Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS 1

Selama pergantian dinas malam seorang RN yang bertugas mengalami sakit dan staf yang lain tidak bisa
menggantikannya. Yang bertugas hanya seorang RN. Mrs.K. yang harus melayani 26 pasien. Mrs K
mengatakan” bila tidak mendapat perawat yang lain untuk bagian ini, Saya akan melaksanakan
pekerjaan ini. Saya akan mengerjakan sift ini tetapi saya tidak mampu tanpa bantuan segera. Saya tidak
peduli dengan seorang RN, tapi harus seorang yang mempunyai ketrampilan dalam merawat pasien .
Alasan setiap orang tidak mau disini karena mereka bekerja terlalu berat, gaji yang kecil serta
manajemen RS yang tidak memberi perhatian . Tempat ini harus di teliti

Tugas :

Apa penyebab Konflik

Pengkajian :

Analisa situasi

Kasus ini masuk dalam konflik laten karena terjadi terus menerus dimana terjadi ketrebatasan staff yang
memicu ketidakstabilan didalam manajemen organisasi RS. Dalam hal ini ada keurangan tenaga kerja
yang ada di ruangan dan Mrs.K bekerja sendiri di ruangan dengan jumlah pasien 26 orang, hal ini tentu
saja merupakan suatu beban kerja yang berat.

Analisa dan mematikan isu yang berkembang

Hal ini terjadi karena beban kerja terlalu berat, gaji yang kecil serta manajemen RS yang tidak
memberikan perhatian kepada pekerja jadi pekerja merasa tidak nyaman bekerja di Rumah Sakit dan
banyak pekerja yang memilih untuk mengundurkan diri

Menyusun tujuan

Meminta tambahan perawat yang bekerja diruangan untuk membantu tugas.

Memperbaiki manajemen dari segala bidang; keuangan, penjadwalan,

Identifikasi
Mengelola perasaan

Hindari respon emosional karena setiap orang mempunyai respon yang berbeda terhadap kata-kata,
ekspresi dan tindakan.

Intervensi

Membuka penerimaan anggota baru untuk bekerja pada ruangan yang Mrs.K kerja

Metode yang di gunakan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi yaitu metode kompromi atau
negosiasi

Yaitu suatu strategi penyelesaian konflik dimana semua yang terlibat saling menyadari dan sepakat
tentang keinginan bersama. Penyelesaian strategi ini sering dirtikan sebagai “lose-lose situation” kedua
unsur yang terlibat dan menyerah dan menyepakati hal yang telah diuat.didalam manajemen
keperawatan strategi ini sering digunakan oleh middle- dan top manajer keperawatan.

Negosiasi pada umumnya sama dengan kolaborasi dan pada organisasi, negosiasi juga diartikan sebagai
suatu pendekatan yang kompetitif (Marquise dan Huston, 1998). Negosiasi sering dirancang sebagai
suatu pendekatan kompromi jika digunakan sebagai strategi menyelesaikan konflik. Selama negosiasi
berlangsung, masing-masing yang terlibat menyerah dan lebih menekankan pada mengakomodasi
perbedaan-perbedaan antara keduanya.

Buat tujuan, strategi dan ketrampilan khusus untuk menyelesaikan konflik

Tujuan

Masalah kekurangan tenaga kerja dapat terselesaikan

Terjadinya perbaikan manajemen di segala bidang.

Strategi
Mengumpulkan segala informasi tentang masalah yang terjadi sebanyak mungkin, mulai dari jadwal
kerja, keuangan, jumlah pegawai dan manajerial di Rumah Sakit

Perawat ruangan (Mrs K) meminta kepada manajer agar dapat menambah perawat untuk membantu
pemberian asuhan keperawatan kepeada pasien di ruangan.

Memilih alternative lainnya seperti kolaborasi perawat antar ruangan jadi jika ada ruangan yang jumlah
perawatnya mencukupi bisa dialihkan ke rungan yang kekurangan tenaga.

Selama bernegosiasi dengan manajer, perawat harus bersikap asertif dan antusias untuk memperbaiki
system manajemen Rumah Sakit.

Keterampilan Khusus

Pastikan bahwa keinginan orang lain sudah di ketahui bersama

Perlakukan orang lai sebagai teman dalam menyelesaikan masalah bukan sebagai musuh. Hadapi
masalah yang ada tapi bukan orangnya.

Masalah dapat di terima jika disampaikan dengan baik

Perhatikan baik-baik perkataan dan gerak tubuh lawan bicara

Antisiasi penolakan yang akan terjadi

Aserfif bukan agresif

Tunjukkan ketaatan dan keterukaan jika orang lain sepakat terhadap pendapat.

Konsisten terhadap sesuatu yang dianggap benar

Kasus 2

Seorang ahli bedah dan seorang perawat asisten terlibat dalam debat sewaktu operasi. Ahli bedah
berkata bahwa ia tolol dan tidak ingin bekerja bersamanya lagi. Perawat asisten berkata bahwa ia
mampu spenuhnya, namun ia mengharapkan ahli bedah mampu membaca hatinya. Ia berkata bahwa”
Bila anda tidak berhenti mendesak saya. Saya akan menguasai anda dan rumah sakit ini!” ucapan ini
menimbulkan peningkatan dialog kedalam pertikaian yang hebat.

Tugas :
1. Apa penyebab Konflik

2. Buat tujuan, strategi dan keterampilan khusus untuk menyelesaikan konflik.

Anda mungkin juga menyukai