EKONOMI”
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KADIRI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan hewan.
Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai
dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih fatal, seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada penelitian ini
1. Bagaimana dampak korona virus / Covid 19 bisa mempengaruhi hukum dan pembagunan
ekonomi?
2. Bagaiman cara meminimalisir agar Korona Virus / Covid 19 tidak cepat mempengaruhi
TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan dampak korona korona virus / Covid 19 bisa mempengaruhi hukum dan
pembagunan ekonomi.
2. menjelaskan cara meminimalisir agar Korona Virus / Covid 19 tidak cepat mempengaruhi
BAB II
PEMBAHASAN
ekonomi
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus
Corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti
Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah
(SARS-CoV). Virus Corona adalah zoonotic yang artinya ditularkan antara hewan dan
19 di Wuhan berawal pada tanggal 30 Desember 2019 dimana Wuhan Municipal Health
unknown cause”. Penyebaran virus Corona ini sangat cepat bahkan sampai ke lintas
negara. Sampai saat ini terdapat 93 negara yang mengkorfirmasi terkena virus Corona.
Penyebaran virus Corona yang telah meluas ke berbagai belahan dunia membawa
dampak pada perekonomian dunia baik dari sisi perdagangan, investasi dan pariwisata.
China merupakan negara eksportir terbesar dunia. Indonesia sering melakukan kegiatan
impor dari China dan China merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia.
Penurunan permintaan bahan mentah dari China seperti batu bara dan kelapa sawit akan
memiliki kontribusi kedua terbesar terhadap penerimaan pajak. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS), ekspor migas dan non-migas mengalami penurunan yang
disebabkan karena China merupakan importir minyak mentah terbesar. Selain itu,
China menjadi pusat produksi barang dunia. Apabila China mengalami penurunan
produksi maka global supply chain akan terganggu dan dapat mengganggu proses
produksi yang membutuhkan bahan baku dari China. Indonesia juga sangat bergantung
dengan bahan baku dari China terutama bahan baku plastik, bahan baku tekstil, part
Virus Corona juga berdampak pada investasi karena masyarakat akan lebih berhati-hati
saat membeli barang maupun berinvestasi. Virus Corona juga memengaruhi proyeksi
pasar. Investor bisa menunda investasi karena ketidakjelasan supply chain atau akibat
asumsi pasarnya berubah. Di bidang investasi, China merupakan salah satu negara yang
menanamkan modal ke Indonesia. Pada 2019, realisasi investasi langsung dari China
$5 miliar yang masih dalam proses tetapi tertunda karena pegawai dari China yang
Indonesia adalah salah satu negara yang memberlakukan larangan perjalanan ke dan dari
China untuk mengurangi penyebaran virus Corona. Larangan ini menyebabkan sejumlah
penumpang. Para konsumen banyak yang menunda pemesanan tiket liburannya karena
bertindak dengan memberikan diskon untuk para wisatawan dengan tujuan Denpasar,
Batam, Bintan, Manado, Yogyakarta, Labuan Bajo, Belitung, Lombok, Danau Toba dan
menggunakan sekitar 80 persen slot penerbangan yang beroperasi ke luar benua Eropa
agar tidak kehilangan slot ke maskapai pesaingnya. Bukan hanya di Indonesia yang
membatasi perjalanan ke China, namun negara-negara yang lain seperti Italia, China,
Singapura, Rusia, Australia dan negara lain juga memberlakukan hal yang sama
(www.cnnindonesia.com).
Virus Corona juga sangat berdampak pada sektor pariwisata. Data Badan Pusat Statistik
(BPS) menunjukkan bahwa wisatawan asal China mencapai 2.07 juta orang pada tahun
2019 yang mencakup 12.8 persen dari total wisatawan asing sepanjang 2019. Penyebaran
Sektor-sektor penunjang pariwisata seperti hotel, restoran maupun pengusaha retail pun
juga akan terpengaruh dengan adanya virus Corona. Okupansi hotel mengalami
penurunan sampai 40 persen yang berdampak pada kelangsungan bisnis hotel. Sepinya
wisatawan juga berdampak pada restoran atau rumah makan yang sebagian besar
industri retail. Adapun daerah yang sektor retailnya paling terdampak adalah Manado,
Bali, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Medan dan Jakarta. Penyebaran virus Corona
juga berdampak pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) karena para
wisatawan yang datang ke suatu destinasi biasanya akan membeli oleh-oleh. Jika
wisatawan yang berkunjung berkurang, maka omset UMKM juga akan menurun.
5
Berdasarkan data Bank Indonesia, pada tahun 2016 sektor UMKM mendominasi unit
bisnis di Indonesia dan jenis usaha mikro banyak menyerap tenaga kerja.
