Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dara Sinta Nugraheni

Kelompok : 6 (enam)
Tugas Materi ke- :1
Nama Pemateri : Ustadz Syafi’ul Anam, Lc. Al Hafizhi

Fiqih Munakahat : Adab Ta’aruf dan Khitbah

Masukklah kamu ke dalam surga, kamu dan pasanganmu akan digembirakan.


(QS. Az-Zukhruf : 70)

Khitbah

Ta’aruf Pernikahan

Nadzor Talaq

Prinsip memilih pasangan hidup yang telah dilakukan riset, kebanyakan orang memilih
pasangan karena :
1. Ada yang memilih pasangan untuk menyempurnakan kekurangannya baik dari segi
agama maupun duniawi (materi, fisik/rupa);
2. Mencari pasangan karena kemiripan dengan dirinya;
3. Psikologi, mencari pasangan yang mirip dengan orangtuanya;
4. Peknggo / tidak jauh-jauh dari rumahnya, kejadian ini banyak terjadi di masa lalu;
5. Prinsip fisik kecantikan / ketampanan. 80% orang memilih pasangan karena prinsip ini.

Rasulullah SAW saat membicarakan laki-laki hanya 2 sifat yang dilihat, yaitu Akhlaq dan
Agama. Pilihlah laki-laki yang akhlaqnya baik maka insyaallah agamanya pun akan baik.
Namun belum tentu orang yang agamanya baik memiliki akhlaq yang baik. Bagaimana
mengetahui akhlaq seseorang itu baik? Lihatlah dari :
- Keberanian;
- Keadilan;
- Dermawan, sejatinya orang yang dermawan juga orang yang sabar. Sabar dalam
mengeluarkan hartanya;
- Menjaga kehormatan diri.
Catatan: Calon istri pun juga harus memiliki sifat tersebut.

TA’ARUF
Artinya adalah saling mengenal. Proses dimana laki-laki dan perempuan untuk saling
mengenal dan mencari tau satu sama lain dengan tujuan pernikahan.
Adab ta’aruf :
1. Fase pengenalan, tidak ada hubungan khusus atau intens;
2. Membenarkan niat/ melurusksan niat;
3. Adanya biodata, untuk mengetahui gambaran calon pasangan;
4. Tidak masalah jika setelah proses ta’aruf melakukan nadzor (hanya boleh melihat dalam
batasan batasan syar’i yaitu wajah dan kedua telapak tangan perempuan);
5. Calon suami diperbolehkan memberi hadiah kepada calon istri;

Bagaimana caranya agar saling mengenal ‘tanpa pacaran’, karena banyak yang terjadi
disekitar kita melakukan modus ingin saling mengenal namun dengan cara yang salah yaitu
pacaran.
1. Melalui tulisan (CV/ Biodata)
Dari sini kita bisa tau 50% calon pasangan kita dengan catatan tidak ada dusta/
kebohongan.
2. Melalui lisan atau obrolan langsung
Dengan catatatn tidak berkhalwat atau berdua-duaan. Sebaiknya didampingi dengan
mahrom perempuan atau orang sholeh sholehah yang amanah.
Dua cara tersebut baru 50% mengetahui calon pasangan, sisanya agar kita lebih yakin adalah
dengan mengirim Intel (keluarga/kerabat dekat yang amanah) untuk mencari tau secara
langsung bagaimana kesehariannya, sifatnya terhadap sesama bagaimana. Dari tahapan
biodata atau obrolan kita sudah bisa mendapat bocoran si calon tersebut tinggal di mana,
kerja di mana, lingkungannya di mana, siapa saja kerabat dekatnya. Jadi saat mencari tau
langsung si Intel tersebut sudah tau akan ke mana dan menanyakan ke siapa.

Apa saja yang perlu kita tau dari tulisan/ obrolan dengan calon pasangan?
1. Menanyakan Visi dan Misi untuk masa depan. Apa tujuan dia dalam kehidupan di dunia.
Dari sisi laki-laki : Tanyakan apakah calon istri setelah menikah ingin menjadi wanita
karir atau di rumah.
Dari sisi perempuan : Tanyakan apa ambisi calon suami, apakah jabatan? Dari jawaban
ini kita bisa mengetahui ambisi dia lebih condong ke akhirat atau duniawi saja. Apabila
ambisi dunia, biasanya keluarga dinomor duakan.
2. Bagaimana pandangan calon suami/ istri terhadap maksud pernikahan
- Ada laki-laki yang berpikir pernikahan hanya untuk menyalurkan nafsu seksual saja;
- Ada perempuan yang menikah hanya untuk mendapatkan anak, menjadi seorang ibu;
- Sebagian berpikir menikah untuk jalan-jalan, kemana-mana ada yang mendampingi.
Kita perlu meluruskan niat untuk menikah. Apabila seseorang mempunyai ilmu dan
belajar agama, pandangan pernikahan adalah untuk :
- Pernikahan adalah sunah Nabi Muhammad SAW;
- Menyempurnakan agama;
- Mengharap ridho Allah;
- Untuk mendapatkan keturunan, namun hal ini adalah salah satu dari tujuan menikah,
dan apabila Allah belum memberi keturunan bukan menjadi masalah besar dalam
kehidupan rumah tangga. Karena sudah kita luruskan niat di awal pernikahan.
3. Sifat yang disukai maupun tidak dari pasangan
4. Tanyakan apakah mempunyai anak di awal pernikahan itu suatu kelaziman atau bisa
ditunda
5. Menanyakan kesehatan/riwayat penyakit serta kekurangan dari segi fisik
6. Apakah calon pasangan suka bergaul atau tertutup
7. Tanyakan tentang bagaimana hubungan calon dengan orangtuanya, saudara-saudaranya,
serta kerabatnya
8. Tanyakan pula waktu luang calon pasangan dihabiskan untuk apa saja
9. Apakah calon pasangan mempunyai aktivitas sosial, dakwah
10. Bagaimana jika orangtua kita ikut campur dalam kehidupan rumah tangga kita. Hal ini
merupakan pertanyaan sensitif, namun sangat perlu untuk ditanyakan.
Setelah pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita boleh menyanyakan pertanyaan-pertanyaan lain
yang dirasa penting. Seperti contoh berapa gajimu (untuk mengetahui kemampuan calon
suami menafkahi keluarganya nanti), tinggal di mana setelah menikah, dan pertanyaan lain
sesuai kebutuhan masing-masing.

