Diajukansebagaisalahsatusyaratuntukmemperolehgelar
Ahli MadyaKeperawatan
i
\
ii
iii
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETJUAN PUBLIKASI
KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
NIM : P07120115013
Jurusan : KEPERAWATAN
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Poltekkes Kemenkes Yogyakarta berhak menyimpan,
mengalihmedia/ formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencntumkan nama
saya sebagi penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di :
Pada tanggal :
Yang menyatakan
( )
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulisan KTI/TA ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Program Studi Keperawatan Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Penulis pada kesempatan ini
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
vi
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN KADEMIS .................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi
ABSTRACT .......................................................................................................... xii
INTI SARI............................................................................................................ xiii
vii
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 42
A. Hasil Studi Kasus ................................................................................. 42
B. Pembahasan .......................................................................................... 72
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 78
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
Application of Puzzle- Play Therapy to Anxiety Level in Hospitalization of
Prescool Age in Dahlia Ward of RSUD Wonosari
ABSTRACT
Banckground: The weakness at child of preschool age that is has lower immunity of
adult so that cause child hit by infection, fall and injured so that child have to
experience treatment at hospital. Affect from hospitalization will generate
psychological reaction at child in the form of anxiety. Anxiety will cause child of
become not co-operative and invited difficult to work along with health workes. At
last three-month of child mean of preschool age taken care in Dahlia ward of RSUD
Wonosari counted 24 monthly child of them and experience of anxiety, especially
new child that first time taken care of.The Purpose of this research depict treatment
upbringing with giving of puzzle- play therapy at natural child of hospitalization
anxiety. The methode of this research type represent descriptive with desain research
of case study cover treatment process. Result of this research indicate that conducted
of play therapy at client which in taking care of to lodge can overcome anxiety of
client. In the assesment of two client got moderete anxiety, after both of them given
by puzzle-play therapy, anxiety at both of client there no anxiety or overcome.
Conclution: Puzzle- play therapy passed to effective of taken care of child lodge to
overcome anxiety. Advice :Expected by puzzle- play therapy passed to taken care of
child lodge to overcome anxiety.
1
Nursing student of Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2
Nursing Lecturer of Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
3
Nursing Lecturer of Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
xii
PENERAPAN TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP TINGKAT
KECEMASAN PADA HOSPITALISASIANAK USIA PRASEKOLAH
DI BANGSALDAHLIA RSUD WONOSARI
INTISARI
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang lebih rendah dari orang dewasa sehingga menyebabkan anak rentan
terkena infeksi, jatuh dan cidera sehingga anak harus menjalani perawatan
pada proses perawatan dan pengobatan serta penyembuhan dari anak yang
1
2
dari 50% dari jumlah tersebut anak mengalami kecemasan dan stress.
yang spesial dibanding pasien lain, waktu yang dibutuhkan untuk merawat
(Wahyuni, 2016)
Kecemasan pada anak merupakan hal yang harus segera diatasi, karena
Berbagai dampak hospitalisasi dan kecemasan yang dialami oleh anak usia
cepat dan baik akan membuat anak lebih nyaman dan lebih kooperatif
perawatan. Jika kecemasan berlangsung lama dan tidak teratasi maka akan
menimbulkan trauma pada anak setelah keluar dari rumah sakit (Wong,
2009).
tindakan tanpa adanya resiko trauma pada anak baik trauma fisik ataupun
dari ketegangan dan stress yang dialami. Selain itu dengan melakukan
kecemasan.
sebanyak 25% atau 5 orang anak yang berada pada kategori kecemasan
sedang, dan 10% atau 2 anak berada pada kecemasan ringan mengalami
anak yang baru pertama kali dirawat. Kecemasan pada anak ditandai
dengan menangis, rewel, memberontak, tidak mau makan, susah tidur, dan
bangsal tersebut.
B. Rumusan Masalah
Wonosari ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
D. Manfaat Penelitian
Yogyakarta
c. Penulis Selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
A. Terapi Bermain
anak perlu bermain untuk mengeluarkan rasa takut dan cemas yang
terhenti pada saat anak sakit atau anak rawat dirumah sakit (Wong,
2009).
Sukarmin, 2009)
6
7
penuh dengan stress, baik bagi anak maupun bagi orangtua. Beberapa
2008)
hati.
lainnya.
umur berbeda.
9
misalnya anak laki-laki suka main bola dan anak perempuan suka
bermain boneka.
