Anda di halaman 1dari 5

Virus Corona dan Dampaknya Terhadap

Industri Pariwisata di Seluruh dunia

Menyebarnya virus corona menyebabkan tempat wisata


sepi pengunjung
Dampak dari virus corona yang muncul sejak akhir tahun 2019 lalu tidak hanya pada
kesehatan saja. Perekonomian berbagai negara pun turut terkena imbasnya. Industri
pariwisata adalah salah satunya.

Meskipun Cina sudah mengupayakan berbagai usaha untuk mencegah penyebaran virus
corona dari Wuhan, kasus demi kasus ditemukan di negara lain. Hal ini menyebabkan orang
semakin takut untuk bepergian. Penerbangan jadi sepi dan negara diisolasi jadi nampak
seperti diisolasi.

Travel ban dari Amerika Serikat untuk Eropa akibat virus corona

Photo by Metro TV

Beberapa negara seperti Amerika Serikat bahkan memberlakukan travel ban untuk
memperlambat penyebaran virus corona. Presiden Trump memberlakukan travel ban selama
30 hari untuk Eropa.

Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat mengumumkan bahwa segala jenis
perjalanan ke Amerika Serikat tidak diizinkan karena virus corona. Peraturan ini berlaku bagi
mereka yang berada di Eropa 14 hari sebelum jadwal keberangkatan mereka ke Amerika
Serikat.
Terkecuali Britania Raya, negara-negara Eropa tersebut adalah Austria, Belgia, Republik
Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, Italia,
Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal,
Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Swis.

Pelarangan ini diberlakukan karena kasus virus corona di Eropa semakin parah. Di Italia,
misalnya, sudah ada sekitar 10.000 penderita dan 650 kasus kematian. Kondisi ini
menempatkan Italia sebagai negara kedua paling banyak penderita virus corona setelah Cina.

Perjalanan ke Eropa pun banyak yang dibatalkan. Maskapai penerbangan menelan kerugian
cukup besar dan pemesanan tiket pesawat menurun hingga 50%.

Krisis wisatawan di Bali akibat virus corona

Photo by felfin05 evin on Unsplash

Melemahnnya industri pariwisata akibat virus corona juga terjadi di Indonesia. Beberapa
destinasi wisata seperti Bali, Yogyakarta, dan Lombok mengalami penurunan pengunjung
yang cukup drastis.

Bali adalah salah satu destinasi yang paling terkena dampaknya. Wisatawan mancanegara
adalah sumber pemasukan nomor satu dari Pulau Dewata tersebut. Terlebih, wisatawan dari
Cina adalah penyumbang terbanyaknya.
Pada bulan Februari 2020, sebanyak 392.824 wisatawan datang ke Bali menurut Kantor
Imigrasi Bali dan angka ini turun sebesar 33% sejak bulan Januari akibat virus corona.
Jumlah wisatawan Cina ke Bali pun berkurang drastis.

Tahun 2019 lalu, sekitar 2 juta wisatawan Cina mengunjungi Bali sedangkan pada bulan
Februari hanya ada sekitar 4 ribu wisatawan. Diperkirakan Bali akan sulit untuk mencapai
target melebih 2 juta pengunjung di tahun 2020 ini.

Pantai terlihat sepi dari pengunjung. Hanya ada pengelola usaha yang duduk santai di pesisir.
Beberapa kapal pesiar bahkan memutuskan untuk tidak berlabuh di Bali.

Selain itu, jumlah penghuni hotel di Bali turun sampai 70 persen sejak virus corona menyebar
dan hal ini berpengaruh terhadap kesejahteraan para karyawan. Meskipun begitu, Pemerintah
Provinsi Bali telah memberikan imabuan kepada pengusaha hotel dan travel supaya tidak
melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Akan tetapi, dampak virus corona pada ekonomi tidak bisa dihindari. Maka dari itu, beberapa
karyawan hotel di Bali hanya dibayar setengah gaji. Pemotongan ini diperlukan agar usaha
tetap berjalan namun juga menjaga kebutuhan ekonomi para karyawan. Beberapa manajemen
hotel juga meminta para perkeja mereka untuk cuti saat sedang sepi.

