Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

HUKUM PIDANA INTERNASIONAL

“Kasus Nottebohm”

DOSEN PEMBIMBING

Zulkifli Habibie S.H., M.H.

Disusun Oleh:

Listia Rahmawati Bumulo 1011417078

Iswandi Rahmatillah Dali

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS HUKUM

ILMU HUKUM

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur tak lupa kita panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatnya
kami dapat menyusun makalah mengenai Kasus Nottebohm ini dapat terselesaikan.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Hukum Pidana Internasional yang
diberika oleh Bapak Zulkifli Habibie S.H., M.H.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan dari Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak
yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca.

Gorontalo, 24 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hukum Pidana Internasional atau yang disingkat HPI telah diakui merupakan
disiplin ilmu baru dalam ilmu hukum sejak berakhirnya perang dunia kedua. Hukum
pidana telah diakui secara internasional pertama kali terjadi melalui resolusi yang
diajukan pada siding umum PBB tanggal 21 November 1947, resolusi tersebut
menghendaki dibentuknya suatu panitia kodevikasi hukum internasional (the
commite on codification of internasional law). Sejak berakhirnya perang dunia kedua
posisi hukm pidana internasional diakui semakin penting dan relevan sehubung
dengan proses pembentukan dan keberhasilan peradilan Nuremberg pada tahun
1946 dan peradilan Tokyo pada tahun 1948 dalam proses penuntutan dan mengadili
mereka yang dianggap sebagai penjahat perang.
Kasus atau sengketa Pidana Internasional dapat diadili di Mahkamah
Internasional. Akan tetapi mahkamah internasional hanya dapat mengadili dan
menyelesaikan sengketa antarnegara-negara anggota. Salah satu kasus yang
pernah diadili di Mahkamah Internasional adalah kasus Nottebohm.

1.2 Rumusan Masalah


1. Awal mula terjadinya kasus Nottebohm
2. Penghakiman Mahkamah Internasional terhadap kasus Nottebohm

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui awal mula terjadinya kasus Nottebohm
2. Untuk mengetahui bagaimanakah penghakiman mahkamah internasional
terhadap kasus Nottebohm
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Awal Mula Terjadinya Kasus Nottebohm

Friedrich Nottebohm lahit 16 Sepetember 1881 di Hamburg, Jerman.


Pada tahun 1905, ia pindah ke Guatemala, tempat ia terjun dalam bisnis
perdagangan, perbankan, dan perkebunan dengan saudara-saudaranya.
Bisnis ini berkembang, dan Nottebohm menjadi pemimpinnya pada tahun
1937. Nottebohm akan tinggal di Guatemala hingga tahun 1943 sebagai
penduduk tetap tanpa pernah memperoleh kewarnegaraan Guatemala.
Terkadang dia mengunjungi Jerman untuk urusan bisnis, dan memiliki teman
dan kerabat di kedua Negara. Dia juga melakukan beberapa kunjungan ke
Liechtenstein untuk melihat saudaranya Hermann, yang pindah ke sana pada
tahun 1931 dan menjadi warga Negara.

Pada 1939, Nottebohm kembali mengunjungi Liechtenstein, dan pada


9 Oktober 1939, tak lama setelah Perang Dunia II dimulai, ia mengajukan
permohonan kewarganegaraan. Lamarannya di setujui dan ia menjadi warga
Negara. Di bawah hukum Jerman, ia kehilangan kewarganegaraan Jerman.
Pada Januari 1940, ia kembali ke Guatemala dengan paspor Liechtenstein
dan member tahu pemerintah setempat tentang perubahan
kewarganegaraanya.

