Anda di halaman 1dari 7

Motiva : Jurnal Psikologi

2018, Vol 1, No 2, 56-62

STUDI KASUS KECANDUAN PORNOGRAFI PADA REMAJA


STUDY OF PORNOGRAPHIC ADDICTION IN ADOLESCENTS
(1) (2)
Diana Imawati dan Meyritha Trifina Sari
Fakultas Psikologi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Fakultas Psikologi(1), Universitas 17
Agustus 1945 Samarinda(2)
Email: diana_ima@yahoo.co.id(1) dan meyrithatrifinasari@gmail.com (2)

Abstrak: Remaja adalah suatu fase yang harus dilalui oleh manusia sebagai individu. Remaja
sering mengalami krisis diri dan permasalahan yang kompleks dalam perkembangan dirinya.
Perubahan emosional, kognitif, fisik dan psikis seringkali menjadi gelombang dalam diri remaja.
Salah satu perubahan yang tidak bisa dihindari adalah motivasi dan rasa keingintahuan yang tinggi
terhadap berbagai hal yang menimpa dirinya termasuk masalah-masalah yang berhubungan dengan
seksualitas. Kecanggihan teknologi membuat mudahnya mengakses content bermuatan seks yaitu
pornografi sehingga banyak remaja yang menikmati hal ini dan menjadi candu. Oleh karenanya
dilakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari kecanduan
pornografi terhadap remaja. Metode yang dipakai dalam adalah deskripsi kualitatif dengan
melibatkan dua orang remaja berusia 12-15 tahun yang terindikasi mengalami kecanduan konten
pornografi. Hasilnya adalah anak remaja yang kecanduan terhadap konten pornografi mengalami
hambatan kognisi. Hal ini bermakna, konten pornografi yang dimaknai secara terus menerus akan
dapat mempengaruhi kognisi atau aktifitas mental pengetahuan yang melibatkan perolehan,
penyimpanan, pemerosesan, dan pencarian seseorang.

Kata Kunci : Kecanduan, pornografi, remaja

Abstract: Teenage is a phase that must be passed by humans as individuals. Teenagers often
experience self-crisis and complex problems in their development. Emotional, cognitive, physical and
psychological changes often become waves in adolescents. One change that cannot be avoided is
motivation and a high sense of curiosity towards various things that afflict him, including problems
related to sexuality. Technological sophistication makes it easy to access content with sex, namely
pornography so that many teenagers enjoy this and become addictive. Therefore this research was
conducted. This study aims to determine the effects of pornography addiction on adolescents. The
method used in this study is a qualitative description involving two teenagers aged 12-15 who are
indicated to be addicted to pornographic content. The result is adolescents who are addicted to
pornographic content experiencing barriers to cognition. This is meaningful, pornographic content
that is interpreted continuously will be able to influence cognition or mental activity of knowledge
that involves acquiring, storing, processing, and searching for someone

Keywords: Addiction, pornography, teenagers

PENDAHULUAN Masa remaja adalah masa yang penuh


gejoiak. Kelompok remaja di Indonesia
Kehidupan sebagai remaja merupakan sebagaimana disebagian besar negara di
salah satu periode dalam rentang kehidupan dunia, memiliki proporsi kurang lebih
manusia. Banyak terjadi perubahan baik dari 1/5 dari jumlah seluruh penduduk.
segi kognitif, fisik maupun psikis. Remaja Menurut Undang Undang No. 23 tahun
adalah mereka yang berusia 10-20 tahun, dan 2002 tentang Perlindungan Anak, yang
ditandai dengan perubahan dalam bentuk dan disebut anak adalah seseorang yang berusia
ukuran tubuh, fungsi tubuh, psikologi dan O (dalam kandungan) sampai usia 18 tahun.
aspek fungsional. Masa remaja Di dalam kategori anak menurut undang-
menggambarkan dampak perubahan fisik, undang tersebut, remaja termasuk di
dan pengalaman emosi yang mendalam. dalamnya, karena Departemen Kesehatan

