Taymiyyah. Dilahirkan di Haran pada hari Senin tanggal 10 Rabiul Awwal tahun 661 H.
Lalu, beliau meninggal pada malam Senin tanggal 20 Dzul Qaidah tahun 729 H.
Kewafatan beliau telah menggetarkan para penduduk Damaskus, Syam dan Mesir. Ayah
Ibn Taymiyyah bernama Syihabuddin Abu Ahmad Abdul Halim bin Abdussalam Ibn
Abdullah bin Taymiyyah. Ayah beliau merupakan seorang Khatib dan Hakim di
kotanya.2
Ibn Taymiyyah adalah seorang tokoh yang taqwa, wara’, zuhud dalam
menghadapi kenikmatan dunia. Pahlawan yang gagah berani baik dalam ucapan maupun
perbuatan. Dan Ibn Taymiyyah sejalan dengan Ibn Hazm dalam beberapa hal: mendalami
ilmu-ilmu Islamiah seperti halnya Ibn Hazm sehingga ia menjadi seorang Ahli Hadis,
mufassir, Ahli hokum Islam dan Teolog Islam. 3
Ibn Taymiyyah mengkritik, khalifah dan ulama’ besar, dimana kritikannya
ditunjukkan kepada ‘Umar bin Khatab dan Ali bin Abi Talib dalam sebagian sikap
menyerang Al-Ghazali dan Ibn Arabi (637 H = 1240 M). Demikian pula, kelompok-
kelompok Agama tidak terlepas dari Kritik Ibn Taymiyyah. Beliau mengkritik orang
yang masih hidup dan mengkritik orang yang sudah mati. Kritikannya membangkitkan
kemarahan orang-orang dizamannya sehingga mereka memusuhi Ibn Taymiyyah. Beliau
berulangkali ditawan di Mesir dan Syam, dan akhirnya Ibn Taymiyyah meninggal dunia
di dalam penjara.4
B. Karya-karya Ibn Taymiyyah
Tulisan beliau dalam bidang Aqidah:
1. Kitab al-Iman

Abdul Hasan Alwi An-Nadawi, Syaikhul Islam Ibn Taymiyyah, (Solo:CV Pustaka Mantiq 1995), hlm.412
Op,cit., hlm.423
Ibid., hlm42-434
2. Kitab al-Istiqamah
3. Iqtidha ash-Shirath al-Mustaqim
4. Kitab al-Furqan
5. Risalahnya: Al-Hamawiyyah, at-Tadmuriyyah, al-Wasithiyah, al-
Baghdadiyyah, al-Kailaniyyah, al-Ba’labakkiyyah, al-Azhariyyah, al-
Iklil, Risalah Maratib al-Iradah, al-Qadha wa al-Qadr, Bayan al-Huda
min adh-Dhalal, Mu’tqadat Ahli adh-Dhalal, Ma’arij al-Wushul, as-
Su’al ‘an al-Arsy, dan al-Firqah an-Najiyah.5
C. Relasi Tuhan dan Manusia menurut Ibn Taymiyyah
Ibn taimiah adalah seorang tekstualis oleh karena itu,pandanganya dianggap oleh
ulama madzhab hambali, alkatib ibn al-jauzi sebagai pandangan
tajsim(antrpomorfisme)Allah,yaitu menyerupakan Allah dengan makhluk –Nya.oleh
karena itu al jauzi berpendapat bahwa pengakuan ibn taimiyah sebagai salaf perlu ditinjau
kembali
Pikiran-pikiran ibn taimiyah,seperti dikatakan ibrahim madzkur adalah sebagai
berikut:
a. Berpegang teguh pada nash (teks alqur’an dan hadist)
b. Tidak memberikan ruang gerak yang bebas pada akal
c. Berpendapat bahwa al-qur’an mengandung semua ilmu agama
d. Didalam islam yang diteladani hanya tiga generasi(sahabat,tabi’in dan
tabii tabiin)
e. Allah memiliki sifat tidak bertentangan dengan tauhid dan tetap
mentanzihkan-Nya
f. Ibn taimiah mengkritik imam hanbali dengan mengatakan bahwa apabila
kalamullah qodim,kalamnya pasti qodim pula

Berikut pandangan-pandangan ibn taimiah tentang sifat-sifat Allah.


a. Percaya sepenuh hati terhadap sifat-sifat Allah yang ia sendiri atau
rosulnya menyifati,sifat-sifat yang dimaksud adalah:

http://kristalilmu.com/mengenal-karya-syaikhul-islam-ibnu-taimiyyah/ diakses 15 Februari 20205


