Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH MIKROBIOLOGI

VIRUS (VIROLOGI)

DOSEN PEMBIMBING:

Bunda Milda Lestari,M.Si

DISUSUN OLEH:

Shalsabilillah Defia Putri

P05140319026

DIV KEBIDANAN + PROFESI TINGKAT I

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya  penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah Mikrobiologi yang berjudul “Virus
(Virologi). Penulis juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari beberapa pihak yang
telah membantu dalam  proses pembuatan makalah ini. Penulis berharap dengan adanya
makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca. Namun makalah ini tidak memiliki
kesempurnaan dan masih banyak memiliki kesalahan yang harus diperbaiki lagi. Penulis
berharap agar para pembaca dapat memakluminya dan makalah ini bisa berguna bagi kita.

           

                                                                                                       Bengkulu, 30 Maret 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                              2
DAFTAR ISI                                                                                                    3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang                                                                                              4
1.2 Rumusan Masalah                                                                                        4
1.3 Tujuan                                             5
BAB 11 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Virus 6
2.2 Sejarah Penemuan Virus 8
2.3 Struktur dan Anatomi Virus 10
2.4 Macam Macam Infeksi Virus 11
2.5 Replikasi Virus 12
2.6 Klasifikasi Virus 16
2.7 Contoh contoh Virus 17
2.8 Ciri Ciri Virus 20
2.9 Peran Virus dalam Kehidupan Manusia 23
2.10 Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus 25
2.11 Penyakit manusia akibat virus 25
2.12 Pencegahan dan pengobatan 29
2.13 Perbedaan Virus dengan Tumbuhan dan Hewan 29
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 33
3.2 Saran 33
DAFTAR PUSTAKA 35

3
BAB  I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam menjalani kehidupan kita tidak terlepas dari yang namanya penyakit.
Meskipun sebagian orang menganggap dirinya sehat dan tidak pernah terserang penyakit,
tetapi perlu kita ketahui manusia hidup pasti pernah mengalami suatu penyakit. Entah itu
penyakit ringan maupun penyakit membahayakan yang disebabkan oleh mikroorganisme
yang ada disekitar kita. Salah satunya virus yang merupakan suatu organisme aselular
yang tidak memiliki organel. Virus tidak dapat berkembang biak sendiri, ia
membutuhkan sel mahluk hidup lain yang akan dijadikan sebagai inangnya. Itulah
mengapa suatu mahluk hidup khususnya manusia dapat mengalami suatu penyakit. Virus
bukanlah suatu hal yang harus kita takuti, tetapi harus kita perangi. Disamping itu virus
juga membawa peranan penting dalam suatu penelitian seperti menggunakan virus
sebagai vektor untuk memperkenalkan gen ke dalam sel yang mereka pelajari. Akan
tetapi, banyak juga kerugian yang dialami oleh mahluk hidup karena virus; seperti virus
menginfeksi semua kehidupan seluler. Meskipun virus terjadi secara universal, masing-
masing spesies selular memiliki jangkauan spesifik sendiri yang sering menginfeksi
spesies. Virus juga memiliki mekanisme yang berbeda dengan yang mereka hasilkan
penyakit pada organisme, yang sebagian besar tergantung pada spesies virus. Dalam hal
ini berbagai masalah dan peranan virus cukup banyak didalam konteks kehidupan dan itu
semua akan saya bahas di dalam makalah ini.

Virus adalah mikroorganisme terkecil yang tidak memiliki sel dan hanya
mempunyai kode genetik saja. Virus hidup sebagai parasit obligat yang menginfeksi sel
inang. Diluar sel organisme, virus hidup sebagai layaknya benda mati tanpa tanda-tanda
kehidupan. Tetapi bergitu menginfeksi sel, virus akan berubah menjadi makhluk hidup
terkecil yang ganas, yang dapat membunuh sel inang dan menyebabkan penyakit.
Karena itu virus di sebut sebagai patogen. Yaitu mikroorganisme penyebab penyakit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan virus?
2. Bagaimana Sejarah Penemuan Virus?

4
3. Apasaja Struktur dan Anatomi Virus?
4. Apasaja Macam Macam Infeksi Virus?
5. Apa Replikasi pada Virus?
6. Apa Klasifikasi pada Virus?
7. Apasaja Contoh contoh Virus?
8. Bagaimana Ciri Ciri Virus?
9. Apa Peran Virus dalam Kehidupan Manusia?
10. Bagaimana Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus?
11. Apasaja Penyakit manusia akibat virus?
12. Bagaimana Pencegahan dan pengobatannya?
13. Apa Perbedaan Virus dengan Tumbuhan dan Hewan?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan virus
2. Untuk Mengetahui Sejarah Penemuan Virus
3. Untuk Mengetahui Struktur dan Anatomi Virus
4. Untuk Mengetahui Macam Macam Infeksi Virus
5. Untuk Mengetahui Replikasi Virus
6. Untuk Mengetahui Klasifikasi Virus
7. Untuk Mengetahui Contoh contoh Virus
8. Untuk Mengetahui Ciri Ciri Virus
9. Untuk Mengetahui Peran Virus dalam Kehidupan Manusia
10. Untuk Mengetahui Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus
11. Untuk Mengetahui Penyakit manusia akibat virus
12. Untuk Mengetahui Pencegahan dan pengobatan
13. Untuk Mengetahui Perbedaan Virus dengan Tumbuhan dan Hewan

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Virus


Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi
dan mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksi sendiri. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang
menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel
tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang
jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Biasanya
virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi
keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus
selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influensa
dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik
tembakau/TMV).
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil,
hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil
daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.
Perbedaan virus dengan sel hidup:
Sel hidup
1. Memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus.
2. Dapat mereproduksi semua bagian selnya
3. Memiliki system metabolisme
Virus
1. Hanya memiliki 1 tipe asam nukleat

6
2. Tidak dapat mereproduksi semua bagian Selnya, virus hanya mereproduksi materi
genetik dan selubung proteinnya.
3. Tidak memiliki system metabolisme , oleh karena itu virus tidak dapat tumbuh dan
bereproduksi tanpa adanya sel inang.

Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal
atau ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada
virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik tersebut
diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk bulat (sferik) atau
heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.Untuk virus berbentuk
heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan
genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung
dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi
kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak,
nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan
glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-
bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal
infeksi.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak
terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi
dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang
tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk
membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein.
Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk
membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat
diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam
penginfeksian sel.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi
gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.