Nadzor (melihat calon pasangan) bisa dilakukan apabila kita sudah yakin atau pas dengan
calon pasangan tersebut. Nadzor bisa langsung khitbah kemudian akad. Hal ini berbeda-beda
sesuai dengan adat lingkungan tempat tinggal.
KHITBAH
Artinya adalah ‘melamar’
Bagaimana caranya?
- Bisa langsung calon suami mengkhitbah langsung;
- Bisa dikhitbahkan orangtua/ kerabat/ orang yang dipercaya.

Adab khitbah
1. Tidak ada hubungan intensif karena belum mahrom;
2. Bagian dari ta’aruf untuk mengenal keluarga masing-masing;
3. KHITBAH tidak sama dengan WALIMAH. Khitbah perlu dilakukan sembunyi-sembunyi
namun walimahan dianjurkan untuk diumumkan;
4. Jangan sampai mengambil keputusan tergesa-gesa agar tidak menyesali pernikahan;
5. Calon suami istri dilarang berkhalwat;
6. Seseorang yang sedang menjalani proses ta’aruf boleh mendapatkan biodata ta’aruf lain.
Namun apabila sudah khitbah, tidak boleh menerima khitbah orang lain;
7. Tidak boleh mengambil kembali hadiah saat khitbah;
8. Tidak boleh menikahi wanita yang sedang masa idah;
9. Khitbah perlu dirahasiakan termasuk aib calon pasangan;
10. Tidak boleh berbohong, apa adanya dengan keadaan diri dan latar belakang.

Dalam proses khitbah biasanya ada obrolan tentang tanggal pernikahan, mahar, dan biaya
pernikahan.
Rasulullah menyampaikan “Wanita yang berkah adalah yang biayanya paling sedikit/
memudahkan calon suami.”

Ketika sudah khitbah, ingat bahwa perempuan tersebut belum milik anda, tetap orang lain.
Sehingga hindari obrolan-obrolan yang tidak penting.

Jangan mengandalkan musyawarah saja, namun penting untuk kita ketika sudah pada tahapan
khitbah tetap “Istiqharah” minta sama Allah untuk memudahkan semua proses ini, namun
apabila dirasa proses tersebut dipersulit maka tinggalkan.
Doa Istiqharah:

“Ya Allah, aku meminta petunjuk kebaikan-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon keputusan-
Mu dengan qudrat-Mu dan aku meminta dengan karunia-Mu yang besar, karena
sesungguhnya Engkau yang berkuasa sedangkan aku tida berkuasa. Engkau Yang Maha
Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui dan Engkau Yang Maha Mengetahui segala
yang gaib.”

“Ya Allah, sekiranya engkau ketahui bahwa (sebutkan Pilihan yang dihadapi) baik


untukku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir dari perkaraku ini, maka takdirkanlah ia
untukku, mudahkanlah ia, lalu berkahilah aku padanya.”

“Ya Allah, dan sekiranya engkau mengetahui buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku,
dan akhir dari perkaraku ini, maka hindarkanlah aku darinya, kemudian takdirkanlah
untukku kebaikan bagaimanapun adanya, lalu berilah aku keridhaan dengannya.” (HR.
Ahmad dan Bukhari).

TALAQ
Pintu terakhir dari ketidaknyamanan hubungan rumah tangga
Adab Talaq
1. Tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan dan setelah mediasi;
2. Bisa dilakukan ketika merasa tidak mampu menegakkan perintah Allah;
3. Tidak boleh dengan alasan menyakiti pasangan;
4. Bisa terjadi jika istri tidak melakukan perintah Allah, namun bisa dengan peringatan
terlebih dahulu sebelum jatuh talaq;
5. Tidak boleh menjatuhkan talaq 3 langsung;
6. Ada saksi;
7. Tidak di tempat tertutup;
8. Diucapkan dan diniatkan dengan sengaja;
9. Tidak boleh dilakukan ketika istri sedang haid;
10. Dengan cara baik-baik, namun suami tetap wajib menafkahi anaknya;

Talaq banyak terjadi karena masalah EKONOMI.


REFERENSI
- Materi kelas perdana Ustadz Syafi’ul Anam, Lc. Al Hafizhi, Fiqih Munakahat : Adab
Ta’aruf dan Khitbah
- Daurah Pra Nikah – Ta’aruf dan Khitbah (Sesi 1) Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah,
M.A https://www.youtube.com/watch?v=Oujqdol6oBE&t=4338s
- Doa Istiqharah https://wisatanabawi.com/sholat-istikharah/

Anda mungkin juga menyukai