Anda di halaman 1dari 12

1.

PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI

1.a. PENGERTIAN KEBUDAYAAN


1) Kata bendanya “Kebudayaan” yang berarti
Nilai dan Norma yang dijadikan acuan hidup
dalam suatu masyarakat dan dipertahankan
dalam bentuk “kebiasaan” serta “dididikkan”
sebagai upaya menurunkan ke generasi
berikutnya “cultural heritage” dengan
dibantu keorganisasian sosial “Social
heritage”.

Kebudayaan adalah idea berisi sistem


pengetahuan bersama yang dijadikan dasar
dalam melaksanakan kegiatan sosial
bersama, serta melahirkan budaya materi
dalam bidang agama, ilmu pengetahuan,
tekhnologi, ekonomi, organisasi sosial,
bahasa dan komunikasi, dan kesenian. SB
IND 440 ENSKLOPEDIA SUKU-SUKU
BANGSSA INDOENSIA PENELITIAN UI DAN
DEPDIKBUD 1983 DIKETUAI PROF M YUNUS

1
MEULALATOA ETNIS / SUKU BANGSA ACEH
GAYO.
Jika diskemakan akan tertlihat jejaringnya
sbb:
rusmintumanggor@gmail.com hp 08121899031
LINGKUP KEBUDAYAAN PADA SETIAP ETNIS (SUKU
BANGSA)

AGAMA

KESENIAN

K EKONO
MATERI
NOMI

BAHASA &
AKTIVITAS
KOMUNIKASI IDEA

(ARTE FAK) ILMU

SOSIAL PENGE
TAHUAN

KEBUDAYAAN

ORGANISASI

SOSIAL
TEHNOLOGI
Legenda: Setiap kotak unsur kebudayan ini terbuka satu sama lainnya, termasuk
dari sesuatu suku bangsa kepada suku bangsa lainnya. Di Indonesia 440 suku suku
bangsa.

2) Ciri kebudayaan:
a) Menjadi kebiasaan warga masyarakat pendukung
kebudayaan bersangkutan
b) Nilai dan normanya menetap
2
c) Pertumbuhan dan perkembangannya perlahan
(evolusi):dari tawaran ide local genius dan disetujui
warganya untuk pengembangan; atau masalah yang
menuntut solusi dari warga sbb:

KEBUDAYAAN MASYARAKAT A

KEBUDA (EVOLUSI)
YAAN

Ide local genius &Masalah Sikonasos


 Pertumbuhan dan perkembangan dari luar
lingkup suatu kebudayaan, dan diadopsi oleh
warga kebudayaan tersebut secara cepat (difusi)

KEBUDAYAAN A KEBUDAYAAN B

KEBUDA KEBUDA
YAAN YAAN

(DIFUSI)

CATATAN:
 Dengan difusi (adopsi) bisa mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di suatu

3
masyarakat kebudayaan dengan mengadopsi
kebudayaan dari masyarakat kebudayaan lainnya.
 Kelemahannya: Jika perangkat alam dan kebendaan,
serta tekhnologi, masyarakat (pengetahuan,
ketrampilan, etos kerja) yang mengadopsi tidak siap
dan kurang cepat menyesuaiakan hingga
mensinerjikan dengan dengan unsur budaya yang ada
telah ada, bisa melahirkan konflik dan kekacauan
kebudayaan.

 Inti yang jadi kuatan kebudayaan adalah nilai dan


norma yang jadi acuan terjaminnya pemenuhan
kebutuhan dan masalah yang dihadapi warga
masyarakat.

3) Kekuatan Kebudayaan
a). Punya daya tangkal terhadap situasi yang merusak
tatanan nilai dan norma dalam budaya bersangkutan
b) . Diwariskan dari generasi ke generasi
c). Mempunyai nilai dan norma penghargaan dan
penghukuman atas warga kebudayaan yang relevan
d). Ada keteladan yang jadi acuan konstanta sikap dan
perilaku warga kebudayaan
4) Sumber Kemajuan Kebudayaan
a) Peningkatan dan pengayaan pranata (nilai dan norma
serta keorganisasian ) lewat terobosan yang tersistem
b) Pemerataan setiap hasil perkembangan

4
c) Diatasinya semua dampak negatif atau positif
d) Dibantu oleh ahli yang relevan

5) Sumber Kelemahan dan Kekacauan Kebudayaan


a) Tidak ada upaya terobosan baru
b) Upaya terobosan baru yg tidak tersistem atas semua
unsur ciri keholistikan
c) Diguncang oleh pihak yang berkepentingan.

