Rencana Pemasaran
Mata Kuliah Teori Kewirausahaan Bahasa Mandarin
DISUSUN OLEH:
Ade Fitri (1213617012)
Jefry Alexander (1213617003)
Kristi Julian (1213617008)
Nadiya Saviera (1213617017)
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkatnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Rencana
Pemasaran. Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teori Kewirausahaan Bahasa Mandarin. Di dalam makalah dijelaskan mengenai
rencana pemasaran dan strategi-strategi dalam melakukan pemasaran
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan kepada
pembaca serta dapat memenuhi tugas dari mata kuliah Teori Kewirausahaan
Bahasa Mandarin. Kami mohon maaf apabila masih terdapat kesalahan dan
kekurangan, kami menerima kritik dan saran dari pembaca agar dapat berguna
bagi penyusunan makalah kami berikutnya.
Penulis
2
Daftar Isi
3
Bab 1
Pendahuluan
4
yang dapat menarik minat pembeli walaupun produk tersebut bukan
produk yang sangat dibutuhkan.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memahami pengertian dari pemasaran.
1.3.2 Untuk mengetahui langkah-langkah merencanakan pemasaran
produk
1.3.3 Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi pemasaran terpadu.
5
Bab 2
Pembahasan
6
5) Defining Marketing Strategy and Action Programs, yaitu menentukan
strategi apa yang akan digunakan dalam memasarkan produk.
6) Coordination of Planning Process, yaitu mengkoordinasi proses
perencanaan.
7) Designating Responsibility for Implementation, yaitu pembuatan rencana
pemasaran yang akan diimplementasikan.
8) Budgeting the Marketing Strategy, yaitu memutuskan biaya yang akan
digunakan dalam mengimplementasikan rencana pemasaran
9) Implementation of the Market Plan, yaitu mengimplementasikan rencana
pemasaran.
10) Monitoring Progress of Marketing Actions, yaitu memonitor kemajuan
pemasaran produk.
7
tertentu. Satu segmen pasar terdiri dari individu, kelompok, atau organisasi
dengan satu atau lebih karakteristik serupa, yang menyebabkan mereka memiliki
kebutuhan produk yang relatif serupa. Segmen pasar ini dapat berupa kelompok
etnik, wilayah geografis, atau negera tertentu.
Setelah para pemasar mengelompokkan konsumen atau pengguna
potensial sebuah produk berdasarkan karakteristik serupa (demografis, geografis,
atau variabel lain), mereka dapat melanjutka ke tahap berikutnya, yaitu target
pasar. Cara pencapaian hal ini menentukan kandungan, rancangan, dan
implementasi periklanan perusahaan. Memilih pasar sasaran yang tepat adalah
kunci dalam mengimplementasikan sebuah rencana pemasaran yang berhasil dan
merupakan suatu hal penting bagi kemampuan bertahan sebuah perusahaan.
Kegagalan untuk menentukan sasaran secara tepat dapat mengakibatkan
rendahnya penjualan, tingginya biaya, dan kerugian keuangan yang parah. Sebuah
analisi pasar sasaran secara teliti akan menempatkan organisasi pada suatu posisi
yang lebih baik dalam melayani kebutuhan para konsumen dan mencapai tujuan-
tujuannya. Setelah perusahaan mendefinisikan pasar sasarannya, akan dapat
diketahui secara pasti di mana perusahaan harus memfokuskan perhatian dan
sumber dayanya. Ia dapat membentuk konsep produk (yaitu, ciri-ciri khusus
produknya), menyusun harga yang tepat, menentukan kebutuhan lokasi toko-toko
dan menyiapkan pesan-pesan periklanan yang paling meyakinkan.
8
agar wirausahawan dapat mengetahui kekurangan dari produknya sendiri sehingga
wirausahawan dapat memperbaiki kesalahan, serta dapat mengantisipasi ancaman
apa yang akan dihadapi wirausahawan.
3) Menentukan Tujuan
Sebelum menentukan strategi, hal yang harus dilakukan adalah
menentukan tujuan dari pemasaran. Tujuan pemasaran akan berhubungan dengan
tujuan perusahaan dan strategi (Triastity, 2011:47). Jika tujuan dapat ditentukan
maka wirausahawan akan mudah untuk menetapkan jumlah pendistribusian
produk, harga produk, keuntungan yang didapatkan, dll.
9
pemasaran dikenal sebagai komponen 4P, yaitu Product (produk), Price (harga),
Promotion (promosi), Place (distribusi).