56
Motiva : Jurnal Psikologi
2018, Vol 1, No 2, 56-62

Dunia menganut batasan umur remaja tidak dapat dihindari lagi. Di era teknologi
sesuai dengan batasan WHO, yaitu antara 10 - seperti saat ini, pornografi sangat mudah
19 tahun (Depkes, 2010). diakses melalui media. Harga rental internet
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjangkau oleh remaja dan anak-anak
dramatis yang menandai masa remaja ini hingga media telepon seluler yang mempunyai
diikuti oleh perubahan emosi dan intelektual aplikasi internet, membuat pornografi semakin
dan pemikiran sebab akibat dari konkrit ke mudah diakses melalui media maya. Tidak
abstrak. Masa ini dipenuhi dengan keyakinan hanya itu, tidak sedikit buku, majalah, film
bahwa remaja menghadapi situasi dimana dan komik yang secara sengaja maupun tidak,
mereka bukan lagi anak namun belum lagi memuat unsur pornografi untuk meningkatkan
dewasa. Secara biologis mereka dapat nilai jualnya. Hal inilah yang membuat prilaku
menjadi ayah atau ibu tetapi tidak siap menyimpang remaja tidak dapat dihindarkan
menyandang tanggungjawab sebagai orang lagi. Sebelum era digital seperti saat ini,
tua. Mereka merasakan kebutuhan akan peminatan terhadap pornografi sebenarnya
kemerdekaan tetapi masih bergantung pada sudah ada, namun untuk mengaksesnya
orang tua dalam pemenuhan kebutuhan membutuhkan waktu dan proses yang lebih
materialnya. Masa ini juga merupakan masa lama daripada saat ini. Seperti, untuk
pencarian jati diri dengan mencoba mendapatkan tontonan yang diinginkan,
hal-ha baru, termasuk perilaku berisiko. pelaku harus mencari penjual kepingan
Perubahan yang sangat menonjol pada remaja compact disc (CD) yang sering dikenal dengan
yaitu terjadinya peningkatan minat dan sebutan CD Blue Film (BF). Tempat
motivasi terhadap seksualitas, hal ini penjualanpun tidak ramai dan hanya orang
sangat dipengaruhi oleh perubahan- tertentu. Bahkan menurut informasi dari
perubahan fisik terutama pada organ-organ informan yang merupakan pecinta videoporno
seksual dan perubahan hormonal yang bahkan mendapat julukan “dewa BF”, menjadi
mengakibatkan munculnya dorongan- member dari sebuah production house atau
dorongan seksual pada diri remaja. rumah produksi video porno menjadi hal yang
Kondisi ini membuat para remaja mencari penting dan merupakan prestige tersendiri.
informasi dengan berbagai sumber, apalagi Dapat menjadi tamu undnagan dalam
saat ini mengakses segala sesuatu hal yang pertemuan dengan pemain film tersebut, atau
diinginkan merupakan hal yang sangat mudah. debut rilis film terbaru bahkan dapat meet and
Pencarian informasi tentang perilaku seksual greet dengan para pemain (Ramadhan, 2008).
remaja saat ini sangat didukung oleh Banyak orang yang mengabaikan
perkembangan dan kemajuan teknologi dampak pornografi, padahal efek negatifnya
informasi berupa internet yang sedang lebih besar daripada narkoba dalam hal
diminati dan digemari oleh remaja. merusak otak. Tak hanya itu, pecandu
Internet meliputi gadget dan smartphone yang pornografi juga lebih sulit dideteksi ketimbang
banyak digunakan remaja dalam interaksi pacandu narkoba, ujar Dr Mark B.
sosial mereka. Kemajuan teknologi ibarat Kastlemaan, pakar adiksi pornografi dari
dua mata pisau, di satu sisi sangat USA, dalam acara 'Seminar Eksekutif
menguntungkan, di sisi lain bisa berbahaya. Penanggulangan Adiksi Pornografi' di Hotel
Salah satu dampak negatif dari kemajuan Grand Kemang, Jakarta, Senin
teknologi berupa internet adalah (27/9/2010). Menurut Dr Mark,
mudahnya mengakses pornografi dan pornografi dapat menyebabkan kerusakan
pornoaksi yakni internet pornografi (Suyatno, pada lima bagian otak, terutama pada Pre
2011). Frontal Corteks (bagian otak yang tepat
Penggunaan media sosial di kalangan berada di belakang dahi). Sedangkan
remaja pada saat ini merupakan sesuatu yang kecanduan narkoba menyebabkan kerusakan
57
Motiva : Jurnal Psikologi
2018, Vol 1, No 2, 56-62