5. Kategori Permainan
menjadi 2 yaitu:
a. Bermain Aktif
b. Bermain Pasif
6. Klasifikasi Permainan
a. Berdasarkan isinya
orangtuannya.
1) Solitary Play
kognitif.
2) Paralel Play
3) Asosiative play
4) Cooperative play
5) Therapeutik play
7. Permainan Puzzle
karena saat bermain puzzle anak dituntut untuk sabar dan tekun dalam
merangkainya. Lambat laun hal ini akan berakibat pada mental anak
dan sederhana.
asing.
mengeksplorasi perasaan.
B. Kecemasan / Ansietas
1. Pengertian Kecemasan
2. Tanda-tanda kecemasan
b. Gugup
d. Tangan berkeringat
f. Mual
g. Sakit kepala
h. Sakit perut
a. Sakit kepala
b. Sulit bernafas
e. Sakit perut
f. Gelisah
g. Jantung berdebar
h. Gemetar
i. Mimpi buruk
anak
a. Jenis Kelamin
Anak pada umur 3-6 tahun , kecemasan lebih sering terjadi pada
b. Umur
mengendalikan emosinya.
a. Fase protes
peningkatan stress
atau bergerak.
c. Fase pelepasan
kesenangan.
20
5. Klasifikasi Cemas
a. Kecemasan Ringan
2008)
b. Kecemasan Sedang
c. Kecemasan berat
d. Panik
Tanda dan gejala yang terjadi pada keadaan ini adalah susah
a. Respon motorik
b. Respon fisiologis
c. Respon kognitif
pernapasan.
23
Image Scale (FIS). Faces Image Scale terdiri dari lima kategori
C. Hospitalisasi
1. Pengertian Hospitalisasi
(Supartini, 2012)
2. Dampak Hospitalisasi
a. Bayi
Bayi baru lahir beradaptasi untuk hidup di luar rahim dan masih
bergantung pada orang lain untuk diasuh dan dijaga. Pada usia
diri sebagai terpisah dari ibunya. Sebagai hasil, bayi pada umur
ini sadar akan adanya pengasuh utama mereka dan akan menjadi
b. Balita
peristiwa-peristiwa traumatis.
c. Prasekolah
dialami.
e. Remaja
(Amida,2012)
memasuki tahap initiate vs guilt, pada masa ini anak-anak dalam masa
memasuki pada tahap preoperasional, ciri khas fase ini adalah anak
dua kejadian yang bersamaan sebagai sebab akibat. Berpusat pada satu
hidup. Pada waktu bermain, orang tua perlu menjelaskan kepada anak
1. Pengkajian Keperawatan
a. Riwayat kesehatan
imuisasi.
lain.
b. Pemeriksaan Fisik
lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar perut dan lingkar dada) dan
2. Diagnosa Keperawatan
kebutuhan oksigen
3. Perencanaan Keperawatan
diharapkan adalah:
3) Suhu(36,5oC-37,5oC)
Intervensi :
perasaannya
perkembangan
perawatan
32
diharapkan adalah:
Intervensi :
diharapkan adalah:
Intervensi :
aktivitas
dilakukan
diharapkan adalah :
Intervensi :
diharapkan adalah:
Intervensi :
4. Pelaksanaan Keperawatan
pada anak tidak boleh menimbulkan trauma pada anak. Selain itu,
5. Evaluasi
Subyek dalam studi kasus ini adalah 2 anak dengan jenis kelamin
sakit, minimal sudah hari ke-2 dirawat di rumah sakit, anak dalam keadaan
C. Fokus Studi
Fokus studi yang akan dijadikan titik acuan studi kasus berikut ini
yaitu:
hospitalisasi
36
37
hopitalisasi
D. Definisi Operasional
rawat inap.
2. Kecemasan adalah suatu keadaan rasa tidak aman dan nyaman yang
1. Tahap persiapan
a. Menentukan masalah
b. Menentukan judul
c. Menyusun proposal
praktik
2. Tahap pelaksanaan
dilakukan penelitian
keluarga.
kecemasan.
bermain
3. Tahap Evaluasi
yang dipilih. Untuk studi kasus, data disajikan secara tekstular atau narasi
dan dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subyek studi
Studi kasus ini pada dasarnya tidak menimbulkan resiko bagi klien,
namun penulis tetap perlu sesitif terhadap isu-isu etik dalam menjalankan
studi kasus. Studi kasus ini juga tidak memberikan dampak negatif berupa
memenuhi beberapa prinsip etika penelitian salah satunya adalah ijin atau
1. Hak untuk self determination, klien memiliki otonomi dan hak untuk
diri.
