Anda di halaman 1dari 2

Fikomikosis Subkutis

Fikomikosis subkutis merupakan infeksi jamur dengan memberikan gejala


pembengkakan dibawah kulit yang teraba keras kenyal dengan batas tegas dan terasa
sakit . Permukaan kulit sering menjadi merah karena didalam benjolan dibawah kulit
terjadi peradangan abses dan kadang kadang terjadi fistulasi , mengeluarkan cairan
serosanguineus. Bagian tubuh yang tersering diserang adalah kaki, tangan, leher , dan
dada dan dapat meluas ke mata . Pada penderita dengan penyakit lain , seperti diabetes
melitus , keganasan ini dapat meluas ke tempat lain, seperti otak, paru paru dan saluran
pencernaan hinga menyebabkan penyakit sistemik .
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan :
1. Gejala Klinis
Berupa benjolan di bawah kulit , berbatas tegas , nyeri tekan dan kulit diatasnya menjadi
merah . Kadang – kadang dapat menimbulkan fistulasi dengan mengeluarkan cairan
serosangeuniosa . Pada pemeriksaan rontgen tampak adanya jaringan lunak , kadang –
kadang tuang mengalami destruksi .
2. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan preparat basah
Sekret yang serosanguinosa diberi KOH 10 – 20 % , maka dapat terlihat hifa –
hifa yang bersekat dengan besar 2 – 4 mikron .
b. Pembiakan
Bahan pemeriksaan seperti cairan fistel aspirasi abses dan aspirasi sinus
dibiakkan pada media saboraud dekstrose agar lalu di inkubasi pada suhu ruangan
selama 1 – 2 minggu , maka akan diteui pertumbuhan jamur berupa koloni berwarna
hijau berlapis menyerupai beludru .
Hifa bersekat dan spora bersel tunggal bentuk oval besar 2 x 3 mikron berderet – deret
menyerupai rantai . jenis – jenis lain yang menyebabkan fikomikosis sistemik memberi
gambaran koloni dan spora yang berbeda – beda . Penyebab oleh mukor pada preparat
yang dibuat dari pembiakan memperlihatkan hifa panjang bersekat , dan sporangiospora
yang khas berupa tonjolan besar pada unjung hifa yang berisi banyak spora .
c. Histopatologi
Preparat jaringan diwarnai dapat diwarnai dengan semua jenis pewarnaan seperti
Hematoksilin Eosin ( HE ) , Giemsa , atau PAS . Pada sediaan akan tampak reaksi radang
kronis , berupa infiltrat limfosit , eosinofil, dan pembuluh darah yang melebar . Di dalam
infiltrat ini dapat ditemukan hifa lebar bersekat , bentuk dan besarnya bervariasi dari 3 –
30 mikron .
3. Diagnosis Banding
Bentuk subkutis harus dibedakan dengan penyakit, seperti limfoma maligna dan
tumor tumor jinak , seperti lipoma atau osteomielitis karena tuberkolosis atau infeksi
stafilokokkus .
4. Pengobatan
Pengobatan yang dianjurkan adalah larutan kalium iodida jenuh dengan dosis 3 x 50
tetes per hari, dengan bantuan eksisi tumor disertai pengobatan memberikan hasil yang
lebih baik dan memuaskan. Dengan amfoterisin B intravena juga memberikan hasil yang
baik . Obat Intrakonasol dengan dosis 2 x 100 mg / hari dapat memberikan hasil yang
baik bila diberikan secara teratur selama 2 – 3 bulan .

Anda mungkin juga menyukai