Yogyakarta minim wisatawan mancanegara akibat virus corona

Photo by mark chaves on Unsplash

Hal serupa juga terjadi di Yogyakarta. Wisatawan mancanegara yang biasa terlihat lalu lalang
di jalan kini terlihat hampir tidak ada. Hotel-hotel pun sepi karena tidak ada yang menghuni.
Meskipun bulan Maret termasuk dalam kategori low season di mana wisatawan lebih jarang
berkunjung, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Yogyakarta tetap lebih sedikit
daripada biasanya. Hal ini terutama terlihat pada kawasan Sosrowijawan.

Kawasan tersebut terkenal sebagai kampung internasional di mana wisatawan banyak


menginap. Meskipun begitu, dampak virus corona di Yogyakarta belum sesignigikan di Bali.
Menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta, pembatalan dan
penundaan pesanan kamar hotel baru mencapai angka dua persen.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan bahwa ia optimis
Yogyakarta mampu mendatangkan wisatawan mancanegara sebanyak 500 ribu orang di tahun
2020 ini di samping wabah virus corona. Angka tersebut lebih banyak dibandingkan dengan
tahun lalu yaitu 433 ribu wisatawan mancanegara.

Membangkitkan kembali industri pariwisata setelah wabah virus corona

Photo by Ethan McArthur on Unsplash

Industri pariwisata adalah industri yang melibatkan manusia sebagai komoditas utamanya.
Maka dari itu, maskapai penerbangan, hotel, restoran, dan agen perjalanan yang
mengandalkan pemasukan mereka dari turis mengalami krisis akibat penyebaran virus
corona.

Asosiasi Industri Penerbangan Internasional (IATA) bahkan sudah mengumumkan bahwa


kerugian industri penerbangan akibat virus corona bisa menginjak angka U$113 miliar.

Jika terus dibiarkan, negara bisa mengalami kerugian akibat industri pariwisata yang terus
anjlok. Pariwisata internasional yang terus bertumbuh adalah salah satu industri yang paling
signifikan menaikkan kondisi ekonomi dunia sejak tahun 1950-an.
Jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan internasional yaitu 1 milyar jiwa pada tahun
2010 dan 1,4 milyar pada tahun 2018. Menurut WHO, angka ini diperkirakan akan terus
bertambah. Akan tetapi, semenjak virus corona menyentuh skala global, angka ini menurun.

Melihat keadaan ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama berupaya
menggerakan wisata domestik dalam rangka menutup kerugian yang ditimbulkan oleh
wisatawan mancanegara.

Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan insentif berupa diskon tiket pesawat mulai dari 30
sampai 40 persen untuk 10 tempat wisata di dalam negeri.

Dari mulai Maret 2020, diskon tersebut berlaku untuk Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan
Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pinang, dan Tanjung Pandan. Di samping
pemerintah, maskapai juga bisa memberlakukan potongan harga untuk mayoritas destinasi
wisata domestik.

Meskipun begitu, pemerintah negara yang terkena dampak dari virus corona harus berupaya
untuk memulihkan industry pariwisata setelah wabah ini berangsur menurun. Dengan
demikian, wisatawan bisa bepergian lagi dan kondisi ekonomi bisa kembali stabil.

“Bacalah, karena dengan membaca kita akan mengenal dunia”

Pertanyaan :

1. Sebutkan apakah maksud dari Travel Ban yang dikeluarkan oleh negara Amerika Serikat
2. Sebutkan dampak virus corona yang terjadi terhadap industri pariwisata dunia
3. Berilah kesimpulan terhadap hasil literasi diatas

Anda mungkin juga menyukai