Anda di halaman 1dari 19

Makalah

Rencana Pemasaran
Mata Kuliah Teori Kewirausahaan Bahasa Mandarin
DISUSUN OLEH:
Ade Fitri (1213617012)
Jefry Alexander (1213617003)
Kristi Julian (1213617008)
Nadiya Saviera (1213617017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkatnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Rencana
Pemasaran. Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teori Kewirausahaan Bahasa Mandarin. Di dalam makalah dijelaskan mengenai
rencana pemasaran dan strategi-strategi dalam melakukan pemasaran
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan kepada
pembaca serta dapat memenuhi tugas dari mata kuliah Teori Kewirausahaan
Bahasa Mandarin. Kami mohon maaf apabila masih terdapat kesalahan dan
kekurangan, kami menerima kritik dan saran dari pembaca agar dapat berguna
bagi penyusunan makalah kami berikutnya.

Jakarta, 8 Oktober 2019

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar .....................................................................................................


1
Daftar Isi ................................................................................................................
2
Bab 1: Pendahuluan ..............................................................................................
3

1.1. Latar Belakang ...........................................................................................


3
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................
4
1.3. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 4

Bab 2: Pembahasan .............................................................................................. 5

2.1. Pengertian Pemasaran ................................................................................


5
2.2. Rencana Pemasaran ...................................................................................
5
2.3. Komunikasi Pemasaran Terpadu .............................................................
10

Bab 3: Penutup .................................................................................................. 16


Daftar Pustaka .................................................................................................... 17

3
Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Dalam melakukan wirausaha, seorang wirausahawan selain harus
dapat menghasilkan produk juga harus mampu untuk melakukan
pemasaran. Pemasaran yang baik akan membuat produk yang dihasilkan
menjadi laku di pasaran. Dari pemasaran tersebut akan dapat diketahui
seberapa produk tersebut diterima di pasar dan bagaimana kelanjutan dari
usaha seseorang. Jika hasil penjualan produk tidak bagus maka akan
membuat kelangsungan usaha seseorang akan menjadi terhambat yang
dapat berakibat pada tutupnya usaha. Maka dari itu pemasaran harus
dilakukan dengan baik agar produk yang dihasilkan dapat dikenal oleh
masyarakat dan mendapat hasil yang baik sehingga usaha akan semakin
berkembang.
Pemasaran dapat dilakukan dalam bentuk iklan dan promosi. Iklan
dan promosi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem ekonomi
dan sosial masyarakat modern. Kemampuan iklan dan metode promosi
lainnya dalam menyampaikan pesan kepada konsumen menjadikan kedua
bidang tersebut memegang peran sangat penting bagi keberhasilan
perusahaan. Berbagai bentuk usaha, mulai dari usaha eceran hingga
perusahaan multinasional, mengandalkan iklan dan promosi untuk
membantu mereka memasarkan barang dan jasa. Semakin meningkatnya
iklan dan promosi yang dilakukan perusahaan, maka menjadi bukti bahwa
tenaga pemasaran di dunia mengakui pentingnya kegiatan iklan dan
promosi. (Morissan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. 2010: 1)
Dalam melakukan pemasaran harus ada rencana-rencana
pemasaran yang baik. Dengan rencana pemasaran yang baik maka produk
yang telah dihasilkan akan terkenal dan membuat produk tersebut laku di
pasaran. Selain itu dengan rencana pemasaran yang baik juga akan
membuat produk yang awalnya tidak terlalu dibutuhkan menjadi produk

4
yang dapat menarik minat pembeli walaupun produk tersebut bukan
produk yang sangat dibutuhkan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah pengertian dari Pemasaran?
1.2.2 Bagaimana langkah-langkah merencanakan suatu pemasaran
produk?
1.2.3 Apakah pengertian dari komunikasi pemasaran terpadu?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memahami pengertian dari pemasaran.
1.3.2 Untuk mengetahui langkah-langkah merencanakan pemasaran
produk
1.3.3 Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi pemasaran terpadu.