7
2.2 Sejarah penemuan Virus
Virus mosaik tembakau merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan
dengan mikroskop elektron. Virus telah menginfeksi sejak jaman sebelum masehi, hal
tersebut terbukti dengan adanya beberapa penemuan-penemuan yaitu laporan mengenai
infeksi virus dalam hieroglyph di Memphis, ibu kota Mesir kuno (1400SM) yang
menunjukkan adana penyakitpoliomyelitis, selain itu, Raja Firaun Ramses V meninggal
pada tahun 1196 SM dan dipercaya meninggal karena terserang virusSmallpox.
Pada jaman sebelum masehi, virus endemik yang cukup terkenal adalah virus
Smallpox yang menyerang masyarakat cina pada tahun 1000. Akan tetapi pada pada
tahun 1798 , Edward Jenner menemukan bahwa beberapa pemerah susu memiliki
kekebalan terhadap virus pox. Hal tersebut diduga karena Virus Pox yang terdapat pada
sapi, melindungi manusia dari Pox. Penemuan tersebut yang dipahami kemudian
merupakan pelopor penggunaan vaksin.
Pada tahun 1880, Louis Pasteur dan Robert Koch mengemukakan suatu "germ
theory" yaitu bahwa mikroorganisme merupakan penyebab penyakit. Pada saat itu juga
terkenal Postulat Koch yang sangat terkenal hingga saat ini yaitu :
1. Agen penyakit harus ada di dalam setiap kasus penyakit
2. Agen harus bisa diisolasi dari inang dan bisa ditumbuhkan secara in vitro
3. Ketika kultur agen muri diinokulasikan ke dalam sel inang sehat yang rentan maka
ia bisa menimbulkan penyakit
4. Agen yang sama bisa di ambil dan diisolasi kembali dari inang yang terinfeksi
tersebut
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik
yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut
memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman,
menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti
menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil
menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit
tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat
dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun
tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan
penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri

8
penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati
saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan.
Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus
Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah
disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak
berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman. Patogen mosaik tembakau
disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum,
yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit. Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan
Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter
yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa
patogennya adalah bakteri yang sangat kecil. Pendapat Beijerinck baru terbukti pada
tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil
mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus
mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan
dengan mikroskop elektron
Pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H.
Ruska. Pada tahun 1911, Peyton Rous menemukan jika ayam yang sehat diinduksi
dengan sel tumor dari ayam yang sakit, maka pada ayam yang sehat tersebut juga akan
terkena kanker. Selain itu, Rous juga mencoba melisis sel tumor dari ayam yang sakit
lalu menyaring sari-sarinya dengan pori-pori yang tidak dapat dilalui olehbakteri, lalu
sari-sari tersebut di suntikkan dalam sel ayam yang sehat dan ternyata hal tersebut juga
dapat menyebabkan kanker. Rous menyimpulkan kanker disebabkan karena sel virus
pada sel tumor ayam yang sakit yang menginfeksi sel ayam yang sehat. Penemuan
tersebut merupakan penemuan pertama virus onkogenik, yaitu virus yang dapat
menyebabkan tumor. Virus yang ditemukan oleh Rous dinamakan Rous Sarcoma
Virus(RSV).
Pada tahun 1933, Shope papilloma virus atau cottontail rabbit papilloma
virus(CRPV)yang ditemukan oleh Dr Richard E Shope merupakan model kankerpertama
pada manusia yag disebabkan oleh virus. Dr Shope melakukan percobaan dengan
mengambil filtrat dari tumor pada hewan lalu disuntikkan pada kelinci domestik yang
sehat, dan ternyata timbul tumor pada kelinci tersebut.
Wendell Stanley merupakan orang pertama yang berhasil mengkristalkan virus
pada tahun 1935. Virus yang dikristalkan merupakan Tobacco Mozaic Virus (TMV).
Stanley mengemukakan bahwa virus akan dapat tetap aktif meskipun setelah kristalisasi.
9
Martha Chase dan Alfred Hershey pada tahun 1952 berhasil menemukan
bakteriofage.Bakterofage merupakan virus yang memiliki inang bakteri sehingga
hanyadapat bereplikasi di dalam sel bakter.

2.3 Struktur dan anatomi virus


Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil,
hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil
daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus
terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus
terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.
Genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari
DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain
itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen
virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang
terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada
virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang
menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid
bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan
terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak
subunit protein yang disebut kapsomer.

Virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid)


terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein
nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar
1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut
nukleokapsid.Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang
didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada
selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan
pemasukan ke sel inang pada awal infeksi. 
Virus cacar air memiliki selubung virus.Kapsid virus sferik menyelubungi genom
virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus
heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan
terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein

10
yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T,
yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virushepatitis B memiliki angka T=4, butuh
240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis
virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri
langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang.Virus pada
hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung ini
mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein
dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga
membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa
jenis bakteriofagyang memiliki ekor protein yang melekat pada "kepala" kapsid. Serabut-serabut
ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri. Partikel lengkap virus
disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan
kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang. 

2.4 Macam-macam infeksi virus


Virus dapat menginfeksi inangnya dan menyebabkan berbagai akibat bagi
inangnya.Ada yang berbahaya, namun juga ada yang dapat ditangani oleh sel
imun dalam tubuh sehingga akibat yang dihasilkan tidak terlalu besar.
1. Infeksi Akut
infeksi akut merupakan infeksi yang berlangsung dalam jangka waktu cepat namun
dapat juga berakibat fatal. Akibat dari infeksi akut adalah :
 Sembuh tanpa kerusakan (Sembuh total)
 Sembuh dengan kerusakan/cacat, misalnya : polio.
 Berlanjut kepada infeksi kronis
 Kematian
2. Infeksi Kronis
Infeksi kronis merupakan infeksi virus yang berkepanjangan sehingga ada resiko
gejala penyakit muncul kembali.Contoh dari infeksi kronis adalah :
 Silent subclinical infection seumur hidup, contoh : cytomegalovirus(CMV).
 Periode diam yang cukup lama sebelum munculnya penyakit, contoh : HIV
 Reaktivasi yang menyebabkan infeksi akut, contoh : shingles
 Penyakit kronis yang berulang (kambuh), contoh : HBV, HCV

