Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rumbaka Fachrizal Eurotama

NIM : 19.12.021509

Sistem Komunikasi Indonesia


Komunikasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia baik dalam
lingkup sempit maupun luas seperti dalam sebuah negara. Berbicara komunikasi dalam sebuah
lingkup yang luas, menjadikan komunikasi tidak dapat berdiri sendiri dan tak terlepas dari
berbagai pengaruh disekelilingnya. Sehingga, terbentuklah sebuah sistem yang disebut sistem
komunikasi.

Sistem tersebut menjadi bagian penting bagi berjalannya sebuah negara. Bahwa, setiap negara
memiliki sistem komunikasi sendiri yang kemudian menjadi ciri khasnya. Sistem komunikasi
juga tidak terlepas dari pengaruh politik maupun kondisi sosial dan budaya satu negara.

A. Pengertian Sistem Komunikasi

Sistem dalam bahasa Yunani, disebut “sistema“, berarti kesatuan susunan. Sehingga, satu
sistem dapat dikatakan sebagai susunan atas berbagai bagian-bagian. Lebih, Littlejohn
berpendapat bahwa suatu sistem terdiri dari empat hal, yaitu:

1. Objek-objek yaitu berupa bagian-bagian, elemen-elemen, atau variabel-variabel dari sistem.


Mereka berbentuk fisik atau abstrak bahkan menjadi keduanya, berdasarkan dari sifat sistem.
2. Atribut, artinya suatu sistem terbentuk dari properti, atribut-atribut, sistem itu dan objek-
objeknya.
3. Hubungan internal, yaitu hubungan antara anggota sistem.)
4. Lingkungan, artinya bahwa suatu sistem memiliki lingkungan tertentu, dan juga tidak hadir
dalam kevakuman, tetapi dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya.

Sebagaimana pendapat Littlejohn diatas maka dapat diartikan komunikasi sebagai satu
sistem terdiri dari empat hal, Yaitu:

1. Objek-objek dari sistem komunikasi, yaitu berupa elemen-elemen komunikasi yakni


komunikator dan komunikan, pesan, media, dan timbal baliknya
2. Atribut Sistem komunikasi, yaitu berupa atribut-atribut, properti sistem sistem komunikasi
dan objek-objek sistem komunikasi.
3. Hubungan internal sistem komunikasi, yakni hubungan antara orang-orang dalam kaitanya
sebagai anggota sistem komunikasi, yang dapat dilihat dari interaksi dan pesan-pesan
komunikasi diantara mereka.
4. Lingkungan sistem komunikasi, yakni suatu sistem komunikasi mempunyai lingkungan
tertentu. Kemudian lingkungan tersebut mencakup lingkungan sosial, politik, maupun
budaya. Dan mereka tidak hadir dalam suatu kevakuman, tetapi dipengaruhi oleh keadaan
sekitarnya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem komunikasi adalah satu kesatuan
atau susunan kompleks dari sebuah sistem komunikasi yang meliputi berbagai elemen-elemen
yang terkait dengannya. Dimana, elemen-elemen tersebut membentuk sebuah kesatuan yang
saling mempengaruhi. Sehingga dapat dikatakan sebagai satu sistem yang meliputi objek, atribut,
hubungan internal, serta lingkungan dari sistem komunikasi itu sendiri.

Sistem komunikasi Indonesia dapat diartikan sebgai satu kesatuan atau susunan kompleks
elemen-elemen sistem komunikasi dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Elemen – elemen tersebut tidak dapat terpisahkan dengan berbagai faktor yang mengikatnya
yakni kondisi politik, sosial dan budaya Indonesia.

B. Ruang Lingkup Sistem Komunikasi Indonesia

Nurudin dalam bukunya berpendapat membagi ruang lingkup sistem komunikasi


Indonesia menjadi tiga bahasan yakni, berdasar wilayah geografisnya, media yang
digunakan, serta pola komunikasinya.

 Wilayah Geografis

Kondisi geografis ini membagi sistem komunikasi Indonesia menjadi sistem


komunikasi pedesaan dan perkotaan. Dalam wilayah geografis perkotaan tentu memiliki
realitas yang berbeda dengan apa yang menjadi realitas komunikasi di pedesaan. 

