Anda di halaman 1dari 3

RESUME MATERI

TOPIK SEJARAH LINGKUNGAN


(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Sejarah)

Dosen Pangampu :
Prof. Nawiyanto, M.A.,Ph.D.
Drs. Marjono, M.Hum.

Kelas A

Oleh :

Umi Azizah 170210302105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
EKSPLORASI SEJARAH LINGKUNGAN
SEBAGAI KAJIAN DAN PERSPEKTIF BARU SEJARAH INDONESIA

Sejarah lingkungan atau Enviromental History itu adalah sebuah kajian sejarah yang amat
penting, hanya saja belum banyak dikembangkan oleh para peneliti-peneliti. Sejarah lingkungan
sendiri mengarah ke orientasi struktural. Dimana bahasannya mengarah ke hubungan antara
manusia dengan lingkungannya. Sedangkan, direalitanya, fokus penulisan sejarah lebih banyak
yang mengarah pada hubungan horizontal. Dimana itu seperti, antar komunitas/kelompok dalam
isu-isu politik maupun sosial ekonomi. Sebagai disiplin otonom sejak tahun 1970-am. Salah satu
pembaharuan dalam mengkaji masa lampau. Faktanya, memang manusia tidak terpisah dari
realitas lingkungan. Menurut Peter Boomgaard, sejarah lingkungan adalah sebuah studi tentang
hubungan timbal balik dan pengaruh antara manusia dan lingkungannya di masa lalu. Menurut
Worster (1988 : 28) wilayah garapnya terdapat 3 bidang penyeidikan ,yakni :
1.Lingkungan alam masa lampau
Kajian sejarah lingkungan yang pertama wilayah garapnya menyelidiki pada lingkungan alam
masa lampau, contohnya : hutan (Knapen), Landskap (Brookvield), pantai
2. Moda produksi
3. Persepsi, Ideologi, dan Nilai-Nilai
Perspektif dalam historiografi atau penulisan sejarah lingkungan diantaranya yakni :
1.Permasalahan lingkungan
Beragam aktivitas manusia berdampak lingkungan (baik pada negara maju mauapun di negara
berkembang). Berbagai kajian bertema sejarah lingkungan mulai dihasilkan dengan fokus banjir.
Misalnya, banjir Panarukan. Dalam mengungkap aspek banjir, hal yang diungkap adalah
kausalitas banjir atau faktor penyebabnya, aspek kronologi/genetis, dampak ekonomi-sosial,
respons pemerintah dan kelompok masyarakat.
2.Perubahan lingkungan
Manusia sebagai penggerak perubahan lingkungan. Pada kajian ini, bisa menambah pengetahuan
dengan membaca salah satu buku berjudul Environmental Change in a Frontier Region of Java :
Besuki 1870-1970 karangan Nawiyanto (2007). Kajian perubahan lingkunan dapat
menggunakan Teori Perbatasan (FJ Turner), Flannery dan Butcher. Kajian ini biasanya
membahas mulai dari perbatasan (populasi kurang, didominasi hutan, sumber daya tidak

2
terpakai melimpah), ke pusat produksi komoditas (perkebunan, tanaman pangan, perikanan),
kepadatan penduduk (imigrasi ke emigrasi), kurang berhutan.
3.Nilai-nilai kultural dan pandangan atas lingkungan
Konsepsi manusia atas lingkungan. Holistik/Imanen vs Transgender (Barat vs Timur). Untuk
menamabah pengetahuan tentang kajian ini bisa membaca berbagai mavam buku terkait Nilai-
nilai kultural dan pandangan atas lingkungan, seperti buku berjudul Green Imperialism
Melbourne karangan Richard Grove itu tentang formasi kesadaran lingkungan. Lalu, ada buku
berjudul Nature and Man In Southeast Asia, ekplorasi nilai-nilai kultural pribumi atas
lingkungan karangan P.A. Stott (1978).
4.Politik lingkungan
Proses dinamis berbagai kelompok ( negara, aktivis lingkungan, masyarakat) dalam
mentransformasi masalah lingkungan menjadi isu publik dan formasi kebijakan formal.
Sejarah lingkungan di Indonesia sendiri tergolong masih muda, mayoritas kajian
menjadikan diskusi lingkungan sebagai bagian dari analisis, tetapi bukan fokus. Sejarah
lingkungan dikembangkan karena sebagai otokritik terhadap pengabaian dimensi relasi manusia-
lingkungan dalam historiografi, keprihatinan atas dampak manusia pada lingkungan, kapitalisme
modern dan kolonialisme telah menciptakan momentum perubahan dan bencana-bencana
ekologis. Manfaat sejarah lingkungan sendiri yaitu :
a. Menciptakan sintesis sejarah yang utuh. Membuka sekat-sekat pemisah cabang sejarah.
Harapan memadukan kembali dunia pengetahuan yang lama terceraikan akibat fragmentasi dan
spesialisasi.
b. Merelevansikan sejarah dengan persoalan masa kini. Hindari likuidasi dan stigmatisasi: ilmu
gadungan.
c. Melebarkan ruang berkontribusi bagi pencarian solusi atas persoalan masa kini.
d. Banyak karya HL berpangkal tolak dari keprihatinan kekinian (present-day concerns) .
Mendorong intervensi politik untuk koreksi kekeliruan dalam memperlakukan lingkungan alam
e. Menawarkan manfaat praktis, kearifan sejarah (historical wisdoms)
Disamping ada manfaat, ada juga kendala yang harus dihadapi, diantaranya :
a. Kurangnya bekal konseptual sejarawan,
b.Gagap karena terbiasa dengan isu sosial-politik,
c. Kurangnya informasi bahan sejarah (mata elang dan lanskp sebagai dokumen).

Anda mungkin juga menyukai