Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN 4

1. Identitas Mata Kuliah


a. Nama : METODIK KHUSUS
b. Kode : Bd 6.321
c. Bobot SKS : 2 SKS (1 T: 1 P)
d. Semester/Prodi : VI (Enam) / Prodi Diploma IV
e Pengajar : Hj. Erni Setiawati, SSiT, MPd (TIM)

2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


Mampu mengaplikasikan metode pembelajaran praktik klinik: Perseptor
3. Materi Perkuliahan
Konsep metode pembelajaran praktik klinik: Perseptor:
a. Pengertian
b. Peran pembimbing
c. Kelemahan,
d. Keuntungan
e. Hambatan dan proses

A. Preseptoring
1. Pengertian Preseptoring
Preseptoring adalah suatu metode pengajaran dan pembelajaran
kepada mahasiswa dengan menggunakan bidan sebagai model perannya.
Preseptoring bersifat formal, disampaikan secara perseorangan dan
individual dalam waktu yang sudah ditentukan sebelumnya antara bidan
yang berpengalaman (preceptor) dengan bidan baru (preceptee) yang
didesain untuk membantu bidan baru untuk menyesuaikan diri dengan baik
dan menjalankan tugas yang baru sebagai seorang bidan. (CNA, 1995).
Program Preseptoring dalam pembelajaran bertujuan untuk
membentuk peran dan tanggung jawab mahasiswa untuk menjadi bidan
yang profesional dan berpengetahuan tinggi, dengan menunjukan sebuah
pencapaian berupa memberikan bidanan yang aman, menunjukan
akuntabilitas kerja, dapat dipercaya, menunjukan kemampuan dalam
mengorganisasi bidanan pasien dan mampu berkomunikasi dengan baik
terhadap pasien dan staf lainnya (CNA, 2004)

1
Menurut NMC (Nurse Midwifery Council di UK 2009)
mendefinisikan Preseptoring sebagai suatu periode (Preseptoring) untuk
membimbing dan mendorong semua praktisi kesehatan baru yang
memenuhi persyaratan untuk melewati masa transisi bagi mahasiswa untuk
mengembangkan kemampuan praktik mereka lebih lanjut (Keen, 200).
Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Preseptoring adalah sekurang-
kurangnya 1-2 bulan. Lama waktu pelaksanaan biasanya ditentukan oleh
institusi pendidikan atau pegawai yang mengetahui karakteristik dari
mahasiswa atau praktisi, persyaratan yang dibutuhkan dan karakteristik
tempat di mana pelaksanaan Preseptoring akan dilakukan. Seorang
preceptor adalah orang yang mampu melakukan dan telah mendapatkan
kompetensi dasar yang dibutuhkan bagi seorang pemula. Beberapa
kompetensi yang diberikan oleh preceptor akan disesuaikan oleh tempat
dimana mereka bekerja dan disesuaikan oleh masing-masing bidang
kebidanan oleh peran preceptor.
Peran serta preceptee terdapat dalam pengkajian dan evaluasi
formatif dan sumatif. Evaluasi dalam program Preseptoring dapat
dilaporkan kepada institusi dengan meyakinkan bahwa mahasiswa telah
mendapatkan kompetensi yang dibutuhkan dalam keamanan diri, etika dan
praktek yang kompeten.
Kebanyakan sekolah bidan mempunyai program untuk
mengikutsertakan Preseptoring untuk membantu mahasiswa mendapatkan
kompetensi klinik dan mempersiapkan mereka untuk masa transisi
terhadap tempat bekerja, khususnya di fase akhir dari program. Institusi
pendidikan kebidanan yang menerima mahasiswa dari unit lain tetapi ingin
mendapatkan gelar di bidang kebidanan, juga menggunakan
Preseptoring untuk membantu menyesuaikan dengan peran yang
baru. Pada akhirnya pengembangan staf di fasilitas layanan kesehatan yang
menggunakan Preseptoring untuk mengorientasikan pegawai baru atau
bidan yang pindah dari unit yang berbeda telah menjadi hal biasa saat ini.

2. Tujuan Preseptoring
Preceptoring secara mikro (bagi individu) adalah
a. Untuk membenatu proses transisi dari pembelajar ke praktisioner

2
b. Mengurangi dampak syok realita
c. Memfasilitasi bidan untuk berkembang apa yang dihadapi dalam
lingkungan barunya
d. Fokus pada efisiensi dan efektifitas layanan kebidanan yang
berkembang cepat sering kali mem menimbulkan culture shock
tersendiri khususnya bagi bidan baru