Di Pedesaan, seorang tokoh yang berpengaruh yakni tokoh masyarakat, agama,


maupun pemimpin lainya menjadi sosok yang krusial dalam mempengaruhi sistem
komunikasi yang berlangsung. Berbeda dengan masyarakat perkotaaan,dimana media
massa yang memegang peran dominan dalam mempengaruhi suatu sistem komunikasi.
Hal tersebut disebabkan oleh kultur yang berbeda antara masyarakat kota dengan
masyarakat desa.

 Media 

Dilihat dari  media yang digunakan, sistem komunikasi Indonesia dibagi menjadi
sistem media modern dan sistem media tradisional. Media modern ini meliputi :

1. Media cetak, meliputi surat kabar, majalah, tabloid. 


2. Media elektronik, meliputi televisi dan radio.
3. Media digital atau online, meliputi  berita online, media sosial, dan komunikasi
online.

Sementara itu sistem media tradisional ini meliputi berbagai kearifan lokal di
indonesia yakni meliputi :
1. Kesenian rakyat, seperti wayang, ketoprak dll.
2. Nyanyian rakyat, seperti lagu-lagu jawa. 
3. Cerita rakyat, seperti dongeng, legenda dll.
4. Ungkapan rakyat, berupa peribahasa dan pepatah.

 Pola Komunikasi

Dilihat dari pola komunikasinya, sistem komunikasi Indonesia terbagi atas :

1. Sistem komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication system).


2. Sistem komunikasi antar persona (interpersonal communication system).
3. Sistem komunikasi kelompok (small group communication system).
4. Sistem komunikasi massa (mass communication system).
C. Hubungan Sistem Komunikasi Indonesia Dengan Sistem Lainnya

Terdapat beberapa hubungan antara sistem komunikasi Indonesia dengan sistem yang
lain diterapkan, diantaranya:

 Sistem Komunikasi Indonesia Dengan Sistem Sosial

Ilmu komunikasi sebagai mana bagian dari ilmu sosial menjadikan sistem
komunikasi juga merupakan bagian dari sistem sosial yang mana keduanya memiliki
kaitan erat yang tak dapat dipisahkan. Sistem sosial adalah  suatu bentuk sistem yang luas
dimana terdiri atas berbagai subsistem, termasuk sistem komunikasi itu sendiri.

sehingga sistem komunikasi masyarakat Indonesia tidak terlepas dari sistem sosial
dalam masyarakat itu sendiri. sistem sosial dalam masyarakat indonesia memberikan ciri
khas dalam sistem komunikasi indonesia yang jelas berbeda dengan sistem komunikasi
yang lain. Dalam hal ini kondisi keberagaman di indonesia baik keberagaman vertikal
maupun horizontal telah memberikan warna dalam sistem komunikasi Indonesia.

 Sistem Komunikasi Indonesia Dengan Sistem Politik

Sistem komunikasi dan sistem politik adalah dua hal yang berjalan berdampingan
serta terkait satu sama lain. Dimana unsur-unsur yang menjadi sub-sistem yang ada
dalam sistem komunikasi dan sistem politik ini saling berinteraksi satu sama lain.

Menurut David Easton sistem politik merupakan seperangkat interaksi yang


diabsraksikan dari totalitas kelakuan sosial, dimana nilai-nilai otoritatitatif dialokasikan
kepada masyarakat. Selanjutnya, David Easton menjelaskan bahwa sebagai suatu sistem,
maka sistem politik terdiri dari subsistem-subsistem yang mempunyai fungsi tertentu.
Kemudian, subsistem-subsistem itu dikenal dengan struktur politik yang terdiri dari
infrastruktur politik dan suprastruktur politik. 
Dalam kaitannya dengan bahasan ini adalah bahwa erat kaitannya antara sistem
politik indonesia dengan sistem komunikasi indonesia. Interaksi yang terjadi  diantara
struktur politik tersebut merupakan bagian dari sistem komunikasi indonesia. Dimana
komunikasi pulalah yang menjadi jembatan bagi terhubunganya berbagai struktur dalam
sistem politik.