11
 Kanker contoh : HTLV-1, HPV, HBV, HCV, HHV.

2.5 Replikasi virus


Replikasi virus terdiri atas beberapa tahapan-tahapan yaitu pelekatan virus,
penetrasi, pelepasan mantel, replikasi genom dan ekspresi gen, perakitan, pematangan,
dan pelepasan.
Pelekatan Virus
Reseptor virus
1. Poliovirus reseptor (PVR)
2. CD4 (HIV)
3. Carcinoembryonic antigen
4. ICAM-1 (Rhinovirus)
5. VLA-1 integrin (echovirus)
6. LDL reseptor (rhinovirus)
7. Aminopeptidase N (coronavirus)
8. Sialic acid (influenza)
9. Cationic amino acid transporter (MLV)
10. Sodium-dependent phosphate transporter
Pelekatan virus merupakan proses interaksi awal antara partikel virus dengan
molekulreseptor pada permukaan sel inang. Pada tahap ini, terjadi ikatan spesifik antara
molekul reseptor seluler dengan antireseptor pada virus. Beberapa jenis virus
memerlukan molekul lainnya untuk proses pelekatan yaitu koreseptor.Molekul reseptor
yang target pada permukaan sel dapat berbentuk protein (biasanya glikoprotein) atau
residu karbohidrat yang terdapat padaglikoprotein atau glikolipid. Beberapa virus
kompleks seperti poxvirus dan herpesvirus memiliki lebih dari satu reseptor sehingga
mempunyai beberapa rute untuk berikatan dengan sel.
 Reseptor virus mempunyai beberapa kelas yang berbeda :
 molekul immunoglobulin-like superfamily
 reseptor terkait membran
 saluran dan transporter transmembran

12
Beberapa contoh virus beserta reseptor yang dimiliki :
 Human Rhinovirus (HRV)
Human Rhinovirus memiliki reseptor ICAM-1(Intracelluler adhesion molecule-1).
Molekul tersebut merupakan molekul adhesi yang fungsi normalnya adalah untuk
mengikatkan sel kepada substratnya.Struktur ICAM-1 mirip dengan
molekulimunoglobulin dengan domain C dan V sehingga digolongkan sebagai
protein supefamily immunoglobulin.Struktur ICAM-1 memiliki lima Ig-like domain
untuk berikatan dengan Lfa-1(Leukocite function antigen-1), Mac-1 (Macrofage
antigen-1), Rhinovirus (HRV), fibrinogen, dan PFIE (malaria infected erythocytes).
10 serotipe dari HRV menggunakan ICAM-1 sebagai reseptor, sepuluh serotipe
lainnya menggunakan protein yang beruhubungan dengan LDL reseptor.
 Poliovirusmempunyai reseptor virus berupa protein membran integral yang juga
anggota dari molekul superfamily immunoglobulin. Reseptor ini memiliki
tigadomain yaitu satu berupa variabel dan dua konstan.
 Virus influenza
Penetrasi
Penetrasi terjadi pada waktu yang sangat singkat setelah pelekatan virus pada reseptor
dimembran sel. Proses ini memerlukan energi Tiga mekanisme yang terlibat:
 Translokasi partikel virus
Translokasi virus. Proses translokasi relatif jarang terjadi diantara virus dan
mekanisme belom sepenuhnya dipahami benar, kemungkinan diperantarai
oleh protein di dalam virus kapsid dan reseptor membran spesifik.
 Endositosis virus ke dalam vakuola intraseluler
Endositosis. Proses endositosis merupakan mekanisme yang sangat umum sebagai
jalan masuk virus ke dalam sel. Tidak diperlukan protein virus spesifik selain yang
telah digunakan untuk pengikatan reseptor.
 fusi dari envelope dengan membran sel (untuk virus yang berenvelope)
Fusi. Proses fusi virus berenvelop dengan membran sel baik secara langsung maupun
dengan permukaan sel maupun mengikuti endositosis dalam sitoplasma. Diperlukan
adanyaprotein fusi spesifik dalam envelop virus, misalnya : HA influenza
dan glikoprotein transmembran (TM) Rhinovirus.

13
Pelepasan Mantel
Mekanisme Pelepasan Mantel
Tahap ini terjadi setelah proses penetrasi dimana kapsid virus baik seluruhnya maupun
sebagian dipindahkan ke dalam sitoplasma sel inang. Pada tahap ini genom virus
terekspos dalam bentuk kompleks nukleoprotein. Dalam beberapa kasus, tahap ini
berlangsung cukup sederhana dan terjadi selama fusipada membran virus
dengan membran plasma. untuk virus lainnya, tahap ini merupakan proses multistep
yang melibatkan jalur endositosis dan membran nukleus.

Replikasi Genom dan Ekspresi Gen


Klasifikasi Baltimore.
Strategi replikasi dari beberapa virus tergantung pada material genetik alami dari virus
tersebut. Dalam hal ini, virus dibagi dalam 7 kelompok seperti pengelompokan [[David
Baltimore]. Proses ekspresi gen akan menentukan semua proses infeksi virus (akut,
kronis, persisten, atau laten).
Kelompok ini dibagi menjadi dua kelompok :
 Kelas I : DNA Utas Ganda
1. Replikasi terjadi di inti dan relatif tergantung kepada faktor-faktor seluler
(Adenoviridae, Polyomaviridae,Herpesviridae).
2. Replikasi terjadi di sitoplasma (Poxviridae). virus ini melibatkan semua faktor-
faktor yang penting untuk transkripsi dan replikasi dari genomnya, dan kebanyakan
tidak tergantung pada perangkat replikasi dari inangnya.
 Kelas II : DNA Utas Tunggal
Replikasi terjadi di dalam nukleus, melibatkan bentuk utas ganda intermediate sebagai
cetakan untuk sintesis utas tunggal DNA turunannya (Parvoviridae).
 Kelas III : RNA Utas Ganda
Virusnya memiliki genom yang tersegmentasi. masing-masing segmennya
ditranskripsi secara terpisah untuk menghasilkan monosistronik mRNA individual.
contoh :Reoviridae.
 Kelas IV : RNA Utas Tunggal (+)
Virus dengan polisistronik mRNA dimana kelas ini genom RNA membentuk mRNA
yang ditranslasikan untuk membentuk suatu polyprotein yang dipecah membentuk
protein matang. Contoh : Picornaviridae.

14
 Kelas V : RNA Utas Tunggal (-)
Genom pada kelas ini dibagi menjadi dua tipe :
1. Genom tidak bersegmen (Rhabdoviridae), Tahap pertama dalam replikasi adalah
transkripsi dari genom RNA utas (-) oleh virion RNA-dependent RNA polimerase
untuk menghasilkan monosistronik mRNA yang juga sebagai cetakan untuk
replikasi genom.
2. Genom bersegmen (Orthomixoviridae), replikasi terjadi di dalam nukleus dimana
monosistronik mRNA untuk masing-masing gen virus dihasilkan oleh transkriptase
virus. Kelas VI : RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA Intermediate
 Genom Retrovirus RNA utas tunggal (+) bersifat diploid dan tidak dipakai secara
langsung sebagai mRNA tetapi sebagi template untuk reverse transkriptase menjadi
DNA.
 Kelas VII : DNA Utas Ganda dengan RNA Intermediate
Virus kelompok ini bergantung kepada reverse transkriptase, tetapi berbeda dengan
retrovirus, prosesnya terjadi di dalam partikel virus selama maturasi
(Hepadnaviridae). 

