Tugas Akhir Mata Kuliah Geografi Sosial
Tugas Akhir Mata Kuliah Geografi Sosial
DI SUSUN OLEH
AGUS WIDIANTO
0901010085
A. LATAR BELAKANG
Catatan perjalanan pembangunan pertanian di Indonesia telah banyak diulas oleh para
peneliti. Salah satunya hasil penelitian Frans Husken yang dilaksanakan pada tahun 197l4.
Penelitian yang mengulas tentang perubahan sosial di masyarakat pedesaan jawa sebagai akibat
kebijakan pembangunan pertanian yang diambil oleh pemerintah. Kekhususan dan keunikan dari
penelitian ini terletak pada isinya yang tidak saja merekam pengalaman perubahan sosial (
revolusi ) tersebut. Husken menggambarkan tentang terjadinya perubahan di tingkat komunitas
pedesaan Jawa sebagai akibat masuknya tekhnologi melalui era imperialisme gula dan berlanjut
hingga revolusi hijau. Permasalahan tersebut merupakan salah satu contoh dari perubahan sosial
yang terjadi di Indonesia, karena sebagian besar penduduk Indonesia adalah petani, maka pada
era imperalisasi tersebut sangat terasa perubahan sosial yang terjadi di indonesia.
Dengan terjadinya perubahan di masyarakat Indonesia tersebut menimbulkan suatu bentuk
disintergrasi yang dapat menimbulkan suatu permasalahan sosial baru bagi masyarakat
Indonesia, akibat proses perubahan yang terjadi secara cepat tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengaruh perubahan sosial terhadap kehidupan manusia
2. Mengapa terjadi permasalahan sosial?
3. Apa pengaruh permasalahan sosial terhadap pembangunan
C. TUJUAN
1. Mendeskripsikan pengaruh perubahan sosial terhadap kehidupan manusia
2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan permasalahan sosial
3. Menguraikan pengaruh permasalahan sosial terhadap pembangunan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kingsley Davis
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarkat. Misalnya,
dalam masyarakat kapitalis timbul organisasi buruh yang menyebabkan terjadinya perubahan-
perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan, sehingga menimbulkan pula perubahan-
perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
Mac Iver
Perubahan sosial adalah perubahan dalam bidang hubungan sosial atau perubahan terhadap
keseimbangan dalam hubungan sosial tersebut.
Samuel Koenig
Perubahan sosial adalah modifikasi-modifikasi yang terjadi padapola-pola kehidupan manusia.
Modifiasi-modifikasi itu bisa terjadi secara intern maupun ekstern.
Selo Soemardjan
Perubahan sosial adalah semua perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan
dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, dan mencakup di dalamnya nilai-
nilai dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
William F. Ogburn
Perubahan sosial mencakup pengertian perubahan alam unsur-unsur kebudayaan, baik yang
material maupun yang bukan material. Dalam proses perubahan tersebut, pengaruh yang besar
timbul dari kebudayaan material terhadap kebudayaan bukan material. Misalnya, kemajuan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat yang mengalami
kemajuan tersebut.
BAB 3
PEMBAHASAN
A. PERUBHAN SOAIAL
1. Pengertian
Perubahan sosial merupakan perubahan – perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam studi masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai,
sikap-sikap sosial, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Imbas :
Banyak yang dirugikan dari perbuatan mencuri atau perampokan.
- Pengangguran
Penyebabnya :
Tingkat pendidikan rendah dan tidak seimbang antara lapangan kerja dengan warga usia
produktif
Imbas :
Kemiskinan
Dan jika masalah sosial tersebut ingin diselesaikan, maka yang pertama dibenahi adalah
pendidikan. Karena tingkat pendidikan renda adalah masalah yang utama sehingga sangat
mempengaruhi masalah yang lainnya.
A. KESIMPULAN
Perubahan sosial merupakan perubahan – perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam studi masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai,
sikap-sikap sosial, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat
Bentuk perubahan sosial ada 2 macam yaitu perubahan evolusi dan revolusi
Faktor pendorong perubahan sosial interen : bertambah dan berkurangnya penduduk, penemuan
baru, konflik, dan pemberontakan atau revolusi
Faktor pendorong perubahan sosial eksteren : perubahan alam, peperangan, dan pengaruh
kebudayaan lain
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Permasalahan sosial di Indonesia antara lain, kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah,
pengangguran, dan kriminalitas
Pengaruh permasalah sosial terhadap pembangunan, permasalahan sosial dapat menjadi faktor
pendorong dan faktor penghalang bagi pembangunan.
