Buku
1
A. Visi Muhammadiyah
1. Terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya
2
Lembaga kenegaraannya :
Lembaga-lembaga kenegaraannya didominasi oleh pribadi-pirbadi
muslim yang sebenar-benarnya sehingga setiap kebijakan yang
diambilnya tidak bertentangan dengan ajaran islam. Di masing- masing
lembaga pemerintahan, dewan perwakilanm peradilan, kepolisian,
angkatan bersenjata, keuangan dan lain-lainnya, didominasi oleh pribadi-
pribadimuslim yang sebenar-benarnya.
Penampakan akhlak mulia :
Masyarakatnya sejahtera, aman dan damai, makmur dan bahagia oleh
karena kehidupan mereka berada di atas keadilan, kejujuran,
persaudaraan dan gotong royong, bertolong-tolong dengan bersendikan
hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syetan dan
hawa nafsu.
Penampakan ibadah :
Masyarakatnya taat beribadah. Setiap waktu shalat fardhu tiba,
hamper semua layanan public tutup. Mereka berbondong-bondong
menuju masjid dan mushalla melaksanakan shalat berjama’ah.
Penampakan mu’amalatnya :
Kehidupan mu’amalatnya masyarakt dibangun berdasarkan prinsip-
prinsip keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, bertolong-
tolongan dengan bersendikan hokum Allah yang sebenar-benarnya,
lepas dari pengaruh syetan dan hawa nafsu. Masing-masing sektor
kehidupan masyarakat mengembangkan sistem yang dijiwai oleh ajaran
islam.
Tatanan masyarakat sebagaiman tesebut diatas, hanyalah mungkin
diwujudkan apabila angoota-anggota masyarakatnya didominasi oleh
pribadi muslim yang sebenar-benarnya.
3
mencapainya semakin mendekatkan dekpada tujuan akhir yang
sesungguhnya.
Masyarakat islam yang sebenar-benarnya adalah tantanan
masyarakat yang dibentuk oleh pribadi-pribadi muslim yang sebenar-
benarnya. Pribadi-pribadi musli yang terhimpun dalam keluarga
menjadikan kerluarga tersebut menjadi keluarga islam yang sebenar-
benarnya. Selanjutnya, pribadu-pribadi tersebutlah yang membangun
masyarakat di sekelilingnya menjadi masyarkat islam yang sebenar-
benarnya.
Semua amal usaha Muhammadiyah diadakan dan diselenggarakan,
tujuannya adalah sebagai saran untuk mewujudkan pribadi muslim yang
sebenar-benarnya. Dengan adanya perguruan-perguruan
Muhammadiyah, kira membina siswa dan mahasiswanya menjadi pribadi
muslim yang sebenar benarnya
a. Profil pribadi muslim yang sebenar-benarnya
Proses menjadi pribadi muslim yang sebenar-benarnya adalah
perjalanan yang hanya berakhir ketika nyawa telah terlepas daroi badan.
Meskipun demikian, kkita tidak akan dapat mencapainya tanpa membuat
gambaran jelas seperti apa pribadi muslim yang sebenar-benarnya itu.
Pribadi muslim yang sebenar-benarnya digambarkan dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
Bidang aqidah
4
Menjadikan seluruh hidup dan kehidupannya semata-mata untuk
beribadah kepada Allah
Bidang akhlak
Bidang ibadah
Bidang mu’amalat
5
Membaca buku-buku agama dan buku-buku positif lainnya
minimal 30 menit perhari
Mengikuti pengajian minimal sekali seminggu
B. Misi Muhammadiyah
1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni
Misi ini didasarkan keyakinan bahwa sesungguhnya ketuhanan itu
adalah hak Allah semata-mata, bertuhan dan beribadah, serta tunduk
dan taat kepada Allah adalah seatu-satunya setentuan yang wajib atas
tia-tiap makhluk terutama manuasi. Dengan kata lain, hidup manusia
harus berdasar tauhid (mengesakan) Allah, bertuhan, beribadah serta
tunduk dan taat hanya kepada Allah. kepercayaan tauhid membentuk
keyakinan dan cita-cita hidup bahwa hidup manusia di dunia ini semat-
mata hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT, demi kebahagiaan
dunia dan akhirat.