6) Tempat Tersimpannya Nilai dan Norma Kebudayaan


a) Dalam Jiwa (Unsur Jiwa)
b) Dalam Dinamika Kegiatan Masyarakat (Aktivitas
Sosial)
c) Dalam Materi Ciptaan Budaya (Benda Nyata:Nutural
dan Nir Nyata: Super/Supra natural)

7) Sumber Kebudayan:
a) Jiwa yang berisi Gagasan
b) Benda Alam
c) Ketrampilan
d) Pencipta Penguasa Alam.

8) Fungsi Kebudayaan
a) Acuan Dalam Menjawab Kebutuhan Hidup Warga
Masyarakat Pendukung Kebudayaan tersebut
b) Acuan Dalam Mengatasi Persoalan Yang Muncul Dari
Dalam maupun Dari Luar Warga Masyarakat
Pendukung Kebudayaan tersebut
5
c) Acuan dalam Mendidik Generasi Muda Warga
Masyarakat
d) Mengembangkan Potensi Jiwa terkait Dengan
Kehidupan Sosial

9) Perubahan Kebudayaan

a) Ada masalah baru yang tidak bisa diatasi dengan


unsur dan nilai kebudayaan yang telah tersedia
(evolusi)
b) Ada ide tokoh atau warga biasa masyarakat untuk
pengembangan kehidupan (evolusi)
c) Ada pengaruh kebudayaan luar dan digunakan secara
cepat (difusi)

10) Pendapat Para Ahli Tentang Kebudayan

a) Edward T. Hall dalam The Silent Language (1959)


mengatakan : “....Seluruh penafsiran kita tentang
budaya bersifat relatif; bahwa kita tidak boleh menilai
budaya lain berdasarkan budaya kita yang terbatas,
tetapi kita harus selalu berusaha mencari algoritma
yang menghubungkan satu peristiwa dalam budaya yang
satu dengan satu peristiwa pada budaya yang lain...”
Dengan demikian ada bebepa jejaring konsep yang
hidup dalam dan luar masyarakat pendukung
kebudayaan yang penting kita fahami yaitu: folkways, in-

6
group, ethnosentrism, prejudice. (Lihat Muharto Toha
Cs.2008:2.3)
b) Koeber dan Kluckhohn (1952:181), kebudayaan adalah:
”Pola-pola terungkap maupun tersirat dari dan untuk
perilaku yang diwarisi dan disebarkan melalui lambang-
lambang sebagai kebulatan prestasi kelompok-kelompok
orang, termasuk perwujudannya yang berbentuk benda-
benda, intisari kebudayaan meliputi gagasan-gagasan
tradisional, beserta nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya” .”...Sedang sistem kebudayaan di satu pihak
dapat dipandang sebagai buah hasil tindakan, dan di lain
pihak sebagai unsur-unsur yang menjadi kerangka acuan
untuk tindakan dimasa depan”.
c) Penjelasan Muharto Toha Cs ciri kebudayaan: Hasil
belajar; sistem nilai; diwariskan antar generasi; simbolik;
berpola secara holistik; adaptif manifestasi mekanisme
lingkungan (ekosistem).
d) Yunus Melalatoa (1997) budaya atau kebudayaan,
adalah sistem ide atau sistem gagasan milik suatu
masyarakat yang dijadikan acuan bagi tingkah laku
dalam kehidupan sosial dari masyarakat bersangkutan”.
Berarti kebudayaan mewujudkan sistem budaya yaitu
“seperangkat pengetahuan yang meliputi pandangan
hidup, keyakinan, nilai, norma, aturan, hukum, yang
menjadi milik suatu masyarakat melalui suatu proses
belajar, yang kemudian diacu untuk menata, menilai,
dan menginterpretasi sejumlah Benda dan peristiwa

