NIM : 452289
MATKUL : TEORI DAN PRAKTIK AKUNTANSI KEUANGAN
1. Hanya dengan mengacu pada PSAK Sewa yang terbaru/berlaku saat ini atau IAS/IFRS
yang berkaitan, apakah Anda akan meminta PT. Bermuda untuk mengkapitalisasi sewa
tersebut? Jelaskan argumen Anda atas dasar data yang tersedia!
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), maka sebagai auditor akan menganjurkan agar
PT. Bermuda melakukan kapitalisasi sewa tersebut dengan alasan sebagai berikut:
a. Masa sewa aset sebagian besar dimanfaatkan oleh perusahaan PT. Bermuda
dibandingkan umur ekonomis aset yang disewa. Meskipun hak milik tidak dialihkan.
Masa sewa selama 9 tahun sementara umur ekonomis aset 12 tahun.
2. Apakah Anda dapat menggunakan SFAS No. 13 sebagai kriteria kapitalisasi dan tetap
dapat menyatakan kewajaran sesuai dengan PABU-Indonesia seandainya PT. Bermuda
bersedia menerima usulan penyesuaian Anda atas dasar SFAS No. 13 ini?
Berdasarkan kriteria poin C pada SFAS No. 13 yang menyatakan bahwa PT. Bermuda
menyewa aset selama 9 tahun, masa sewa ini mencapai 75% dari estimasi umur
ekonomis masa sewa (12 tahun). Berdasarkan pernyataan tersebut maka sebagai auditor
menyarankan PT. Bermuda melakukan kapitalisasi sewa. Pernyataan ini jika disesuaikan
dengan PABU-Indonesia (PSAK No. 30 Revisi 2011) tetap dapat menyatakan kewajaran.
3. Jelaskan perbedaan antara PSAK Sewa dan SFAS No. 13 dalam hal kriteria kapitalisasi.
Mengapa ada perbedaan tersebut? Petunjuk: Carilah acuan yang membahas masalah
standar berbasis-kaidah (rule-based) dan berbasis-prinsip (principles-based).
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011) menyatakan kriteria kapitalisasi sewa sebagai
berikut:
a. Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa;
b. Lessee memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah
dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada
awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi akan dilaksanakan;
c. Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomik aset meskipun hak milik
tidak dialihkan;
d. Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial
mendekati nilai wajar aset sewaan; dan
e. Aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa
perlu modifikasi secara material.
Melihat masing-masing standar terlihat bahwa dua standar memiiki pendekatan yang
berbeda. Klasifikasi sewa PSAK 30 tentang sewa bersifat principle-based, ambang batas
75% tidak disebutkan secara eksplisit, tetapi yang ditekankan adalah substansi sewa.
Sewa dikategorikan sebagai sewa pembiayaan bila manfaat dan risiko dari barang
sewaan secara substansial berpindah ke penyewa. Masa sewa bisa menjadi salah satu
indikasi, tapi tidak ada syarat eksplisit (formal) 75% dari masa sewa, melainkan
menggunakan frase “masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset”.
Sedangkan dalam SFAS No. 13, secara eksplisit disebutkan bahwa jika masa sewa
sebesar 75% atau lebih maka aset sewa harus dikapitalisasi. Pendekatan yang demikian
lebih mencerminkan rules-based. Implikasinya adalah dalam menggunakan standar
PSAK sebagai pendoman pengguna harus menggunakan judgement atas kondisi yang
dihadapinya. Sedangkan pengguna SFAS harus menerima ketentuan yang tersirat dalam
standar tersebut secara apa adanya (as it is). Sebagai contoh, suatu kontrak sewa yang
memiliki umur sewa 74% dari usia ekonomis aset sewa, dikategorikan sebagai sewa
pembiayaan menurut PSAK 30, tetapi dikategorikan sebagai sewa operasi menurut SFAS
13 jika mempertimbangkan masa sewa saja.
4. Apakah PT. Pasifik dapat dianggap sebagai pihak istimewa (pihak berelasi) dengan PT.
Bermuda?
5. Menurut Anda, perbedaan apa yang akan terjadi jika PSAK 73 telah diimplementasikan?
a. Jangka Sewa Pendek
Jangka sewa alat berat tersebut ialah 9 tahun dengan umur ekonomik sebesar 12
tahun. PSAK No. 73 yang memberikan definisi sewa jangka pendek yaitu sewa yang,
pada tanggal permulaan, memiliki masa sewa 12 bulan atau kurang. Sewa yang
mengandung opsi beli bukan merupakan sewa jangka pendek.
b. Aset Pendasar Sewa Bernilai-Rendah
Alat berat tersebut memiliki harga wajar pada saat peroleh (1 Januari 2018) sebesar
Rp 720.000.000. Sewa aset pendasar tidak memenuhi kualifikasi sebagai sewa aset
bernilai rendah. Sebagai contoh, sewa mobil tidak adakn memenuhi sebagai sewa
aset bernilai rendah karena mobil baru biasanya tidak bernilai rendah.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka PT. Bermuda wajib mencatat alat berat tersebut
sebagai sewa pembiayaan bukan sebagai sewa operasi.