6
2. Menyebarluaskan ajaran islam yang berdasar Al-qur’an dan As
sunnah
Agama islam adalah apa yang telah diisyaratkan Allah dengan
perantara Nabi-nabinya berupa perintah-perintah, larangan-larangan
serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan hamba-hambanya di dunia dan
akhirat. Adapun agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
adalah apa yang diturunkan Allah dialam Al-qur’an dan yang tersebut
dalam sunnah yang shahih,, berupa perintah-perintah larangan serta
petunjuk untuk kebaikan hambanya di dunia dan akhirat. Agama islam
berfungsi sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada ummat manusia
sepanjang masa dan menjaminn kesejahteraan hidup materil dan
spiritual, duniawi dan ukhrawi.
3. Mewujudkan amal islami dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan
masyarakat
Muhammadiyah didirikan untuk menunaikan kewajiban mengamalkan
perintah-perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasul-nya Nabi
Muhammad SAW, guna mendapat karunia dan ridha-nya, di dunia dan
akhirat dan untuk mencapai masyarakat yangs sentosa dan bahagia
disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga
merupakan “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghaffur”, yakni seuatu
negeri yang indah, bersih, suci dan makmur dibawah perlindungan tuhan
yang maha pengampun.
C. Melaksanakan misi
1. Sasaran
Muhammadiyah menggerakan menuju tujuannya, ialah masyarakat
islam yang sebenar-benarnya. Sasaran perseorangan yang telah
beragam islam dapat di golongkan sebagai berikut :
Anggota Muhammadiyah aktif :
Adalah anggota Muhammadiyah yang aktif mengikuti pengajian dan
kursus-kursus yang diselenggarakan Muhammadiyah, serta berada
dalam orbit gerakan menjadi anggota anggota jama’ah yang aktif.
7
Anggota Muhammadiyah non aktif :
Adalah anggota Muhammadiyah yang jarang mengikuti pengajian dan
tidak aktif dalam melaksanakan dakwah islam melalui Muhammadiyah.
Simpatisan aktif :
Adalah simpatisan Muhammadiyah yang sudah aktif mengikuti
pengajian-pengajian atau kursus-kursus yang diselenggarakan
Muhammadiyah.
Simpatisan yang berada dalam binaan Muhammadiyah :
Adalah simpatisan Muhammadiyah yang sedang mengikuti pendidikan
formal Muhammadiyah.
Simpatisan keluarga aktifis Muhammadiyah :
Adalah simpatisan Muhammadiyah berasal dari keluarga para
pemimpin Muhammadiyah, keluarga kader dan muballigh
Muhammadiyah, keluarga anggota Muhammadiyah.
Simpatisan akibat jasa AUM :
Adalah yang bersimpati kepada Muhammadiyah karena jasa
Muhammadiyah melalui amal usaha yang mereka rasakan, seperti
orangtua murid/mahasiswa perguruan Muhammadiyah, pasien rumah
sakit, keluarga pasien, yang aggota keluargnay diasuh di panti asuhan
Muhammadiyah, dll.
Simpatisan relasi anggota Muhammadiyah :
Adalah orang-orang yang bersimpati kepada Muhammadiyah karena
berhubungan baik dengan anggota Muhammadiyah, seperti teman
sekerja, tetangga, teman kegiatan olah raga dll.
Orang-orang yang belum bersimpati kepada Muhammadiyah :
Adalah orang-orang yang belum memahami gerakan Muhammadiyah
sehingga cenderung membenci atau salah paham dengan
Muhammadiyah.
Non muslim :
8
Adalah orang-orang yang belum menerima islam agama mereka,
pendekatan kepada mereka adalah dengan berbuat baik, bertoleransi,
menyampaikan informasi tentang kebenaran islam kepada mereka.
2. Sarana
Misi Muhammadiyah dilaksanakan secara terstuktur melalui amal
usaha-amal yusaha yang telah diatur melalui ketentuan-ketentuan
organisasi berupa amal usaha bidang pendidikan formal, pendidikan non
formal, kesehatan, pelayanan umum, dll.
Pendidilkan formal :
Di bidang pendidikan formal, telah diselenggarakan : taman kanak-
kanak Bustanul Athfal, SD/MI Muhammadiyah, SMP/Mts
Muhammadiyah, pondok pesantren Muhammadiyah, SMA/SMK/MA
Muhammadiya, dan perguruan tinggi Muhammadiyah.
Pendidikan non formal :
Anggaran rumah tangga Muhammadiyah telah mengatur beberap
lembaga pendidikan non formal sebagai persyaratan berdirinya ranting,
cabang, daerah, dan wilayah antara lain : pengajian/kursus anggota
berkala ; pengajian/kursus umum berkala ; pengajian/kursus berkala
pemimpin cabang ; Muballigh/kursus muballigh/muballighat cabang ;
pengajian/ kursus berkala pimpinan daerah ; pengajian/ kursus
muballigh/muballighat daerah ; pengkajian masalah agama dan
pengemban pemikiran islam tingkat daerah ; kursus kader pimpinan
tingkat daerah. Pengajian/muballigh/muballighat wilayah ; pengkajian
masalah agama dan pengembangan pemikiran islam tingkat wilayah ;
kursus kader pimpinan tingkat wilayah.
