Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PENGETAHUAN IBU TERHADAP KEBERHASILAN ASI

EKSLUSIF

Disusun oleh :
Amelia Septiantini 4111181007
Gita Nurfarhah 4111181040
Hanifah Tri Octaviani 4111181042
Rifky Atha’ullah Nuralif 4111181057
Haania Aulia 4111181074
Nabila Wulandari M 4111181083
Wahyu Firman Syah 4111181092
Aulia Balqis 4111181095
Deva Jasmin K 4111181117
Yusrina Adisa 4111181129
M. Fajar Ibrahim 4111181142
Rifqi Wakana 4111181149
Kata penghantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian

deskriptif ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi

Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga dan sahabatnya.

Penyusunan skripsi ini yang berjudul “ PENGARUH PENGETAHUAN IBU

TERHADAP KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF ” dimaksudkan untuk

memenuhi tugas salah satu mata kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Jendral

Achmad Yani.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan

dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan proposal penelitian deskriptif ini terutama kepada:

1.  Priatna, dr., SpR selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Jendral

Achmad Yani.

2. Emma Mardliyah, dr., M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan arahan selama penyusunan proposal

penelitian deskriptif.

3. Seluruh jajaran Dosen dan Staf Fakultas Kedokteran Universitas Jendral

Achmad Yani.

4. Seluruh responden yang telah bersedia membantu dan meluangkan waktu.


5. Orang tua beserta kakak dan adik yang telah memberikan doa dan dukungan

selama proses pembuatan proposal penelitian deskriptif.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

memberikan dukungan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan

terbatasnya pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun

dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan

semua pihak khususnya dalam bidang kesehatan.

Cimahi, juli 2019

Penulis,

(Diskusi kelompok 6)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

ASI merupakan makanan yang paling sempurna dan terbaik bagi bayi

karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan

dan perkembangannya secara optimal yang tidak terdapat pada susu formula. ASI

merupakan makanan utama bagi bayi. Pemerintah juga menganjurkan pemberian

ASI secara eksklusif bagi bayi sejak lahir sampai dengan berumur enam bulan

yang artinya bayi tidak diberi asupan minuman lain apapun selain ASI termasuk

air mineral, dan dianjurkan untuk dilanjutkan sampai anak berusia dua tahun

dengan pemberian makanan pendamping ASI yang sesuai.

Pemberian ASI dapat mengurangi resiko kematian pada bayi karena ASI

mengandung antibodi untuk daya tahan tubuh bayi dan pembunuh kuman.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Air Susu Ibu (ASI)

eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam

bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman

lain (kecuali obat, vitamin dan mineral). Tetapi pada kenyataannya, khususnya di

Indonesia, pemberian ASI eksklusif kepada bayi sejak lahir sampai berusia 6

bulan masih belum sesuai target yang diharapkan. Rendahnya pemberian ASI,

terutama ASI eksklusif, menjadi salah satu pemicu rendahnya status gizi bayi dan

balita. Gizi buruk pada balita dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya
yaitu balita tidak mendapatkan makanan yang cukup dan sesuai dengan usianya.

Gizi buruk pada balita dapat juga merupakan manifestasi jangka panjang yang

dialami sejak bayi dan dapat menimbulkan banyak masalah dikemudian hari.

United nation childrens fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO)

merekomendasikan sebaiknya anak hanya diberi air susu ibu (ASI) paling sedikit

selama 6 bulan. ASI Eksklusif dianjurkan pada beberapa bulan pertama karena

ASI tidak terkontaminasi dan mengandung banyak zat gizi yang dibutuhkan anak

pada usia tersebut .

Pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih dibawah rata-rata yang di

tetapkan World Health Organization (WHO) yaitu sebesar 50 persen. Banyak

faktor yang dapat menyukseskan pemberian ASI eksklusif diantaranya

pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, sosial budaya, peran tenaga kerja kesehatan,

kondisi fisik ibu dan bayi. Banyak alasan bagi ibu tidak memberikan ASI

Eksklusif diantaranya, produksi ASI tidak mencukupi serta rendahnya tingkat

pemahaman ibu yang kurang tentang pentingnya ASI eksklusif.

Terhentinya ASI eksklusif pada ibu menyusui karena kurangnya

pengetahuan ibu. Kendala tersebut dapat menghambat pemberian ASI Eksklusif

sehingga pemberian ASI Eksklusif menjadi tidak tercapai secara optimal.

Tingkat pendidikan ibu dan pengetahuan ibu dapat mendukung

keberhasilan ASI Eksklusif pada bayi dan balita. Semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga, semakin

banyak pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pengetahuan yang dimiliki.


Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap

seseorang terhadap nilai-nilai yang diperkenalkan.

Karena kurangnya jumlah ibu yang melaksanakan ASI ekskulisif dan

kesadaran masyarakat pentingnya memberikan ASI eksklusif. Hal ini menjadi

latar belakang kami untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh pengetahuan

terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif.


1.2 Rumusan masalah

1. Apakah ada hubungan pengetahuan ibu terhadap keberhasilan pemberian

ASI Ekslusif?

2. Apakah ada hubungan tingkat pendidikan ibu terhadap keberhasilan

pemberian ASI Eklusif?

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui faktor pengetahuan berpengaruh dengan keberhasilan asi

eklusif pada ibu

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengetahui pengetahuan ibu tentang ASI Ekslusif

2. Mengetahui hubungan pengetahuan dengan pemberhentian asi eklusif

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat akademis

Penelitian ini diharapkan memberi kontribusi ilmiah pada kajian tentang

Pengaruh pengetahuan ibu terhadap keberhasilan asi eksklusif. Dan diharapkan

dapat digunakan sebagai materi penyuluhan petugas-petugas kesehatan atau

posyandu terkait bagaimana pentingnya pemberian ASI eksklusif.

1.4.2 Manfaat praktis

A.BAGI PETUGAS KESEHATAN

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan petugas kesehatan dalam

upaya peningkatan jumlah ibu yang memberikan asi ekslusif


B.BAGI MASYARAKAT

Sebagai tambahan informasi melalui penyuluhan bagi ibu yang memiliki

bayi agar lebih meningkatkan pengetahuannya mengenai pentingnya asi ekslusif

C.BAGI PENELITI

Menambah pengetahuan dan penerapan teori yang sudah diperoleh selama

perkuliahan

Anda mungkin juga menyukai