Earnings per Share (EPS) banyak digunakan dalam mengevaluasi kinerja operasi dan profitabilitas
perusahaan. Perhitungan EPS dilakukan untuk menemukan potensi dampak dilution. Dilution
adalah pengurangan EPS (atau peningkatan rugi bersih per saham) yang dihasilkan dari efek dilutif
yang dikonversi menjadi common stock, exercise options, dan warrant, atau penerbitan saham
tambahan sesuai dengan kontrak.
Perusahaan tidak perlu melaporkan diluted earnings per share ketika potential common stock
bersifat antidilutive. Antidilutive securities adalah sekuritas yang justru meningkatkan EPS saat
dikonversi.
Perusahaan dengan complex capital structure harus melaporkan basic EPS dan diluted EPS. Diluted
EPS dihitung dengan asumsi bahwa convertible dikonversikan dan exercise options sedini mungkin
setelah outstanding.
Apabila preferred shares dikonversikan ke common, preferred dividends dihapus, sedangkan apabila
bonds dikonversikan, maka interest expense harus ditarik kembali dan menambahkan the after-tax
amount of the interest accrued. Net shares issued menambahkan penyebut.
Pada tahun 2016 dan 2015, tidak ada opsi saham yang dieksekusi oleh manajemen dan karyawan.
Pada tahun 2016, seluruh Opsi Tahap II sebesar Rp17.911.260 ribu telah kadaluwarsa dihapus dan
direklasifikasi sebagai komponen ekuitas lainnya pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Nilai wajar dari hak opsi MSOP tahap pertama dan kedua diestimasi pada tanggal pemberian hak
opsi dengan menggunakan model Black-Scholes.