Oleh
Kelompok 4:
Hanna Vieka Attaqie 170321612569
Herry Siswanto Sinaga 170321612544
Ika ayu septiana 150312604987
Indri Dwi Lestari 150312605939
Ivanka Harits Darwisy 170321612601
E. Teknologi “Instan”
Di masa modern ini, budaya “instan” telah tersebar di hampir seluruh
masyarakat pribumi mulai dari kebutuhan hidup sehari-hari seperti makanan dan
minuman instan, tanaman instan, pembersih instan, mesin cuci, mesin pembuat
kopi, dan lain-lain. Dengan adanya peralatan-peralatan yang instan ini, pekerjaan
manusia menjadi lebih ringan. Hal ini menjadika gaya hidup manusia modern
yang serba instan, misalnya makanan dan minuman di zaman sekarang yang dapat
langsung dikonsumsi, sedangkan di zaman dahulu kita harus meluangkan waktu
untuk mempersiapkan makanan kita sehari-hari.
Dalam bidang sains, kepraktisan juga menjadi salah satu tujuan terpenting
jika hendak diterapkan ke dalam teknologi. Budaya instan ini mendorong
ilmuwan untuk meneliti dan menciptakan benda-benda teknologi baru yang
semakin praktis, seperti komputer supercepat, pesawat supercepat, bahkan sampai
pada alat detektor. Dengan demikian manusia modern dapat menhemat waktu
untuk aktivitas lain yang lebih berguna.
H. Globalisasi
Di zaman serba modern ini komunikasi adalah terminologi yang sudah
sangat lumrah untuk menyatakan bertukarnya atau menyerbarnya informasi dalam
masyarakat tanpa dibatasi oleh ruang lagi. Menurut pendapat para pengamat
politik, runtuhnya dominasi komunisme atas negara-negara di Rusia dan Eropa
Timur pasca perang dingin membuat sains dan teknologi baru yang tadinya
tersembunyi mengalir keluar dengan bebas. Sains menjadi tanpa batas dan tanpa
pandang bulu seperti sebelumnya.
Globalisasi adalah perubahan mendasar multidimensi yang bermula dari
sistem komunikasi dunia namun sekarang lebih menekankan pada sistem
ekonomi, politik, dan budaya, di mana akhirnya didapat hanya ada satu dunia baru
yang tidak terbatasi oleh kebangsaan, agama, bahkan wilayah teritorial suatu
negara. Sains dan teknologi terkena imbasnya. Sains sangat maju dengan adanya
komputasi. Sains terimbas globalisasi dalam taraf yang cukup berarti karena sains
membutuhkan produk globalisasi dengan temuan baru dan komunikasi yang
cepat.sains adalah ibu sekaligus anak dari globalisasi.
Jalannya globalisasi mau tidak mau juga tergantung dari para ilmuwan.
Jika dalam menciptakan suatu teknologi langkah ilmiahnya menghasilkan dampak
negatif, tentu perlu dilakukan kajian ulang. Namun analisis situasi tidak selalu
mudah dilakukan karena dalam era globalisasi ini semua informasi akan tersebar
dengan cepat dan demikian dampak yang ditimbulkannya.
I. Sains Terintegrasi: Kompleksometri
Kompleksometri adalah istilah yang diberikan oleh ilmuwan di Amerika
Serikat untuk menandai era baru dalam sains yang sangat dipacu oleh komputasi.
Menurut Stephen Wolfram dalam bukunya A New Kind Of Science menyatakan
bahwa alam semesta adalah sebuah komputer raksasa. Komputer disini
merupakan penghubung dunia matematik yang statik dengan dunia eksperimen
yang dinamik. Studi ini disebut dengan istilah baru : infodinamika. Semuanya
berkisar pada informasi proses alami. Untuk itu diperlukan kaidah, sperti halnya
proses perkembangan sains seperti saat ini.
J. Paradigma Holistik
Paradigma Holistik adalah wawasan manusia yang mencakup keluasan
pengertian serta keberadaan pihak “yang lain” yang juga mempunyai pengertian
dan pemahamannya sendiri. Paradigma holistik memasukkan saling
ketergantungan antar semua sistem di alam. Paradigma ini juga tidak lepas dari
dampak sains baru dan kompleksometri. Totalitasme sibernetik adalah istilah
untuk kelompok simulasi sistem-sistem biologis dari tingkat sel tunggal hingga
kompleks seperti sosiologi masyarakat.