Proposal Penelitian
Proposal Penelitian
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh:
Mia Permata Sari
NIM : 2017212041
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2020
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
2.1.1 Likuiditas………………………………………………......... 9
2.1.2 Piutang………………………………………………………. 9
likuiditas…………………………………………………. 14
2.3 Hipotesis ………………………………………………………….. 15
3.3.2 Sampel………………………………………………………. 17
BAB I
PENDAHULUAN
harus memiliki suatu tujuan agar dapat membuat perusahaan hidup dalam
suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,
baik, karena dana jangka pendek kreditur yang dipinjam perusahaan dapat
dijamin oleh aktiva lancar yang jumlah relatif banyak. Jika dipandang dari
adanya saldo kas yang menganggur, persediaan yang relatif berlebihan atau
2
oleh tingkat perputaran modal kerja pada suatu sistem operasi perusahaaan,
berupa kas dan surat-surat berharga. Dengan alat likuid ini perusahaan
produksi menjadi barang jadi. Barang jadi kemudian dijual, baik secara tunai
maupun kredit.
kegiatan usahanya agar dapat berjalan dan salah satunya adalah dengan
dalam bentuk piutang dagang. Piutang dagang akan berubah menjadi kas
pada saat piutang dagang itu telah dilunasi yaitu pada saat piutang tersebut
terlambat atau tidak dibayar maka angka perputaran piutang akan rendah
tunai karena dengan penjualan tunai relative tidak memiliki resiko tidak
tidak mau harus melakukan penjualan dalam bentuk kredit agar dapat
bagian dari aktiva lancar dan perubahan pada aktiva lancar dapat
perusahaan meningkat maka di satu sisi tingkat likuiditas akan naik yang
Sebaliknya jika jumlah piutang turun maka di satu sisi tingkat likuiditas akan
perusahaan.
yang tinggi maka kondisi modal yang ada akan semakin tinggi dan
kondisi modal yang ada juga akan rendah sehingga dikatakan illiquid atau
tidak liquid. Jadwal jatuh tempo akan mengarahkan perusahaan pada kondisi
perusahaannya.
yang negative dan lemah. Hal ini berdasarkandari hasil analisa korelasi untuk
likuiditas membarikan hasil untuk current ratio sebesar 0.1026 dan utnuk
quick ratio sebesar 0.0809, berarti antara perputaran piutang dengan likuiditas
(current ratio dan quick ratio) menunjukan r = -0,9267 dan r = -0,90, hasil ini
dari penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Agus Santoso dan Mohammad
CV. Bumi Sarana Jaya. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F yang memperoleh
hasil Fo = 24,841 > F = 19,00 dan uji t yang menghasilkan sig. < 0,05 atau t
likuiditas. Dalam penelitian ini menggunakan sampel dan tahun yang berbeda
yaitu pada industry barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Untuk itu peneliti membuat judul penelitian ini dengan judul : “Pengaruh
6
adalah:
barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2007 s.d. 2011?
likuiditas?
tingkat likuiditas?
adalah:
tingkat likuiditas.
1. Bagi Penulis
dalam menyusun sebuah penelitian dan mengolah data yang ada untuk
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1 Likuiditas
yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat
yang terdiri atas Neraca, Laporan Rugi-Laba, dan Laporan Perubahan Modal.
Current rasio =
2.1.2 Piutang
mengatakan bahwa piutang yang dimaksud adalah piutang yang timbul dari
2009).
(2009) menyatakan piutang sebagai bagian dari komponen modal kerja yang
Semakin lama terkaitnya modal kerja tersebut dalam piutang dan menandakan
semakin kecil tingkat perputaran piutang dalam satu periode akan tetapi
terikatnya modal kerja sehingga tingkat perputaran piutang dalam satu periode
semakin besar.
perputaran piutang.