2. Hak terhadap privacy dan dignity berarti bahwa klien memiliki hak
untuk dihargai tentang apa yang akan mereka lakukan dan apa yang
consent.
BAB IV
HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum
tempat tidur untuk kelas II dan 2 tempat tidur untuk klien isolasi.
pada anak tidak hanya memandang keluhan berupa fisik tetapi juga
42
43
2. Kasus Kelolaan
a. Kasus I
1) Pengkajian
a) Identitas Klien
b) Penanggungjawab/ Keluarga
RSUD Wonosari.
d) Riwayat Pertumbuhan
dan lego.
e) Riwayat Sosial
f) Riwayat Keluarga
(1) Nutrisi
An.L.
(2) Cairan
Susu formula saat pagi, siang dan malam hari, satu hari
(3) Aktivitas
siang jam 12:00 atau jam 13:00, saat malam hari An.L
(5) Eliminasi
(6) Emosi
(7) Sosial
adalah Ny.S.
(8) Spiritual
untuk mengaji.
i) Pemeriksaan Fisik
(9) Dada :
(10) Abdomen :
terdapat jejas
Perkusi:timpani
2018
normal
k) Program Terapi
2) Analisa Data
DO=
saat dilakukan pengkajian anak tampak
selalu memegang tangan ibunya yang
duduk disampingnya, wajah anak tampak
tegang
Saat anak disapa anak memalingkan
wajah dan bersemunyi pada ibunya
FIS Sedang
Nadi ;130 kali/ menit, suhu;37,7oC RR
;28 kali/menit TD:115/70mmHg
3) Diagnosa Keperawatan
bronchopneumonia
yang diberikan dari rumah sakit., tidak ada mual dan muntah
pada An.L.
55
penyakit An.L
4) Rencana Keperawatan
(Farida)
(Farida)
58
b. Kasus II
1) Pengkajian
berikut :
a) Identitas Klien
medis bronkhopnemonia.
b) Penanggungjawab/ Keluarga
lalu, batuk dahak sulit untuk keluar, tidak demam, tidak pusing
demam.
lalu An.D terjatuh dari tempat tidur saat tidur sendiri. Saat
lengkap.
d) Riwayat Pertumbuhan
sakit ini saat bertemu petugas kesehatan dan orang yang asing
sakit ini biasanya kalau rewel An.D bermain game yang ada
e) Riwayat Sosial
apotek atau ke puskesmas saja tetapi kali ini harus rawat inap.
pasti.
game di Hp.
f) Riwayat Keluarga
sekitar 2-3 juta per bulan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan
jalan dekat dengan pasar. Setiap hari banyak asap kendaraan dan
garis silang dan dapat memilih garis yang lebih panjang. An.D
(1) Nutrisi
(2) Cairan
susu formula saat pagi hari satu gelas belimbing. Air putih
meminumnya.
(3) Aktivitas
jarang tidur siang, saat malam hari An.D tidur jam 20:00
saat siang hari An.D lebih sering tidur, tidur siang bisa 2
kali, tetapi saat malam hari sulit tidur dan tidur tidak
(5) Eliminasi
1-2 kali sehari di kamar mandi dan BAK 6-7 kali sehari
BAB 1 kali sehari di kamar mandi dan BAK 3-5 kali sehari
(6) Emosi
(7) Sosial
(8) Spiritual
diajari doa-doa, selain itu saat dirumah An.D pada sore hari
i) Pemeriksaan Fisik
(1)Keadaan umum
,suhu;36,9oC,RR;25kali/menit, TD:110/70mmHg,respon
terdapat benjolan.
(9)Dada :
reguler.
(10) Abdomen :
terdapat jejas
Perkusi:timpani
trombosit 390000
k) Program Terapi
Inhalasi.
68
2) Analisa Data
DS=
Ny.S menyatakan bahwa beliau
tahunya bahwa An.D hanya batuk –
batuk belum mengetahui mengenai
penyakitnya secara pasti.
3) Diagnosa Keperawatan
sedang
secara pasti.
4) Rencana Keperawatan
tindakan
(Farida)
(Farida)
Daftar tabel 10. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan pada Kasus An.D
No TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx JAM
1 5 Mei 2018 Melakukan evaluasi S=
/jam 10:30 kecemasan klien Ny.H menyatakan anaknya
sudah tidak rewel, saat alam
hari sudah tidur nyenyak.