Dari amal usaha berupa pengajian dan kursus sebagaimana tersebut di
atas dapat dikembangkan lembaga-lembaga sebagai berikut :
a) Lembaga pengajian
Lembaga pengajian terdiri dari :
i) Lembaga pengajian umum
Adalah lembaga yang bertugas menyelenggarakan pengajian
berkala mingguan untuk masyaraat umum.
9
ii) Lembaga pengajian anggota
Adalah lembaga yang bertugas menyelenggarakan pengajian
khusus anggota.
iii) Lembaga pengajian pimpinan
Adalah lembaga yang bertugas menyelenggarakan pelatihan
dan pengajian rutin pimpinan agar para anggota pimpoinan
Muhammadiyah melaksanakan kepemimpinannya dengan baik
b) Lembaga kursus
Lembaga kursus terdiri dari :
i) Lembaga pendidikan Al-qu’an
Lembaga ini bertugas menyelenggarakan pendidikan Al-qur’an,
agar peserta didik lancer dan mempunyai kebiasaan membaca Al-
qur’an, dapat menerjemahkan, dan mengamalkan Al-qur’an.
ii) Lembaga pendidikan aqidah
Adalah lembaga yang bertugas menyelenggarakan pendidikan
aqidah agar peserta didik mampu menegakkan keyakinan tauhid
yang mmurni, bebas dark syirik, khufarat, dan bid’ah.
iii) Lembaga pendidikan akhlak
Adalah lembaga yang bertugas menyelenggarakan pendidikan
akhlak agar peserta didik berakhlah mulia dan melaksanakan
kehidupuannya dengan adab islami.
iv) Lembaga pendidikan ibadah
Adalah lembaga yang bertugas menyelenggarakan pendidikan
ibadah mahdhah agar peserta didik taat beribadah dan
melaksanakan ibadah mahdhah seperti yang dituntunkan
Rasulullah, tanpa tambahan dan pengurangan.
10
Adalah lembaga yang bertugas menyelenggarakan pendidikan
mu’amalat agar peserta didik dapat melaksanakan mu’amalat
duniawiyat sesuai yang dikehendaki oleh ajaran islam.
c) Lembaga pendidikan dan pelatihan
Lembaga pelatihan terdiri atas :
i) Lembaga pendidikan dan pelatihan (Diklat) kader dasar
Adalah lembaga yang bertugas mendidik anggota Muhammadiyah
agar memiliki kompetensi sebagai kader Muhammadiyah dan
mampu melaksanakan tugas-tugasnya dan menjalankan kewajiban
dengan baik.
ii) Lembaga pendidikan dan pelatihan (Diklat) kader lanjutan
Adalah lembaga yang bertugas meningkatkan kompetensi kader
Muhammadiyah menjadi mubakkigh Muhammadiyah, pelatih darul
arqam, pelatih kursus, dan pemimpin persyarikatan
3. Pelaksanaan
Sebagai pelaksana misi adalah anggota Muhammadiyah biasa, kader
Muhammadiyah, dan Muballigh Muhammadiyah.
a) Anggota Muhammadiyah
Sebagai pelaksana mis, tugas dan kewajibannya adalah :
i) Menjadi peserta didik dalam pengajian/kursus/pelatihan sesuai
peruntukannya.
ii) Memasarkan pengajian/kursus/pelatihan yang diselenggarakan
b) Kader Muhammadiyah
11
iii) Menjaga agar anggota senantiasa berada dalam jama’ah dan tidak
keluar
c) Muballigh Muhammadiyah
Muballigh Muhammadiyah bertugas menjadi ustadz pada
pengajian umum, pengajian anggota, pengajian muballigh, pengajian
pimpinan, kursus memahami Al-qur’an, kursus aqidah, kursus akhlak,
kursus ibadah, dan kursus mu’amalat.
4. Pimpinan pelaksana misi
Yang memimpin pelaksanaan misi adalah pimpinan persyarikatan di
semua jenjang. Pimpinan persyarikatan bertanggung jawa atas
teraksanakan misi.
