Anda di halaman 1dari 3

 Pengertian Komunikasi

Sardiman (2007) mengemukakan komunikasi (secara konseptual) yaitu


memberitahukan berita, pengetahuan, pikiran-pikiran dan nilai-nilai dengan maksud
untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan menjadi milik bersama.
Suwito (1999) menjelaskan kata komunikasi (bahasa Inggris: communication)
berasal dari kata kerja Latin “communicare”, yang berarti ”berbicara bersama, berunding,
berdiskusi dan berkonsultasi, satu sama lain”. Kata ini erat hubungannya dengan kata
Latin ”communitas”, yang tidak hanya berarti komunitas/masyarakat sebagai satu
kesatuan, tetapi juga berarti ikatan berteman dan rasa keadilan dalam hubungan antara
manusia satu sama lain.
Menurut Musfiqon (2012:16) “Komunikasi merupakan kegiatan rutin atau
interaksi antara dua orang atau lebih. Pada hakekatnya setiap kegiatan untuk
memindahkan ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain, baik itu antar manusia,
antara manusia dengan alam sekitarnya atau sebaliknya, di situ akan terjadi proses
komunikasi”. Komunikasi disini melibatkan komunikator yang menyampaikan pesan
kepada komunikan yang langsung memberikan respons secara aktif.
Menurut Raymond S. Ross (Mulyana, 2007:69) “Komunikasi adalah suatu proses
memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu
pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang
dimaksudkan komunikator”.

 Pengertian Komunikasi Matematis


Menurut Asikin (2001:1) komunikasi matematis dapat diartikan sebagai suatu
peristiwa saling hubungan/dialog yang terjadi dalam suatu lingkungan kelas, dimana
terjadi pengalihan pesan. Pesan yang dialihkan berisi tentang materi matematika yang
dipelajari di kelas, komunikasi di lingkungan kelas adalah guru dan siswa. Sedangkan
cara pengalihan pesan dapat secara tertulis maupun lisan yang disampaikan guru kepada
peserta didik.
Pengertian lain tentang komunikasi matematik dikemukakan oleh Romberg dan
Chair (Rachmayani, 2014:16) yaitu: menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram
ke dalam ide matematika; menjelaskan ide, situasi dan relasi matematik secara lisan atau
tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar; menyatakan peristiwa sehari-hari
dalam bahasa atau simbol matematika; mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang
matematika; membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis,
membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi;
menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari.

 Indicator Komunkasi Matematis

Menurut Sumarno (2004) indikator yang menunjukkan kemampuan komunikasi


matematika adalah:
1. Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika;
2. Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematik, secara lisan atau tulisan dengan benda
3. nyata, gambar, grafik dan aljabar;
4. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau symbol matematik;
5. Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika;
6. Membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis.

Indikator kemampuan siswa dalam komunikasi matematika pada pembelajaran


matematika menurut NCTM (1989 : 214) dapat dilihat dari ,
1. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, dan
mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual.
2. Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis
baik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual lainnya.
3. Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan
struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide serta menggambarkan hubungan-
hubungan dengan model-model situasi.

Menurut Fatimah (2012: 252), indikator komunikasi matematis pada soal tes
adalah menyajikan pernyataan matematika secara lisan ataupun tulisan, gambar dan
diagram, mengajukan dugaan, melakukan manipulasi matematika, menarik kesimpulan,
menyusun bukti, serta memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi.

 Soal kemampuan Komunikasi matematis


 Rubik penilaian
Daftar Pustaka

Mulyana, D. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Musfiqon, H.M. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi
Pustakaraya.
Sadirman (2007). Pendekatan Pembelajaran Matematika dengan Komunikasi Matematika.
Bandung: CV Media Utama.
Suwito, U. (1999). Komunikasi Untuk Pembangunan. IKIP Yogyakarta.
Rachmayani, Dwi. 2014. Penerapan Pembelajaran Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Matematika Siswa. Jurnal
Pendidikan Unsika. 2(1).16.
Asikin, M. (2001). Komunikasi Matematika dalam RME. Makalah Seminar. Disajikan dalam
Seminar Nasional RME di Universitas Sanata Darma Yogyakarta., 14-15 Nopember 2001.
Fatimah, Fatia. 2012. Kemampuan Komunikasi Matematis Dan Pemecahan Masalah Melalui
Problem Based-Learning. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 1(1). 252
Sumarmo, U. (2004). Pembelajaran Matematika untuk Mendukung Pelaksanaan Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Makalah disajikan pada Pelatihan Guru Matematika di Jurusan
Matematika ITB. April 2004.
National Council of Teachers of Mathematics .(1989). Assesment Standar for School
Mathematics. USA: The National Council of Teachers of Mathematics, Inc.

Anda mungkin juga menyukai