Perakitan, Pematangan, dan Pelepasan virus dari dalam sel inangnya


 Perakitan
Perakitan merupakan proses pengumpulan komponen-komponen virion pada bagian
khusus di dalam sel. Selama proses ini, terjadi pembentukan struktur partikel virus.
Proses ini tergantung kepada proses replikasi di dalam sel dan tempat di mana virus
melepaskan diri dari sel. mekanisme perakitan bervariasi untuk virus yang berbeda-
beda. Contoh : proses perakitan Picornavirus, Poxvirus, dan Reovirus terjadi
disitoplasma, sementara itu proses perakitan Adenovirus ,Poliovirus,
dan Parvovirus terjadi di nukleus.
 Pematangan
Pematangan merupakan tahap dari siklus hidup virus dimana virus bersifat infeksius.
Pada tahap ini terjadi perubahan struktur dalam partikel virus yang kemungkinan
dihasilkan oleh pemecahan spesifik protein kapsid untuk menghasilkan produk yang
matang. Protease virus dan enzim seluler lainnya biasanya terlibat dalam proses ini.
 Pelepasan
Semua virus kecuali virus tanaman melepaskan diri dari sel inang melalui dia
mekanisme :

15
 untuk virus litik (semua virus non-selubung), pelepasan merupakan proses yang
sederhana, dimana sel yang terinfeksi terbuka dan virus keluar.
 untuk virus berselubung, diperlukan membran lipid ketika virus keluar dari sel
melewati membran , proses ini dikenal sebagai budding.
Proses pelepasan partikel virus kemungkinan bisa merusak
sel(Paramyxovirus, Rhabdovirus, dan Togavirus) , dan kemungkinan sebagian lagi
tidak merusak sel (Retrovirus). 

2.6 Klasifikasi virus


Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan
genomik fungsional.
 Klasifikasi virus berdasarkan morfologi
Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein
membranterluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. Virus DNA
2. Virus RNA
3. Virus berselubung
4. Virus non-selubung
 Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran
Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:
1. Virus Enterik
2. Virus Respirasi
3. Arbovirus
4. Virus onkogenik
5. Hepatitis virus
 Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional
Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya.
Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:
1. Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
2. Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
3. Virus Tipe III = RNA Utas Ganda

16
4. Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
5. Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
6. Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
7. Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas
Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International
Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan
struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus
dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
A. Virus DNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
6. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus
B. Virus RNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
4. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus 

2.7 Contoh-contoh virus


A. Virus RNA
Virus RNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa RNA, kelompok
yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas III, IV, V, dan VI. Beberapa
contohfamilia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Retroviridae,
Picornaviridae, Orthomixoviridae, dan Arbovirus.

17
Retroviridae
Retroviridae merupakan virus berbentuk ikosahedral. Virus ini memiliki
genom RNAberjumlah dua buah yang keduanya identik dan memiliki polaritas positif
yang nantinya akan diekspresikan menjadi enzim polimerase yang unik yaitu reverse
traskriptase yang berguna untuk mengubah RNA menjadi DNA. DNA yang
dihasilkan nantinya akan berintegrasi ke dalam DNA sel inang sebagai provirus. Virus
ini termasuk ke dalam virus yang ganas, dapat menyebabkan penekanan sistem
kekebalan tubuh dan juga tumor. Sifatnya yang ganas tersebut disebabkan salah
satunya karena virus ini mudah mengalami mutasi.
Salah satu genus dari famili ini yang paling terkenal adalah genus Lentivirus, yang
contoh spesiesnya adalah HIV 1 dan 2. 

Picornaviridae
Picornaviridae merupakan berukuran kecil. Virus ini memiliki genom RNA dengan
polaritas positif sehingga termasuk virus kelas IV dalam klasifikasi Baltimore. Virus
dalam famili ini mampu menyebabkan banyak penyakit pada manusia, diantaranya
adalah penyakit polio yang disebabkan oleh Poliovirus dan flu ringan yang
disebabkan oleh Rhinovirus. 

Orthomixoviridae
Orthomoxoviridae merupakan virus yang memiliki selubung dengan materi
genetikRNA bersegmen berpolaritas negatif sehingga virus ini termasuk dalam kelas
V dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khan dari virus ini adalah virus ini
memiliki protein permukaan yang merupakan antigen utama
yaitu Hemmaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA). Hemmaglutinin merupakan
bagian virus yang menempel pada sel target oleh sebab itu antibodi terhadap
hemmaglutinin dapat melindung dari infeksi virus. Neuraminidase berperan untuk
melepaskanvirion dari sel oleh sebab itu antibodi terhadap NA dapat menekan tingkat
keparahan infeksi virus.
Virus ini di klasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu :
1. Influenza tipe A
2. Influenza tipe B
3. Influenza tipe C
4. Tick-Borne Influenza virus ini merupakan virus yang berasal dari kutu.

18
Arboviruses
Arbovirus merupakan singkatan dari ARthropoda-BOrne virus yaitu virus yang
berasal dari kelompok Arthropoda. Arbovirus dibagi menjadi empat famili yaitu :
1. Togaviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Rubellavirus.
2. Flaviviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Hepatitis C virus
danDenguevirus yang penyebabkan penyakit demam berdarah dengue.
3. Bunyaviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah California encephalitis
virus (CE) yang menyebabkan penyakit encephalitis pada manusia.
4. Reoviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah reovirus yang
menyebabkan Colorado tick fever dan Rotavirus yang
menyebabkan diare epidemik pada anak-anak.

B. Virus DNA
Virus DNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa DNA, kelompok
yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas I, II, VII. Beberapa
contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Herpesviridae,
Parvoviridae, dan Poxviridae. 

