Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Ulil Abshor

Nim : 170721636572
Kelas : Offering K / 2017
Mata Kuliah : Pengembangan Bahan Ajar Digital

Prasyarat Dalam Mengembangkan Bahan Ajar Digital


Pengembangan bahan ajar harus didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu agar
tujuan di atas dapat diwujudkan. Olivia (dalam Mbulu, 2004:7) memberikan sepuluh
prinsip pengembangan bahan ajar, yaitu:
1) perubahan kurikulum diminta dan diperlukan sekali
2) kurikulum adalah produk zamannya
3) perubahan kurikulum pada masa yang lebih akhir selalu berkaitan dengan tumpang
tindih dengan perubahan kurikulum sebelumnya, perubahan kurikulum salah satu
akibat dari perubahan masyarakat
4) pengembangan kurikulum didasarkan pada suatu proses pembuatan pilihan dari
sejumlah alternatif
5) pengembangan kurikulum tidak pernah berakhir
6) pengembangan kurikulum lebih efektif ketika dilakukan secara komprehensif,
tidak sebagai proses bagian per bagian
7) pengembangan kurikulum lebih efektif ketika dilakukan dengan mengikuti suatu
proses sistematik
8) pengembangan kurikulum dimulai dari kurikulum itu sendiri.

Mbulu (2004:8) sendiri memberikan tujuh prinsip pengembangan bahan ajar, yaitu:
1) bertahap, artinya dilaksanakan mulai dari kelompok dan jenis mata pelajaran
sampai dengan menetapkan isi dari setiap mata pelajaran
2) menyeluruh, artinya dilaksanakan dengan memandang isi setiap pelajaran secara
menyeluruh tidak bagian per bagian
3) sistematik, artinya dilaksanakan dengan memandang isi mata pelajaran sebagai
kesatuan utuh dan melalui proses yang berulang-ulang
4) luwes, artinya dapat menerima hal-hal baru yang belum tercakup dalam isi mata
pelajaran pada saat pengimplementasiannya
5) validitas keilmuan, artinya bahan ajar didasarkan pada tingkat validitas dari topik
yang ditata urutannya dan dijabarkan keterhubungannya harus benar-benar dapat
dipercaya
6) berorientasi pada pebelajar, artinya harus sesuai dengan karakteristik pebelajar dan
memperhatikan kebutuhan serta perhatian/minat pebelajar
7) berkesinambungan, artinya pengembangan bahan ajar merupakan proses yang
tidak berhenti sekali jalan, tetapi merupakan proses yang menghubungkan setiap
kegiatan pengembangan, yaitu merancang, mengevaluasi, dan memanfaatkan.
Dengan merujuk UNESCO, Kemendiknas (2007) merumuskan syarat bahan ajar
yang baik. Syarat-syarat bahan ajar atau buku teks yang berkualitas diuraikan melalui
kutipan berikut. Syarat-syarat bahan ajar atau buku teks yang berkualitas adalah:
1) bahan ajar memiliki peran penting untuk mewujudkan pendidikan yang merata dan
berkualitas tinggi
2) bahan ajar merupakan produk dari proses yang lebih besar dari pengembangan
kurikulum
3) isi bahan ajar memasukkan prinsip-prinsip hak asasi manusia, mengintegrasikan
proses pedagogis yang mengajarkan secara damai terhadap penyelesaian konflik,
kesetaraan gender, nondiskriminasi, praktik-praktik dan sikap-sikap lain yang
selaras dengan kebutuhan untuk belajar hidup bersama
4) bahan ajar memfasilitasi pembelajaran untuk mendapatkan hasil-hasil spesifik
yang dapat diukur dengan memperhatikan berbagai perspektif, gaya pembelajaran,
dan modalitas berbeda (pengetahuan, keterampilan, dan sikap)
5) memperhitungkan level konseptual, lingkungan linguistik, latar belakang dan
kebutuhan pebelajar di dalam membentuk isi dan mendesain model pembelajaran
6) bahan ajar memfasilitasi pembelajaran yang dapat mendorong partisipasi dan
pengalaman secara merata dan setara oleh semua pebelajar yang terlibat dalam