Meskipun awalnya netral, Guatemala segera memihak sekutu dan


secara resmi menyatakan perang terhadap Jerman pada 11 Desember 1941.
Terlepas dari kewarganegaraan Liechtenstein, pemerintah Guatemala
memperlakukan Nottebohm sebagai warga Negara Jerman. Sebagai bagian
dari program besar-besaran dimana Amerika Serikat bekerja sama dengan
berbagai Negara Amerika Latin untuk magang di Amerika Serikat lebih dari
4.000 orang keturunan Jerman atau Kewarganegaraan,Nottebohm ditangkap
oleh pemerintah Guatemala sebagai alien musuh pada tahun 1943,
diserahkan kepada seorang pangkalan militer Amerika Serikat, dan
dipindahkan ke Amerika Serikat tempat ia diinternir hingga 1946. Pemerintah
Guatemala menyita semua propertinya di Negara itu, dan pemerintah
Amerika Serikat juga menyita asset perusahaanya di Amerika Serikat. Pada
tahun 1950, pemerintah Amerika Serikat kembali ke keluarga Nottebohm
sekitar setengah dari yang disita. Pemerintah Guatemala mepertahankan
propertinya dan mengembalikan 16 perkebunan kopi kepada keluarganya
hanya pada tahun 1962, setelah ia meninggal. Setelah dibebaskan, ia
kembali ke Liechtenstein, tempat ia tinggal selama sisa hidupnya.

Pada tahun 1951, pemerintah Liechtenstein, yang bertindak atas nama


Nottebohm, yang mengajukan gugatan terhadap Guatemala di Mahkamah
Internasional untuk alas an yang dikatakannya adalah perlakuan tidak adil
terhadapnya dan penyitaan illegal atas propertinya. Namun pemerintah
Guatemala berpendapat bahwa Nottebohm tidak memperoleh
kewarganegaraan Liechtenstein untuk keperluan hukum internasional.
Pengadilan setuju dan menghentikan kasus dari melanjutkan.

2.2 Penghakiman Mahkamah Internasional Terhadap Kasus Nottebohm

Meskipun Mahkamah Internasional menyatakan bahwa itu adalah hak


kedaulatan semua Negara untuk menentukan warga negaranya sendiri dan
criteria untuk menjadi satu dalam hukum kota, proses seperti itu harus diteliti
secara internasional jika pertanyaannya adalah perlindungan diplomatic.
Pengadilan menjunjung tinggi prinsip kewarganegaraan yang efektif (Prinsip
Nottebohm): nasional harus membuktikan hubungan yang bermakna dengan
Negara yang bersangkutan. Prinsip itu sebelumnya hanya diterapkan dalam
kasus kewarganegaraan ganda untuk menetukan kewarganegaraan yang
harus digunakan dalam kasus tertentu. Pengadilan memutuskan bahwa
naturalisasi Nottebohm sebagai warga Negara Liechtenstein tidak didasarkan
pada hubungan asli dengan Negara itu, tetapi untyk tujuan tunggal yang
memungkinkannya mengganti statusnya sebagai warga Negara dari Negara
berperang dengan Negara netral di Negara tersebut saat perang. Pengadilan
menyatakan bahwa Liechtenstein tidak berhak untuk mengambil kasusnya
dan mengajukan klaim internasional atas namanya terhadap Guatemala.

Naturalisasi diminta untuk tidak begitu banyak dengan tujuan


memperoleh pengakuan hukum atas keanggotaan Nottebohm dalam populasi
Liechtenstein, karena hal itu memungkinkanya untuk menggantikan statusnya
sebagai warga Negara dari Negara yang berperang dengan warga Negara
berkebangsaan Amerika Serikat. Negara netral, dengan satu-satunya tujuan
dengan demikian datang dalam perlindungan Liechtenstein tetapi tidak
menjadi terikat dengan tradisi, kepentingannya, cara hidupnya atau untuk
mengasumsikan kewajiban, selain kewajiban fiscal dan menggunakan hak
yang berkaitan dengan status demikian diperoleh. Guatemala tidak
berkewajiban untuk mengakui kewarganegaraan yang diberikan dalam
keadaan seperti itu. Liechtenstein akibatnya tidak berhak untuk memperluas
perlindungannya ke Nottebohm dan klaimnya harus karena alasan ini
dianggap tidak dapat diterima.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hukum yang berlaku disetiap Negara itu berbeda.

Anda mungkin juga menyukai