Herpesviridae
Herpesviridae merupakan kelompok virus berukuran besar dengan materi genetik
DNA utas ganda sehingga dikelompokkan ke dalam kelas 1 dalam klasifikasi
baltimore. Virus dalam kelompok ini dapat menyebabkan penyakit ganas dan juga
dapat menyebabkan kelainan pasca kelahiaran pada bayi. Herpesviridae terbagi ke
dalam beberapa genus, yaitu :
1. Alpha Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok Alpha herpesvirus biasanya menyebabkan
penyakit yang akut dengan gejala yang muncul saat itu juga. infeksi virus ini
bersifat laten persistendisebabkan karena kemampuan genom virus ini untuk
berintergrasi dengan sel inang. jika kondisi inang sedang lemah, maka ada

19
kemungkinan penyakit dapat muncul kembali pada tempat yang sama. 
contoh dari virus ini adalah Herpes simplex tipe 1 dan 2 dan Varicella zoster(VZ)
virus.
2. Beta Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok beta herpesvirus biasanya menyebabkan
penyakit yang akut akan tetapi tidak ditemukan gejala pada carrier. virus ini
menyebabkan infeksipada bayi dan perkembangan abnormal (penyakit
kongenital). 
contoh dari virus ini adalah Cytomegalovirus.
3. Gamma
Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyebabkan
penyakit limphopoli peratif jinak dan ganas. 
contoh dari virus ini adalah Epstein-Barr virus.
Parvoviridae
Parvoviridae merupakan virus dengan DNA utas tunggal polaritas positif atau negatif
sehingga termasuk dalam kelas II dalam klasifikasi Baltimore. Virus ini tidak
memiliki selubung virus dan merupakan virus manusia yang berukuran paling kecil.
Virus merupakan virus yang tidak sempurna sehingga perlu berasosiasi
dengan adenovirus sehingga sering disebut Adeno-Associated Virus(AAV). Salah satu
contoh kelompok ini adalah virus B-19 yang dapat menyebabkan cacat atau
keguguran pada janin.
Poxviridae
Poxviridae merupakan virus dengan materi genetik DNA untai ganda sehingga virus
ini di termasuk dalam kelas I dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khas dari virus ini
adalah virus ini memiliki morfologi besar dan kompleks.Virus yang terkenal dalam
kelompok ini adalahSmallpox. Smallpox cukup terkenal karena
menimbulkan pandemik yang sangat besar diseluruh dunia. sekarang virus Smallpox
sudah dimusnahkan.

2.8 Ciri-ciri virus


Kata virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Ilmu yang mempelajari
tentang virus disebut virology. Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme

20
peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Virus ini dapat digolongkan sebagai
benda mati, karena tidak mempunyai protoplasma dan dapat dikristalkan; sedangkan
dapat digolongkan sebagai benda hidup, karena mempunyai kemampuan untuk
kemampuan untuk reproduksi (berkembang biak) walaupun hanya pada sel hidup, dan
memiliki asam nukleat yaitu DNA atau RNA
1. Virus mempunyai ukuran sebesar 2 – 20 mµ. tetapi ada juga beberapa virus yang
berukuran sampai 300 mµ. karena ukuran yang sangat kecil inilah maka virus hanya
dapat dilihat dengan mikroskop electron. Bentuk virus bervariasi yaitu ada yang oval,
memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong.Tubuh virus
terdiri atas kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh dan serabut ekor. Isi tubuh
hanya satu macam asam nukleat yaitu DNA atau RNA. Ciri lainnya adalah virus tidak
dapat bergerak maupun melakukan metabolisme.
2. Perkembangbiakan Virus
Dalam perkembangbiakannya virus memerlukan sel yang hidup. Oleh karena itu virus
harus menyerang organisme lain, yang disebut sel inang. Sel inang dapat berupa sel
dari bakteri, hewan, manusia dan tumbuhan. Virus yang menyerang bakteri disebut
bakteriofage atau fag. Salah satu contoh bakteri yang diserang virus adalah bakteri
Echericia coli. Cara virus menginfeksi bakteri dibedakan menjadi dua macam yaitu
secara litik (virus yang menghancurkan sel induk setelah berhasil mereproduksikan
diri) dan secara lisogenik (virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus
berintegrasi dengan DNA sel bakteri), sehingga jika bakteri membelah diri maka virus
akan ikut membelah.
Ciri-ciri Virus Berdasarkan Struktur Tubuhnya
 Berukuran ultra mikroskopis
 Parasit sejati/parasit obligat
 Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
 Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
 Dapat dikristalkan
 Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
Struktur Virus
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T),
strukturnya terdiri dari:

21
a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein
yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
b. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid
juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida.
Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari
kondisi lingkungan yang merugikan virus.
c. Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi
disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi
kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat
dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus
influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.
d. Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas
tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel
eukariotik tidak mempunyai ekor.
Reproduksi Virus
A. Daur litik (litic cycle)
1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel
virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk
lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam
inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar
sel bakteri dan berfungsi lagi.
3. Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian
virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang
tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid
virus, dalam kendali DNA virus.
4. Fase Asemblin (perakitan)
22
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi
virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu
daur litik.
5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri
dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
B. Daur lisogenik (lisogenic cycle)
1.   Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri,
kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus
tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik
virus.
2. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA
bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
3. Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus
4. Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke
dalam akan membentuk virus baru
5. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari
inang akan mencari inang baru.

2.9 Peran Virus dalam Kehidupan Manusia

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.


Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah
menjadi gen baik (penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang profesor biologi
pada Purdue's School of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia
kesehatan. Dalam temuannva yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15
Desember 2002, David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru).

23
Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia,
hewan, dan tumbuhan.
Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan,
dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus
secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan
selesma menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis
menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada
penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang
mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan
oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. Tabel berikut ini memuat
beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh virus.
Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan
tumbuhan. Tidak sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat
ternaknya yang sakit atau hasil panennya yang berkurang.
Berikut ini beberapa kegunaan virus bagi manusia :
1. Membuat antitoksin
Cara pembuatan antitoksin ini adalah dengan cara penggabungan DNA manusia ke
dalam DNA bakteri dengan bantuan virus. Ke dalam DNA virus disambung DNA
manusia yang mengontrol sintesis antitoksin (pelawan penyakit). Selanjutnya oleh
virus, gen tadi disambungkan ke dalam sel bakteri. Sel bakteri ini akan memuat gen
manusia. Itu artinya bakteri tersebut akan dapat memproduksi antitoksin manusia.
Setelah bakteri membelah diri, kemudian antitoksin yang dihasilkan akan diambil
untuk melawan penyakit yang menyerang manusia.
2. Melemahkan bakteri
Jika DNA virus lisogenik masuk ke dalam DNA bakteri patogen (penyebab
penyakit) maka bakteri tersebut dapat menjadi tidak berbahaya. Dengan begitu,
bakteri patogen tersebut tidak dapat lagi menimbulkan penyakit pada manusia.
3. Memproduksi vaksin
Vaksin adalah patogen (organisme penyebab penyakit) yang telah dilemahkan
sehingga jika menyerang manusia, tidak berbahaya lagi. Virus memiliki kemampuan
untul melemahkan patogen tersebut. Vaksin hanya memacu tubuh manusia untuk
memproduksi antibodi. Kelak jika patogen sebenarnya menyerang, maka tubuh telah
kebal karena berhasil memproduksi anibodi bagi patogen tersebut

24
2.10 Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus
Kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus
ditentukan oleh:
1. keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus
untuk melekat.
2. kemampuan virus menginfeksi sel
3. kecepatan replikasi virus dalam sel inang
4. kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus.
Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang
luka. Jika ada virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan
sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas).