3. Kriteria preceptor
Tidak semua bidan senior dan medio dapat memiliki criteria
sebagai seorang preceptor. UKCC (1993) menganjurkan bahwa preceptor
adalah bidan yang memiliki pengalaman minimal 12 tahun dibidang yang
sama atau bidang yang masih berhubungan. Ketrampilan komunikasi dan
kepemimpinan, kemampuan membuat keputusan yang tepat, dan
mendukung perkembangan professional merupakan hal terpenting;
Secara garis besar dapat disimpulkan criteria seorang preceptor
yang berkualitas adalah berpengalaman dan ahli di lingkungan klinik,
berjiwa kepemimpinan, ketrampilan komunikasi yang baik, kemampuan
membuat keputusan, mendukung perkembangan professional, memiliki
kemauan untuk mengajar dan mengambil peran dalam penerapan model
preceptorship, tidak mempunyai sikap yang menilai terlalu awal pada
rekan k erja asertif, fleksibilitas untuk berubah, mapu beradaptasi dengan
pembelajaran individu.
Faktor kunci d lam pengembangan dan implementasi model
preceptorship adalah keterlibatan staf yang berpengalaman di semua
tingkatan, ketersediaan literature untuk mendapatkan kepahaman praktik
yang terbaik, dan penggunaan pengetahuan yang diperoleh untuk dijadikan
panduan dlam praktik. Penggunaan kobinasi dari strategi perubahan dan
program pendidikan staf dapat diimplementasiakn untuk meningkatkan
model preceptoship. Komitmen dan dukungan dari bidang kebidanan
merupakan salah satu faktor penting. Hal terakhir untuk menilai
keberhasilan penerapan model preceptorship harus dilakukan melalui audit
yang sudah distandarisasi.
4. Keuntungan Preseptoring
a. Keuntungan preseptorinG

3
Canadian Nurse Association (CNA) menyebutkan ada tiga pihak
yang mendapatkan keuntungan dari program Preseptoring ini yaitu
preceptee (partisipan), institutuion (institusi pendidikan) dan
profession (profesi)
1) Bagi peceptee (partsipan)
a) Adanya peningkatan kepuasan kerja.
b) Penurunan tingkat stress bagi mahasiswa.
c) Perkembangan diri yang signifikan.
d) Meningkatkan kepercayaan diri.
e) Penciptaan sikap, pengetahuan, dan kemampuan yang lebih
baik.
2) Bagi institusi
a) Penghematan biaya bidanan.
b) Meningkatkan perekrutan bidan baru.
c) Peningkatkan upaya penyembuhan terhadap pasien.
d) Meningkatkan loyalitas intsitusi.
e) Meningkatkan produktivitas.
3) Terhadap profesi kebidanan
a) Meningkatkan dukungan terhadap lulusan baru.
b) Meningkatkan kualitas ke rja bagi bidan yang sudah bekerja,
c) Mengurangi angka perekrutan bidan.
d) Meningkatkan jumlah bidan yang mempunyai nilai
kepemimpinan dan pengajaran yang baik.

5. Kekurangan Preseptoring
a. Minimnya jumlah perawat ruangan dengan kualifikasi s1 keperawatan
menyebabkan proses bimbingan tidak bisa 24 jam penuh dalam
pendampingan peserta didik di lahan.

4
b. Tingginya beban kerja perawat yang menjadi preceptor biasanya adalah
kepala ruangan sendiri juga menyebabkan proses bimbingan tidak
maksimal.
c. Jumlah mahasiswa yang terlalu banyak dikarenakan pendanaan
mayoritas bersumber dari dana peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Dermawan, Deden. 2012. Mentorship Dan Perceptorship Dalam Keperawatan.


Jurnal Akper Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo
Dian Rahmawati. 2010. Apa sih Mentoring: Jakarta
Huriani, Emil dan Hema Malini. 2012.Mentorship Sebagai Suatu Inovasi Metode
Bimbingan Klinik Dalam Keperawatan. Jurnal Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Rosyadi. Ong. 2009. Mentoring dalam Bimbingan Praktek Klinik Keperawatan di
Rumah Sakit, retrieved Nov 2nd 2013
Rosyidi.Imron2008. Komunikasi Keperawatan Mentor dan Mentoring, retrieved
Nov 2nd 2013
Sunarto, 2013. Bahan Ajar Metode Pembimbingan dan Pembelajaran Klinik:
Semarang
Rahayu, G. R. (2007). Menyusun Tools untuk program preseptorship dan
mentorship. Disampaikan pada Pelatihan Nasional Preceptorship dan
Mentorship untuk Pendidikan Ners. Yogyakarta, 12 – 14 Februari 2007.

Pusdiknakes (2004). Panduan pembelajatan klinik. Jakarta: Badan Pengambangan


dan Pemberdayaan Sumber daya Kesehatan

EVALUASI

Soal

1. Apa kekurangan dari preseptoring ?

5
Jawab :
a. Minimnya jumlah perawat ruangan dengan kualifikasi s1 keperawatan
menyebabkan proses bimbingan tidak bisa 24 jam penuh dalam
pendampingan peserta didik di lahan.
b. Tingginya beban kerja perawat yang menjadi preceptor biasanya adalah
kepala ruangan sendiri juga menyebabkan proses bimbingan tidak
maksimal.
c. Jumlah mahasiswa yang terlalu banyak dikarenakan pendanaan mayoritas
bersumber dari dana peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai