Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA MASTITIS

Menurut WHO, dalam tatalaksana mastitis, ada beberapa prinsip yang diutamakan antara lain sebagai
berikut:
1. Konseling suportif
Dalam hal ini, wanita memerlukan dukungan emosional baik tentang pentingnya
menyusui dan menyusui bukanlah hal yang membahayakan bagi payudara. Wanita juga
memerlukan bimbingan untuk terus melakukan proses menyusui sampai ia benar-benar pulih.
2. Pengeluaran ASI yang efektif
Untuk pengeluaran ASI yang efektif perlu diperhatikan beberapa hal penting yaitu:
a) Membantu ibu memperbaiki kenyutan bayi pada payudara.
b) Mendorong untuk sering menyusui, sesering dan selama bayi menghendaki tanpa
pembatasan.
c) Bila perlu, memeras ASI dengan tangan atau alat pumping, sampai menyusui
dapat dimulai lagi.
3. Terapi antibiotik
Indikasi terapi antibiotik adalah sebagai berikut:
a) Hitung sel dan koloni bakteri dan biakan yang ada sera menunjukkan infeksi atau;
b) Gejala berat sejak awal, atau;
c) Terlihat puting pecah-pecah, atau;
d) Gejala tidak membaik setelah 12-24 jam setelah pengeluaran ASI diperbaiki.

Tabel 1. Antibiotik untuk pengobatan mastitis infeksiosa

Antibiotik beta-laktamase harus ditambahkan agar terjadi peningkatan efektivitas


terhadap Staphylococcus aureus. Untuk bakteri gram negatif, sefaleksin atau amoksisilin
mungkin paling tepat. ASI dari payudara yang sakit sebaiknya dikultur dan sensitivitas bakteri
antibiotik ditentukan.
Antibiotik terpilih harus diberikan dalam jangka panjang. Saat ini dianjurkan
pemberian 10-14 hari. Pemberian jangka pendek berkaitan dengan insiden kekambuhan yang
tinggi.
4. Pengobatan simptomatik
Untuk meredakan rasa nyeri sebaiknya diberikan analgesik. Ibuprofen
dipertimbangkan sebagai obat yang paling efektif. Parasetamol merupakan alternatif yang
tepat.
Kemudian ibu juga dianjurkan untuk istirahat di tempat tidur dengan tirah baring
untuk meningkatkan frekuensi menyusui, sehingga dapat memperbaiki pengeluaran susu.
Tindakan lain yang dianjurkan adalah penggunaan kompres hangat pada payudara
yangmana akan menghilangkan nyeri dan membantu aliran ASI dan yakinkan bahwa ibu
harus minum cukup cairan.
Untuk tindakan terapeutik lain yangmana bisa digunakan meskipun bukti
efektivitasnya sedikit antara lain sebagai berikut:
a) Penyingkiran pus
b) Daun kol (untuk menghilangkan gejala bendungan)
c) Tindakan diet (menghindari minuman seperti kopi)
d) Pengobatan herbal

Anda mungkin juga menyukai