0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan2 halaman
Fikomikosis subkutis adalah infeksi jamur pada lapisan kulit bawah yang menyebabkan benjolan keras yang dapat mengeluarkan cairan. Penyakit ini sering menyerang kaki dan tangan, dan dapat meluas pada orang dengan diabetes. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan mikroskopis jamur, dan histopatologi. Pengobatan yang direkomendasikan adalah larutan kalium iodida, eksi benjolan, atau
Fikomikosis subkutis adalah infeksi jamur pada lapisan kulit bawah yang menyebabkan benjolan keras yang dapat mengeluarkan cairan. Penyakit ini sering menyerang kaki dan tangan, dan dapat meluas pada orang dengan diabetes. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan mikroskopis jamur, dan histopatologi. Pengobatan yang direkomendasikan adalah larutan kalium iodida, eksi benjolan, atau
Fikomikosis subkutis adalah infeksi jamur pada lapisan kulit bawah yang menyebabkan benjolan keras yang dapat mengeluarkan cairan. Penyakit ini sering menyerang kaki dan tangan, dan dapat meluas pada orang dengan diabetes. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan mikroskopis jamur, dan histopatologi. Pengobatan yang direkomendasikan adalah larutan kalium iodida, eksi benjolan, atau
Fikomikosis subkutis merupakan infeksi jamur dengan memberikan gejala
pembengkakan dibawah kulit yang teraba keras kenyal dengan batas tegas dan terasa sakit . Permukaan kulit sering menjadi merah karena didalam benjolan dibawah kulit terjadi peradangan abses dan kadang kadang terjadi fistulasi , mengeluarkan cairan serosanguineus. Bagian tubuh yang tersering diserang adalah kaki, tangan, leher , dan dada dan dapat meluas ke mata . Pada penderita dengan penyakit lain , seperti diabetes melitus , keganasan ini dapat meluas ke tempat lain, seperti otak, paru paru dan saluran pencernaan hinga menyebabkan penyakit sistemik . Diagnosis Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan : 1. Gejala Klinis Berupa benjolan di bawah kulit , berbatas tegas , nyeri tekan dan kulit diatasnya menjadi merah . Kadang – kadang dapat menimbulkan fistulasi dengan mengeluarkan cairan serosangeuniosa . Pada pemeriksaan rontgen tampak adanya jaringan lunak , kadang – kadang tuang mengalami destruksi . 2. Pemeriksaan Laboratorium a. Pemeriksaan preparat basah Sekret yang serosanguinosa diberi KOH 10 – 20 % , maka dapat terlihat hifa – hifa yang bersekat dengan besar 2 – 4 mikron . b. Pembiakan Bahan pemeriksaan seperti cairan fistel aspirasi abses dan aspirasi sinus dibiakkan pada media saboraud dekstrose agar lalu di inkubasi pada suhu ruangan selama 1 – 2 minggu , maka akan diteui pertumbuhan jamur berupa koloni berwarna hijau berlapis menyerupai beludru . Hifa bersekat dan spora bersel tunggal bentuk oval besar 2 x 3 mikron berderet – deret menyerupai rantai . jenis – jenis lain yang menyebabkan fikomikosis sistemik memberi gambaran koloni dan spora yang berbeda – beda . Penyebab oleh mukor pada preparat yang dibuat dari pembiakan memperlihatkan hifa panjang bersekat , dan sporangiospora yang khas berupa tonjolan besar pada unjung hifa yang berisi banyak spora . c. Histopatologi Preparat jaringan diwarnai dapat diwarnai dengan semua jenis pewarnaan seperti Hematoksilin Eosin ( HE ) , Giemsa , atau PAS . Pada sediaan akan tampak reaksi radang kronis , berupa infiltrat limfosit , eosinofil, dan pembuluh darah yang melebar . Di dalam infiltrat ini dapat ditemukan hifa lebar bersekat , bentuk dan besarnya bervariasi dari 3 – 30 mikron . 3. Diagnosis Banding Bentuk subkutis harus dibedakan dengan penyakit, seperti limfoma maligna dan tumor tumor jinak , seperti lipoma atau osteomielitis karena tuberkolosis atau infeksi stafilokokkus . 4. Pengobatan Pengobatan yang dianjurkan adalah larutan kalium iodida jenuh dengan dosis 3 x 50 tetes per hari, dengan bantuan eksisi tumor disertai pengobatan memberikan hasil yang lebih baik dan memuaskan. Dengan amfoterisin B intravena juga memberikan hasil yang baik . Obat Intrakonasol dengan dosis 2 x 100 mg / hari dapat memberikan hasil yang baik bila diberikan secara teratur selama 2 – 3 bulan .