5
Bab 2
Pembahasan

3.1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut suatu sikap mental,


suatu cara berpikir yang membimbing untuk melakukan sesuatu yang tidak selalu
menjual benda tetapi juga menjual gagasan-gagasan karier, tempat (pariwisata,
rumah, lokasi industri), jasa (pengangkutan, penerbangan, pemotongan rambut,
kesehatan), hiburan (pertunjukan, pertandingan-pertandingan), dan kegiatan-
kegiatan nirlaba seperti yayasan-yayasan sosial dan keagamaan) (Rhenald Kasali,
2001: 51).
Menurut Alma (2007:1) Pemasaran adalah kegiatan memasarkan barang,
dan kegiatan tersebut tidak hanya mencakup menawarkan dan menjualkan barang,
tetapi juga membeli, menjual, mensortir, dan sebagainya.
Berdasarkan teori pemasaran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pemasaran adalah sebuah kegiatan memimbing untuk memasarkan, menawarkan
dan menjual barang dan jasa.

3.2. Rencana Pemasaran

Hisrich dan Peters (2002:264-273) menyebutkan tahapan dalam


mempersiapkan rencana pemasaran yaitu:
1) Defining the business situation, yaitu menganalisis situasi bisnis pada
masa lalu maupun pada saat ini
2) Defining the Target Market/Opportunities and Threats, yaitu menentukan
siapa target pasar yang akan dituju serta ancaman maupun peluangnya.
3) Considering Strengths and Weakness, yaitu menganalisis kelebihan dan
kekurangan dari produk yang dipasarkan
4) Establishing Goods and Objectives, yaitu menentukan tujuan jangka
pendek serta tujuan jangka panjang.

6
5) Defining Marketing Strategy and Action Programs, yaitu menentukan
strategi apa yang akan digunakan dalam memasarkan produk.
6) Coordination of Planning Process, yaitu mengkoordinasi proses
perencanaan.
7) Designating Responsibility for Implementation, yaitu pembuatan rencana
pemasaran yang akan diimplementasikan.
8) Budgeting the Marketing Strategy, yaitu memutuskan biaya yang akan
digunakan dalam mengimplementasikan rencana pemasaran
9) Implementation of the Market Plan, yaitu mengimplementasikan rencana
pemasaran.
10) Monitoring Progress of Marketing Actions, yaitu memonitor kemajuan
pemasaran produk.

Sedangkan Jeizel dan Walker (1997:87) menyatakan bahwa rencana


pemasaran yang strategis adalah:
1) Conduct Situation Analysis (Menganalisis situasi)
2) Develop Marketing Objectives (Mengembangkan tujuan pemasaran)
3) Determine Positioning and Differential Advantage (Menentukan posisi
produk dan keistimewaan produk)
4) Select Target Market and Market Demand (Menentukan target pasar dan
permintaan pasar)
5) Design Strategic Marketing Mix (Merancang strategi bauran pemasaran)

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa rencana pemasaran


suatu produk yang harus dilakukan adalah:
1) Menganalisis situasi dan target pasar
Langkah awal yang harus dilakukan dalam memasarkan produk adalah
menganalisis situasi pasar serta target dan permintaan pasar. Salah satu teknik
yang digunakan adalah segmentasi pasar. Tujuan dari penggunaan segmentasi
pasar adalah untuk memungkinkan satu pemasar merancang bauran pemasaran
yang lebih tepat dalam menjawab kebutuhan para konsumen di segmen pasar

7
tertentu. Satu segmen pasar terdiri dari individu, kelompok, atau organisasi
dengan satu atau lebih karakteristik serupa, yang menyebabkan mereka memiliki
kebutuhan produk yang relatif serupa. Segmen pasar ini dapat berupa kelompok
etnik, wilayah geografis, atau negera tertentu.
Setelah para pemasar mengelompokkan konsumen atau pengguna
potensial sebuah produk berdasarkan karakteristik serupa (demografis, geografis,
atau variabel lain), mereka dapat melanjutka ke tahap berikutnya, yaitu target
pasar. Cara pencapaian hal ini menentukan kandungan, rancangan, dan
implementasi periklanan perusahaan. Memilih pasar sasaran yang tepat adalah
kunci dalam mengimplementasikan sebuah rencana pemasaran yang berhasil dan
merupakan suatu hal penting bagi kemampuan bertahan sebuah perusahaan.
Kegagalan untuk menentukan sasaran secara tepat dapat mengakibatkan
rendahnya penjualan, tingginya biaya, dan kerugian keuangan yang parah. Sebuah
analisi pasar sasaran secara teliti akan menempatkan organisasi pada suatu posisi
yang lebih baik dalam melayani kebutuhan para konsumen dan mencapai tujuan-
tujuannya. Setelah perusahaan mendefinisikan pasar sasarannya, akan dapat
diketahui secara pasti di mana perusahaan harus memfokuskan perhatian dan
sumber dayanya. Ia dapat membentuk konsep produk (yaitu, ciri-ciri khusus
produknya), menyusun harga yang tepat, menentukan kebutuhan lokasi toko-toko
dan menyiapkan pesan-pesan periklanan yang paling meyakinkan.