O=
TD=95/60mmHg, Nadi= 110
kali per menit, Suhu= 36,6 oC,
RR= 20x/ menit, FIS tidak ada
cemas, tampak ceria
A=
Ansietas b.d hospitalisasi
teratasi .
P=
Anjurkan kelurga memberiikan
permainan yang edukatif
(Farida)
B. Pembahasan
2018. Pengkajian pada klien kedua yaitu An.D pada tanggal 3 Mei 2018.
Kedua klien masuk rumah sakit dengan diagnosis medis yang sama yaitu
menjalani perawatan di rumah sakit. Pada kedua klien An.L dan An.D
Tanda-tanda vital An.L saat pengkajian yaitu nadi ;125 kali/ menit,
yang paling efektif diberikan sesuai dengan kebutuhan anak yaitu bermain.
selain itu anak juga akan memperoleh kegembiraan dan lebih kooperatif
kedua klien yaitu terapi bermain untuk mengatasi kecemasan. Hal ini
ditempat tidur klien masing-masing, karena pada kedua klien ini terpasang
nasal kanul, sehingga permainan dilakukan diatas tempat tidur agar terapi
oksigen tetap dapat dipenuhi. Terapi bermain juga dilakukan dalam durasi
waktu 10 menit-15 menit, hal ini untuk menghindari kelelahan pada klien
dan kedua klien didampingi oleh orangtua. Menurut Suriadi & Rita (2010)
puzzle dalam waktu 10-14 menit. Kedua klien dalam menyusun puzzle
75
dibantu oleh orangtua klien. Saat permainan puzzle kedua klien tampak
bahwa bermain puzzle dapat menurunkan kecemasan pada anak. Hal ini
karena saat bermain puzzle anak dituntut untuk sabar dan tekun dalam
merangkainya. Lambat laun hal ini akan berakibat pada mental anak
menghadapi sesuatu.
hasil. Pada klien An.L hasil dari terapi bermain puzzle yang dilakukan
waktu 9 menit TD: 105/65mmHg, nadi: 121 kali per menit, suhu: 36,6 oC,
RR: 24x/ menit, FIS tidak ada cemas. Kemudian dilakukan evaluasi
ceria, TD:100/60mmHg, nadi= 109 kali per menit, suhu= 36,5 oC, RR=
23x/ menit, FIS tidak ada cemas. Masalah kecemasan pada An.L dapat
menit, suhu: 37,2 oC, RR: 23x/ menit, FIS cemas ringan masih terdapat
kecemasan ringan pada An.D, sehingga dilakukan terapi bermain lagi pada
100/60mmHg, nadi: 116 kali per menit, Suhu: 37,1 oC, RR: 21x/ menit,
FIS tidak ada cemas. Kemudian dilakukan evlaluasi hasil pada hari
berikutnya, menunjukkan anak tampak ceria, FIS tidak ada cemas. Pada
dua kali.
berupa terapi bermain sebagai respon dari kecemasan. Dari kedua klien
beberapa tanda vital seperti usia, jenis kelamin, lingkungan, rasa sakit, dan
kecemasan.
pada ekspresi wajah antara An.L dan An.D. Pada hari pertama pemberian
intervensi terapi bermain pada An.L menunjukkan hasil tidak ada cemas.
Pada hari ke-dua saat penelitian, An.L menunjukkan tidak ada lagi
bermain menunjukkan hasil masih ada kecemasan ringan dan pada terapi
faktor.Pada An.L pada saat terapi bermain selalu didampingi oleh ibunya
sedangkan pada An.D pada saat terapi bermain pertama didampingi oleh
perbedaan dari kedua hasil tersebut juga dipengaruhi oleh jenis permainan
yang biasa dilakukan oleh kedua anak. An.L menyukai permainan mobil-
mobilan dan lego, sedangkan An.D lebih suka bermain game yang ada di
pada anak salah satunya adalah alat dan jenis permainan yang biasa
digunakan anak, alat dan jenis permainan yang berbeda akan berpengaruh
C. Keterbatasan Penelitian
pengambilan data dari kedua klien tidak pada waktu yang sama.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
puzzle . Pada An.L setelah diberikan terapi bermain puzzle satu kali
dan pada terapi bermain kedua cemas teratasi. Perbedaan hasil ini
B. SARAN
rutin.
79
80
Yogyakarta
c. Penulis Selanjutnya
Adriana, Dian. (2013). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak.
