Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Puisi Baru”. Dengan pembahasan yang
sederhana agar dapat mudah dimengerti dan pahami. Dalam waktu yang singkat ini
mungkin kami tidak dapat mencari bahan dan materi yang memuaskan tapi insya Allah
dapat memberikan manfaat yang membacanya, amin.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia dan untuk disajikan
kepada pembaca agar pembaca menambah ilmu pengetahuan mengenai puisi baru. Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan senang hati.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.2Tujuan
1.3Manfaat
1.4Metodologi
BAB II PERMASALAHAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Puisi adalah bentuk kesusastraan yang paling tua. Puisi selalu memduduki tempat
yang tinggi dalam setiap kebudayaan. Pada awalnya istilah puisi berasal dari kata Yunani,
poites yang berarti pembangun, pembentuk, dan pembuat. Selanjutnya, makna kata
tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat
tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kadang-kadang kata kiasan. Puisi juga
disebut karangan terikat. Pada zaman dahulu puisi menjadi bagia hidup dari masyarakat
tradisonal berupa puisi lisan seperti mantra dan pantun. Berdasarkan kurun waktu
penciptaannya, puisi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Puisi lama, puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Terdiri dari pantun, karmina, seloka,
syair, talibun, gurindam dan sebagainya.
2. Puisi baru, puisi yang tidak terikat oleh aturan. Terdiri dari balada, himne, ode,
epigram, romansa, kuatrin, terzina dan sebagainya.
Puisi baru sering menjadi bahan perbincangan di kalangan kaum terpelajar saat ini. Puisi
modern mengalami perkembangan yang cukup berarti, ide-ide yang dituangkan dalam puisi
modern sangat beragam serta tema-tema yang digunakan lebih kompleks. Seiring dengan
perkembangan zaman saat ini, puisi modern menjadi suatu pengetahuan yang harus dimiliki
oleh masyarakat indonesia sebagai modal untuk melestarikan suatu pengetahuan yang sudah
diwariskan oleh nenek moyang kita.
Menurut Jalil (1990) puisi modern muncul sejak kehadiran Jepang di Indonesia.
Walaupun kehadiran Jepang di Indonesia memberikan kesengsaraan bagi masyarakat, namun
bagi penyair memberikan kandungan keuntungan yang sangat besar, yaitu adanya kebebasan
menggunakan bahasa indonesia. Kebebasan menggunakan bahasa Indonesia oleh penyair,
digunakan sebagai alat untuk menghembuskan nafas kebencian pada Jepang. Penyair
angkatan ini dikategorikan sebagai penyair angkatan 1945, dan karya-karya puisinya
termasuk dalam kelompok puisi modern.
Puisi pada umumnya merupakan luapan ekspresi perasaan seorang sastrawan yang
dituangkan ke dalam kata-kata yang indah. Kata-kata tersebut yang nantinya mampu
membuat pembaca terhipnotis oleh keindahannya. Namun dengan adanya kebebasan inilah
para sastrawan sudah jarang yang mempertimbangkan pesan atau isi dari puisi tersebut,
bahkan tidak sedikit dari puisi modern yang temanya tentang sindiran atau yang lainnya yang
sangat sedikit sekali mengandung pesan moral yang mendidik.
Pengetahuan saja belum cukup untuk dapat memahami suatu karya sastra. Pengetahuan
itu perlu diterapkan dalam kenyataan misalnya dengan mencoba membuat puisi kita bisa
aplikasikan dengan menerapkan teori yang telah kita dapatkan secara langsung. Hadirnya
suatu puisi modern ini memberikan suatu kekayaan tersendiri yang dimiliki oleh karya sastra
pada masa kini. Hal-hal yang akan diuraikan secara terperinci mengenai pengertian puisi
modern, ciri-ciri puisi modern dan macam-macam puisi modern.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah mengenai “Puisi Baru” ini adalah sbb:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan puisi baru
2. Mengetahui ciri-ciri puisi baru
3. Mengetahui jenis-jenis atau bentuk-bentuk dari puisi baru
4. Mampu membedakan antara puisi lama dan puisi baru
5. Memahami bagaimana terbentuknya puisi baru di Indonesia
1.3 Manfaat
Dalam menyusun makalah ini, untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan, kami menggunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka atau literatur ini
dilakukan dengan cara mendapatkan data dari buku dan berbagai artikel dari internet yang
menurut kami dapat mendukung makalah ini.
Berikut adalah berbagai referensi yang kami jadikan sebagai acuan dalam menyusun
makalah mengenai puisi baru ini :
Dalam artikel ini dijelaskan tentang pengertian puisi baru dan bentuk-
bentuknya.