2.11 Penyakit manusia akibat virus


Contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah pilek (yang
bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus), cacar, AIDS (yang
disebabkan virusHIV), dan demam herpes (yang disebabkan virus herpes
simpleks). Kanker leher rahim juga diduga disebabkan sebagian
oleh papilomavirus (yang menyebabkan papiloma, atau kutil), yang memperlihatkan
contoh kasus pada manusia yang memperlihatkan hubungan antara kanker dan agen-
agen infektan. Juga ada beberapa kontroversi mengenai apakah virus borna, yang
sebelumnya diduga sebagai penyebab penyakit saraf pada kuda, juga bertanggung
jawab kepada penyakit psikiatris pada manusia.
Potensi virus untuk menyebabkan wabah pada manusia menimbulkan
kekhawatiran penggunaan virus sebagai senjata biologis. Kecurigaan meningkat seiring
dengan ditemukannya cara penciptaan varian virus baru di laboratorium.
Kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar, yang
telah menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia, dan mampu menyebabkan
kepunahan suatu bangsa. Beberapa suku bangsa Indian telah punah akibat wabah,
terutama penyakit cacar, yang dibawa oleh kolonis Eropa. Meskipun sebenarnya
diragukan dalam jumlah pastinya, diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar.

25
Penyakit ini secara tidak langsung telah membantu dominasi bangsa Eropa di dunia
baru Amerika.
Salah satu virus yang dianggap paling berbahaya adalah filovirus. Grup Filovirus
terdiri atas Marburg, pertama kali ditemukan tahun 1967 di Marburg, Jerman,
dan ebola. Filovirus adalah virus berbentuk panjang seperti cacing, yang dalam jumlah
besar tampak seperti sepiring mi. Pada April 2005, virus Marburg menarik perhatian
pers dengan terjadinya penyebaran di Angola. Sejak Oktober 2004 hingga 2005,
kejadian ini menjadi epidemi terburuk di dalam kehidupan manusia
Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus
1. Influenza
Penyebab influenza adalah virus orthomyxovirus yang berbentuk seperti bola.
Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat
pernapasan. Virus influenza pada umumnya menyerang hanya pada sistem
pernapasan. Terdapat tiga tipe serologi virus influenza, yaitu tipe A, B, dan C. Tipe
A dapat menginfeksi manusia dan hewan, sedangkan B dan C hanya menginfeksi
manusia. Gejala influenza adalah demam, sakit kepala, pegal linu otot, dan
kehilangan nafsu makan, Orang yang terserang influenza biasanya akan sembuh
dalam 3 sampai 7 hari.
Penanggulangan virus ini telah diusahakan oleh beberapa ahli dengan pembuatan
vaksin. pendekatan terbaru adalah dengan pemakaian mutan virus hidup vang
dilemahkan untuk mendorong agar respon kekebalan tubuh meningkat.Pencegahan
terhadap penyakit influenza adalah dengan menjaga daya tahan tubuh dan
menghindari kontak dengan penderita influenza.
2. Campak
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim
neurominidase.Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di
seluruh tubuh.Di awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di saluran pernapasan
atas. Di akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan beredar keseluruh bagian
tubuh, terutama kulit.
3. Cacar air
Cacar air disebabkan oleh virus Herpesvirus varicellae. Virus ini mempunvai DNA
ganda dan menyerang sel diploid manusia.
4. Hepatitis

26
Hepatitis (pembengkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 3 macam virus
hepatitis yaitu hepatitis A, B, dau C (non-A,non-B). Gejalanya adalah demam,
mual, dan muntah, serta perubahan warna kulit dan selaput lendir menjadi kuning.
Virus hepatitis A cenderung menimbulkan hepatitis akut, sedangkan virus hepatitis
B cenderung menimbulkan hepatitis kronis. Penderita hepatitis B mempunyai
risiko menderita kanker hati. Penyakit ini dapat rnenular melalui minuman yang
terkontaminasi, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
5. Polio
Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila
virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf yang
berhubungan dengan saraf tepi.
Virus ini menyerang anak - anak berusia antara 1 - 5 tahun . virus polio dapat hidup
di air selama berbulan - bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang
diminum. Dalam keadaan beku virus ini dapat ditularkan lewat lingkungan yang
buruk, melalui makanan dan minuman. penularan dapat terjadi melalui alat makan
bahkan melalui ludah.
6. Gondong
Penyakit gondong disebabkan oleh paramyxovirus dapat hidup dijaringan otak ,
selaput otak, pankreas, testis, kelenjar parotid dan radang di hati. Penyakit gondong
ditandai dengan pembengkakan di kelenjar parotid pada leher di bawah daun
telinga. penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita melalui
ludah, urin dan muntahan.
7. HIV AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penurunan sistem
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus). Virus HIV adalah virus kompleks yang rnempunvai 2 molekul RNA di
dalam intinya. Virus tersebut diduga kuat berasal dari virus kera afrika yang telah
mengalami mutasi. Walaupun AIDS sangat mematikan, penularannya tidak
semudah penularan virus lain. Virus HIV tidak ditularkan melalui kontak biasa
seperti jabat tangan, pelukan, batuk, bersin, peralatan makan dan mandi, asalkan
tidak ada luka di kulit.
Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit atau selaput lendir.
Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan
penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Gejala awal ditandai oleh pembesaran
27
nodus limfa. Penyakit yang umumnya diderita adalah pneumonia, diare, kanker,
penurunan berat badan, dan gagal jantung. Pada penderita, virus HIV banyak
terkonsentrasi di dalam darah dan cairan mani. Sekali virus menginfeksi penderita,
virus akan tetap ada sepanjang hidup penderita.
8. Ebola
Gejala awal vang ditimbulkan ebola mirip influenza, yaitu demam, menggigil, sakit
kepala, nyeri otot, dan hilang nafsu makan.Gejala ini muncul setelah 3 hari
terinfeksi. Setelah itu virus ebola mulai mereplikasikan dirinya. Virus ebola
menyerang sel darah.Sebagai akibatnva sel darah yang mati akan menyumbat
kapiler darah, mengakibatkan kulit memar, rnelepuh, dan seringkali larut seperti
kertas basah.
Pada hari ke-6, darah keluar dari mata, hidung, dan telinga. Selain itu penderita
memuntahkan cairan hitam vang merupakan bagian jaringan dalam tubuh yang
hancur.Pada hari ke-9, biasanva penderita akan mati.
Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ebola
(darah, feses, urin, ludah, keringat). Sampai saat ini belum ada obat
penyembuhnya.
Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di alam
belum diketahui, demikan pula bagaimana prosesnya menjadi epidemik. Virus
ebola dapat hidup di atmosfer selama beberapa menit. kemudian akan mati oleh
radiasi uliraviolet.
9. Herpes simpleks
Disebabkan oleh virus anggota sukuHerpetoviridae, yang menyerang kulit dan
selaput lendir. Virus herpes simplex dapat menyerang bayi, anak-anak, dan orang
dewasa.Penyakit ini biasanya menyerang mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin,
dan kadang - kadang otak. Infeksi pertama biasanya setempat dan cenderung hilang
timbul. Virus masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil. Pada bayi, virus sering
ditularkan pada saat dilahirkan.
Selain itu virus juga ditularkan melalui hubungan seksual. Kecuali pada mata dan
otak, gejala utama penyakit adalah timbul gelembung - gelembung kecil.
Gelembung tersebut sangat mudah pecah. Infeksi pada alat kelamin diduga
merupakan salah satu faktor penyebab tumor ganas di daerah genitalia tersebut.
10. Papilloma