B. SARAN
Perubahan sosial pasti akan membawa dampak yang berbeda – beda bagi penerimanya,
perubahan sosial dampak berdampak positif atau pun negative tergantung bagi yang
menerimanya
Hendaknya masyarakat dapat lebih selektif lagi dalam menerima suatu perubahan, karena tidak
semua perubahan membawa dampak yang baik
Pemerintah hendaknya lebih serius dalam menangani masalah sosial yang terjadi di Indonesia
agar tidak lagi menghambat pembangunan
DAFTAR PUSTAKA
Horton, Hunt, 1992.Sosiologi 2, Erlangga, Jakarta
Soekanto. S, 1990.Sosiologi Suatu Pengantar, Gatindo, Jakarta
Fernandes,D. dan N. Luth. 2006. Sosiologi 3, PT Galaxi Puspa
Mega,bekasi
Tridiana
Selasa, 23 September 2014
Makalah Geografi Sosial
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR MATAKULIAH
Geografi Sosial
Yang dibina oleh Ibu Dra. Yuswanti Ariani Wirahayu, M.Si
oleh:
Tridiana Agustiningsih S
130722607388
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat,
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas hubungan pola interaksi Masyarakat di daerah Situbondo terhadap
pengembangan wilayah kota Situbondo.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
para pembaca dan penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
II.2 Pola Interaksi Sosial Masyarakat Situbondo dan pengaruhnya terhadap pembangunan
wilayah Situbondo
Pola Interaksi Sosial Masyarakat di Situbondo masih dapat dikategorikan kedalam pola
masyarakat tradisional. Masyarakat Situbondo membangun hubungan sosial melalui tradisi dan
solidaritas sosial yang tinggi. Beberapa faktor yang mendukung terciptanya harmoni sosial yang
baik tersebut antara lain karena masyarakat Situbondo yang relatif homogen dan sederhana,
hubungan antar sesama warga masih cukup erat dan hangat, serta belum banyak ragam pekerjaan
yang menuntut profesionalitas, sehingga rasa solidaritas di masyarakat dengan mudah tercipta.
Namun, pola interaksi masyarakat Situbondo mulai bergerak meninggalkan pola interaksi
tradisionalnya menuju pola interaksi modern. Hal ini terlihat dari fenomena yang terjadi
belakangan ini, bahwa sudah mulai terlihat adanya perkembangan yang menciptakan perubahan
sosial pada masyarakat Situbondo. Perubahan yang sedang berjalan di Situbondo ini memang
patut kita terima dengan senang hati namun juga harus diwaspadai dan mendapat pengawasan
ekstra baik dari masyarakat sendiri maupun aparatur pemerintahan.
Percepatan perubahan yang terjadi karena adanya pengaruh dari luar (arus globalisasi) dan
terjadi sangat cepat ini ditakutkan dapat merusak harmonisasi yang telah tercipta di masyarakat
Situbondo dan menghilangkan pola interaksi yang telah terbentuk sejak awal, maka dari itu perlu
dipikirkan bagaimana agar pembangunan baik di bidang sosial, budaya, maupun ekonomi di
Situbondo mampu menciptakan hal-hal baru yang masih memiliki jiwa asli Situbondo dan masih
sesuai dengan karakter yang dimiliki masyarakat Situbondo. Strategi diperlukan agar perubahan
sosial yang terjadi tidak semata-mata di adopsi, tapi harus terjadi penyaringan terlebih dahulu.
Pada Latar belakang di atas disebutkan bahwa perkembangan Situbondo masih termasuk
dalam kategori lambat, hal ini mengakibatkan pembangunan diwilayah situbondo juga menjadi
terlambat. Faktor yang dianggap paling mendasari keterlambatan ini adalah karena
keterlambatan di bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya di wilayah tersebut.
Pembangunan biasanya akan bergerak maju pada wilayah-wilayah yang secara ekomomi,
pendidikan dan sosial budayanya memiliki potensi untuk maju sehingga antara pembangunan
dan pertumbuhan dalam berbagai bidang tersebut dapat saling mendorong dan berjalan selaras.
II.5 Pengaruh Pola Interaksi Sosial Masyarakat Situbondo Terhadap Mata Pencaharian
Kabupaten dengan luas wilayah 1.638,50 Km ini terletak di tengah jalur darat Jawa - Bali,
letak ini membuat perekonomian daerah Situbondo menjadi lebih berpotensi untuk semakin
maju. Disamping itu, adanya pelabuhan Panarukan hasil dari pembangunan Jalan raya Anyer -
Panarukan oleh Daendels di era kolonial Belanda, membuat Situbondo menjadi pusat lalu lintas
perdagangan di pulau Jawa.