7
dalam beragam aspek kehidupan dalam lingkungan
masyarakat yang bersangkutan”.(Ibid.2.5)
e) Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat (1993:19)
mendefinisikan budaya sbb: ”Tatanan pengetahuan,
pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hierarki,
agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam
semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh
sekelompok besar orang dari generasi ke generasi
melalui usaha individu dan kelompok. Budaya
menampakkan diri dalam pola-pola bahasa dan dalam
bentuk-bentuk kegiatan dan perilaku yang berfungsi
sebagai model-model bagi tindakan-tindakan
penyesuaian diri...” (Ibid, 2.6)
f) Dalam memahami definisi tersebut Muharto Toha
mengkategorikan kebudayaan kepada tiga tingkatan:
 Nyata, tertangkap penginderaan (sensing)terutama
penglihatan dan pendengaran
 Setengah nyata, cara orang membuat penafsiran
dan pemberian makna terhadap kategori tingkat
nyata dalam interaksi
 Abstrak, segala gagasan dan asumsi yang
mempengaruhi perilaku.
g) Menurut Jalaluddin Rahmat dan Deddy Mulyana dan
(1993:27) Ada 4 unsur sosio-budaya yang
mempengaruhi persepsi manusia:
 Sistem kepercayaan (belief), nilai (value), sikap
(attitude);

8
 Pandangan dunia (world view) dan
 Organisasi sosial (social organization).
h) Menurut Koentjaraningrat, kebudaayaan adalah:
“keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar”. (1980)
i) Menurut James P. Spradley dan David W. MCCurdy
memulai dengan mengutipkan definisi Sir Edward Tylor
“Culture …is that complex whole which includes
knowledge, belief, art, law, morals, costom, and any
othrer capabilities, and habits acquired by man as a
member of society” (1871). Seterusnya mereka
menekankan kepada dimensi cognitive dari
pengalaman “culture is the acquired knowledge that
people use to interpret experience and to generate
social behavior” dan penekanan kepada pengalaman
dan perilaku “culture is that human experience and
behavior are largely products of syimbolic meaning
systems” (1975)
j). Menurut Emer S. Miller dan Charles A. Weits “Culture
cosists of material objects, …acts, beliefs, and attitude…
it is an aloborate …organization of…ways and means
employed by …man in the struggle for existence and
survival. “(1979). Proses kebudayaan mereka
gambarkan sbb:
 From speculation to science

9
 Culture as evolutionary progress
 Culture as hystorical processes
 Culture as functionally related system
 Culture as personalty configuration
 Culture as cognitive systems
 Culture as structural system
 Culture as symbolic systems
 Culture as adaptive systems
11). Budaya universal : rinciannya
a) Agama: umatnya; keakinannya; ritualnya/ peribadatan
; peralatan ritual/ibadahnya; emosi
keberagamaannya/ kekhusyukannya/ konsentrasi
jiwanya; jenis fahamnya/ sekte/aliran; jenis agamanya.

b) Ilmu pengetahuan /sciences: deduktif; pengetahuan


alam; pengetahuan sosial; pengetahuan terapan;
muatal lokal; kekhususan/ prodi/distincsi keilmuannya

c) Tekhnologi: modern/ conventional; traditional / local


wisdom technology; inovation technology; thematic
technology (tekhnologi tepat guna)

d) Ekonomi: market economy; substances economy;


liberal economy; people economy; approarch strategy
economy (equality or growed oriented strategy teory);
posisi masyarakat dan individu dalam : investasi/

10
investor; production/produsent/ principal; agent;
distribotion/distributor; retailer/ pengecer;
labour/buruh; capital; prices; provit; operational cost;
capital grwowing for incame generating; corporate
social responsibility/csr; increase of employee selary
and fasility;

e) Organisasi sosial: teman; rumah tangga; keluarga;


rural; regional; national; international; politic; profesi;
kemasyarakatan;

f) Bahasa dan komunikasi: penggunaan aksara: huruf;


kata-kata, kalimat; paragraf; essay; sasaran: sebaya;
adik; kakak; orang tua; paman; kakek ; pada
event/upacara. (penggunaan sesuai genealogy (ego:
aku – hubungan sesama - hubungan ke atas dan
sejajarnya- dan paling atas (nenek moyang) dan paling
atas : yang maha kuasa: arwah leluhur tertua; dewa;
tuhan ; ilahi (allah swt);

g) Kesenian: rasa keindahan/keberbunga-bungaan;


kesejukan/kenyamanan/ keserasian pada bahasa;
lukisan; ukiran; kaligrafy; sastra;
sajak/deklamasi/puisi; drama; film; tata letak; tata
rias; tata lampu; abstract; real; constructive/structural;
expressionist; filosofis; dll

11
 Semua uraian ini hubungkan dengan uraian terdahulu
tentang kerangka model kebudayaan dan fahamkan
secara mendalam dan meluas.
===0000===

12

Anda mungkin juga menyukai