Essay UTS PARIWISATA
Essay UTS PARIWISATA
1610522029
harkatgde@gmail.com
FACULTY OF ECONOMIC
Virus corona yang menyebar dari Wuhan, China tidak hanya membawa dampak pada
gangguan kesehatan di berbagai negara dunia, namun juga berimbas pada dunia pariwisata.
Banyak calon wisatawan takut untuk datang berkunjung ke negara-negara di Asia Tenggara
karena takut terinveksi virus Covid-2019. Sejumlah negara di Asean diketahui telah
Filipina. Selain warga dunia yang ketakutan, kunjungan wisatawan juga menurun karena
China berkontribusi besar wisatawan asing terbesar di kawasan Asean. China banyak
mengurung warganya untuk tidak meninggalkan negara itu di tengah wabah yang masih terus
meluas.
Kamboja dan Thailand Penurunan jumlah wisatawan misalnya dialami oleh Kamboja
dan Thailand. Taman-taman gajah sepi pengunjung, perahu wisata tidak jalan, barang-barang
antik di pasar tidak terjual saat tuk-tuk berhenti beroperasi. Dari Luang Prabang di Laos
utara hingga Pattaya di Thailand, Hoi An di Vietnam, dan kota kasino Kamboja,
Sihanoukville terdampak virus corona dari Wuhan, China. Potensi pemasukkan jutaan dollar
Amerika dari kunjungan wisatawan itu pun hilang akibat kondisi tersebut. "Kami tidak
kedatangan turis China 10 hari ini sejak mereka menutup akses dari Yunnan. Bisnis menurun
20-30 persen, saya akan merugi," kata seorang pedagang di Colonial Town.
Sementara itu, di Thailand, wisatawan China per tahunnya yang mengunjungi Negeri
Gajah Putih itu bisa mencapai 10 juta orang. Kemerosotan itu dirasakan Thailand, di mana
otoritas pariwisata mengatakan kedatangan dari China - biasanya mendekati satu juta per
bulan - telah anjlok hingga 90 persen sejauh Februari ini. Indonesia Terbawa dalam arus yang
sama, pariwisata di Indonesia turut mengalami penurunan. Angka wisatawan asing tetap
menurun meskipun negara ini belum memiliki satu kasus pun virus corona. "Hal ini (krisis
kesehatan global) tentu akan berdampak terhadap perekonomian global, terlebih terhadap
Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu.
Tidak hanya wisatawan China, wisatawan dari negeri lain juga turut menunda
keberangkatannya karena wilayahnya yang juga terjangkit virus dengan nama resmi Covid-
19.
Nia Niscahya, Deputi Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Badan Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menyebut dalam setahun, turis China yang
berkunjung ke Indonesia mencapai 2 juta orang. Jika diasumsikan satu orang turis China
sekali datang bisa menghabiskan uang sebesar 1.400 dollar AS, Nia menggambarkan, maka
SUMBER :
https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/16/144000065/dampak-virus-corona-terhadap-
pariwisata-di-asia-tenggara-?page=2