Situbondo memiliki garis pantai sepanjang 150 Km, dan hampir sebagian besar masyarakat
situbondo terkonsentrasi atau bertempat tinggal di daerah pesisir hal ini mrnunjukkan bahwa
mata pencaharian penduduk Situbondo mayoritas adalah dalam bidang penangkapan ikan atau
nelayan dan pengolahan hasil laut.
Selain sektor pertanian dan perikanan, sektor pariwisata juga merupakan potensi tersendiri
bagi Situbondo. Hal ini kembali ke letak strategis Situbondo yang berbatasan langsung dengan
garis pantai, dan kawasan hutan lindung yang menjadi daya tarik wisatawan untuk datang.
Beragam jenis mata pencaharian masyarakat Situbondo yang seluruhnya tentang mengolah
kekayaan alam ini, menunjukkan bahwa pola interaksi sosial masyarakat Situbondo masih sangat
bergantung dan dipengaruhi oleh alam. Masuknya pengaruh dari luar dan mulai munculnya
inovasi-inovasi sebagai dampak arus globalisasi hanya berdampak pada teknologi yang
digunakan dalam mengelolah kekayaan alam tersebut. Jadi pola interaksi sosial masyarakat yang
masih memegang teguh adatistiadat sedikit banyak juga telah mempengaruhi bidang mata
pencaharian masyarakat. Karena mulai terbukanya interaksi masyarakat pada pengaruh dari luar,
maka mulai berkembang pula teknik atau alat yang digunakan untuk bekerja oleh masyarakat. Ya
meskipun hanya sedikit tapi sudah terlihat adanya pencampuran antara budaya asli dengan cara
atau budaya baru dari luar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut kajian masalah di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pola interaksi
masyarakat Situbondo mulai berada pada masa peralihan dari pola interaksi yang masih
tradisional menuju ke arah interaksi yang modern. Masa peralihan ini ditandai dengan masih
adanya masyarakat yang belum mampu menerima perubahan-perubahan dari luar (terkesan
masih menutup diri) namun ada pula masyarakat yang sudah sedikit demi sedikit melakukan
modifikasi interaksi antara pola tradisionalnya dengan pola modern yang mulai muncul.
Rasanya tidak menutup kemungkinan kalau budaya masyarakat Situbondo yang muncul
akibat dari pola interaksi masyarakatnya yang telah ada sekarang dapat berubah karena
perkembangan zaman serta pola interaksi sekarang yang sudah berada dalam masa transisi sosial
(mulai muncul perubahan-perubahan ke arah modernisasi). Jadi, pola interaksi pun akan sangat
berperan penting dalam proses pembangunan wilayah Situbondo, khususnya pembangunan yang
berasal dari penduduk nya. Bidang-bidang pembangunan yang penulis anggap mampu
dipengaruhi oleh pola interaksi masyarakat adalah bidang pendidikan, Mata pencaharian
(ekonomi), serta keberadaan budaya itu sendiri.
Setiap perubahan akan memiliki dampak yang baik maupun positif. Dampak baik tersebut
mampu menjadi faktor pendorong percepatan pembangunan, sedangkan dampak buruk yang
muncul dari pola interaksi tersebut yang mampu menjadi penghambat pada proses pembangunan
wilayah di Situbondo.
B. SARAN
Dari permasalahan ini penulis dapat memberi saran, yaitu harus adanya kerjasama antara
pemerintah dengan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan. Harus mulai ada pemikiran
serta tindakan nyata tentang bagaimana masyarakat Situbondo tetap mempertahankan pola
interaksi nya yang harmonis di masa pembangunan yang terjadi saat berbagai penemuan baru
mulai bermunculan. Karena pola interaksi masyarakat yang dapat memodifikasi setiap hal baru
yang ada sesuai dengan jiwa aslinya dapat mempengaruhi kecepatan pembangunan wilayah.
DAFTAR PUSTAKA
http://syaifzhibond.blogspot.com/2013_04_01_archive.html
http://anaktanjungkamal.blogspot.com/
http://situbondoinfo.blogspot.com/2011_05_01_archive.html
http://comboran.blogspot.com/2011/10/letak-geografis-kabupaten-situbondo.html
http://bicarasitubondo.blogspot.com/