0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang adab dan syarat memulai ta'aruf (perkenalan calon pasangan) secara Islami, mulai dari landasan memilih pasangan yang sesuai syariat Islam, kesetaraan antara calon suami istri, pentingnya pendamping dalam proses ta'aruf, tahapan-tahapan ta'aruf, serta adab yang harus diperhatikan. Tujuannya agar proses perkenalan dapat berjalan dengan baik sesuai ajaran agama.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Fiqih Berkeluarga ( Adab dan Syarat Memulai Ta’aruf.pptx
Dokumen tersebut membahas tentang adab dan syarat memulai ta'aruf (perkenalan calon pasangan) secara Islami, mulai dari landasan memilih pasangan yang sesuai syariat Islam, kesetaraan antara calon suami istri, pentingnya pendamping dalam proses ta'aruf, tahapan-tahapan ta'aruf, serta adab yang harus diperhatikan. Tujuannya agar proses perkenalan dapat berjalan dengan baik sesuai ajaran agama.
Dokumen tersebut membahas tentang adab dan syarat memulai ta'aruf (perkenalan calon pasangan) secara Islami, mulai dari landasan memilih pasangan yang sesuai syariat Islam, kesetaraan antara calon suami istri, pentingnya pendamping dalam proses ta'aruf, tahapan-tahapan ta'aruf, serta adab yang harus diperhatikan. Tujuannya agar proses perkenalan dapat berjalan dengan baik sesuai ajaran agama.
Memulai Ta’aruf) Q.S Ar-ruum: 21 • Dan Diantara tanda-tanda (kebesaranNya) ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kami cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda ( kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir. Q.S An-Nur:32 • Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak dari hamba-hambamu yang laki- laki dan perempuan,jika mereka miskin, Allah akan menjadikan mereka mampu dengan karuniaNya. Dan Allah Maha luas (PemberianNya) lagi Maha Mengetahui. HR. Ibnu Majah no 1846 • Menikah adalah sunnahku, barangsiapa yang tidak mengamalkan sunnahku,bukan bagian dariku. Maka menikahlah kalian,karena aku bangga dengan banyaknya umatku (di hari kiamat). Pernikahan Adalah Ibadah Terpanjang dalam Hidup Hukum –Hukum Pernikahan • Wajib. Bagi orang yang mampu menikah, nafsunya telah mendesak dan takut terjerumus dalam perzinahan. • Sunat. Bagi orang yang nafsunya telah mendesak lagi mampu menikah ,tapi masih dapat menahan dirinya dari perbuatan zina. • Haram. Bagi orang yang tidak mampu memenuhi nafkah batin dan lahir serta nafsunyapun tidak mendesak. • Makruh . Bagi orang yang lemah syahwat dan tidak mampu memberi nafkah. • Mubah. Bagi orang yang tidak terdesak oleh alasan2 yang mewajibkan segera menikah, atau karena alasan2 yang mengharamkan un.tuk menikah Landasan Memilih Suami • 1. Memilih calon suami yang mempunyai agama dan akhlak yang baik, agar ia dapat melaksanakan kewajiban dgn baik dalam membimbing keluarga,menunaikan hak istri,pendidikan anak,tanggung jawab pada kehormatan dan nafkah keluarga. • 2. Memilih calon suami yg bukan dari golongan orang fasik,tukang pembuat dosa dan pemutus tali kekeluargaan. • 3. Memilih calon suami yang sungguh-sungguh berniat akan menikah serta menjaga proses pernikahan agar tetap dalam koridor syar’i. • 4.Berasal dari keluarga baik baik. • 5. Taat dan Santun kepada orang tuanya. • 6. Mandiri dalam ekonomi. • 7.Mempunyai jiwa pemimpin. • 8.Bertanggung jawab. • 9. Berperilaku sopan dan lemah lembut. • 10.Suka berketurunan dan subur. Kesetaraan atau Kafa’ah(Sekufu) dalam Pernikahan • Kafa’ah secara harfiah persamaan atau kesebandingan. Dalam Fiqih,kafa’ah diartikan sebagai persamaan derajat antara suami istri dengan harapan tercipta keharmonisan rumah tangga dan pasangan yang ideal. • Konsep sekufu dijelaskan oleh Rasulullah dalam 4 hal: Harta/kekayaan, Nasab/Keturunan, Wajah/penampilan dan Agama. Mempunyai Perantara/ Pendamping Dalam Ta’aruf - Ta’aruf bukan seperti pacaran yang hanya melibatkan dua orang,yaitu lelaki dan perempuan-dan ketiganya adalah syetan-. Maka tak heran kalau yang berpacaran itu pasti melakukan maksiyat. - Perantara adalah pihak yang dipercaya untuk menyampaikan maksud atau isyarat, ketika seseorang ingin mengajukan proses ta’aruf. - Pendamping adalah pihak yang turut mendampingi ketika proses pertemuan. - Perantara / Pendamping haruslah orang yang terpercaya (MR atau orangtua) Tahapan Ta’aruf • Mengajukan Proposal untuk ta’aruf kepada perantara. • Saling tukar biodata • Istikharah • Ta’aruf bertemu. Untuk mendapatkan penjelasan tentang biodata. • Istikharah. • Memberikan jawaban lanjut atau tidak • Jika lanjut. Ta’aruf keluarga. • Menentukan Pelaksanaan Khitbah dan nikah. Adab Dalam Ta’aruf • 1. Niat • 2. Menghindari berduaan. • 3. Bertukar biodata. • 4. Melihat / Bertemu dengan calon . • 5. Menjaga Pandangan. • 6. Menutup Aurot. • 7. Menjaga kesopanan. • 8. Menghindari hal-hal yang tidak perlu dalam pembicaraan. • 9. Selalu mengingat Allah Shalat Istikhoroh • Dilakukan Sebelum dan setelah Ta’aruf. • Meminta petunjuk dari Allah dan memantabkan hati. • Menghindarkan was-was yang merupakan bisikan syetan. Menjaga Masa Setelah Ta’aruf Sampai Pernikahan • 1. Merahasiakan Proses. • 2. Menjaga Hati. • 3. Berkomunikasi Seperlunya. • 4. Menjaga Interaksi dengan Media Sosial. • 5. Tidak Berduaan /Berkhalwat. • 6. Menyegerakan Khitbah dan akad nikah. • “Jagalah Kehormatan diri satu sama lain,jaga kesucian hatinya dengan tidak memberikan ungkapan ataupun perhatian yang saat ini belum halal diterimanya.”