Setelah mengikuti
pembelajaran ini peserta
mampu menjelaskan
tentang KUR
Ritel di KC dan KCP
sesuai ketentuan
POKOK BAHASAN
SUPLESI/PERPANJANGAN
Setiap debitur hanya dapat menerima KUR Ritel dengan total
akumulasi plafond termasuk suplesi atau perpanjangan
maksimal Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) per debitur.
KUR RITEL DI KC DAN KCP
KETENTUAN UMUM
CALON DEBITUR
Calon debitur yang dapat dilayani yaitu individu/perseorangan atau
badan hukum yang melakukan usaha produktif berupa :
a. Usaha mikro, kecil, dan menengah;
b. Anggota keluarga dari karyawan/karyawati yang berpenghasilan
tetap atau bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia; dan
c. Tenaga Kerja Indonesia yang purna bekerja di luar negeri.
SUBROGASI
Pengalihan hak tagih dari Penerima Jaminan kepada Penjamin setelah
Penerima Jaminan menerima pembayaran klaim dari Penjamin
KUR RITEL DI KC DAN KCP
SYARAT UMUM
Untuk dapat menikmati fasilitas KUR Ritel di KC dan KCP seorang debitur
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Mempunyai usaha produktif dan layak
2. Tidak sedang menerima kredit modal kerja/investasi dan/atau kredit
program kecuali KUR Ritel
3. Dapat sedang menerima kredit konsumtif seperti KPR, KKB, Kartu Kredit,
serta KUR Ritel dengan kolektibilitas Lancar
4. Telah melakukan usaha secara aktif minimal 6 (enam) bulan
5. Memiliki legalitas usaha dan identitas
6. Memiliki Surat Ijin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) yang diterbitkan
Pemerintah Daerah setempat atau surat ijin usaha lainnya yang dapat
dipersamakan dengan IUMK
KUR RITEL DI KC DAN KCP
JANGKA WAKTU ON FARM
KREDIT MODAL KERJA
Jangka waktu dan pola angsuran yang dapat diberikan untuk Kredit Modal Kerja
(KMK) On Farm adalah sebagai berikut
Pola Angsuran Jangka Waktu Keterangan
1 (satu) siklus Diberikan untuk 1 (satu) siklus usaha budidaya
Sekali Lunas budidaya/usaha dan tanaman dengan jangka waktu maksimal 24 bulan.
maksimal 24 bulan Contoh : budidaya tebu dan singkong
Bulanan Maksimal 48 bulan Penurunan pokok proporsional setiap bulan
Sesuai siklus Penurunan pokok proporsional setiap siklus
Maksimal 12 bulan
budidaya/usaha budidaya/usaha
KREDIT INVESTASI
Jangka waktu yang diberikan untuk Kredit Investasi (KI) On Farm adalah maksimal 5
tahun. Jika kredit tersebut mengalami Suplesi atau Restrukturisasi maka jangka waktu
kredit dapat diperpanjang menjadi maksimal 7 tahun. Jangka waktu kredit tersebut
terhitung sejak tanggal perjanjian kredit awal menikmati KUR.
KUR RITEL DI KC DAN KCP
JANGKA WAKTU OFF FARM
KREDIT INVESTASI
Jangka waktu yang diberikan untuk Kredit Investasi maksimal 5 tahun dan
dapat diperpanjang dalam rangka suplesi, atau restrukturisasi menjadi
maksimal 7 tahun.
KUR RITEL DI KC DAN KCP
SEKTOR EKONOMI
Sektor ekonomi yang dapat dilayani dengan KUR Ritel di KC dan
KCP yaitu
1. Sektor Pertanian: Seluruh usaha di sektor pertanian
2. Perikanan: Seluruh usaha di sektor perikanan
3. Industri Pengolahan: Seluruh usaha di sektor industri
pengolahan, termasuk industri kreatif di bidang media
rekaman, film, dan video
4. Perdagangan: Seluruh usaha di sektor perdagangan
5. Jasa-jasa: Seluruh usaha : sektor penyediaan akomodasi dan
penyediaan makanan, sektor transportasi – pergudangan –
dan komunikasi, sektor real estate – usaha persewaan – jasa
perusahaan, sektor jasa pendidikan
KUR RITEL DI KC DAN KCP
KUR LINKAGE (CHANNELING)
KUR LINKAGE (CHANNELING) dapat dilayani di KC dan KCP
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Lembaga Linkage yang sedang memperoleh kredit dari
perbankan tetap diperbolehkan.