28
Disebabkan oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor di kulit,
alat kelamin, tenggorokan, dan saluran utama pernapasan.Infeksi terjadi melalui
kontak langsung dan hubungan seksual dengan penderita.
11. SARS (Severe Acute Respirotory Syndrome)
Diduga disebabkan oleh virus Corona mamalia (golongan musang, rakun) yang
mudah sekali bermutasi setiap terjadi replikasi.Gejala-gejala penyakit: suhu tubuh
di atas 39oC, menggigil, kelelahan otot, batuk kering, sakit kepala, susah bernapas,
dan diare.
12. Rabies
Disebabkan oleh virus rabies. Rabies sebenarnya merupakan penyakit yang
menyerang hewan, misalnya anjing, kucing, dan kelelawar penghisap darah.
Hewan yang terkena dapat menunjukkan tingkah laku agresif ataupun
kelumpuhan.Virus ditularkan pada manusia melalui gigitan binatang yang
terinfeksi. Setelah masa inkubasi yang sangat bervariasi, dari 13 hari sampai 2
tahun (rata-rata 20 - 60 hari), timbul gejaia kesemutan di sekitar luka gigitan,
gelisah, dan otot tegang. Gangguan fungsi otak, seperti hilangnya kesadaran,
terjadi kira - kira satu minggu kemudian, Rabies sering kali menyebabkan
kematian.

2.12 Pencegahan dan pengobatan


Karena biasanya memanipulasi mekanisme sel induknya untuk bereproduksi,
virus sangat sulit untuk dibunuh. Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling
efektif adalahvaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses
infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus.Penyembuhan
penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan dengan
penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik adalah resistansi bakteri terhadap
antibiotik. Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah
suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.

2.13 Perbedaan Virus dengan Tumbuhan dan Hewan

29
Virus dikatakan mahluk hidup karena dapat memproduksi atau mereplika
dirinya didalam sel inang atau bakteri dan dikatakan non mahluk hidup jika berada
diluar inangnya atau berada di udara bebas. Sedangkan tumbuhan dan hewan
dikatakan mahluk hidup karena dapat melakukan reproduksi melalui peleburan sel
telur dan sperma. Virus hanya mempunyai salah satu RNA atau DNA saja pada
kapsulnya (tidak mempunyai sel) sedangkan tumbuhan dan hewan mempunyai
keduanya di dalam setiap selnya.
Terdapat perbedaan pula pada virus yang menyerang tumbuhan dan virus yang
menyerang hewan. Pada virus yang menyerang tumbuhan atau tanaman (Phytophages)
biasanya memiliki RNA dengan rantai tunggal. Mayoritas virus pada tanaman atau
reoviridae selalu mengandung RNA sebagai materi genetiknya. Sedangkan virus yang
menyerang hewan (Zoophages) umumnya memiliki rangkaian double stranded DNA.
Jika dibandingkan antara virus yang menyerang hewan dan virus yang menyerang
tumbuhan, maka kita akan melihat beberapa perbedaannya antara lain:
A. Virus Tanaman/Tumbuhan:

 Kapsid: hanya pada batas eksternal

 Bahan genetiknya berupa RNA

 Untaian Asam nukleat biasanya single stranded (ss)

 Sifat asam nukleatnya yaitu linear

 Infeksi virus tumbuhan biasanya masuk melalui luka atau pori Contohnya :
1. Virus ini menyebabkan penyakit mosaik pada daun tembakau. Gejalanya
adalah timbulnya bercak-bercak berwarna kuning pada daun tembakau,
sehingga menghambat pertumbuhan daun tembaka

2. Virus Tungro

Virus ini menyerang batang dan akar padi, sehingga tumbuhan padi menjadi
kerdil (pertumbuhan yang tidak normal). Virus ini ditularkan melalui serangga
yaitu wereng coklat dan wereng hijau.

3. Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration)

Virus ini menyebabkan penyakit degenerasi (penyakit tumor) pada batang


dan daun jeruk. Virus ini menyerang sistem pembuluh pengangkut floem pada
tanaman jeruk.

30
B. Virus Hewan:

 Kapsid: terdapat bungkusan kapsid juga

 DNA merupakan bahan material genetiknya

 Untaian asam nukleat biasanya double stranded (ds)

 Sifat asam nukleatnya adalah Linear atau Circular

 Infeksi biasanya melalui fagositosis (phagocytosis)

Contohnya :
1. Paramyxovirus

Virus ini menyebabkan penyakit NCD (New Castle Desease), menyerang


sistem syaraf pada unggas (misal: ayam). Penyakit ini sering disebut penyakit
tetelo atau parrot fever. Gejala penyakitnya mencret dan batuk-batuk.
Newcastle Disease (NCD) juga di kenal dengan sampar ayam atau Tetelo
yaitu penyakit yang disebabkan oleh Newcastle Disease Virus dari golongan
Paramyxovirus. Virus ini biasanya berbentuk bola, meski tidak selalu
(pleomorf) dengan diameter 100 – 300 nm. Genome virus ND ini adalah
suatu rantai tunggal RNA. Virus ini menyerang alat pernapasan, susunan
jaringan syaraf, serta alat-alat reproduksi telur dan menyebar dengan cepat
serta menular pada banyak spesies unggas yang bersifat akut, epidemik
(mewabah) dan sangat patogen. Virus NCD dibagi dua tipe yakni tipe
Amerika dan tipe Asia. Pembagian ini berdasarkan keganasannya dimana tipe
Asia lebih ganas dan biasanya terjadi pada musim hujan atau musin
peralihan, dimana saat tersebut stamina ayam menurun sehingga penyakit
mudah masuk.
Gejala :

 Ayam pingsan payah, mengantuk dengan kepala ditundukkan, sesak nafas,


terdengar suara mencicit seperti ayam tercekik.
 Nafsu makan berkurang, berak putih seperti kapur dan padat tetapi lambat
laun berubah jadi encer dan hijau.
 Ayam menjadi kurus dalam beberapa hari, ayam hilang keseimbangan
atau selalu memutar-mutar kepalanya, berjalan keliling, kepala diletakan
diatas punggung juga kelumpuhan.

