Komponen Deskripsi/Uraian
Deskripsi Mata Pelatihan : Mata pelatihan ini membekali Peserta dengan pengetahuan
tentang manajemen pengawasan dan kemampuan untuk
mencegah terjadinya temuan pengawasan, dan membangun
good governance dalam pelaksanaan tugas Peserta di
instansinya. Hal-hal yang dibahas dalam mata pelatihan ini
mencakup konsep manajemen, konsep Pengawasan, konsep
Manajemen pengawasan, kebijakan tentang pengawasan,
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), dan peran,
fungsi, dan tugas APIP dalam pemeriksaan sampai dengan
pemantauan tindak lanjut, sebagai upaya untuk pembinaan
dan pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya dalam
memahami materi manajemen pengawasan, dilihat dari
perbandingan hasil test (pre-test dan post-test) dan responnya
terhadap proses pembelajaran.
Tujuan/Hasil Belajar : Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini, Peserta
diharapkan memahami konsepsi tentang manajemen
pengawasan dan substasi pengawasan dalam kebijakan SPIP,
serta mampu menerapkannya di tingkat jabatan peserta untuk
mencegah terjadinya mal- administrasi atau penyalahgunaan
wewenang atau kesalahan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Indikator Hasil Belajar : Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta dapat:
1. Menjelaskan substansi ceramah manajemen pengawasan
oleh penceramah;
2. Menjelaskan konsepsi pengawasan;
3. Menjelaskan konsepsi manajemen pengawasan;
4. Menjelaskan spip sebagai salah satu implementasi
manajemen pengawasan;
5. Menjelaskan paradigma, tugas, peran dan fungsinya aparat
pengawas intern pemerintah (APIP);
6. Menjelaskan pengawasan penerapan nilai pelayanan publik;
7. Menerapkan pemantauan hasil pengawasan;
8. Menerapkan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan;
9. Menjelaskan permasalahan pengawasan dan peran pejabat
pengawas mencegah temuan pengawasan; dan
10. Menganalisa permasalahan pengawasan dan solusinya.
SUMMARY MATA PELATIHAN MANAJEMEN PENGAWAS
3. Jenis-jenis pengawasan
Jenis-jenis pengawasan berdasarkan sifat, cakupan
pengawasan, cara/metode pengawasan.
a. Berdasarkan sifat pengawasan
Pengawasan preventif, represif dan detektif
b. Berdasarkan cakupan pengawasan
Pengawasan intern dan ekstern
c. Berdasarkan metode yang digunakan
Pengawasan melekat dan fungsional
4. Tahapan pengawasan
proses pengawasan dilakukan berdasarkan beberapa
tahapan yang harus dilakukan, yaitu:
a. Menetapkan standar (perencanaan).
b. Pengukuran pelaksanaan kegiatan.
c. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan
penganalisa penyimpangan-penyimpangan.
d. Pengambilan tindakan koreksi Pemantauan Tindak Lanjut.
Materi Pokok 3 : Konsepsi manajemen pengawasan
Terbagi dalam sub materi pokok, antara lain ;
1. Pengertian manajemen pengawasan
Proses atau tindakan pengelolaan sumber-sumber daya
pengawasan dan tahapan-tahapan dalam melakukan
pengawasan untuk mencapai tujuan pengawasan.
2. Unsur-unsur manajemen pengawasan
a. Sumber daya manusia
b. Sarana dan prasarana pendukung
c. Anggaran
d. Teknik dan metode pengawasan
e. Lingkup pengawasan
f. Tujuan pengawasan
3. Tahapan manajemen pengawasan
Dalam konteks ini, tahapan manajemen pengawasan
didasarkan kepada tahapan-tahapan dalam proses manajemen
yang merujuk pada fungsi-fungsi manajemen, seperti :
Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, dan
Pengawasan.
4. Manajemen Pengawasan sebagai bagian dari Manajemen
Pemerintahan.
Keterkaitan antara manajemen pengawasan dengan
manajemen pemerintahan, yaitu bahwa manajemen
pengawasan dalam manajemen pemerintahan,
merupakan suatu proses pengelolaan atas pelaksanaan
pengawasan yang dibangun secara manajerial, dimana di
dalamnya terdapat proses manajemen dan fungsi- fungsi
manajemen, dan dilakukan untuk menjadi instrumen
kontrol bagi pelaksanaan proses manajemen
pemerintahan. Dengan kata lain dapat dikatakan
SUMMARY MATA PELATIHAN MANAJEMEN PENGAWAS
a. Penjaga/pengawas (wacthdog),
b . Konsultan (consultant)
c. Menjadi katalis (catalist).
Materi Pokok 6 : Pengawasan penerapan nilai pelayanan publik;
Ada kaitan erat antara pelayanan publik dan korupsi.
Kecenderungannya, negara-negara yang rendah tingkat
korupsinya memiliki kualitas pelayanan publik tinggi. Di
Indonesia, pengawasan pelayanan publik sangat diperlukan
karena angka korupsi tinggi dengan kualitas pelayanan publik
rendah. Sudah waktunya fokus kita harus juga pada pelayanan
publik. Harus ada mekanisme pengawasan yang efektif.
Keberhasilan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik
niscaya akan dapat ikut menekan praktik-praktik korupsi.
Justifikasi lain urgensi pengawasan ini karena efektivitas
pengawasan dapat melahirkan kepatuhan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan dasar kelompok masyarakat. Misalnya, sejak
lama negara kita tergolong bukanlah "bangsa yang ramah"
(friendly nation) untuk para penyandang cacat dan penduduk
usia lanjut. Sedikit sekali fasilitas umum yang
mempertimbangkan kebutuhan khusus bagi kelompok ini.
(www.nasional.kompas.com)
Materi Pokok 7 : Pemantauan hasil pengawasan;
1. Laporan Hasil Pengawasan;