Jakarta: Salemba Medika
Desidel, Z. (2011). Buku Ajar Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta: EGC
Kaluas, Inggrith, Amatus Yudi I, & Rina Margareth K. (2015). Perbedaan Terapi
Bermain Puzzle dan Bercerita Terhadap Kecemasan Anak Usia
81
82
Kyle, Terri & Susan Carmen. (2008). Essentials of Pediatric Nursing. Hong
Kong. Libbrary of Congress Cataloging-in-Publication Data
Mendri, Ni Ketut, Atik Badi’ah & Adita Laksmi. (2005). Pengaruh Pemberian
Terapi Bermain Terhadap Penurnan Kecemasan Pada Anak Toddler (1-3
Tahun) Di Instalasi Rawat Inap I D 2 RS Dr Sardjito Yogyakarta. Jurnal
Teknologi Kesehatan Vol. 1 No.1. Perpustakaan Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
Mutiah, D. (2015). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada Media
Riyadi, Sujono & Sukarmin. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi 1.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Saputro, Heri dan Intan Fazrin.(2017). Anak Sakit Wajib Bermin di Rumah Sakit.
Ponorogo: forum Ilmiah Kesehatan(FORIKES)
Stuart, GW. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 5. Jakarta: EGC
Suriadi, & Rita Yuliani. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI
Wahyuni, A., Anggika. (2016). Tingkat Kecemasan Pada Anak Prasekolah Yang
Mengalami Hospitalisasi Berhubungan Dengan Perubahan Pola Tidur di
RSUD Karanganyar. Gaster Vol. XIV No. 2. Diakses melalui
www.jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id pada 6 Januari 2018
Wong. L., Donna, Marilyn Hockenberry, David Wilson, et all. (2009). Buku
Ajar Keperaatan Pediatrik Volume 2. Jakarta. EGC
LAMPIRAN 1
JADWAL KEGIATAN KARYA TULIS ILMIAH
TAHUN 2018
Waktu
No. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan proposal
penelitian
2. Seminar proposal KTI
3. Revisi proposal KTI
4. Perijinan kegiatan KTI
5. Persiapan kegiatan KTI
6. Pelaksanaan kegiatan
KTI
7. Pengolahan data
8. Penyusunan hasil
kegiatan KTI
9. Seminar hasil KTI
10. Revisi hasil kegiatan
KTI dan penjilidan KTI
86
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
FORMAT PENGKAJIAN
1) IDENTITAS KLIEN
No Rekam Medis : Tanggal masuk RS:
Nama Klien :
87
Nama panggilan :
Tempat/tgl lahir :
Umur :
Jenis Kelamin :
Suku :
Bahasa yang dimengerti :
Orang tua/wali :
Nama ayah/ibu/wali :
Pekerjaan ayah/ibu/wali :
Pendidikan :
Alamat ayah/ibu/wali :
2) KELUHAN UTAMA =
3) RIWAYAT KELUHAN SAAT INI =
4) RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
a. Prenatal :
b. Perinatal dan post natal :
c. Penyakit yang pernah diderita :
d. Hospitalisasi/tindakan operasi :
e. Injuri/kecelakaan :
f. Alergi :
g. Imunisasi dan tes laboratorium :
h. Pengobatan :
5) RIWAYAT PERTUMBUHAN=
6) RIWAYAT SOSIAL :
a. Yang mengasuh :
b. Hubungan dengan anggota keluarga :
c. Hubungan dengan teman sebaya :
d. Pembawaan secara umum :
7) RIWAYAT KELUARGA
a. Sosial ekonomi :
b. Lingkungan rumah :
c. Penyakit keluarga :
8) PENGKAJIAN TINGKAT PERKEMBANGAN SAAT INI (gunakan
format DDST ):
a. Personal sosial :
b. Adaptasi motorik halus :
c. Bahasa :
d. Motorik kasar :
9) PENGKAJIAN POLA KESEHATAN KLIEN SAAT INI
a. Nutrisi :
b. Cairan :
c. Aktivitas :
d. Tidur dan istirahat :
e. Eliminasi :
f. Emosi :
g. Sosial :
88
h. Spiritual :
10) PEMERIKSAAN FISIK :
a. Keadaaan umum :
- Tingkat kesadaran :Nadi :…., suhu;.., RR ….TD:…
- Respon nyeri : ..