proses pembelajaran
7) bahan ajar dapat dijangkau dari sisi biaya, memiliki daya tahan lama, dan dapat
diakses oleh semua pebelajar.
Syarat penyusunan bahan ajar juga disampaikan Tjipto Utomo dan Kees Ruijter
(dalam Mbulu, 2004:88). Syarat-syarat tersebut adalah:
1) memberikan orientasi terhadap teori, penalaran teori, dan cara-cara penerapan teori
dalam praktik
2) memberikan latihan terhadap pemakaian teori dan aplikasinya
3) memberikan umpan balik tentang kebenaran latihan itu
4) menyesuaikan informasi dan tugas sesuai tingkat awal masing-masing peserta
didik
5) membangkitkan minat peserta didik
6) menjelaskan sasaran belajar kepada peserta didik
7) meningkatkan motivasi peserta didik
8) menunjukkan sumber informasi yang lain.
Gatot (2008) juga menambahkan bahwa “bahan ajar yang baik harus dapat
memenuhi tuntutan kurikulum yang berisi kompetensi-kompetensi yang ditentukan”.
Materi-materi ajar terarah sesuai dengan tuntutan kurikulum. Kompetensi-kompetensi
yang diberikan sesuai dengan kurikulum. Untuk bahan ajar berbasis web, Purnomo
(2009) memberikan syarat terkait konten web yang baik. Syarat konten web yang baik
dijelaskan berikut ini.
1. Materi Pembelajaran. Berisi material pembelajaran yang akan disampaikan
melalui berbagai jenis format. Format tersebut seperti teks, gambar, foto, grafik,
slide presentasi, animasi, HTML, audio (narasi, audio streaming, audio recorded),
video (video recorded, video streaming).
2. Interaksi dan komunikasi. Berisi konten yang memfasilitasi proses interaksi dan
komunikasi baik antara siswa dan siswa maupun siswa dan trainer, secara langsung
(synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous).
3. Tugas, tes dan evaluasi siswa. Konten yang berisi aktivitas penugasan, tes serta
evaluasi bagi siswa.
4. Sumber daya digital (digital resources). Konten berisi berbagai sumber daya
pembelajaran berbentuk digital dan/atau onlin.
5. Informasi. Berisi informasi yang ingin disampaikan pada user mengenai
pengajaran yang akan diikuti. Bentuk modul informasi ini dapat berupa silabus,
berita dan informasi, pengumuman dsb.
Bahan ajar dapat juga ditinjau dari segi kemenarikan dan penggunaan bahasa
agar dapat dimanfaatkan dengan efektif. Greene & Petty (dalam Hakim 2001)
menyatakan bahwa ciri bahan ajar yang berkualitas adalah:
1) dapat menarik perhatian
2) membangkitkan motivasi belajar
3) memuat illustrasi yang menarik
4) penggunaan bahasa yang jelas
5) adanya keterkaitan dengan pelajaran yang lain
6) terhindar dari konsep yang samar-samar.
Untuk mengembangkan bahan ajar, Gatot (2008) memberikan empat tahapan.
Tahapan-tahapan tersebut dijabarkan melalui uraian berikut. Tahapan pengembangan
bahan ajar meliputi:
1) mengidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
menjadi acuan pemilihan bahan ajar
2) mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar
3) memilih bahan ajar yang sesuai dengan butir pertama
4) memilih sumber bahan ajar.

Daftar Rujukan

Greene dan Petty. 1981. Developing Language Skill in the Elementary Schools. Alyn
and Bacon Inc. Boston.
Mbulu, J. dan Suhartono. 2004. Pengembangan Bahan Ajar. Malang: Elang Mas.
Muhsetyo, Gatot. 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007. Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
Utomo, Tjipto, dan Ruijter, Kees, (1994). Peningkatan dan Pengembangan
Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Widodo, Chomsin S.,
Jasmadi. (2008). Panduan Menyusun Bahan

Anda mungkin juga menyukai