2. Jumlah KUR Ritel yang disalurkan penyalur KUR adalah sesuai
dengan daftar nominatif calon debitur yang diajukan oleh
lembaga linkage
3. Debitur KUR Ritel bertanggungjawab atas pengembalian KUR
Ritel
4. Jumlah kredit yang dijamin oleh perusahaan penjamin adalah
sesuai dengan yang diterima oleh penerima KUR
5. Plafond, suku bunga dan jangka waktu KUR mengikuti
ketentuan KUR Ritel
KUR RITEL DI KC DAN KCP
KUR LINKAGE (EXECUTING)
KUR LINKAGE (EXECUTING) dapat dilayani di KC dan KCP dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Lembaga Linkage yang sedang memperoleh kredit dari
perbankan tetap diperbolehkan, kecuali Kredit Program.
2. Lembaga linkage tersebut tidak sedang memperoleh kredit
program termasuk KUR.
3. Calon debitur (end user) harus memiliki usaha produktif sesuai
kriteria calon debitur KUR Ritel.
4. KUR yang diberikan kepada Lembaga Linkage wajib
diteruspinjamkan kepada end user yang sudah terdaftar di SIKP.
KUR RITEL DI KC DAN KCP
KUR LINKAGE (EXECUTING) - Lanjutan
5. Peneruspinjaman dari lembaga linkage ke end user dibuktikan
dengan kesepakatan pinjam meminjam antara lain berupa
Surat Hutang/Pinjam.
6. Jumlah KUR Ritel yang disalurkan penyalur KUR adalah sesuai
dengan daftar nominatif calon debitur yang diajukan oleh
lembaga linkage dan pencairan pinjamannya disesuaikan dengan
daftar nominatif end user
7. Suku bunga dan plafond kredit dari lembaga linkage ke usaha
mikro dan kecil (end user) ditetapkan maksimal sebesar 12%
efektif pertahun dan maksimum Rp. 500.000.000 (Lima Ratus
Juta) per debitur.
8. Lembaga linkage bertanggung jawab atas pengembalian KUR
yang diterima
KUR RITEL DI KC DAN KCP
PENGHAPUSBUKUAN KREDIT
AO/PKL dapat menginisiasi PH KUR tanpa breakdown anggaran PH,
dengan syarat sebagai berikut :
• Telah diajukan klaim
• Kolektibilitas kredit telah Macet
• PPAP telah dibentuk 100% dari baki debet kredit
1. Untuk KUR yang telah diajukan klaim asuransi, harus dilakukan perubahan
kolektibilitas menjadi Macet (M) tanpa menunggu umur tunggakan mencapai >
180 hari
2. Dengan dilakukannya perubahan kolektibilitas menjadi Macet tersebut, KUR
dimaksud dapat segera dihapusbukukan paling cepat pada awal bulan
berikutnya setelah terbentuk PPAP sebesar 100%
3. Besarnya PH KUR adalah sebesar 100% dari sisa pokok kredit
4. Apabila klaim disetujui, hasil klaim dibuku sebagai pendapatan klaim
KUR RITEL DI KC DAN KCP
PENJAMINAN
Ketentuan Penjaminan KUR di KC dan KCP adalah sebagai berikut
• Debitur tidak dapat melunasi saat jatuh tempo atau saat kolektibilitas 4 (Diragukan)
Kerugian yang • Adanya perbaikan kolektibilitas, Risiko Kerugian yang dijamin ditetapkan sejak
Dijamin kolektibilitas 4 (Diragukan) yang terakhir
• Keadaaan insolvent (tidak dapat melaksanakan kewajiban)
• 70% x (sisa pokok kredit + tunggakan bunga (termasuk rekalkulasi bunga jika ada)
dan denda setinggi-tingginya sebesar 70% x plafond KUR Ritel
Besarnya Klaim
• Khusus untuk kolektibilitas 4 (Diragukan), perhitungan bunga dan denda terhitung
sejak kurun waktu usia tunggakan antara 121 – 180 hari
Unit kerja berhak mengajukan klaim secara online melalui aplikasi BRIJAMIN
dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan sejak KUR Ritel jatuh tempo