pada tiga bagian otak. Kerusakan bagian membuat mereka menjadi ketagihan. Selain
otak ini akan membuat prestasi rasa penasaran dan ingin tahu remaja
akademik menurun, orang tidak bisa merasakan suatu sensasi saat mengakses
membuat perencanaan, mengendalikan pornografi. Hingga akhirnya menjadi menu
hawa nafsu dan emosi, mengambil wajib yang harus mereka lihat setiap hari.
keputusan dan berbagai peran eksekutif Tanpa disadari bila dalam sehari saja tidak
otak sebagai pengendali impuls-impuls. melihat content porno di smartphone, remaja
Bagian inilah yang membedakan manusia merasakan ada yang kurang dan berusaha
dengan binatang. Pada pecandu untuk melihatnya. Yang tadinya sehari sekali
pornografi, Dr Mark menjelaskan, otak meningkat sampai akhirnya menjadi satu jam
akan merangsang produksi dopamin dan sekali. Dan tanpa disadari telah menjadi adict
endorfin, yaitu suatu bahan kimia otak atau kecanduan. Mengapa hal itu bisa terjadi ?
yang membuat rasa senang dan merasa bebrapa penelitian mengungkapkan hal
lebih baik. Dalam kondisi normal, zat-zat sebagai berikut : Selama ini remaja umumnya
ini akan sangat bermanfaat untuk membuat telah menempatkan media massa sebagai
orang sehat dan menjalankan hidup dengan sumber informasi seksual yang lebih penting
lebih baik. Namun dengan dibandingkan orang tua dan teman sebaya,
pornografi, otak akan mengalami karena media massa memberikan gambaran
hyper timulating (rangsangan yang yang lebih baik mengenai keinginan dan
berlebihan), sehingga otak akan bekerja kebutuhan seksualitas remaja (Brown,
dengan sangat ekstrem kemudian mengecil 2003 dalam Wibowo, 2004).
dan rusak. "Pada dasarnya orang Tayangan media massa yang
yang kecanduan pornografi merasakan hal menonjolkan aspek pornografi diyakini sangat
yang sama dengan pecandu narkoba, erat hubungannya dengan meningkatnya
yaitu ingin terus memproduksi dopamin berbagai kasus kekerasan seksual yang terjadi
dalam otak. Tapi pecandu pornografi bisa pada remaja (Cerita Remaja Indonesia, 2001).
memenuhi 'kebutuhan' barunya itu dengan Rangsangan kuat dari luar seperti film–film
lebih mudah, kapan pun dimanapun, seks (blue film), sinetron, buku–buku bacaan
bahkan melalui handphone. Akhirnya, ini dan majalah– majalah bergambar seksi,
akan lebih sulit dideteksi dan diobati godaan dan rangsangan dari kaum pria, serta
ketimbang adiksi narkoba," jelas Dr Mark pengamatan secara langsung terhadap
yang juga Kepala Edukasi & Training Officer perbuatan seksual tidak hanya mengakibatkan
for Candeo, perusahaan riset, teknologi memuncaknya atau semakin panasnya reaksi–
dan pelatihan untuk penyembuhan adiksi reaksi seksual tetapi juga mengakibatkan
secara online yang berpusat di Amerika kematangan seksual yang lebih cepat pada diri
Serikat. Dr Mark mengatakan porngrafi anak (Kartono, 2003).
merupakan adiksi baru yang tidak tampak Di Indonesia, pornografi telah menjadi
pada mata, tidak terdengar oleh telinga, hal yang sangat umum karena sangat
namun menimbulkan kerusakan otak yang mudah diakses oleh setiap kalangan usia.
permanen bahkan melebihi kecanduan Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia
narkoba. Oleh karena itu, diperlukan (2006) menyatakan bahwa Indonesia selain
suatu pembinaan dan pengawasan dari semua menjadi negara tanpa aturan yang jelas tentang
kalangan, khususnya untuk anak- anak, pornografi, juga mencatat rekor sebagai negara
remaja dan dewasa muda, agar bisa kedua setelah Rusia yang paling rentan
terhindar dari bahaya kecanduan baru, yaitu penetrasi pornografi terhadap anak-anak dan
pornografi. (Wahyuningsih, 2012) remaja (BKKBN, 2004).
Kesenangan mengakses pornografi Dipilihnya tema kecanduan pornografi
yang dengan mudahnya dilakukan olah remaja pada remaja dalam penelitian ini dan hal ini di
58
Motiva : Jurnal Psikologi
2018, Vol 1, No 2, 56-62