3. http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/23/pengertian-macam-macam-dan-
contoh-puisi-503626.html
4. http://www.bimbingan.org/sejarah-puisi-baru.html
BAB II
PERMASALAHAN
Rumusan masalah :
PEMBAHASAN
Puisi baru merupakan jenis puisi yang bentuknya bebas Jenis puisi modern tidak
lagi terikat oleh aturan jumlah baris, rima atau ikatan lain yang biasa digunakan
pada puisi lama (Suroto, 1989: 58). Menurut Sutan Takdir Alisyahbana (dalam
Suroto, 1989: 40), puisi baru adalah puisi-puisi yang timbul ketika masyarakat
telah mendapat pengaruh kebudayaan dunia, jadi tidak hanya kebudayaan yang
berasal dari Barat tetapi juga kebudayaan Rusia, Perancis, Cina dan lain-lain.
Puisi baru atau puisi bebas muncul pada angkatan 45, dipelopori oleh Chairil
Anwar. Puisi baru atau puisi bebas tidak mengutamakan bentuk atau banyak
baris dalam satu bait dan irama atau persajakan tetapi lebih mengutamakan isi
puisi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa puisi baru adalah puisi yang tidak lagi
terikat oleh aturan jumlah baris, lebih mengutamakan isi serta puisi modern ini
mendapat pengaruh kebudayaan dunia.
-Puisi lama terikat pada aturan tata bahasa sedangkan puisi baru tidak terikat pada aturan
apapun
-Puisi lama tidak menyebutkan nama pengarang sedangkan puisi baru nama pengarangnya
disebutkan
-Puisi lama dibicarakan dari mulut ke mulut sedangkan puisi baru didistribusikan dalam
sebuah buku
Berdasarkan isinya, puisi baru dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti berikut ini.
a. Balada adalah puisi berisi kisah atau cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 bait, masing-
masing dengan 8 larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah
menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam
bait-bait berikutnya.
Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya Seorang
Pemberontak”.
b. Himne adalah puisi baru yang berisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan,
tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne
menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap
sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.
Contoh:
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat nama-Mu penuh seluruh
Cahayamu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat nama-Mu penuh seluruh
Cahayamu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
(Chairil Anwar)
c. Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi
(metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung
baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.
Contoh:
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantun keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
(Asmara Hadi)
d. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa
Yunani epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah
kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
Contoh:
e. Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari bahasa
Perancis Romantique yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu
dendam, serta kasih mesra.
f. Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang
mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena
kematian/kepergian seseorang.
Contoh:
g. Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin Satura yang
berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke
atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim, dan lain-lain.
Contoh:
Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.
(WS Rendra)
a. Distikon, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).
Contoh:
b. Terzina, puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).
Contoh:
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
(Sanusi Pane)
c. Kuatrain, puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
d. Kuint, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).
Contoh :
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)
e. Septime, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).
Contoh:
f. Oktaf/Stanza, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris.
Cth:
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)
g. Soneta, adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua
bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta
berasal dari kata sonneto (Bahasa Italia) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi
soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari negeri Belanda
diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah mereka berdualah
yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk soneta Indonesia tidak
lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan
dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas
baris).
Contoh:
Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)
4.1 Kesimpulan
Dari semua yang telah kami paparkan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa puisi
baru adalah puisi yang tidak terlalu terikat oleh aturan-aturan tertentu. Puisi baru memiliki
jenis-jenis yang beragam dengan berdasarkan bentuk dan isinya. Penyair mulai menggunakan
puisi baru pada saat penjajahan Jepang di Indonesia karena Jepang memperbolehkan
menggunakan bahasa Indonesia dengan bebas. Hal ini dijadikan penyair sebagai kesempatan
meluapkan kebencian mereka terhadap penjajahan Jepang. Sehingga puisi baru pada saat itu
lebih bersifat sebagai sindiran dan tidak mendidik. Penyair pada masa itu dinamakan
angkatan 1945.
4.2 Saran
Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap para pembaca lebih memperhatikan puisi-
puisi yang telah berkembang sampai saat ini. Khusunya para anak muda, seharusnya
melestarikan karya-karya yang telah diwariskan para penyair agar menjadi karya yang abadi
dan terkenang sepanjang masa.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Puisi.
http://rizqiputri11bahasa17.blogspot.com/2012/11/makalah-puisi-lama-puisi-baru.html
http://www.bimbingan.org/sejarah-puisi-baru.html
http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/23/pengertian-macam-macam-dan-contoh-puisi-
503626.html