31
 Pial dan balung berwarna kebiruan.
Cara Penularan:
 Melalui kontak langsung dari ayam sakit ke ayam lainnya.

 Melalui kontak tidak langsung, melalui bahan, pekerja, atau alat yang
tercemar virus tersebut.
 Virus NCD yang bereplikasi di saluran pencernaan akan menyebabkan
adanya feses yang tercemar oleh virus tersebut. Dalam hal ini, penularan
virus NCD dapat terjadi melalui oral akhibat ingesti feses yang
mengandung virus tersebut ataupun secara tidak langsung melalui pakan
atau minuman yang tercemar atau per inhalasi akhibat menghirup partikel
feses yang telah mengering.
2. Foot and Mouth Desease

Virus ini menyebabkan penyakit pada kuku dan mulut, menyerang hewan
ternak, seperti sapi, kuda, kerbau, domba, biri- biri, dan keledai.
3. Rhabdo virus
Rabies merupakan suatu penyakit hewan menular akut yang disebabkan oleh
virus neurotropik dari ss RNA virus; genus Lyssavirus; famili Rhabdoviridae.
Virus Rabies termasuk dalam serotipe 1, serotipe 2 (Lagos bat virus), serotipe
3 (Mokola rhabdovirus), dan serotype 4 (Duvenge rhabdovirus).
4. Rous Sarcoma Virus (RSV)
Virus ini menyebabkan penyakit tumor pada ayam.

5. Bovine Papilo virus

Virus ini menyebabkan penyakit tumor pada sapi.

32
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Virus adalah mikroorganisme terkecil yang tidak memiliki sel dan hanya
mempunyai kode genetik saja. Virus hidup sebagai parasit obligat yang
menginfeksi sel inang.
2. Morfologi virus artinya bentuk dan ukuran virus. Berdasarkan bentuk tubuh dan
bagain-bagain tubuh virus morfologi virus terbagi menjadi empat tipe utama,
yaitu helix, polihedral, virus kompleks dan virus bersampul.
3. Virus diklasifikasikan berdasarkan struktur dan komposisi tubuh, yakni
berdasarkan kandungan asam, dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan
virus RNA.
4. Virus hanya mempunyai salah satu RNA atau DNA saja pada kapsulnya (tidak
mempunyai sel) sedangkan tumbuhan dan hewan mempunyai keduanya di dalam
setiap selnya.
5. Contoh paling umum dari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus
adalah pilek(yang bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus
sekaligus), cacar, AIDS (yang disebabkan virus HIV), dan demam herpes (yang
disebabkan virus herpes simpleks).Selain merugikan,virus juga mempunyai
peranan yang menguntungkan yaitu membuat antitoksin,melemahkan bakteri dan
memproduksi vaksin.

3.2 Saran
Bagi para pembaca dengan melihat begitu sulit untuk membunuh virus,
disarankan untuk menggunakan metode pengobatan yang paling efektif
yaitu vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi,
dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus.Penyembuhan penyakit
akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan dengan penggunaan antibiotik,
yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap kehidupan virus. Efek
samping penggunaan antibiotik adalah resistansi bakteri terhadap antibiotik. Karena
itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu penyakit
disebabkan oleh bakteri atau virus.

33
Demikian yang dapat saya uraikan mengenai Virus (Virologi) tentunya
masih banyak kesalahan dan kekurangannya, karena terbatasnya pengetahuan. Saya
sebagai penulis banyak berharap agar para pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan makalah-
makalah pada berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami sebagai penulis
dan khususnya juga bagi para pembaca dan Semoga, apa yang kita pelajari dalam
makalah ini dapat kita pelajari dengan sungguh-sungguh, dan dapat kita terapkan
dengan baik.

Saya juga berharap para pembaca tidak hanya mengacu pada materi didalam
makalah ini melainkan mencari refrensi lain diluar makalah, dan diharapkan
adanya pengembangan lebih lanjut atas kekurangan dari makalah ini.

34
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Recce, Mitchell, 2003, Biologi, Erlangga, Jakarta.

Wagner, 2008, Basic Virology, Blackwell Publishing, Australia.

Creager, A.N.H. (2002) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku). The life of a


virus: tobacco mosaic virus as an experimental model, 1930-1965 (edisi ke-Edisi ke-2).
Chicago: University of Chicago Press. hlm. hlm. 119. ISBN 0226120260,
9780226120263.
Rous P (1911). "A sarcoma of the fowl transmissible by an agent separable from the
tumor cells" (pdf). J Exp Med 13: 397-399.
Stanley WM (1933). "Isolation of a crystalline protein possessing the properties of
tobacco mosaic virus" (pdf). Science 81: 644-645.
Hershey AD, Chase M (1952). "Independent Function of Viral Protein and Nucleic Acid
in Growth of Bacteriophage" (pdf). Journal of General Physiology 36: 39-56.
Strauss, JH.; Strauss, EG. (2008), Viruses and Human Disease, London:
Elsevier, ISBN978-0-12-375145-1 (lihat di Penelusuran Buku Google)
Hidari KIPJ (2010). "Glycan Receptor for Influenza Virus" (pdf). The Open
Antimicrobial Agents Journal 2: 26-33.
Mahy, BWJ.; van Regenmortel, MHW. (2010), Desk Encyclopedia of General Virology,
San Diego: Elsevier, ISBN 978-0-12-375145-1 (lihat di Penelusuran Buku Google)
Cossart, P (2005), Cellular Microbiology, Washington DC: American Society for
Microbiology Press, ISBN 1-55581-302-X (lihat di Penelusuran Buku Google)
abcd
Cheng, H.; Hammar, L. (2004), Cellular Microbiology, Singapore: World Scientifis
Publishing Co. Pte. Ltd., ISBN 981-238-614-9
Carter, JB.; Saunders, VA. (2007), Virology: Principles and Applications, England: John
Wiley & Sons, Ltd., ISBN 978-0-470-023860-0 .

35
36

Anda mungkin juga menyukai