Dalam materi yang dibawakan oleh kapten agus, kami pelajaran tantang apa yang harus dilakukan
jika kita menghadapi masalah di tengah laut (seperti kapal tenggelam). Cara bertahan hidup yang
penting dilakukan saat menghadapi hal – hal darurat yang disingkat menjadi S.T.O.P (Stop, Think,
Observe, dan Plan), selain itu kami juga mendapat tips untuk mengapung baik air sedang tenang
maupun air buruk.
Setelah mendapat materi, kami diarahkan untuk melihat dan mendengarkan sedikit araham dari
Letnan Cahyo tentang terapi HBO, salah satunya tentang table kegunaan hiperbarik :
Orang yang sudah terkena Decompression Sickness dapat ditangani dengan menggunakan terapi
HBO adalah yang masih dalam golden periode (6-8 jam), namun jika sudah lebih dari 48 jam maka terapi
HBO sudah tidak efesien lagi. Di Rumkit Al dr. F.X. Suhardjo terdapat 2 alat hiperbariknya masih
beroperasi yang pertama adalah buatan Indonesia tahun 2016 dan yang satunya lagi adalah buatan
perancis tahun 1980-an. Jika ingin menggunakan fasilitas tersebut harus mengeluarkan biaya yang
berbeda – beda tergantung kebutuhan pasien, yaitu :
Setelah semua pasien coba siap, maka lalu diserahkan untuk memasuki ruang HBO. Didalam ruang itu
mereka didampingi oleh seorang suster sebagai instruktor. Langkah langkah yang terjadi diruang
hiperbarik tersebut , yaitu :
a) Duduk dikursi yang telah disediakan dan menenangkan diri, kemudian suster akan mebagikan air
mineral untuk membantu menyamakan tekanan udara yang dihasilkan didalam ruang tersebut.
b) Setelah itu dilakukan proses descent(masuk kedalam air) yang mencapai kedalaman 8 meter,
yang dimana 1 meter untuk setiap 1 menit.
c) Kemudian mereka akan diberikan instruksi untuk memakai oksigen selama 15 menit dan tetap
turun ke kedalaman 10 meter selama kurang lebih 5 menit. Pada beberapa teman yang tekanan
darahnya sedikit tinggi seperti Lulu (142/104) dan Etrin (135/90) keduanya merasa sangat berat
untuk melakukan inspirasi saat menggunakan masker oksigen. Sedangkan untuk yang teman –
teman lain seperti Inayah, Christy, dan Tari yang tekanan darahnya biasanya normal tidak
merasa kesulitan untuk inspirasi.
d) Semua pasien coba diminta untuk melepaskan masker O2, kemudian naik ke permukaan per 1
meter selama 1 menit. Ketika sampai di ketinggian 4 meter, mereka berhenti selama 5 menit
lalu dilanjutkan lagi naik ke permukaan per 1 meter setiap 1 menit.
e) Setelah dilakukan penyamaan tekanan dengan tekanan diluar ruang HBO yakni dari 2 Ata ke 1
Ata, pintu akan perlahan terbuka jika tekanan sudah sama.
f) Pasien coba diminta keluar dan memasang baju seperti biasa.
Demikian laporan singkat dari kelompok kami. Sekian dan terima kasih