1. Sifat salbiyah,yaitu qidam,baqa,mukhalifatu lil hawadisi,qiyamuhu
binafsishi,dan wahdaniyah
2. Sifat ma’ani yaitu qudrah,iradah,sama’,bashar,hayat,ilmu,dan
kalam
3. Sifat khabariyah(sifat-sifat yang diterangkan dalam al-qur’an dan
hadist meskipun akal bertanya-tanya tentang maknanya),seperti
keterangan yang menyatakan bahwa allah dilangit,allah diatas
arasy,allah turunn kelangit dunia,allah dilihat oleh orang yang
beriman disyurga kelak,wajah,tangan,dan mata allah
4. Sifat dhafiah,mengidafatkan atau menyandarkan nama-nama allah
pada alam makhluk,sperti rabb al-alamin,khliq al-kaun,dan falik al-
hubb wa an-nawa
b. Percaya sepenuhnya terhadap nama-nama-Nya yang allah atau rasulnya
sebutkan,seperti al-awwal,al-akhir,azh-zahir,al-batin,al-alim,al-qadir,al-
hayy,al-qayyum,as-sami,dan al bashir
c. Menerima sepebuhnya sifat-sifat dan nama-nama allah dengan:
1. Tidak mengubah maknanya paada makna yang tidak dikehendaki
lafaz(min ghairi ta’rif)
2. Tidak menghilangkan pengertian lafaz(min ghairi ta’thil)
3. Tidak mngingkarinya(min ghairi ilhad)
4. Tidak mengambarkan bentuk tuhan ,baik dalam
pikiran,hati,maupun indera(min ghairi takyif at-takyif)
5. Tidak menyerupakan(apalagi menyamakan)sifat-sifat-Nya dengan
sifat-sifat makhluknya(min ghairi tamsil rabb al-alamin)
Ibn taimiah mengakui tiga hal dalam masalah keterpaksaan dan ikhtiar
manusia,yaitu allah pencipta segala sesuatu,hamba pelaku perbuatan yang sebenarnya
dan punya kemauan serta kehendak secara sempurna,sehingga manusia bertanggung
jawab terhadap perbuatanya,allah meridhai perbuatan baik dan tidak meridhai perbuatan
yang buruk.
Dikatakan bahwa pemikiran ibn taimiah mencapai klimaksnya dalam sosiologi
politik yang mempunyai dasar teologi.masalah pokoknya terletak padaa pada upayanya
membedakan manusia dengan tuhannya yang mutlak.oleh karena itu masalah tuhan tidak
dapat diperoleh dengan metode rasional,baik dengan metode filsafat maupun
teologi.demikian juga,keinginan manusia untuk menyatu dengan tuhan sebagai suatu
yang mustahil,oleh karena itu ibn taimiah sangat tidak suka pada aliran filsafat yang
mengatakan bahwa al-qur’an berisi dalil khitabi dan iqna’i(penenangan dan pemuas hati)6

Rosihun Anwar, ilmu kalam, (bandung:pustaka setia 1999), hlm.138-1406


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Nama lengkap Ibn Taymiyyah adalah Taqiyuddin Ahmad bin Abi Al-Halim bin
Taymiyyah. Dilahirkan di Haran pada hari Senin tanggal 10 Rabiul Awwal tahun 661 H.
Lalu, beliau meninggal pada malam Senin tanggal 20 Dzul Qaidah tahun 729 H. Kewafatan
beliau telah menggetarkan para penduduk Damaskus, Syam dan Mesir. Ayah Ibn Taymiyyah
bernama Syihabuddin Abu Ahmad Abdul Halim bin Abdussalam Ibn Abdullah bin
Taymiyyah.

Pikiran-pikiran ibn taimiyah,seperti dikatakan ibrahim madzkur adalah sebagai


berikut:

a.Berpegang teguh pada nash (teks alqur’an dan hadist)

b.Tidak memberikan ruang gerak yang bebas pada akal

c.Berpendapat bahwa al-qur’an mengandung semua ilmu agama

d.Didalam islam yang diteladani hanya tiga generasi(sahabat,tabi’in dan tabii tabiin)

e.Allah memiliki sifat tidak bertentangan dengan tauhid dan tetap mentanzihkan Nya

f.Ibn taimiah mengkritik imam hanbali dengan mengatakan bahwa apabila kalamullah
qodim,kalamnya pasti qodim pula
DAFTAR PUSTAKA

http://kristalilmu.com/mengenal-karya-syaikhul-islam-ibnu-taimiyyah/ diakses 15 Februari 2020

Ali An-Nadawi Abdul Hasan.1995. Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah. Solo: CV. Pustaka mantiq.

Madkour Ibrahim. 1995. Aliran dan Teori Filsafat Islam. Jakarta: BUMI AKSARA.

Anda mungkin juga menyukai