2) Melakukan Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah sebuah alat analisis untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan atau
wirausahawan (Rahmayati, 2015). SWOT merupakan singkatan dari Strength
(Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threat
(Ancaman). Analisis SWOT sangat dibutuhkan dalam merencanakan pemasaran,
karena wirausahawan dapat mengetahui kekuatan serta peluang produk agar
wirausahawan dapat mengembangkan lagi kekuatan maupun meningkatkan
volume penjualan. Selain itu, wirausahawan juga harus menganalisis kekurangan
serta ancaman yang dihadapi dalam memasarkan sebuah produk. Hal ini bertujuan

8
agar wirausahawan dapat mengetahui kekurangan dari produknya sendiri sehingga
wirausahawan dapat memperbaiki kesalahan, serta dapat mengantisipasi ancaman
apa yang akan dihadapi wirausahawan.

3) Menentukan Tujuan
Sebelum menentukan strategi, hal yang harus dilakukan adalah
menentukan tujuan dari pemasaran. Tujuan pemasaran akan berhubungan dengan
tujuan perusahaan dan strategi (Triastity, 2011:47). Jika tujuan dapat ditentukan
maka wirausahawan akan mudah untuk menetapkan jumlah pendistribusian
produk, harga produk, keuntungan yang didapatkan, dll.

4) Menentukan Product Positioning


Product positioning adalah persepsi konsumen terhadap atribut produk
bersangkutan dengan merek pesaing. Untuk mempromosikan produk baru atau
mensosisi-ulang produk yang telah ada, para pemasar perlu mengetahui
bagaimana konsumen atau pembeli industri dalam pasar targetnya membayangkan
produk dalam kategori terkait. Product Positioning merajuk pada berbagai
keputusan dan kegiatan yang dimaksudkan untuk menciptakan dan
mempertahankan konsep tertentu dari produk sebuah perusahaan dalam benak
para pelanggan. Product positioning merujuk pada berbagai keputusan dan
kegiatan yang dimaksudkan sebuah perusahaan secara relatif bertahan terhadap
merek-merek para pesaing dalam benak para konsumen. Sebuah perusahaan harus
mampu menentukan letak para konsumen potensial, di mana pun mereka berada,
dan selanjutnya mampu memahami dan berkomunikasi dengan mereka.
Pemasaran, proses penciptaan, distribusi, promosi, dan penentuan harga barang
dan jasa untuk memfasilitasi pemuasan hubungan pertukaran adalah jawabannya.
5) Menyusun Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Setelah mengetahui product positioning, wirausahawan atau perusahaan


dapat menyusun bauran pemasaran atau yang dikenal sebagai marketing mix.
Bauran pemasaran berfungsi sebagai suatu alat agar tujuan pemasaran tercapai
dan produk yang dipasarkan dapat memasuki target pasar. Komponen bauran

9
pemasaran dikenal sebagai komponen 4P, yaitu Product (produk), Price (harga),
Promotion (promosi), Place (distribusi).

 Produk, yaitu barang dan jasa yang akan dipasarkan. Komponen ini adalah
komponen yang paling penting, karena produk adalah sesuatu yang
dibutuhkan oleh konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Sehingga
Wirausahawan perlu memperhatikan aspek seperti karakteristik produk,
merk, desain produk, dll. Pemberian inovasi kepada produk juga harus
dilakukan agar konsumen tidak bosan dengan produk yang sama, seperti
menambah dan mengubah produk.
 Harga, merupakan komponen yang fleksibel karena dapat berubah dengan
cepat (Irsyad, 2010:19). Sulit untuk menentukan harga suatu produk
karena penentuan harga sangat bergantung kepada estimasi biaya produk.
Wirausahawan dapat memberi harga suatu produk dengan beberapa
strategi, seperti menetapkan harga produk baru seminimal atau
semaksimal mungkin maupun mengombinasikan bauran produk menjadi
satu paket sehingga harganya lebih murah. Harga juga harus disesuaikan
tergantung kondisi dan situasi dengan cara pemberian diskon maupun
physchological pricing.
 Promosi, adalah komponen yang memberi penjelasan tentang keberadaan
produk kepada konsumen dan mempengaruhi konsumen untuk membeli
produk tersebut. Promosi dapat dilakukan dengan cara sales promotion
(Penjualan promosi), personal selling, advertising (iklan), dll.
 Distribusi, merupakan komponen yang bertugas untuk memilih perantara
yang cocok untuk mendistribusikan produk. Wiraushawan atau perusahaan
harus memilih saluran distribusi, seperti pendistribusian secara langsung
kepada konsumen atau pendistribusian melalui agen.