- BB;…,TB;…, LLA ;…LK,...
b. Kulit :
c. Kepala :
d. Mata :
e. Telinga :
f. Hidung :
g. Mulut :
h. Leher :
i. Dada :
j. Abdomen :
k. Muskuleskeletal :
11) PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG
12) INFORMASI LAIN
13) ANALISA DATA
No Data Masalah Kemungkinan
penyebab
DIAGNOSA
No. TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
89
XV I. CATATAN PERKEMBANGAN
No TANGGAL
IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx JAM
90
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5
tujuan dan
peraturan kegiatan
4. Perawat menjelaskan
media yang
akan dijadikan media
permainan
5. Kontrak waktu
10. Evaluasi
a. Anak bisa menyelesaikan menyusun puzzle
b. Merasa senang, tenang terkait hospitalisasi
c. Terjadi perubaahan ekspersi wajah sebelum dan sesudah terapi
bermain dari sedang sampai tidak ada cemas
d. Terjadi penurunan tanda-tanda vital pada klien.
LAMPIRAN 6
93
LEMBAR OBSERVASI
Nama Responden =
Umur =
Jenis Kelamin =
No Instrumen Respon Anak
penilaian
1. Bagaimana
perasaan Anak
stelah bermain
puzzle ?
2. Berapa lama
anak dapat
menyelesaikan
puzzle ?
3. Berapa tandaa- Tekanan darah=
tanda vital anak Nadi =
setelah terapi Pernapasan =
bermain puzzle Suhu =
?
4. FIS anak
setelah terapi
bermain ?
LAMPIRAN 7
94
1. Perkenalkan saya Farida Sri Rahayu mahasiswa berasal dari program DIII
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dengan ini meminta anda
untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam studi kasus saya yang berjudul
“Penerapan Terapi Bermain Puzzle Terhadap Tingkat Kecemasan Pada
Hospitalisasi Anak Usia Prasekolah di Bangsal Dahlia RSUD Wonosari.”
2. Tujuan studi kasus ini adalah untuk menerapkan terapi bermain puzzle pada
anak yang mengalami kecemasan saat menjlani perawatan ataau opname di
bangsal Dahlia RSUD Wonosari.
3. Penelitian ini dapat memberi manfaat yang dapat meningkatkan
pengetahuan mengenai terapi bermain puzzledalam menurunkan kecemasan
saat anak usia prasekolah mengalami perawatan di Rumah Sakit .
4. Penelitian ini akan berlangsung selama 3 kali pertemuan dengan tiap
pertemuan selama 30 menit. Subyek penelitian atau orang yang terlibat
dalam penelitian yaitu anak dengan jenis kelamin laki-laki, usia prasekolah
(3-6 tahun) yang mengalami perawatan di rumah sakit, minimal sudah hari
ke-2 dirawat di rumah sakit, anak dalam keadaan sadar, mengalami
kecemasan hospitalisasi, tingkat kecemasan anak sedang, anak baru pertama
kali dirawat, bersedia menjadi responden. Kompensasi yang diberikan
berupa permainan puzzle.
5. Prosedur pengambilan data dengan cara studi kasus dengan menggunakan
format pengkajian anak, format pengkajian terapi bermain, dan juga lembar
observasi yang akan berlangsung selama 30 menit. Pertemuan pertama yaitu
pengkajian kepada anak selama 30 menit, kemudian pertemuan kedua
hingga pertemuan ke tiga dilakukan terapi bermain, setelah terapi bermain
keadaan anak diobservasi.
6. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada studi kasus
ini adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan atau
tindakan yang diberikan. Kegiatan ini diluar tindakan keperawatan secara
rutin dan mungkin menganggu kenyamanan anda, akan tetaapi dengan
95
PENELITI
NIM. P07120115013
96
LAMPIRAN 8
Menyatakanbahwasayatelahmendapatpenjelasansecararincidantelahmenge
rtimengenaikaryatulisilmiah yang akandilakukanoleh Farida Sri Rahayu
denganjudul “Penerapan Terapi Bermain Puzzle Terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Hospitalisasi Anak Usia Prasekolah di Bangsal Dahlia RSUD Wonosari”.
Sayamemutuskan bersedia
ikutberpartisipasipadakaryatulisilmiahinidengansukarelatanpapaksaan.Bilaselama
karyatulisilmiahinisayamenginginkanmengundurkandiri,
makasayadapatmengundurkandirisewaktu-waktutanpasanksiapapun.
Yogyakarta,..............
Saksi Yang memberikan persetujuan
(.........................) (......................)
Mengetahui
Pelaksana Penelitian
(......................................)
97
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96