Pimpinan ranting
a) Sasaran pembinaan : simpatisan dan anggota
b) Lembaga yang dibina :
i) Lembaga pengajian umum; untuk simpatisan dan anggota
ii) Lembaga pengajian anggota; khusus untuk anggota
c) Tujuan antara : terbentuknya pribadi muslim yang sebenar benarnya
Pimpinan cabang
a) Sasaran pembinaan : simpatisan dan anggota
b) Lembaga yang diselenggarakan :
i) Lembaga pendidikan Al-qur’an
ii) Lembaga pendidikan aqidah
iii) Lembaga pendidikan akhlak
iv) Lembaga pendidikan ibadah
v) Lembaga pendidikan mu’amalat
vi) Lembaga pelatihan baitul arqam khusus kandidat anggota
vii) Lembaga pengajian pimpinan cabang
viii) Lembaga pengajian muballigh cabang
c) Tujuan antara :
i) Pribadi muslim yang telah dibina menjadi anggota Muhammadiyah
ii) Terbinannya PCM, majlis ortom dan ketua-ketua ranting sehingga
mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik dan
gembira
12
iii) Terbinanya muballigh Muhammadiyah tingkat cabang menjadi
muballigh yang mampu berkhutbah, mengisi pengajian umum dan
anggota dengan baik, serta ,menjadi ustadz pada pendidikan Al-
qur,an, aqidah, akhlak ibadah dan mu’amalat.
Pimpinan daerah
a) Sasaran pembinaan : anggota
b) Lembaga yang diselenggarakan
i) Lembaga pendidilkan dan pelatihan darul arqam tingkat dasar
ii) Lembaga pengajian pimpinan daerah
iii) Lembaga pengajian muballigh daerah
c) Tujuan antara :
i) Terbentuknya kader Muhammadiyah
ii) Terbinanya anggota PDM, majlis, lembaga dan ortom tingkat
daerah sehingga mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya
dengan baik dan gembira
Pimpinan wilayah
a) Sasaran pembinaan : kader Muhammadiyah
b) Lembaga yang diselenggarakan :
i) Lembaga pendidikan dan pelatihan daruk arqam tingkat lanjut
ii) Lembaga pengajian pimpinan wilayah
iii) Lembaga pengajian muballigh wilayah
c) Tujuan antara
i) Terbentuknya muballigh Muhammadiyah
ii) Terbinanya anggota PWM, majlis, lembaga, dan ortom tingkat
wilayah yang mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya
dengan baik dan gembira
iii) Terbinanya muballigh Muhammadiyah tingkat wilayah yang
mampu menyelenggarakan dan menjadi pelatih darul arqam
tingkat lanjutan, menjadi narasumber pengajian pimpinan wilayah
dan pengajian muballigh wilayah dengan baik.
13
D. Profil Anggota Muhammadiyah
1. Merupakan Pribadi Muslim yang bebenar – benarnya
Anggota muhammdiyah adlah mereka yang memiliki profil sebagai
pribadi yang beramal islami, Yakni bertauhid murni, berakhlak mulia, taat
beribadah, bermuamalat secara islami, dan berhasil mewujudkan
kebiasaan kebiasaan yang dapat mengantarkannya menjadi seorang
pribadi muslim yang sebenar – benarnya.
2. Memiliki Kebiasaan Membina Diri
Kebiasaan – kebiasaan yang sudah mandarah daging yang telah
berada di dalam kendali otak bawah sadarnya.
a. Membaca Al-Qur’an
b. Menghadiri Pengajian Muhammdiyah
c. Membaca dan Berlangganan Majalah “Suara Muhammdiyah”
d. Membaca Buku
3. Aktif Berdakwah
Ia aktif menyebarluaskan ajaran islam. Ia melakukan sesuai
kemampuannya. Yang ia lakukan sekurang – kurangnya adalah :
a. Memasarkan Pengajian/Kursus – Kursus Muhammadiyah
Setia pada kesempatan bertemu dengan teman – teman atau
sahabat – sahabatnya ia menceritakan kebaikan pengajian
Muhammadiyah yang selalu ia ikuti dan kursus – kursus yang pernah
ia ikuti.
b. Memasarkan Majalah “Suara Muhammadiyah”
Setia pada kesempatan bertemu dengan teman – teman atau
sahabat – sahabatnya ia menceritakan kebaikan Suara
Muhammadiyah. Dan mempunyai koleksi majalah Suara
Muhammdiyah dan menghadiahi kepada orang lain.
14
4. Berada Dalam Jema’ah
Ia menjadi anggota jema’ah yang aktif . pemimpin jama’ahnya adalah
seorang kader Muhammadiyah. Semua anggota jema’ahnya
melaksanakan shalat jama’ah di masjid yang telah di tentukan.