10
3.3. Komunikasi Pemasaran Terpadu

Pengelola pemasaran hingga kini masih ada yang beranggapan


bahwa kegiatan promosi yang paling efektif adalah beriklan melalui media
massa. Perusahaan bergantung pada biro iklan dalam memberikan
bimbingan dan saran kepada manajemen mengenai hampir segala hal yang
terkait dengan komunikasi pemasaran. Saat ini banyak perusahaan mulai
menyadari perlunya upaya mengintegrasikan berbagai kegiatan komunikasi
pemasaran yang selama ini dilakukan secara terpisah-pisah. Kegiatan
komunikasi pemasaran itu mencakup:
1. Memasang iklan (beriklan) di media massa (media adversiting)
2. Penjualan langsung (direct selling)
3. Promosi penjualan (sales promotion)
4. Penjualan personal (personal selling)
5. Pemasaran interaktif
6. Hubungan masyarakat (public relations)
Upaya dunia industri untuk melakukan sinergi di antara berbagai
instrumen komunikasi yang mereka miliki mendorong beberapa biro iklan
untuk menerapkan strategi baru yaitu bergabung dengan perusahaan lain
misalnya dengan perusahaan atau konsultan humas, promosi penjualan, atau
pemasaran langsung.
Persepsi konsumen terhadap perusahaan dan/atau merek terima atau
kontak yang mereka miliki seperti: iklan produk di media massa, harga
produk, desain atau bentuk produk, publikasi, promosi penjualan,
pemasaran langsung, web sites, peragaan (display) produk dan bahkan
bentuk toko atau outlet di mana produk itu dijual. Dengan demikian
perusahaan harus mengembangkan suatu strategi komunikasi pemasaran
yang menyeluruh (total). (Don E. Schultz, Integrated Marketing
Communication)

11
Komunikasi pemasaran terpadu merupakan upaya untuk menjadikan
seluruh kegiatan pemasaran dan promosi perusahaan dapat menghasilkan
citra atau image yang bersifat satu dan konsisten bagi konsumen. Upaya ini
menuntut agar setiap pesan yang keluar harus berasal dari sumber yang
sama sehingga segala informasi yang diumumkan perusahaan memiliki
kesamaan tema serta serta positioning yang sama di mata konsumen.
Tom Duncan dan Sandra Moriarty, mengembangkan suatu model
pemasaran berbasiskan komunikasi yang menekankan pentingnya
pengelolaan komunikasi perusahaan dan merek. Menurut mereka, pesan
dapat berasal dari tiga level atau tingkatan yaitu:
1) Tingkat korporat
Berbagai aspek praktik bisnis dan filosofi perusahaan, seperti
misi perusahaan, pemberian sumbangan sosial, budaya perusahaan,
serta cara-cara perusahaan dalam memberikan respons terhadap setiap
pertanyaan, semuanya memberikan dimensi yang dapat memengaruhi
persepsi dan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan dan pihak-
pihak lainnya.
2) Level Pemasaran
Perusahaan mengirimkan pesan kepada pelanggan serta pihak
terkait lainnya melalui berbagai instrumen yang tersedia, tidak hanya
melalui promosi. Konsumen membuat kesimpulan atas suatu produk
atas dasar sejumlah elemen, seperti desain, penampilan, kemampuan,
harga, dukungan pelayanan serta di mana dan bagaimana suatu produk
didistribusikan. Misalnya, produk dengan harga mahal dapat menjadi
simbol kualitas yang bagus bagi pelanggannya, begitu pula bentuk atau
desain produk itu, pengemasan, populeritas merek, atau citra dari toko
yang menjual produk bersangkutan.
3) Level Komunikasi
Duncan dan Moriarty mengatakan bahwa seluruh pesan harus
disampaikan dan diterima secara konsisten dalam upaya untuk
menciptakan persepsi yang utuh di antara pelanggan dan pihak terkait

12
lainnya. Tujuannya adalah untuk dapat berkomunikasi dengan satu
suara, satu penampilan, dan satu citra dalam setiap kegiatan komunikasi
pemasaran serta untuk mengidentifikasi serta memosisikan perusahaan
dan mereknya dengan cara yang konsisten.