dua faktor utama, yaitu penjualan kredit dan rata-rata piutang. Rata-rata
dengan piutang akhir periode dibagi dua. Adakalanya angka penjualan kredit
untuk suatu periode tertentu tidak dapat diperoleh sehingga yang digunakan
sebagai berikut:
Rata-rata piutang =
Perputaran piutang =
efisien atau tidaknya piutang, ada indikator lain yang cukup penting yaitu jika
Hasyim 2009)
12
1. Melalui surat
bebarapa hari tetapi belum juga dilakukan pembayaran maka perusahaan dapat
2. Melalui telepon
dibayarkan. Maka bagian kredit dapat menelpon langganan dan secara pribadi
3. Kunjungan Personal
secara personal atau pribadi ke tempat langganan sering kali digunakan karena
4. Tindakan Yuridis
dari yang diharapkan dan seberapa jauh piutang perusahaan bisa dipakai
lancar yang paling likuid dibandingkan aktiva lancar yang lainnya, untuk
merubah piutang menjadi kas memerlukan waktu yang lebih pendek. Semakin
perputaran piutang yang akan dapat memperkecil Cash Ratio perusahaan dan
14
pendeknya.
rata dibagi penjualan kredit. Hal ini apabila piutang awal tahun sangat rendah
dibandingkan piutang akhir tahun. Abdullah (2005) dalam Rahmat dan Nur
2008) mengatakan bahwa dalam pengumpulan piutang dalam periode 360 hari
akan dapat mengetahui efisiensi dana yang tertanam dalam piutang yang akan
yang periodenya terlalu tinggi berarti kebijakan kredit terlalu bebas, akibatnya
investas dalam piutang menjadi terlalu besar serta keuntungan akan menurun.
Likuiditas (Y)
2.3 Hipotesis
sebagi berikut:
likuiditas.
16
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
tersebut (Rumengan,2010)
maka definisi operasional yang digunakan dan dibahas adalah sebagai berikut:
efisien atau tidaknya piutang, ada indikator lain yang cukup penting yaitu
Current Liabilities.
3.3.1 Populasi
subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
3.3.2 Sampel
Efek Indonesia.
laporan keuangan auditan secara lengkap dari tahun 2007 s.d. 2011.
kriteria dari 43 perusahaan dari populasi yang ada dalam penelitian ini.
Indonesia tahun 2007 s.d. 2011 yang diperoleh dari pihak kedua atau tangan
kedua.
Bursa Efek Indonesia, JSX Statistics, laporan hasil penelitian ilmiah dan jurnal
penelitian ilmiah.
19
yang meliputi :
regresi terdapat satu variabel dependen dan lebih dri satu variabel independen.
oleh persamaan:
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Dimana:
Y = Likuiditas
20
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
X1 = Perputaran Piutang
X2 = Pengumpulan Piutang
e = Variabel Pengganggu
regresi yang ditetapkan terjamin validitasnya. Hal ini dilakukan agar model
yang ditetapkan dapat diterima dan menjadi Best Linear Unbiased Estimator
Dalam uji asumsi klasik ini model analisis yang penulis gunakan
adalah:
a) Multikolinearitas
dengan melihat nilai toleran dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF)
≤ 10
21
mendekati 1
b) Autokorelasi
antar variabel bebas yang diurutkan menurut waktu (data time series) atau
ruang (data cross section). Untuk mengetahi adanya autokorelasi atau tidak
dalam suatu model regresi dilakukan dengan melakukan uji Durbin Watson
(Dw) dengan d1 dan du tertentu. Jika nilai Dw > du berarti tidak ada gejala
c) Heterokedasitas
disebut heterokedasitas.
residual adalah > 0,05 dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi
heterokedasitas.
d) Normalitas
normal atau tidak. Salah satu cara untuk mengetahui apakah data
22
berdistribusi normal atau tidak adalah dengan uji one sampe kolmogrov-
smirnov test (Nurgiyantoro dkk, 2004 cit. Haryanti, 2007) hasil normalitas
diketahui dari nilai signifikansi, bila > 0,05 berarti menunjukan model
DAFTAR PUSTAKA
Bursa Efek Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2, No. 11.
http://muttaqinhasyim.wordpress.com
Batam.
Santoso, Rahmat Agus dan Mohammad Nur, 2008, Pengaruh Perputaran Piutang