Beberapa langkah yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi dampak dari virus
Corona ini adalah menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps
menjadi 4.75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4.00% dan suku
bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5.50%. Kebijakan ini dilakukan untuk
akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik untuk menjaga agar
Di lain sisi, virus Corona tidak hanya berdampak negatif, namun juga dapat memberikan
dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah terbukanya peluang
pasar ekspor baru selain China. Selain itu, peluang memperkuat ekonomi dalam negeri
juga dapat terlaksana karena pemerintah akan lebih memprioritaskan dan memperkuat
daya beli dalam negeri daripada menarik keuntungan dari luar negeri. Kondisi ini juga
dapat dimanfaatkan sebagai koreksi agar investasi bisa stabil meskipun perekonomian
Dampak yang disebabkan oleh virus Corona bukan hanya di Indonesia saja melainkan di
beberapa negara di belahan dunia. Pada tanggal 22-23 Februari 2020 telah berlangsung
pertemuan G20 yang diadakan di Arab Saudi. Anggota G20 ini terdiri dari Amerika
Serikat, Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Perancis, Jerman, India, Indonesia,
6
Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris
dan Uni Eropa. Wabah virus Corona menjadi topik diskusi pada pertemuan tersebut.
dan negara yang terdampak virus Corona, khususnya China. Munculnya berbagai
tekanan global, salah satunya adalah Covid-19 mendorong negara-negara G20 untuk
G20 juga sepakat memperkuat pemantauan terhadap risiko global khususnya yang
berasal dari Covid-19, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi risiko
dan sepakat untuk mengimplementasikan kebijakan yang efektif baik dari sisi moneter,
Arab Saudi yang menjadi Presidensi G20 pada tahun 2020 mengusung tema “Realizing
The Opportunity of The 21st Century”. Hal ini dilatarbelakangi perkembangan teknologi
yang sangat pesat sehingga mengubah tatanan perekonomian global menuju ekonomi dan
perekonomian melalui pemanfaatan teknologi. Selain itu, agenda Presidensi G20 adalah
pengembangan pasar modal domestik dan penguatan pengaturan dan pengawasan sektor
keuangan.
sektor keuangan dan pemanfaatan teknologi menjadi fokus para Menteri Keuangan dan
Gubernur Bank Sentral negara-negara G20. Rencana Financial Stability Board (FSB),
Committee on Payments and Market Infrastructure dan Standard Setting Bodies (SSBs)
7
dalam menyusun peta jalan (roadmap) penguatan sistem pembayaran lintas negara
disambut baik oleh G20. Gubernur Bank Indonesia menyampaikan dukungan Indonesia
atas agenda Presidensi G20 Arab Saudi khususnya cross borde payments dan transisi
luas, pemerintah harus menerapkan kebijakan at all cost seperti pengadaan alat
kesehatan penunjang pemeriksaan, ruang isolasi, dan Alat Pelindung Diri (APD).
Baca juga: Perdana, Pelabuhan Kuala Tanjung Layani Pelayaran Peti Kemas
tidak, ataupun hal-hal yang bersifat pencegahan seperti pembagian masker murah
pendapatan APBN yang juga turun tajam, memang akan membebani pemerintah.
putaran roda ekonomi, pemerintah dituntut untuk dapat mengurangi beban biaya
yang secara langsung dalam kendali pemerintah, di antaranya tarif dasar listrik,
BBM, dan air bersih. Penurunan tarif listrik dan BBM tentu tidak akan terlalu
membebani keuangan BUMN dan BUMD, mengingat harga minyak mentah yang
pajak badan untuk industri manufaktur (pembebasan PPh Impor 22 dan diskon
ekonomi saat ini tidak hanya dirasakan oleh sektor industri manufaktur, tetapi
juga sektor-sektor lainnya. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan relaksasi
Keempat, upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat bawah dengan
penurunan pendapatan dan mengalami PHK, perlu didukung oleh kebijakan untuk
seperti ini, potensi panic buying dan penimbunan sangat besar, sehingga
Nyatakan Siap Beri Kelonggaran Cicilan, tapi Ada Syaratnya Dalam situasi seperti
Kelima, penyaluran BLT juga perlu diikuti dengan ketepatan data penerima
sehingga dana BLT tidak salah sasaran dan diterima oleh seluruh masyarakat yang
sosial selama ini yang belum terdistribusi secara merata khususnya bagi
9
data sampai dengan level kecamatan perlu dilakukan baik di tingkat pusat maupun
di tingkat daerah.
utang-utang sektor swasta, selain untuk UMKM, juga untuk usaha-usaha yang
menghadapi risiko pasar dan nilai tukar yang tinggi. Selain itu, Bank Indonesia
(BI) dan OJK perlu merumuskan kebijakan yang bersifat strategis untuk
mengatasi tingginya tingkat suku bunga perbankan yang menjadi salah satu beban
pelaku ekonomi, khususnya di saat perlambatan ekonomi seperti saat ini. Baca
juga: Lupa EFIN Tapi Layanan Tatap Muka Kantor Pajak Tutup? Begini
Solusinya
fiskal, opsi pelebaran defisit anggaran melebihi yang batas yang ditetapkan
PENUTUP
kebijakan dan strategi untuk mendorong perekonomian domestik tanpa harus bergantung
pada impor barang dari China dan juga mencari pangsa ekspor ke negara selain China.
Pemerintah juga perlu jeli melihat peluang di sektor pariwisata untuk menarik wisatawan
DPR RI perlu mendorong pemerintah untuk segera meningkatkan produksi domestik dan
DAFTAR PUSTAKA
https://duta.co/dampak-virus-corona-terhadap-perekonomian-global-khususnya-di-indonesia
https://money.kompas.com/read/2020/03/29/181925526/7-usulan-untuk-jokowi-agar-ri-
terhindar-dari-krisis-akibat-corona.