Produk, yaitu barang dan jasa yang akan dipasarkan. Komponen ini adalah
komponen yang paling penting, karena produk adalah sesuatu yang
dibutuhkan oleh konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Sehingga
Wirausahawan perlu memperhatikan aspek seperti karakteristik produk,
merk, desain produk, dll. Pemberian inovasi kepada produk juga harus
dilakukan agar konsumen tidak bosan dengan produk yang sama, seperti
menambah dan mengubah produk.
Harga, merupakan komponen yang fleksibel karena dapat berubah dengan
cepat (Irsyad, 2010:19). Sulit untuk menentukan harga suatu produk
karena penentuan harga sangat bergantung kepada estimasi biaya produk.
Wirausahawan dapat memberi harga suatu produk dengan beberapa
strategi, seperti menetapkan harga produk baru seminimal atau
semaksimal mungkin maupun mengombinasikan bauran produk menjadi
satu paket sehingga harganya lebih murah. Harga juga harus disesuaikan
tergantung kondisi dan situasi dengan cara pemberian diskon maupun
physchological pricing.
Promosi, adalah komponen yang memberi penjelasan tentang keberadaan
produk kepada konsumen dan mempengaruhi konsumen untuk membeli
produk tersebut. Promosi dapat dilakukan dengan cara sales promotion
(Penjualan promosi), personal selling, advertising (iklan), dll.
Distribusi, merupakan komponen yang bertugas untuk memilih perantara
yang cocok untuk mendistribusikan produk. Wiraushawan atau perusahaan
harus memilih saluran distribusi, seperti pendistribusian secara langsung
kepada konsumen atau pendistribusian melalui agen.
10
3.3. Komunikasi Pemasaran Terpadu
11
Komunikasi pemasaran terpadu merupakan upaya untuk menjadikan
seluruh kegiatan pemasaran dan promosi perusahaan dapat menghasilkan
citra atau image yang bersifat satu dan konsisten bagi konsumen. Upaya ini
menuntut agar setiap pesan yang keluar harus berasal dari sumber yang
sama sehingga segala informasi yang diumumkan perusahaan memiliki
kesamaan tema serta serta positioning yang sama di mata konsumen.
Tom Duncan dan Sandra Moriarty, mengembangkan suatu model
pemasaran berbasiskan komunikasi yang menekankan pentingnya
pengelolaan komunikasi perusahaan dan merek. Menurut mereka, pesan
dapat berasal dari tiga level atau tingkatan yaitu:
1) Tingkat korporat
Berbagai aspek praktik bisnis dan filosofi perusahaan, seperti
misi perusahaan, pemberian sumbangan sosial, budaya perusahaan,
serta cara-cara perusahaan dalam memberikan respons terhadap setiap
pertanyaan, semuanya memberikan dimensi yang dapat memengaruhi
persepsi dan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan dan pihak-
pihak lainnya.
2) Level Pemasaran
Perusahaan mengirimkan pesan kepada pelanggan serta pihak
terkait lainnya melalui berbagai instrumen yang tersedia, tidak hanya
melalui promosi. Konsumen membuat kesimpulan atas suatu produk
atas dasar sejumlah elemen, seperti desain, penampilan, kemampuan,
harga, dukungan pelayanan serta di mana dan bagaimana suatu produk
didistribusikan. Misalnya, produk dengan harga mahal dapat menjadi
simbol kualitas yang bagus bagi pelanggannya, begitu pula bentuk atau
desain produk itu, pengemasan, populeritas merek, atau citra dari toko
yang menjual produk bersangkutan.
3) Level Komunikasi
Duncan dan Moriarty mengatakan bahwa seluruh pesan harus
disampaikan dan diterima secara konsisten dalam upaya untuk
menciptakan persepsi yang utuh di antara pelanggan dan pihak terkait
12
lainnya. Tujuannya adalah untuk dapat berkomunikasi dengan satu
suara, satu penampilan, dan satu citra dalam setiap kegiatan komunikasi
pemasaran serta untuk mengidentifikasi serta memosisikan perusahaan
dan mereknya dengan cara yang konsisten.
a) Promosi
Michael Ray mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari
seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai
saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau
saluran informasi atau gagasan.
b) Iklan
Iklan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk komunikasi
nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang
dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Adapun maksud ‘dibayar’
pada definisi tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu bagi
suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata
‘nonpersonal’ berarti suatu iklan melibatkan media massa (TV, radio,
majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar
kelompok individu pada saat bersamaan. Dengan demikian, sifat
nonpersonal iklan berarti pada umumnya tidak tersedia kesempatan
untuk mendapatkan umpan balik yang segera dari penerima pesan.