A. Promosi dan Iklan

a) Promosi
Michael Ray mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari
seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai
saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau
saluran informasi atau gagasan.
b) Iklan
Iklan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk komunikasi
nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang
dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Adapun maksud ‘dibayar’
pada definisi tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu bagi
suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata
‘nonpersonal’ berarti suatu iklan melibatkan media massa (TV, radio,
majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar
kelompok individu pada saat bersamaan. Dengan demikian, sifat
nonpersonal iklan berarti pada umumnya tidak tersedia kesempatan
untuk mendapatkan umpan balik yang segera dari penerima pesan.
Karena itu, sebelum pesan iklan dikirimkan, pemasang iklan harus
betul-betul mempertimbangkan bagaimana audiensis akan
menginterpretasikan dan memberikan respons terhadap pesan iklan
yang dimaksud.
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal
dan paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya
jangkauannya yang luas. Iklan juga menjadi instrumen promosi yang
sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang
atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat luas. Alasan perusahaan

13
atau pemasang iklan memilih iklan di media massa untuk
mempromosikan barang atau jasanya:
1) Iklan di media massa dinilai efisien dari segi biaya untuk mencapai
audiensi dalam jumlah besar.
2) Dapat digunakan untuk menciptakan citra merek dan daya tarik
simbolis bagi suatu perusahaan atau merek. Hal ini menjadi sangat
penting khususnya bagi produk yang sulit dibedakan dari segi
kualitas maupun fungsinya dengan produk saingannya.
3) Iklan di media massa memiliki kemampuan menarik perhatian
konsumen terutama produk yang iklannya populer atau sangat
dikenal masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan penjualan.
Sifat dan tujuan iklan berbeda antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya, antara satu jenis industri dengan industri lainnya,
dan anatara satu situasi dengan situasi lainnya. Demikian juga,
konsumen yang menjadi target suatu iklan juga berbeda antara satu
jenis produk dengan produk lainnya. Suatu perusahaan beriklan dengan
tujuan untuk mendapatkan respoms atau aksi segera melalui iklan
media massa. Perusahaan lain mungkin bertujuan untuk lebih
mengembangkan kesadaran atau ingin membentuk citra positif dalam
jangka panjang bagi barang atau jasa yang dihasilkannya.

2.4. Pemasaran Interaktif

Sejak memasuki abad ke-21 kita menyaksikan perubahan yang


paling dinamis sekaligus revolusioner sepanjang sejarah pemasaran
termasuk juga sejarah periklanan dan promosi. Media interaktif
memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik yang memungkinkan
pengguna dapat berpartisipasi dan memodifikasi bentuk dan isi informasi
pada saat itu juga (real time). Tidak seperti bentuk tradisional komunikasi
pemasaran seperti iklan yang komunikasinya bersifat satu arah, media
interaktif memungkinkan pengguna melakukan berbagai fungsi seperti

14
menerima dan mengubah informasi dan gambar, mengajukan pertanyaan,
menjawab pertanyaan dan tentu saja melakukan pembelian.
Internet saat ini sudah menjadi media iklan yang menarik. Banyak
praktisi pemasaran mengiklankan produk mereka baik di web site sendiri
maupun di web site milik perusahaan lain. Dapat dikatakan internet
merupakan media yang bahkan dapat digunakan untuk melaksanakan
seluruh elemen bauran promosi. Selain digunakan untuk beriklan, internet
juga dapat digunakan untuk melakukan kegiatan promosi bentuk lainnya,
seperti promosi penjualan dengan kupon, kontes dan undian secara online.
Selain berfungsi sebagai media promosi, internet juga dipandang sebagai
suatu instrumen komunikasi pemasaran yang bersifat mandiri. Karena
sifatnya yang interaktif, internet menjadi cari yang efektif untuk
berkomunikasi dengan konsumen.