 Sistem Komunikasi Indonesia Dengan Sistem Budaya

Komunikasi dan budaya merupakan dua hal yang bagaikan dua sisi mata uang,
yakni tak dapat dipisahkan. Budaya akan sulit terbentuk tanpa adanya suatu komunikasi,
dimana disisi lain bahasa yang menjadi alat komunikasi merupakan produk budaya

komunikasi dan budaya merupakan hal yang mutlak ada dalam masyarakat.
Dimana ada masyarakat disana pula terdapat komunikasi dan sebaliknya. Sehingga,
keduanya saling mempengaruhi.

Sistem komunikasi Indonesia tidak akan lepas dari sistem budaya yang ada pada
masyarakat indonesia. begitu pula dengan sistem budaya di indonesia yang  sangat
dipengaruhi oleh sistem komunikasi yang ada dimasyarakat. keduanya saling
memberikan warna terhadap corak baik corak kebudayaan maupun corak komunikasi
yang ada di masyarakat. 

D. Peranan Budaya Dalam Sistem Komunikasi Indonesia

Sistem Komunikasi Indonesia sangat erat kaitannya dengan Sistem Sosial Budaya
Indonesia yang merupakan cerminan kehidupan masyarakat Indonesia dalam keseharian
mereka. Banyak fenomena komunikasi di Indonesia yang setelah ditelusuri, selalu saja ada
keterkaitan terhadap latar belakang budaya. Manusia sebagai pelaku budaya memiliki realitas
psikis yang dipengaruhi oleh latar belakang kebudayaannya yang tercermin dari ekspresi
sikap dan tingkah lakunya. Suatu kebudayaan baik dalam bentuk material maupun nilai
dimiliki oleh suatu komunitas sosial tertentu yang memberikan ciri identitas kepadanya,
sehingga individu yang berada dalam komunitas sosial tersebut memiliki identitas yang
seragam walaupun mungkin intensitasnya berbeda-beda. Keadaan inilah yang pada
gilirannya akan dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan timbullah keserasian
bahkan dapat pula menciptakan stabilitas.

Perbedaan latar belakang kultur memang dapat menimbulkan penafsiran yang


berbeda terhadap suatu objek yang ditafsirkan. Dalam proses komunikasi; objek yang
menghubungkan pihak yang berkomunikasi adalah pesan. Penafsiran terhadap pesan dapat
berbeda-beda. Oleh sebab itu diperlukan suatu pola tertentu agar dapat membentuk suatu
gambaran yang sama terhadap suatu objek. Realitas sosial yang mempunyai sistem dan tata
nilai yang jelas merupakan salah satu tujuan kegiatan komunikasi sesuai dengan pandangan
hidup yang mendasari filsafat suatu bangsa. Hal ini baru akan terjadi bila proses komunikasi
yang terjadi memenuhi beberapa unsur untuk sampai kepada realitas sosial tertentu.
Perkembangan dunia industri dan teknologi komunikasi dewasa ini, khususnya dalam kajian
komunikasi massa memiliki implikasi khusus dalam menciptakan masyarakat yang well
informed (peka informasi). Bahkan dengan munculnya media-media baru, banyak budaya
luar yang masuk ke Indonesia tanpa mengalami filterasi terlebih dahulu. Misalnya saja
fenomena perwajahan media cetak Indonesia yang semakin hari semakin bebas berekspresi
dengan tak luput dari sentuhan-sentuhan sensualitas bahkan secara ekstrim mungkin telah
mengarah pada pornografi. Hal ini tentu saja bertentangan dengan latar belakang budaya dan
agama, khususnya budaya yang di dalamnya mengandung nilai-nilai agama Islam, seperti
adat Aceh, Jawa, Minang, Melayu, dan lain-lain. Dalam adat Jawa mungkin ada pakaian
kemben yang dalam aplikasinya menitikberatkan pada budaya sopan-santunnya/tatakrama.
Sementara dalam soal berbusana, saya menganut paham Islam yakni agama saya, yang
mewajibkan kaum perempuan untuk berpakaian sopan, bahkan menutup seluruh tubuhnya
kecuali muka dan telapak tangan. Pers bebas di Indonesia sedikit banyak berpotensi untuk
menggeser norma-norma ketimuran Indonesia yang identik dengan sopan-santun budaya
Jawa. Oleh karena itu, fenomena keterlibatan media massa di Indonesia perlu ditelaah dan
diputuskan solusinya agar tidak melanggar norma-norma agama dan budaya bangsa yang
telah  tercantum  di dalam Pancasila yang  akan menjadi prasyarat
demi  terbentuknya  Sistem Komunikasi Indonesia yang baik.