dahului oleh penelitian-penelitian ditetapkan. Setelah semua data terkumpul


sebelumnya. Selain itu penelitian ini selanjutnya dilakukan analisis data.Penelitian
merupakan satu langkah yang dianggap ini akan dilaksanakan di kota Samarinda,
perlu menginggat jumlah remaja yang terhadap remaja yang terpapar dan kemudian
kecanduan pornografi jumlahnya terus kecanduan ilustrasi visual berupa video
meningkat setiap tahunnya. Remaja sebagai pornografi. Peneliti akan menentukan
generasi penerus bangsa oleh karenanya tempat penelitian berdasarkan kriteria tersebut.
penelitian ini sangat perlu untuk dilakukan. Model Penelitian
Tingginya angka pecandu pornografi yang
dilakukan oleh remaja di Indonesia sudah
sampai dengan taraf yang memprihatinkan.
Banyak Negara-negara maju yang membuat
berbagai kebijakan tentang pelarangan content
berisi situs pornografi maupun kebijakan lain
yang sifatnya melindungi warganegaranya
terhadap situs pornografi. Di Indonesia
campur tangan orang tua, sekolah dan
pemerintah masih sangat rendah. Sehingga Rancangan penelitian penelitian ini
membuka peluang bagi remaja pada menggunakan metode penelitian deskriptif
khususnya mudah terjerumus terhadap hal- kualitatif. Yaitu penilitian yang bertujuan
hal negative. Dalam hal ini kecanduan untuk mengetahui, mendeskripsikan serta
pornografi. Agar hal ini tidak terjadi, menganalisis kecanduan pornografi pada
diperlukan kerjasama dari berbagai elemen. remaja. Teknik analisa data yaitu tehnik
Dari berbagai kajian literature, kecanduan analisis data model interaktif yang terdiri dari
pornografi ini masih dapat disembuhkan dan tahapan pengumpulan data dengan metode
dapat diminimalisir. Namun membutuhkan observsai, wawancara dan jika diperlukan
kerjasama dari berbagai pihak psikotes kecerdasan atau inteligensi, reduksi
atau (penyederhanaan) data, penyajian data
METODE PENELITIAN dan penarikan kesimpulan (verifikasi).
Teknik pengumpulan data, peneliti
Tahapan penelitian dimulai dengan menggunakan 3 (tiga) teknik asesmen
studi pendahuluan, yaitu melakukan psikologis yaitu :
wawancara awal dengan orangtua, saudara, Pertama Teknik Observasi yaitu teknik
kerabat dekat atau guru yang dekat dengan pengumpulan data menggunakan teknik
subjek penelitian. Tujuan dari studi awal ini observasi dengan pengamatan langsung dan
untuk memastikan bahwa tempat penelitian tidak langsung, untuk transparansi proses
dan populasi penelitian sesuai dengan kriteria asesmen maka peneliti menggunakan teknik
yang diharapkan. Tahap selanjutnya covert (tertutup) pada subyek dan overt
merancang atau menetapkan prosedur asesmen (terbuka) pada significant others atau orang
atau pemeriksaan dengan beberapa metode terdekat subyek penelitian. Metode pencatatan
psikologis. JIka menggunakan alat ukur, maka dengan teknik pencatatan event sampling yaitu
alat ukur akan dipersiapkan sesuai dengan hingga peristiwa yang diharapkan muncul).
tujuan yang ingin dicapai kemudian diuji Kedua, teknik wawancara yaitu teknik
cobakan untuk menguji validitas dan pengumpulan data wawancara adaah teknik
reliabilitas. yang saling melengkapai terhadp teknik
Studi lapangan dilakukan dengan cara observasi. Teknk wawancara adalah teknik
mewawancarai dan mengobservasi lingkungan wawancara mendalam (In Deep Interview)
sekitar subyek penelitian dari sampel yang pada asample penelitian atau disebut
59
Motiva : Jurnal Psikologi
2018, Vol 1, No 2, 56-62