Karena itu, sebelum pesan iklan dikirimkan, pemasang iklan harus
betul-betul mempertimbangkan bagaimana audiensis akan
menginterpretasikan dan memberikan respons terhadap pesan iklan
yang dimaksud.
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal
dan paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya
jangkauannya yang luas. Iklan juga menjadi instrumen promosi yang
sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang
atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat luas. Alasan perusahaan
13
atau pemasang iklan memilih iklan di media massa untuk
mempromosikan barang atau jasanya:
1) Iklan di media massa dinilai efisien dari segi biaya untuk mencapai
audiensi dalam jumlah besar.
2) Dapat digunakan untuk menciptakan citra merek dan daya tarik
simbolis bagi suatu perusahaan atau merek. Hal ini menjadi sangat
penting khususnya bagi produk yang sulit dibedakan dari segi
kualitas maupun fungsinya dengan produk saingannya.
3) Iklan di media massa memiliki kemampuan menarik perhatian
konsumen terutama produk yang iklannya populer atau sangat
dikenal masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan penjualan.
Sifat dan tujuan iklan berbeda antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya, antara satu jenis industri dengan industri lainnya,
dan anatara satu situasi dengan situasi lainnya. Demikian juga,
konsumen yang menjadi target suatu iklan juga berbeda antara satu
jenis produk dengan produk lainnya. Suatu perusahaan beriklan dengan
tujuan untuk mendapatkan respoms atau aksi segera melalui iklan
media massa. Perusahaan lain mungkin bertujuan untuk lebih
mengembangkan kesadaran atau ingin membentuk citra positif dalam
jangka panjang bagi barang atau jasa yang dihasilkannya.
14
menerima dan mengubah informasi dan gambar, mengajukan pertanyaan,
menjawab pertanyaan dan tentu saja melakukan pembelian.
Internet saat ini sudah menjadi media iklan yang menarik. Banyak
praktisi pemasaran mengiklankan produk mereka baik di web site sendiri
maupun di web site milik perusahaan lain. Dapat dikatakan internet
merupakan media yang bahkan dapat digunakan untuk melaksanakan
seluruh elemen bauran promosi. Selain digunakan untuk beriklan, internet
juga dapat digunakan untuk melakukan kegiatan promosi bentuk lainnya,
seperti promosi penjualan dengan kupon, kontes dan undian secara online.
Selain berfungsi sebagai media promosi, internet juga dipandang sebagai
suatu instrumen komunikasi pemasaran yang bersifat mandiri. Karena
sifatnya yang interaktif, internet menjadi cari yang efektif untuk
berkomunikasi dengan konsumen.
15
bentuk promosi jenis ini antara lain berupa pemberian bantuan dana
promosi, pengaturan atau penyeseuaian harga jual produk (price deal),
kontes/kompetisi penjualan, pameran dagang dan sebagainya yang
semuanya bertujuan untuk mendorong pedagang untuk mempersiapkan
stok dan mempromosikan produk bersangkutan.
Perusahaan memilih menggunakan promosi penjualan dibandingkan
jenis promosi lainnya karena dua alasan utama, yaitu: pertama, jika
konsumen tidak memiliki loyalitas pada suatu produk tertentu dan konsumen
lebih peka kepada insentif yang ditawarkan suatu merek. Kedua, terdapat
kecenderungan pedagang memiliki posisi yang lebih kuat dibandingkan
produsen sehingga mereka dapat lebih menuntut produsen untuk
memberikan lebih banyak promosi penjualan dan insentif lainnya kepada
pedagang.
16
Bab 3
Penutup
3.1. Kesimpulan
17
Daftar Pustaka
Irsad Z. 2010. Analisis Marketing Mix (Product, Price, Promotion dan Place)
yang Mempengaruhi Kepuasaan Pelanggan Pengguna Operator Esia [skripsi].
Jakarta: Universitas Hidayatullah.
Lee, Moonle, Carla Johnson. 2007. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif
Global. Jakarta: Kencana.
Rahmayati HM. “Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Udang Beku
PT Mustika Mina Nusa Aurora Tarakan, Kalimantan Utara”. Jurnal Galung Tropika. Vol
4. Sulawesi: Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan. (Diakses pada tanggal 4
Oktober 2019 Pukul 21.30 WIB).
Triastity, Rahayu. 2011. “Marketing Plan Sebagai Upaya Pencapaian Strategi Pemasaran
Perusahaan Jangka Panjang”. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol. 1. Surakarta:
Univeritas Slamet Riyadi. (Diakses pada tanggal 4 Oktober 2019 Pukul 21.00 WIB)
18