Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sofie Firdayana

Nim : 1805124279 (3A)

A. Pengertian Strategi Pembelajaran

Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak
dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar,
strategi juga bisa diartikn sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Menurut
Sanjaya, (2007 : 126). Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Sedangkan Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Dari pendapat tersebut, Dick and Carey (1985) juga menyebutkan
bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa (Sanjaya, 2007 :
126).
            Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk juga penggunaan metode
dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti bahwa di
dalam penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum
sampai pada tindakan. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya disini bahwa arah
dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, sehingga penyusunan
langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya
diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Namun sebelumnya perlu dirumuskan suatu tujuan
yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya.

B. Komponen Strategi Pembelajaran


1. Tujuan Pengajaran. Tujuan pengajaran merupakan acuan yang dipertimbangkan untuk
memilih strategi belajar mengajar tujuan pembelajaran yang berorientasi pada
pembentukan sikap tentu tidak akan dapat dicapau jika strategi pembelajaran berorientasi
pada dimensi kognitif.
2. Guru. Masing-masing guru mempunyai pengalaman, pengetahuan, kemampuan
menyajikan pelajaran, gaja mengajar, panduan hidup, maupun wawasannya. Pemilihan
strategi pembelajaran diperlukan dalam program pengajaran.
3. Peserta didik. Di dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik mempunyai latar belakang
yang berbeda-beda. Seperti lingkungan social, lingkungan budaya, gaya belajar keadaan
ekonomi dan tingkat kecerdasan. Masing-masing berbeda pada setiap peserta didik.
Makin tinggi kemajemukan masyarakat makin besar pula perbedaan atau variasi didalam
keals. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi pembelajaran yang tepat
4. Materi pelajaran. Materi pelajaran dapat dibedakan antara materi informasi, materi
informal adalah isi pelajaran yang terdapat dalam buku teks resmi (buku paket) di dalam,
sedangkan materi informal ialah bahan-bahan pelajaran yang bersumber dari lingkungan
sebagai yang bersangkutan.
5. Metode pelajaran. Ada berbagai metode pelajaran yang perlu dipertimbangkan dalam
strategi pembelajaran. Ini perlu karena ketapatan metode akan mempengaruhi bentuk
strategi pembelajaran.
6. Media pengajaran. Media termasuk sarana pendidikan yang tersedia, sangat berpengaruh
terhadap pemilhan strategi pembelajaran.
7. Faktor administrasi dan finansial, termasuk dalam komponen ini ialah jadwal pelajran,
kondisi gedung dan ruang belajar yang juga merupakan hal-hal yang tidak boleh
diabaikan dalam pemilihan strategi pembelajaran.

C. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran

1. Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan


kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran
secara optimal.
2. Strategi pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir
itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Materi
pelajaran tidak diberikan secara langsung, peran siswa dalam strategi ini ialah
mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperam sebagai
fasilitator dan membimbing siswa untuk belajar.
3. Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi
secara ilmiah. Strategi pembelajaran berbasis masalah harus dimulai dengan
kesadaran adanya masalah yang harus dipecahkan. Pada tahapan ini guru
membimbing siswa pada kesadaran adanya kesenjangan atau gapyang dirasakan oleh
manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan yang harus dicapai oleh siswa pada
tahapan ini adalah siswa dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang terjadi
di berbagai fenomena yang ada
4. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi
pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam
pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi
siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai
melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa.
5. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam
orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau
suku yang berbeda (heterogen), sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap
kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok tersebut
menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan.
6. Strategi pembelajaran konstektual/Contoxtual Teaching Learning (CTL) adalah
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa yang mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengetahuan dan keterampilan siswa dapat diperoleh dari usaha siswa
mengkontruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar.
7. Strategi pembelajaran afektif pada umumnya menghadapkan siswa pada situasi yang
mengandung konflik atau situasi yang problematis. Melalui situasi ini diharapkan
siswa dapat mengambil keputusan berdasarkan nilai yang dianggapnya baik

Pertanyaan

1. Apakah ada tindak lanjut yang dilakukan oleh guru apabila ada yang belum mencapai
tujuan pembelajaran?
2. Apakah strategi pembelajaran yang benar dan tepat mengembangkan intelektual peserta
didik?
3. Kemukakan dan jelaskan upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan oleh seorang guru
agar dapat menerapkan strategi pembelajaran dengan baik. Jelaskan dan berikan contoh.

Anda mungkin juga menyukai