Autoanamesa dan wawancara dengan teknik Melibatkan dua orang remaja, yang terjaring
mendalam juga dilakukan pada significant dari beebrapa remaja dengan beberapa
other (orang terdekat) atau yang disebut pertimbangan dan kriteria yang didtetapkan.
dengan Alloanamesa dengan teknik Hasil penelitian sebelumnya belum
wawancara psikologis dan teknik wawancara ditemukan terkait efektifitas pornografi
kognitif. merusak sisi psiklogi manusia, hal ini dapat
Ketiga, teknik Psikotes yaitu teknik terjadi dikarenakan hal ini masih tergolong
pelengkap untuk melengkapi data awal yaitu baru. Hal ini juga serupa dengan yang terjadi
obsevasi dan wawancara, maka psikotes atau pada perantara lanjutan dari kemudahan akses
tes psikologis yang bertujuan untuk videoporno yaitu internet. Kajian-kajian
mengetahui karakter dan kepribadian sample klinis baru berupaya untuk memahami
penelitian, dan juga untuk mengetahui taraf diagnosis, factor-faktr riiko psikososia,
kecerdasan sample penelitian. Psikotes yang pengelolaan gejala, dan penanaganan
diberikan adalah berupa tes kepribadian gangguan baru. Kecanduan intrenet telah
dengan jenik tes yaitu Proyektif berupa tes diidentifikasi debagai masalah tidak hanya di
Wartegg, BAUM, DAP HTP) dan non a\Amerika Serikat, tetapi juga di Negara-
proyektif yaitu MMPI 2, tes kecerdasan negara ceperti China, Korea Selatan, dan
(WISC) dan konseling pribadi. Taiwan dan intervensi pemerintah semakin
ditingkatkan untuk memerangi kecanduan
HASIL internet yang telah menajdi masalah
kesehatan public serius.
Setelah melakukan penelitian dengan
Masalah kecanduan internet realtif masih
metode wawancara, observasi dan psikotes
baru, dan meskipun penelitian telah
pilihan, maka didapatkan data sebagai
mendolumentasikan hal-hal yang menajdi
berikut:
maslah perawatan kesehatan yang semakin
Kedua remaja yang ditenggarai
berkembang, pemahaman ilmiah tentang
sebagai pecandu videoporno mengaku
masalah ini sedang berevolusi.
bahwa diri mereka menyenangi aktifitas
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
menonoton karena hal tersebut karena
efek kecanduan merugikan pecandu baik dari
memancing rasa penasaran dan menimbulkan
sisi kognitif, afektif dan social serta aspek
sensasi yang menyenangkan. Melihat
psikologis lannya.
tontonan tersebut membuat rasa ingin
Dilihat dari sisi biologis yaitu produksi
melakukan meski hal tersebut belum pernah
hormon dopamine yang berfungsi utama
terjadi. perilaku yang ditimbulkan akibat
dalam kerusakan otak yang dihasilkan dari
tontonan tersebut adalah diakui oleh subjek
kecanduan porno adalah dengan cara sebgai
penelitian FT yaitu perilaku atau aktiftas
berikut :
pacaran yang diwarnai dengan pelukan,
Dalam otak manusia terbagi menjadi
berciuman sederhana (pipi) hingga
beberapa bagian, salah satunya adalah Pre-
berciuman dengan teknik “French kiss” dan
Frontal Cortex. Bagian otak ini terletak
tangan yang saling meraba dan tubuh saling
dibagian depan otak manusia atau didaerah
merapat dan bersentuhan alat kelamin meski
kening keatas. Bagian otak ini ahanya
berbatas pakaian.
dimiliki oleh manusia, tidak pada makhluk
DISKUSI hidup lain.
Prefrontal Cortex area merupakan
Partisipan dalam penelitian ini seluruhnya bagian terdepan dari lobus frontal, lobus
adalah remaja yang dikategorikan sebagai korteks terbesar yang berisi lima bidang utama
pecandu video porno berdasarkan hasil untuk fungsi neuropsikiatri (planning,
wawancara dan observasi sebelumnya. organizing, problem solving, selective
60
Motiva : Jurnal Psikologi
2018, Vol 1, No 2, 56-62

attention, personality) dan fungsi motorik dan dan wawancara kepada significant others yaitu
memediasi fungsi intelektual yang lebih tinggi kedua orangtua dari masing-masing subjek.
(higher cognitive functions) yakni termasuk Ditambah dengan pengakuan dari kedua
emosi dan perilaku. Fungsi eksekutif juga subjek sendiri dengan landasan prestasi
dilakukan oleh daerah Prefrontal Cortex, yaitu akademik dan non akademik serta lingkungan
berhubungan dengan kemampuan untuk sosial yang dialami.
membedakan antara pikiran yang saling
bertentangan, menentukan baik dan buruk, KESIMPULAN
lebih baik dan terbaik, yang sama dan berbeda,
konsekuensi masa depan dari kegiatan saat ini, Berdasarkan rangkaian proses assesmen,
bekerja menuju tujuan yang ditetapkan, pembahasan hasil dan pendalaman teori yang
prediksi hasil, harapan berdasarkan tindakan, telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
dan control social (kemampuan untuk bahwa kecanduan pornografi pada remaja
menekan dan mendesak bahwa, jika memberikan sumbangan besar untuk
tidakditekan, dapat menyebabkan hasil tidak menghancurkan masa depan mereka.
dapat diterima secara sosial). Prefrontal cortex Sasaran utama adalah kemampuan kognitif
pada manusia mengurus, mengintergrasikan, yang kemudian akan mempengaruhi prosos
memformulasikan, memilih, memonitor, berfikir (thinking), mengingat (memori) dan
memodifikasi, dan menilai semua kegiatan memanggil kembali (recall) rekaman data yang
sistem syaraf yang ada (Stuff and Benson. disimpan diotak. Proses kognitif tersebut akan
1987). terhambat dan memberikan output berupa
Yang dapat merusak sistem kerja PFC kelambatan dalam berfikir dan memproses
adalah ada dua hal yaitu, pertama benturan informasi serta sulit untuk berkonsentrasi.
kuat di kepala bagian depan dan kedua zat Kemampuan afeksi atau perasa
kimiawi. Dalam kasus kali ini, zat kimiawi terkena dampak jika perilaku menonton
berperan dalam merusak PFC yang didapatkan pornografi tersebut dilakukan, yaitu
dari pertama narkotika, kedua Psikotropika, memancing hormone dopamine yang
ketiga Zat adiktif/NAPZA dan Pornografi menghasilkan sensasi rasa nyaman dan tenang.
(Risman, 2016). Cara kerja pornografi dalam Sensasi yang ditinggalkan ini memberikan efek
merusak PFC yaitu berasal dari hormone ketagihan untuk mendapatkan sensasi nyaman
dopamine yang membanjiri PFC sehingga tersebut, maka munculah perilaku ketagihan
kemampuan dasar PFC yaitu perencanaan untuk menonton video porno baik melalui
masa depan, memahami, mengendalikan diri, video singkat atau yang berdurasi lama dan
berfikir kreatif,dan ini adalah bagian dari eksklusif. Untuk kemampuan motoric dan
kepribadian manusia menjadi tidak dapat social serta afektif perlu dikaji lebih dalam dan
bekerja maksimal sehingga menjadi tumpul dilakukan peneitian mendasar a tau studi kasus
dan secara berkala kepribadian seseorang untuk kemudian dijadikan landasan teori untuk
berubah. Seseorang yang sebelumnya penelitian lanjutan.
memiliki kepribadian : tenang, mampu
menyelesaikan masalah dengan maksimal dan UCAPAN TERIMA KASIH
efektif, pengendalian emosi yang sebelumnya Penelitian ini dibiayai oleh Direktorat Jenderal
sangat baik bisa menjadi rusak dan tidak Penguatan Riset dan Pengembangan
terkontrol. Kementrian Riset,Teknologi dan Pendidikan
Hal ini yang terjadi pada 2 (dua) subjek Tinggi dengan Nomor Kontrak
penelitian dalam penelitian ini, terbukti bahwa 509/KONTRAK-
PENELITIAN/K11/KM/2018 tgl 22 Februari
kemmapuan mengahapal, konsentrasi dan
2018
sosial kedua subjek remaja mengalami
penuruanna ini berdasarkan hasil observasi
61
Motiva : Jurnal Psikologi
2018, Vol 1, No 2, 56-62

DAFTAR PUSTAKA Supriati, E & Fikawati, S (2008), Efek


Paparan Pornografi Pada Remaja
BKKBN. (2004). Anak Indonesia Rentan SMP Negri
Pornografi.
Pontianak. Jurnal Makara, Social Humaniora
Brooks, Jane. (2009) The Process of Parenting. 2009 : 48-56
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian
Haryani, M, Mudjiran & Syukur. 2012. kuantitatif, kualitatif, dan kombonasi
Dampak Pornografi Terhadap Prilaku (mix methods). Bandung: Alfabeta
Siswa dan
Wahyuningsih, M, (2012). Kecanduan
Pornografi Lebih Merusak Otak
Upaya Guru Pembimbing Untuk
daripada Narkoba.
Mengatasinya. Jurnal Ilmiah Konseling
2012 hal: 1-8 Artikel dalam majalah Femina Edisi Maret
2012
Hurlock, Elizabeth. 1992. Psikologi
Perkembangan.Jakarta: Erlangga Kamus Yutifa, H, Pristiana, A & Misrawati 2015
Besar Bahasa Indonesia (KBBI).2010 Hubungan Pornografi Melalui
Jakarta : Erlangga Santrock.W.J. 2007. Elektronik
Life-Spant Development. Jakarta :
Erlangga Terhadap Prilaku Seksual Remaja, Jurnal JOM
Vol 2, No 2 Oktober 2015.

62

Anda mungkin juga menyukai