Selain itu, mengutip dari tulisan seorang Staf pengajar Sekolah Tinggi Ilmu
Komunikasi 'Pembangunan' Medan dan Program Pascasarjana IAIN-SU Bidang Studi
Komunikasi Islam, H. Kosky Zakaria dalam WASPADA Online Rabu, 19 September 2007
01:00 WIB. Ia mengatakan, budaya juga dapat mempengaruhi komunikasi dan bahasa karena
penggunaannya yang berbeda pada masing-masing suku. Para pakar komunikasi terutama
dalam hal komunikasi antarmanusia selalu melihat budaya sebagai titik tolak bagi orang-
orang atau individu saat melakukan komunikasi sesama manusia yang memiliki
latarbelakang budaya yang berbeda. Penggunaan bahasa sebagai sarana komunikasi juga kuat
dipengaruhi oleh budaya masing-masing individu yang terlibat baik sebagai komunikator
maupun komunikan. Para ahli komunikasi dalam hal penggunaan bahasa berkata bahwa
'bahasa bisa memenjarakan kita, namun bahasa juga bisa membebaskan kita.' Bahasa
merupakan atau dapat dianggap alat interaksi dalam kehidupan kita. Bahasa memberi
kerangka yang akan memberikan  harapan-harapan  kepada kita  dan dengan demikian
menimbulkan persepsi bagipara individu yang terlibat dalam komunikasi itu sendiri.

Sementara itu, bahasa dan komunikasi lisan bisa menciptakan kesalahpahaman atau
salah mengerti, salah tanggap, namun bahasa lisan ini pun ada baiknya pula, yaitu dapat
mengklarifikasi kesalahpahaman yang terjadi. Kita maklum bahwa setiap bahasa bisa
dikatakan sebagai merefleksikan sistem yang menurut kita logis dan masuk akal. Bahasa
sebagai suatu sistem simbol atau lambang bisa berubah kalau berkaitan dengan ide, perasaan,
pengalaman, peristiwa dan fenomena lainnya dan dipengaruhi oleh aturan-aturan yang
berlapis-lapis yang dikembangkan oleh masyarakat tertentu. Sebagaimana dinyatakan oleh
ahli bahasa, bahwa bahasa manusia ini disusun atau ditata berdasarkan pada sekumpulan
aturan yang disepakati, seperti fonologi (berkaitan dengan bunyi), morfologi (berkaitan
dengan bentuk kata), sintaksis (berkaitan dengan penyusunan kata-kata menjadi suatu
kalimat), kemudian semantik (berkenaan dengan arti kata), serta terakhir apa yang
dinamakan pragmatis (memandang sesuatu menurut kegunaannya).
E. Manfaaat Mempelajari Sistem Komunikasi Indonesia

Kiranya penting bagi kita mempelajari Sistem Komunikasi Indonesia mengingat studi
ini perananya begitu penting bagi Indonesa karena sangat terikat dan terkait dengan sistem
yang lain baik sistem sosial, sistem politik, maupun sistem budaya.

Sebagai negara yang penuh keberagaman, sistem komunikasi indonesia ini menjadi
studi yang berperan dalam memberikan identitas bagi sistem komunikasi yang berbeda
dengan sistem komunikasi yang lain. Dimana tentunya disesuaikan dengan falsafah dan
kondisi sosio-kultural masyarakat indonesia. Dimana dilain pihak sistem komunikasi ini
merupakan jembatan pemersatu dalam keberagaman indonesia.

Anda mungkin juga menyukai