5. Membayar Iuran/Infaq
Senantiasa membayar iuaran dan infaq untuk keperluan perjuangan
Muhammadiyah, memiliki anggaran khusus dari kantong pribadinya
untuk keperluan dakwah dan kegiatan Muhammadiyah.
E. Kader Muhammadiyah
1. Pengertian
a. Kader
Adalah anggota inti yang menjadi bagian terpilih dalam lingkup dan
lingkungan pimpinan serta mendampingi di sekitar pimpinan. Kader
merupakan kelompok manusia yang terbaik karena terpilih, menjadi
tulang punggung dari kelompok yang yang lebih besar dan teroganisir
secara permanen.
b. Kader Muhammadiyah
Adalah anggota inti yang teroganisir secara permanen
danberkemampuan menjalankan tugas serta misi dilingkungan
persyarikatan, ummat, dan bangsa guna mencapai tujuan
Muhammadiyah.
2. Kompetensi kader Muhammadiyah
Kader Muhammadiyah harus mampu menunjukan integritasnya dan
kompetensi akademis dan intelektual, kompetensi keberagamaan, dan
kompetensi social – kemanusiaan guna menghadapi tantangan di masa
depan.
a. kompetensi keberagamaan
Ia mempunyai kompetensi keberagamaan sebagai Anggota
Muhammadiyah teladan, bertauhid murni, taat beribadah, berakhlak mulia,
bermuamalat secara islami, serta biasa membina diri dengan tadarrus Al
Qur’an dan mengaji.
15
b. Kompetensi Ankademis dan Intelektual
ia adalah serorang yang cerdas dalam berfikir. Ia selalu membina diri
agar selalu kualifikatif sebagai ulul albad.
c. kompetensi Sosial kemanusiaan
ia dikenal sebagai pribadi yang banyak berbuat untuk masalah ummat.
Kesalehan pribadinya membuatnya banyak teman. Ia rajin bersilaturrahmi
mengunjungi sahabat – sahabatnya.
3. Tugas Kader Muhammadiyah
Tugas – tugasnya antara lain : mengundang, merekrut anggota
jama’ah, memimpin jama’ah, menjaga shalat jama’ah, bersilaturrahmi,
membina kehidupan beragama jama’ah, mengajak mengaji, melayani
anggoa jema’ah, mempromosikan simpatisan, mempromosikan anggota.
4. Kewajiban Kader
Menyangkut hubungan dengan manusia. Ia perlu memahami dengan
baik bagaimana caranya berhubungan dengan orang lain secara efektif,
menyenangkan, dan memberdayakan.
a. Konsultasi
Setiap kader harus punya konsultan. Ia boleh memilih siapapun
konsultannya dengan syarat yang bersangkutan adalah kader yang ia
nilai lebih baik dari dirinya. Selanjutnya ia berkewajiban secara periodic
berkonsultasi sekurang – kurangnya berkonsultasi.
b. Pertemuan Kader
Pertemuan kader adalah pertemuan khusus para kader di level
pimpinan cabang, pimpinan daerah, pimpinan wilayah, dan pimpinan
pusat.
c.Taat Kepada Pimpinan
Seorang pimpinan sepenuhnya berwewenang membuat kebijakan
sepanjang tidak bertentangan dengar aturan Allah dan Rasul-Nya.
d. Muballigh Muhamadiyah
16
Adalah Kader Muhammadiyah yang mengembang tugas – tugas
khusus menyebar luaskan ajaran islam yang bersumber kepada Al
Qur’an dan As Sunnah.
1. Sebagai seorang Anggota Muhammadiyah ; ia adalah anggota
teladan yang prilakunya layak diteladani
17
o Pengajian pimpinan.
o Pengajian Mubaligh
Menjadi narasumber dan pembimbing pada:
o Kursus Pendidikan Al Qur’an.
o Kursus Pendidikan Aqidah.
o Kursus Pendidikan Akhlak.
o Kursus Pendidikan ibadah.
o Kursus Pendidikan Mu’amalat.
Sebagai trainer pada :
o Pendidikan kader “Darul Arqam”.
o Pendidikan kader “Darul Arqam pelatihan Mubaligh”.
Sebagai imam dan khatib pada :
o Shalat Jum’at
o Shalat ‘Ied
o Shalat Isytisqa’
o Shalat Gerhana
Menjadi pembicara pada acara – acara persyarikatan lainnya :
o Kultum.
o Tabaligh Akbar.
o Pengajian – pengajian lainnya.
Menjadi pembicara pada acara – acara warga Muhammadiyah:
o Walimut Ursy.
o Aqiqah.
o Kematian.
o Dll
18