2.5. Promosi Penjualan

Promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran yang memberikan nilai


tambah atau insentif kepada tenaga penjualan, distributor atau konsumen
yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Contoh promosi penjualan
adalah pemberian potongan harga (discount) atau undian berhadiah.
Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen dan
promosi penjualan yang berorientasi kepada perdagangan.
1) Promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen ditujukan
kepada pengguna atau pemakai akhir suatu barang atau jasa yang
mencakup pemberian kupon, pemberian sampel produk, potongan
harga, undian berhadiah, konteks, dan sebagainya. Instrumen promosi
semacam ini dapat menarik minat konsumen untuk membeli sehingga
meningkatkan nilai penjualan perusahaan dalam jangka pendek.
2) Promosi penjualan yang berorientasi kepada perdagangan ditujukan
kepada pihak-pihak yang menjadi perantara pemasaran, yaitu para
pedagang pengecer (retailer), pedangang besar dan distributor. Bentuk-

15
bentuk promosi jenis ini antara lain berupa pemberian bantuan dana
promosi, pengaturan atau penyeseuaian harga jual produk (price deal),
kontes/kompetisi penjualan, pameran dagang dan sebagainya yang
semuanya bertujuan untuk mendorong pedagang untuk mempersiapkan
stok dan mempromosikan produk bersangkutan.
Perusahaan memilih menggunakan promosi penjualan dibandingkan
jenis promosi lainnya karena dua alasan utama, yaitu: pertama, jika
konsumen tidak memiliki loyalitas pada suatu produk tertentu dan konsumen
lebih peka kepada insentif yang ditawarkan suatu merek. Kedua, terdapat
kecenderungan pedagang memiliki posisi yang lebih kuat dibandingkan
produsen sehingga mereka dapat lebih menuntut produsen untuk
memberikan lebih banyak promosi penjualan dan insentif lainnya kepada
pedagang.

16
Bab 3
Penutup

3.1. Kesimpulan

Pemasaran adalah sebuah kegiatan memimbing untuk memasarkan,


menawarkan dan menjual barang dan jasa. Rencana pemasaran suatu produk yang
harus dilakukan adalah:
1) Menganalisis situasi dan target pasar
2) Melakukan Analisis SWOT
3) Menentukan Tujuan
4) Menentukan Product Positioning
5) Menyusun Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Komunikasi pemasaran terpadu merupakan upaya untuk menjadikan
seluruh kegiatan pemasaran dan promosi perusahaan dapat menghasilkan citra
atau image yang bersifat satu dan konsisten bagi konsumen. Upaya ini menuntut
agar setiap pesan yang keluar harus berasal dari sumber yang sama sehingga
segala informasi yang diumumkan perusahaan memiliki kesamaan tema serta
serta positioning yang sama di mata konsumen.
Saat ini banyak perusahaan mulai menyadari perlunya upaya
mengintegrasikan berbagai kegiatan komunikasi pemasaran yang selama ini
dilakukan secara terpisah-pisah. Kegiatan komunikasi pemasaran itu mencakup:

1) Memasang iklan (beriklan) di media massa (media adversiting)


2) Penjualan langsung (direct selling)
3) Promosi penjualan (sales promotion)
4) Penjualan personal (personal selling)
5) Pemasaran interaktif
6) Hubungan masyarakat (public relations)

17
Daftar Pustaka

Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:


Alfabeta

Irsad Z. 2010. Analisis Marketing Mix (Product, Price, Promotion dan Place)
yang Mempengaruhi Kepuasaan Pelanggan Pengguna Operator Esia [skripsi].
Jakarta: Universitas Hidayatullah.

Lee, Moonle, Carla Johnson. 2007. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif
Global. Jakarta: Kencana.

Morissan. 2015. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prenadamedia


Group.

Rahmayati HM. “Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Udang Beku
PT Mustika Mina Nusa Aurora Tarakan, Kalimantan Utara”. Jurnal Galung Tropika. Vol
4. Sulawesi: Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan. (Diakses pada tanggal 4
Oktober 2019 Pukul 21.30 WIB).

Triastity, Rahayu. 2011. “Marketing Plan Sebagai Upaya Pencapaian Strategi Pemasaran
Perusahaan Jangka Panjang”. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol. 1. Surakarta:
Univeritas Slamet Riyadi. (Diakses pada tanggal 4 Oktober 2019 Pukul 21.00 WIB)

18

Anda mungkin juga menyukai